Fluktuasi adalah ketidakpastian harga. Jika Anda mengamati akhir-akhir ini ada banyak perubahan harga bahan pokok yang terjadi di pasaran, maka hal itu merupakan salah satu contoh dari adanya fluktuasi. Kondisi ini tentu akan sangat berpengaruh pada daya beli masyarakat.
Dengan kata lain fluktuasi juga akan berimbas pada kondisi perekonomian secara umum. Untuk lebih memahami tentang fluktuasi dan apa saja yang menjadi penyebabnya, Anda bisa langsung menyimak ulasan berikut.
Di awal sudah sedikit disinggung tentang fluktuasi yang diartikan sebagai naik turunnya harga. Kali ini kita akan mengulas lebih dalam lagi tentang apa yang dimaksud fluktuasi. Dapat dikatakan bahwa fluktuasi merupakan peristiwa yang menunjukkan adanya perubahan dan bentuk ketidakpastian.
Fluktuasi sendiri bisa diterapkan pada beberapa konteks, dan salah satunya adalah dari sudut pandang ekonomi. Dalam hal ini fluktuasi didefinisikan sebagai ketidakpastian dan pergerakan harga suatu produk. Fluktuasi juga bisa diartikan sebagai sebuah perubahan yang berlangsung terus menerus.
Sementara metode fluktuasi adalah metode pengisian kas kecil dengan jumlah yang selalu berubah sesuai kebutuhan. Pada metode ini jumlah dari kas kecil akan disesuaikan kebutuhan.
Selain itu, fluktuasi di dalam istilah ekonomi juga diartikan sebagai tingkat pendapatan nasional dari suatu negara yang menggambarkan pertumbuhan ekonomi. Sementara ekonomi pasar memiliki sifat yang dinamis dan selalu berubah.
Ketika terjadi kenaikan pada pendapatan nasional maka hal itu menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi. Sedangkan pendapatan nasional yang menurun menunjukkan adanya kontraksi di bidang ekonomi. Agar lebih paham, berikut adalah beberapa contoh fluktuasi:
Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa arti fluktuasi adalah ketidakpastian harga yang terjadi di pasaran. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti berikut:
Sebagai pemegang kebijakan dan kendali atas mekanisme pasar, maka pemerintah memiliki peran yang cukup penting sehingga akan berpengaruh pada perekonomian di dalam negeri. Salah satunya adalah kebijakan moneter dan fiskal yang mempengaruhi pasar keuangan.
Baca Juga: Peran Penting Kebijakan Fiskal beserta Jenis dan Contohnya
Sebagai contoh, kenaikan maupun penurunan suku bunga yang dilakukan Bank Indonesia. Hal itu bisa mempercepat atau memperlambat pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Kondisi inilah yang dikenal sebagai kebijakan moneter.
Selain itu itu, contoh lainnya bisa terlihat dari kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM yang menyebabkan harga berbagai barang mengalami kenaikan akibat biaya distribusi yang semakin besar.
Pada dasarnya ekspektasi dan spekulasi merupakan hal yang berpengaruh pada sistem keuangan. Adanya pandangan yang berbeda antara investor, konsumen, dan politisi akan mempengaruhi cara masing-masing pihak dalam bertindak.
Pemerintah akan menetapkan kebijakan ekonomi untuk mencapai ekspektasi yang diharapkan. Namun ekspektasi terkait kondisi ekonomi di masa depan tersebut bisa menimbulkan fluktuasi jika pada kenyataannya tidak sesuai dengan realita.
Faktor lain yang menyebabkan terjadinya fluktuasi adalah transaksi internasional. Aliran dana yang terjadi antar negara akan mempengaruhi nilai mata uang dan kekuatan ekonomi dari negara tersebut.
Negara yang banyak mengeluarkan uang ke luar negeri akan membuat nilai mata uang dan perekonomiannya mengalami penurunan. Sementara negara yang mendominasi di bidang ekspor akan mengalirkan dana ke dalam negeri dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Fluktuasi juga bisa disebabkan faktor supply dan demand, atau penawaran dan permintaan. Baik terhadap produk mata uang, layanan maupun berbagai jenis investasi. Hal tersebut akan menimbulkan dinamika harga di pasaran sehingga tidak pasti.
Gambaran sederhananya adalah seperti ini. Jika di pasar pasokan barang melebihi permintaan maka hal itu akan membuat harga barang turun. Sedangkan pasokan yang stabil akan membuat harga mengalami fluktuasi, bisa naik atau turun tergantung permintaan pasar.
Perlu ditegaskan lagi bahawa fluktuasi artinya perubahan yang terjadi di pasar berupa naik turunnya harga akibat adanya perubahan dalam mekanisme pasar. Fluktuasi sendiri bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu fluktuasi ekonomi jangka panjang dan jangka pendek. Berikut adalah penjelasannya.
Jenis fluktuasi ekonomi ini merupakan kondisi naik turunnya mata uang luar negeri yang terjadi sehari-hari. Seperti yang diketahui, nilai mata uang akan berubah setiap harinya dan menunjukkan adanya tren positif dan negatif.
Contohnya adalah adanya kenaikan nilai mata uang dollar terhadap rupiah yang menyebabkan nilai mata uang rupiah turun dan berimbas pada harga barang yang mengalami kenaikan.
Baca Juga: Prinsip Ekonomi Adalah: Jenis, Ciri dan Manfaatnya, Lengkap
Berbeda dari fluktuasi jangka pendek, fluktuasi jangka panjang menggambarkan kondisi naik turunnya harga dalam jangka waktu yang cukup lama. Salah satu contohnya adalah perekonomian saat pandemi yang mempengaruhi pergerakan nilai mata uang rupiah.
Secara garis besar, dampak fluktuasi ekonomi bisa sangat beragam. Diantaranya adalah dampak yang ringan seperti adanya kenaikan harga produk barang yang terjadi pada jangka waktu tertentu. Hingga terjadinya dampak yang berat seperti inflasi ekonomi dan penurunan nilai tukar rupiah.
Meski begitu, adanya fluktuasi juga bisa memberikan dampak yang positif. Dampak fluktuasi tersebut bisa dilihat ketika terjadi kenaikan harga minyak di pasar dunia 2000-2011. Kondisi tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga menekan laju inflasi.
Sebelumnya telah telah dijelaskan tentang faktor penyebab serta jenis-jenis fluktuasi. Untuk lebih memahaminya, Anda perlu mengetahui apa saja contohnya. Adapun contoh fluktuasi adalah:
Salah satu contoh yang menggambarkan adanya fluktuasi yaitu pada fluktuasi harga barang. Dalam hal ini harga minyak dunia yang tidak stabil akan mempengaruhi pendapatan dan pengeluaran pemerintah.
Ketidakpastian atau fluktuasi pada harga minyak juga akan berpengaruh pada kebijakan pemerintah dalam memberikan subsidi bagi kebutuhan produksi maupun konsumsi. Kondisi tersebut juga akan membuat harga barang di pasaran mengalami fluktuasi.
Contoh lain dari fluktuasi adalah ketidakpastian nilai tukar atau harga mata uang asing. Dapat dijelaskan bahwa fluktuasi nilai tukar ini merupakan naik turunnya harga mata uang suatu negara dibandingkan dengan nilai mata uang negara asing.
Adanya perubahan nilai tukar mata uang asing bisa disebabkan permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar. Seperti yang terjadi pada nilai tukar dolar Amerika terhadap rupiah yang mengalami naik turun pada waktu-waktu tertentu.
Fluktuasi nilai tukar mata uang bisa dipengaruhi oleh beberapa hal seperti kebijakan pemerintah, kondisi politik, konflik, bencana alam dan kondisi ekonomi negara.
Contoh berikutnya berupa fluktuasi harga saham yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Saham sendiri bisa diartikan sebagai bentuk kepemilikan atas modal suatu perusahaan.
Fluktuasi saham ini lebih disebabkan karena kondisi ekonomi negara dan global, kurs valuta asing, permintaan dan penawaran, konflik serta kinerja perusahaan.
Kesimpulan
Pada dasarnya fluktuasi adalah ketidakpastian harga yang bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Seperti kebijakan pemerintah, ekspektasi yang berlebihan, perdagangan internasional serta penawaran dan permintaan yang terjadi di pasar. Kondisi ini akan memberikan dampak terhadap perekonomian.
Dalam kondisi fluktuasi ekonomi dunia seperti saat ini, penggunaan software akuntansi seperti Beecloud menjadi semakin penting untuk membantu bisnis mengambil keputusan yang tepat dalam menghadapi perubahan yang tidak pasti. Dengan software akuntansi, pebisnis dapat memantau kondisi keuangan secara real-time dan membuat analisis yang akurat tentang kinerja bisnis mereka.
Dengan demikian, pebisnis dapat membuat keputusan strategis yang tepat dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengoptimalkan keuntungan mereka dan mengurangi risiko.