Dalam industri properti, keberhasilan sebuah proyek tidak hanya ditentukan oleh kualitas konstruksi dan strategi pemasaran, tetapi juga oleh pengelolaan keuangan perusahaan yang baik. Oleh karena itu, mereka perlu laporan keuangan developer.
Karena dengan laporan ini, developer dan kontraktor dapat mengontrol arus kas, mengukur profitabilitas proyek, serta memastikan kelangsungan bisnis dalam jangka panjang.
Karena laporan keuangan bukan hanya dokumen formal saja, tapi juga bagian vital dalam manajemen keuangan bisnis untuk mengelola keberlangsungan usaha. Pahami bagaimana cara membuatnya pada artikel di bawah ini!
Bagi mereka yang sering bertanya apa itu developer, usaha ini didefinisikan sebagai pengembang. Menurut definisi developer adalah perusahaan yang menangani proyek pengembangan properti dan real estate.
Adapun developer sendiri ada yang berada di bawah pemerintahan dan beberapa dimiliki oleh perusahaan swasta. Untuk pengembang perumahan, ia memiliki tugas menangani proyek pengembangan perumahan.
Dengan demikian, bisa kita simpulkan jika perusahaan developer adalah perusahaan yang bertanggung jawab atas perencanaan, pengembangan, dan pemasaran proyek properti, baik itu perumahan, komersial, maupun kawasan industri.
Sedangkan perusahaan kontraktor adalah perusahaan yang menangani proses konstruksi proyek yang dirancang oleh developer. Mereka bertugas merealisasikan proyek sesuai dengan desain dan spesifikasi yang telah disepakati.
Keduanya memiliki hubungan erat dalam industri properti, di mana developer berperan sebagai pengembang proyek, sementara kontraktor bertanggung jawab atas eksekusi konstruksi di lapangan.
BACA JUGA: Software Akuntansi Perusahaan Kontraktor dan Developer Property
Apa saja hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh perusahaan developer kepada pelanggannya? Diantaranya adalah sebagai berikut:
Berikut adalah beberapa hak yang harus didapatkan oleh perusahaan developer:
Selain hal, perusahaan developer juga harus memenuhi kewajibannya kepada konsumen, Berikut adalah beberapa kewajiban yang harus dipenuhi untuk developer.
Sedangkan untuk tanggung jawabnya, berikut adalah beberapa deretan tanggung jawawab developer dalam proses perumahan:
Meskipun memiliki tanggung jawab besar, developer juga memiliki batasan dalam pertanggungjawabannya:
Format laporan keuangan developer adalah komponen vital dalam manajemen keuangan bisnis. Karena laporan keuangan akan membantu pihak internal dan eksternal perusahaan mengetahui posisi keuangan perusahaan terutama developer.
Selain itu, ada beberapa fungsi dan alasan kenapa perusahaan developer dan kontraktor juga harus membuat laporan keuangan:
Proyek konstruksi seringkali membutuhkan investasi besar sebelum mendapatkan keuntungan.Dengan informasi yang ada dalam laporan keuangan akan membantu perusahaan memonitor pemasukan dan pengeluaran, memastikan bahwa arus kas tetap sehat, dan menghindari masalah likuiditas yang bisa menghambat proyek.
Selain itu, Anda bisa menggunakan laporan keuangan untuk memberikan gambaran mengenai biaya produksi, harga jual, serta margin keuntungan. Dengan analisis keuangan yang baik, developer dapat menentukan harga jual properti yang kompetitif dan memastikan proyek tetap menguntungkan.
Informasi di dalam laporan keuangan yang akurat juga penting untuk perencanaan dan pengambilan keputusan bisnis di masa depan. Dimana, perusahaan dapat merencanakan ekspansi bisnis, mengalokasikan dana dengan lebih efisien, serta mengevaluasi proyek-proyek yang paling menguntungkan.
Tidak hanya itu saja, dengan membuat laporan keuangan perusahaan juga akan membantu dalam proses pengurusan pajak. Setiap perusahaan wajib membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Laporan keuangan membantu memastikan bahwa pajak dibayarkan dengan benar, menghindari denda atau masalah hukum akibat kesalahan dalam perhitungan pajak.
Tanpa laporan keuangan yang jelas, sulit untuk mengidentifikasi pengeluaran yang tidak efisien atau kebocoran dana dalam proyek. Dengan pencatatan keuangan yang baik akan sangat membantu dalam mengoptimalkan biaya operasional dan meningkatkan efisiensi.
Pada umumnya, format laporan keuangan developer sama saja dengan format laporan keuangan perusahaan pada umumnya. Apa saja jenis laporan keuangan yang perlu dibuat? Untuk lebih jelasnya, Anda bisa mengikuti pembahasan berikut ini.
Pertama ada laporan laba rugi, laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang menunjukkan pendapatan, biaya, dan laba atau rugi bersih dalam periode tertentu. Laporan ini penting bagi developer dan kontraktor untuk mengetahui apakah proyek yang sedang berjalan menghasilkan keuntungan atau mengalami kerugian.
Adapun pendapatan yang dicatat biasanya berupa penjualan properti yang dicatat dalam akun pendapatan serta biaya yang berkaitan dengan pembangunan, sedangkan bagi kontraktor, pendapatan berasal dari proyek konstruksi yang dikerjakan, seperti
Pembuatan laporan laba rugi dapat menggunakan dua metode yakni metode single step dan harga pokok penjualan (HPP), biaya operasional, hingga beban pajak.multiple step.
Laporan ini dibuat dengan mengumpulkan seluruh pendapatan terlebih dahulu, kemudian dikurangi dengan total biaya, Jika hasilnya positif artinya usaha untung. Sebaliknya, jika negatif artinya usaha sedang rugi. Berikut contoh formatnya:
Format Laporan Laba Rugi Single Step (Credit: bee.id)
Sedangkan metode multiple step, lebih kompleks karena memisahkan pendapatan dan beban ke dalam beberapa kategori. Laporan ini memberikan gambaran yang lebih mendetail mengenai bagaimana laba kotor, laba operasional, dan laba bersih diperoleh.
Metode ini lebih sering digunakan oleh perusahaan besar, termasuk developer dan kontraktor, karena memberikan informasi yang lebih rinci untuk analisis keuangan. Berikut contoh formatnya:
Format Laporan Laba Rugi Multiple Step (Credit: bee.id)
Selanjutnya ada laporan perubahan modal, yakni laporan yang menggambarkan perubahan modal suatu perusahaan dalam satu periode akuntansi. Laporan ini mencatat modal awal, penambahan dari laba bersih atau investasi tambahan, serta pengurangan akibat pembagian dividen.
Bagi developer dan kontraktor, laporan ini menunjukkan bagaimana laba ditahan dari proyek sebelumnya digunakan untuk mendanai proyek baru atau dibagikan kepada pemilik usaha. Berikut contoh formatnya.
Contoh Laporan Perubahan Modal Jika Laba Untung (Credit: bee.id)
Contoh Laporan Perubahan Modal Jika Rugi (Credit: bee.id)
Laporan keuangan developer selanjutnya ada laporan neraca atau laporan posisi keuangan, yakni laporan yang mencerminkan kondisi keuangan perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. Apa saja isi dari laporan neraca? Laporan ini terdiri dari aset (harta. nilai perusahaan), kewajiban (utang dan liabilitas baik jangka panjang maupun jangka pendek), serta ekuitas (modal perusahaan).
Aset developer mencakup tanah, properti dalam pembangunan, dan kas, sedangkan aset kontraktor mencakup alat berat dan piutang proyek. Laporan ini sangat penting untuk melihat apakah perusahaan memiliki aset yang cukup untuk menutupi kewajibannya.
Ada bisa membuat laporan keuangan posisi keuangan dengan dua bentuk, yakni bentuk skontro dan bentuk staffel:
Laporan posisi keuangan bentuk skontro adalah bentuk penyajian laporan yang disusun secara horizontal, menyerupai bentuk akun "T". Dalam format ini, aset (aktiva) ditempatkan di sebelah kiri, sementara kewajiban (liabilitas) dan ekuitas ditempatkan di sebelah kanan.
Berikut contoh format laporan posisi keuangan bentuk skontro:
Format Contoh Laporan Posisi Keuangan (neraca) Usaha Jasa Bentuk T (Credit: bee.id)
Sementara itu, laporan posisi keuangan bentuk staffel disajikan secara vertikal, menyerupai laporan yang berurutan seperti laporan laba rugi. Dalam format ini, aset ditampilkan terlebih dahulu, diikuti oleh kewajiban, lalu ekuitas di bagian akhir.
Cara membuat laporan posisi keuangan dua bentuk ini sama, yakni dengan menggunakan persamaan akuntansi: Aset = Kewajiban + Ekuitas. Dengan menjumlahkan seluruh total aset, kemudian membandingkannya dengan total kewajiban dan ekuitas perusahaan, dan hasilnya harus seimbang atau sama.
Format Contoh Laporan Posisi keuangan Bentuk Stuffel (Credit: bee.id)
Selanjutnya ada laporan arus kas, laporan arus kas adalah laporan yang berisi informasi tentang arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan selama satu periode akuntansi. DIbuatnya laporan keuangan ini adalah untuk melihat pergerakan uang masuk dan keluar dalam satu periode.
Bagi developer dan kontraktor, laporan ini penting untuk memastikan bahwa mereka memiliki cukup kas untuk membiayai proyek yang sedang berjalan. Arus kas dikategorikan menjadi tiga bagian: arus kas dari aktivitas operasional (pendapatan dari proyek, pembayaran kepada pemasok), arus kas dari aktivitas investasi (pembelian tanah, alat berat), dan arus kas dari aktivitas pendanaan (pinjaman bank, penerbitan saham).
Ada dua pendekatan yang bisa digunakan dalam membuat laporan arus kas ini, yakni metode langsung dan tidak langsung.
Metode langsung dalam laporan arus kas mencatat secara langsung penerimaan dan pengeluaran kas dari aktivitas operasional. Setiap transaksi kas dicatat secara terpisah sesuai dengan sumber atau penggunaannya.
Format Contoh Laporan Arus Kas Menurut PSAK No.2 (metode langsung) (Credit Bee.id)
Sedangkan dalam membuat laporan arus kas metode tidak langsung perlu dilakukan penyesuaian terhadap laporan laba rugi terlebih dahulu, untuk mencerminkan arus kas aktual dari aktivitas operasional. Pendekatan ini tidak mencatat penerimaan dan pengeluaran kas secara langsung, tetapi menghitung perubahan saldo akun neraca yang mempengaruhi arus kas.
Format Contoh Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung Psak No.2 (Credit: bee.id)
Terakhir ada catatan atas laporan keuangan, laporan ini digunakan untuk menjelaskan angka-angka dari laporan keuangan utama, kebijakan akuntansi yang berlaku, serta serta informasi tambahan yang tidak tercermin secara langsung dalam laporan keuangan utama.
Dengan begitu, pengguna laporan keuangan dapat memahami dengan baik apa isi dari laporan keuangan, kebijakan akuntansi yang berlaku dan digunakan, sehingga dapat mengoptimalkan mereka dalam pengelolaan keuangan, memastikan akurasi, mengecek kesalahan dalam pencatatan dan lain sebagainya sebelum dilakukan proses audit.
BACA JUGA: Apa Itu Audit? Pengertian, Tujuan, dan Jenisnya Lengkap!
Agar Anda tidak perlu lagi membuat laporan keuangan secara manual, Anda bisa menggunakan software akuntansi keuangan kontraktor Beeaccounting. Cukup sekali beli saja, Anda bisa memiliki software akuntansi untuk kepentingan jangka panjang.
Dengan Beeaccounting, Anda bisa membuat laporan keuangan yang akurat, memantau biaya proyek secara real-time, serta mengelola arus kas dengan lebih efisien. Buat Laporan laba rugi, arus kas sampai urus stok tidak perlu manual lagi.
Jadi, daripada membuang waktu untuk membuat laporan keuangan secara manual yang rentan terhadap kesalahan, gunakan Beeaccounting untuk mempercepat dan menyederhanakan proses pembukuan bisnis Anda! Klik banner di atas dan dapatkan gratis uji coba sekarang juga!