Ilmu akuntansi mempunyai aplikasi yang luas, bukan hanya untuk kepentingan bisnis saja, tetapi organisasi nirlaba, lembaga pemerintahan dan lain sebagainya juga menggunakannya untuk mengelola keuangan. Namun kali ini mari ketahui macam-macam fungsi akuntansi .
Perhitungan menggunakan ilmu akuntansi jauh lebih efisien dan cepat, maka dari itu penggunaannya di dalam dunia bisnis dipakai untuk mengetahui jumlah produk yang terjual, mengontrol biaya operasional dan mengawasi penggunaan biaya operasional.
Oleh karenanya, mengetahui dasar-dasar ilmu akuntansi adalah suatu keharusan, khususnya bagi pelaku bisnis supaya memudahkan perhitungan dan manajemen keuangan bisnis. Untuk itu, mari pahami dulu pengertian ilmu akuntansi dan kegunaannya bagi pelaku usaha.
Beberapa orang menyebut akuntansi sebagai ilmu hitung-menghitung, memang benar itu adalah pengertian mendasarnya. Pelaku usaha biasa menggunakannya untuk mengetahui kondisi keuangan bisnis secara tepat, sehingga membantu membentuk rencana keuangan lebih baik kedepannya.
Fungsi akuntansi adalah untuk mengelola transaksi keuangan sehingga menjadi laporan yang mudah dipahami oleh pihak internal atau eksternal bisnis. Dalam hal ini, yang dimaksud pihak eksternal adalah kreditur pemerintah, investor dan pihak-pihak lainnya.
Mengelola keuangan bisnis tentu hal yang sensitif, maka mencuat pernyataan baru terkait siapa yang berhak mengelola keuangan bisnis menggunakan akuntansi. Jawabannya, itu tergantung dari kebijakan dan skala bisnis yang dikelola.
Umumnya, bisnis skala kecil menggunakan jasa akuntan eksternal untuk mengelola akuntansi perusahaan secara berkala. Sedangkan bisnis yang sudah besar biasanya mempunyai kepala pejabat keuangan atau Chief Financial Officer yang khusus menangani tugas tersebut.
Baca Juga: Kenali Jenis Bidang Akuntansi dan Pengertiannya (Lengkap)
Akuntansi adalah teknik mencatat, mengelola data keuangan hingga menyajikan laporan untuk diberikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Fungsinya dalam dunia bisnis sangatlah penting. Kira-kira apa fungsi akuntansi dalam bisnis? Berikut penjelasannya:
Kegiatan operasional bisnis tidak terlepas dari penjualan dan pembelian. Setiap hari pastinya bisnis menerima transaksi keuangan baik kecil maupun besar. Seorang akuntan bisnis berperan mencatat semua penerimaan uang, pengeluaran uang, penjualan hingga pembelian.
Pencatatan dilakukan menggunakan bantuan buku besar atau jurnal. Buku besar biasanya dipakai untuk mengklasifikasikan seluruh transaksi sesuai kategori, contohnya kewajiban, aset dan ekuitas. Sedangkan jurnal berfungsi untuk mencatat transaksi sesuai kronologi.
Semua transaksi yang dicatat harus memuat informasi yang akurat dan mendetail, sehingga memudahkan pembuatan laporan ke depannya. Pencatatan data-data keuangan tersebut juga bisa menjadi bahan pertimbangan bagi bisnis untuk menentukan rencana selanjutnya.
Selanjutnya, fungsi akuntansi adalah mengelola data-data yang sudah dicatat sebelumnya. Data-data tersebut baru bisa memberikan informasi jika sudah melalui pengelolaan dan pengelompokan yang tepat.
Pengelolaan data transaksi dimulai dengan meringkas, mengklasifikasikan data transaksi berdasarkan kategori hingga menyesuaikan data yang ada dengan data yang dimiliki oleh perusahaan. Proses peringkasan data bertujuan untuk membedakan data yang termasuk ekuitas, kewajiban atau aset.
Selain itu, penyesuaian data pun juga penting dilakukan. Hal ini bertujuan untuk menghindari kesalahan dalam pencatatan data keuangan, sehingga pencatatan menghasilkan laporan yang akurat dan sesuai dengan data aktual milik perusahaan.
Tujuan serta fungsi akuntansi adalah untuk memudahkan bisnis dalam mengelola keuangan. Setelah data dikelompokkan sesuai kategorinya, data-data tersebut kemudian dianalisis dengan cara membandingkannya dengan data-data dari periode tertentu.
Dengan begitu, akuntan bisa membaca performa dan kondisi keuangan perusahaan. Akuntan juga bisa mengidentifikasi masalah atau tren yang terjadi pada periode tertentu, sehingga bisnis dapat membentuk rencana yang tepat untuk masa mendatang.
Analisis keuangan terbagi menjadi beberapa teknik, di antaranya analisis horizontal, analisis vertikal dan rasio keuangan. Analisis horizontal dilakukan dengan cara membandingkan dua data keuangan dari periode yang berbeda.
Sedangkan analisis vertikal adalah analisis dengan cara membandingkan data keuangan dari periode yang sama, lalu membandingkannya lagi dengan aset dan total pendapatan perusahaan.
Ada juga yang dinamakan rasio keuangan yang merupakan evaluasi keuangan dengan membandingkan beberapa rasio, seperti rasio profitabilitas, likuiditas dan rasio solvabilitas.
Yang paling penting dari fungsi akuntansi yaitu membuat laporan keuangan yang bersifat informatif. Laporan keuangan ini berisi tentang data-data keuangan serta hasil analisis yang dilakukan sebelumnya.
Laporan keuangan menjadi salah satu patokan bagi pihak internal dalam menentukan keputusan bisnis. Adapun jenis-jenis laporan keuangan yang umum digunakan di antaranya laporan arus kas, neraca dan laba rugi.
Baca Juga: Laporan Keuangan Adalah Dokumen Penting, Apa Saja Jenisnya?
Laporan arus kas artinya laporan yang digunakan untuk mencantumkan arus kas masuk dan kas keluar yang terjadi selama suatu periode. Sedangkan laporan neraca adalah laporan yang berfungsi menggambarkan kondisi keuangan perusahaan pada akhir periode tertentu.
Sementara laporan laba rugi adalah laporan yang menginformasikan tentang pendapatan perusahaan dan pengeluarannya selama suatu periode.
Anda bisa menggunakan software akuntansi online Beecloud, hanya tinggal memasukkan transaksi klik klik laporan akuntansi langsung jadi tanpa harus jago akunting dulu. Kapan lagi bisa pantau bisnis dimana saja dan kapan saja hanya dengan Beecloud.
Banyak sekali fungsi akuntansi, maka tidak heran jika penggunaannya tidak bisa dilepaskan dari operasional bisnis. Ilmu akuntansi memudahkan pihak internal maupun eksternal perusahaan dalam memahami kinerja keuangan bisnis.