Laporan audit perusahaan merupakan dokumen penting yang memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi keuangan suatu perusahaan. Nah, dalam artikel ini kita akan membahas lebih dalam mengenai laporan audit, mulai dari pengertiannya, jenis, format dan beberapa contoh laporan audit.
Melalui proses audit, informasi keuangan perusahaan diperiksa secara mendalam oleh auditor independen untuk memastikan keakuratan dan kepatuhan terhadap standar akuntansi yang berlaku. Laporan ini sangat penting, terutama bagi para pemangku kepentingan seperti pemilik, investor, dan pihak perbankan, karena laporan audit mampu menilai kesehatan finansial perusahaan serta mengidentifikasi potensi risiko yang mungkin mempengaruhi keberlanjutan operasional perusahaan di masa mendatang.
Menurut Pernyataan Standar Keuangan (PSAK), audit adalah proses sistematik yang bertujuan untuk mengevaluasi bukti yang dikumpulkan atas pernyataan atau asersi mengenai berbagai kegiatan ekonomi, kejadian-kejadian, dan melihat tingkatan hubungan antara pernyataan atau asersi dengan kenyataan, serta mengkomunikasikan hasilnya kepada yang berkepentingan.
Dalam proses ini, auditor akan meneliti laporan keuangan perusahaan dan melakukan penilaian independen terhadap kelayakan, keakuratan, dan kepatuhan laporan tersebut terhadap prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Hasil dari proses ini dituangkan dalam bentuk laporan audit, yang mencakup opini auditor mengenai kewajaran laporan keuangan perusahaan. Laporan ini dapat berupa opini wajar tanpa pengecualian, wajar dengan pengecualian, tidak wajar, atau bahkan tidak memberikan pendapat (disclaimer) apabila terdapat keterbatasan yang signifikan dalam lingkup audit.
Laporan audit yang dihasilkan menjadi dasar bagi para pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan, baik untuk menentukan langkah investasi, strategi bisnis, maupun langkah pengawasan lebih lanjut.
Baca Juga: Apa Itu Audit? Pengertian, Tujuan, dan Jenisnya Lengkap!
Laporan keuangan perlu diaudit untuk memastikan keandalan dan keakuratan informasi yang disajikan kepada pemangku kepentingan, seperti pemilik perusahaan, investor, kreditur, dan pihak lainnya.
Proses audit memberikan jaminan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku serta bebas dari kesalahan material atau potensi manipulasi yang dapat mengaburkan kondisi keuangan perusahaan.
Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa laporan keuangan perlu diaudit:
Dengan demikian, audit atas laporan keuangan bukan hanya menambah nilai bagi perusahaan, tetapi juga berfungsi sebagai mekanisme perlindungan bagi semua pihak yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan.
Berikut adalah beberapa fungsi laporan audit dalam kepentingan bisnis:
Fungsi utama laporan audit adalah memberikan opini profesional dari auditor independen mengenai kewajaran laporan keuangan perusahaan. Auditor memberikan penilaian apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku dan apakah mencerminkan kondisi keuangan perusahaan yang sesungguhnya.
Baca Juga: Opini Audit: Definisi, Jenis dan Fungsinya dalam Bisnis
Adanya laporan audit juga dapat meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan, seperti investor, kreditur, dan mitra bisnis, terhadap informasi keuangan yang disajikan perusahaan. Dengan adanya opini dari auditor independen, laporan keuangan menjadi lebih dapat diandalkan, sehingga meningkatkan kredibilitas perusahaan di mata publik.
Laporan audit memastikan bahwa perusahaan telah mematuhi peraturan dan standar akuntansi yang berlaku, seperti PSAK di Indonesia atau IFRS secara internasional. Kepatuhan ini penting untuk menjaga integrasi pasar keuangan dan memberikan perlindungan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Melalui proses audit, auditor dapat menemukan kelemahan dalam sistem pengendalian internal perusahaan. Laporan audit seringkali mencakup saran perbaikan yang membantu manajemen memperkuat pengendalian internal untuk mengurangi risiko penipuan, kesalahan, dan penyimpangan yang dapat merugikan perusahaan.
Terakhir, dengan adanya laporan audit Anda bisa menambah akuntabilitas manajemen terhadap pemilik atau pemegang saham perusahaan. Dengan adanya audit independen, manajemen menjadi lebih bertanggung jawab untuk menyusun laporan keuangan yang akurat dan transparan serta untuk menjalankan operasional bisnis secara efisien.
Laporan audit memiliki 4 jenis, diantaranya adalah sebagai berikut:
Laporan audit dengan opini wajar tanpa pengecualian merupakan jenis opini terbaik yang dapat diberikan auditor. Dalam laporan ini, auditor menyatakan bahwa laporan keuangan perusahaan telah disusun secara benar dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, tanpa adanya kesalahan material atau ketidaksesuaian yang signifikan.
Opini ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki catatan keuangan yang bersih dan dapat dipercaya, sehingga memberikan keyakinan kepada pemangku kepentingan bahwa laporan keuangan mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya.
Kemudian, pada jenis laporan ini, auditor memberikan pendapat wajar namun dengan pengecualian. Artinya, laporan keuangan perusahaan secara umum disajikan dengan benar, tetapi terdapat beberapa catatan yang tidak sepenuhnya sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku atau terdapat beberapa batasan yang mempengaruhi hasil audit.
Biasanya, auditor akan menambahkan paragraf khusus yang menjelaskan alasan dari pengecualian tersebut, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami area tertentu yang perlu diperhatikan. Meski ada pengecualian, kesalahan tersebut tidak material atau signifikan.
Selanjutnya ada adverse opinion atau opini tidak wajar, yakni jenis opini yang menunjukkan bahwa laporan keuangan perusahaan tidak disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku dan terdapat kesalahan yang sangat signifikan.
Opini ini merupakan jenis laporan audit yang paling buruk, karena menunjukkan bahwa informasi keuangan yang disajikan tidak dapat dipercaya dan bahkan mungkin mengandung indikasi penipuan atau manipulasi.
Dengan adanya opini ini, pemangku kepentingan, seperti investor atau kreditur, cenderung menganggap laporan keuangan tersebut tidak layak dijadikan dasar pengambilan keputusan. Perusahaan yang menerima opini ini diharapkan melakukan koreksi besar terhadap laporan keuangannya dan mungkin memerlukan audit ulang.
Terakhir ada disclaimer of opinion, dalam kondisi tertentu, auditor dapat mengeluarkan laporan audit dengan pernyataan tidak memberikan pendapat. Hal ini terjadi jika auditor tidak memperoleh cukup informasi atau bukti yang memadai untuk menentukan kewajaran laporan keuangan.
Misalnya karena adanya pembatasan dalam lingkup audit atau karena catatan keuangan yang tidak lengkap. Dengan demikian, auditor tidak dapat memberikan opini mengenai kewajaran laporan keuangan.
Opini ini menunjukkan ketidakmampuan auditor untuk menilai kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh, yang bisa menimbulkan keraguan bagi pengguna laporan keuangan.
Secara umum. format laporan keuangan terdiri dari beberapa komponen di bawah ini:
Berikut beberapa contoh laporan audit:
Download contoh laporan audit pdf, klik ikon di bawah ini
Bagi Anda yang tidak ingin repot menyusun laporan keuangan perusahaan secara manual, kini bisa menggunakan aplikasi pembukuan keuangan dari Beecloud. Mengapa menggunakan software akuntansi Beecloud? Bisnis Anda bisa didelegasikan & terkontrol tanpa kehadiran Anda. Manajemen hak akses data bisa disesuaikan perusahaan Anda. Aman dari manipulasi, semua transaksi bisa diaudit.
Beecloud Software Akuntansi Online Aman Siap Audit