🚀 MOVE ON ke Bee, Nikmati Diskon 20% Sekarang!
Logo Bee Web

Pengertian Financial Modeling, Jenis, dan Contohnya

financial modeling adalah proses membangun representasi matematis dan abstrak dari situasi keuangan dunia nyata. Berikut contoh dan metodenya
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Dipublish Tgl: Saturday, 13 April 2024

Financial modeling adalah salah satu alat bantu esensial untuk memahami dan memprediksi masa depan finansial. Baik untuk kepentingan individu, perusahaan, ataupun organisasi, modelling keuangan berperan sebagai peta yang menuntun pengambilan keputusan yang lebih terarah dan terukur.

Metode ini memungkinkan para profesional keuangan untuk mengidentifikasi tren, menganalisis risiko, dan membuat proyeksi yang akurat untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat.

Melalui artikel ini, mari pahami apa itu financial modelling, apa saja manfaat dan informasi lainnya.

Financial Modeling Adalah..

Financial Forecast

Financial modeling adalah proses membangun representasi matematis dan abstrak dari situasi keuangan dunia nyata. (Credit: Freepik.com)

Mengutip dari dokumen online Pusat Pengambanan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (PPA FEB UI), menjelaskan jika financial modeling adalah proses membangun representasi matematis dan abstrak dari situasi keuangan dunia nyata. dan dilakukan stimulasi untuk membantu proses pengambilan keputusan.

Umumnya, financial modeling dibuat dalam bentuk excel atau spreadsheet secara detail, agar perusahaan dapat dengan mudah meninjau dan mengambil keputusan finansial di masa yang akan datang.

Dengan demikian, Financial modeling atau model keuangan memiliki banyak tujuan bagi para eksekutif perusahaan dan analis keuangan perusahaan. Seperti untuk memperkirakan biaya, proyeksi laba, mengevaluasi proyek-proyek yang diajukan, dan membuat keputusan strategis.

Sedangkan dalam proses analisisnya, biasanya digunakan untuk menilai bagaimana faktor-faktor yang berbeda, baik internal maupun eksternal, dapat mempengaruhi kinerja saham suatu perusahaan.

Komponen Financial Modeling

Financial modeling memiliki 4 komponen penting yang umum digunakan, antara lain adalah laporan laba rugi, neraca, arus kas dan jadwal utang.

1. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi (income statement), yakni laporan keuangan yang dibuat untuk mencerminkan performa keuangan perusahaan selama periode tertentu, biasanya dalam satu tahun. Pada laporan ini mencakup pendapatan, biaya, dan laba/rugi bersih perusahaan. Dengan adanya laporan laba rugi ini perusahaan bisa lebih optimal dalam memahami profitabilitas dan nilai perusahaan.

2. Laporan Neraca

Komponen kedua ada laporan neraca, laporan keuangan ini digunakan untuk mencatat posisi keuangan perusahaan pada titik waktu tertentu. Neraca mencerminkan aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan.

Neraca penting dalam financial modeling karena digunakan untuk menganalisis laporan keuangan dalam hal memberikan gambaran lengkap tentang sumber daya yang dimiliki perusahaan dan bagaimana mereka dibiayai, baik melalui utang maupun ekuitas.

3. Laporan Arus Kas

Ketiga ada laporan arus kas, yakni laporan keuangan yang menggambarkan arus masuk dan keluar kas perusahaan selama periode tertentu. Sekaligus menjadi acuan untuk ..... Laporan keuangan bisnis Ini dibagi menjadi tiga bagian utama, antara lain adalah arus kas operasional, arus kas investasi, dan arus kas pembiayaan.

Laporan arus kas sangat penting dalam financial modeling karena menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dari operasi bisnis serta bagaimana perusahaan menggunakan dananya.

4. Jadwal Hutang

Komponen terakhir adalah jadwal hutang (debt schedule) , salah satu komponen penting dalam financial modeling yang bertugas untuk merinci jadwal pembayaran hutang perusahaan, baik itu hutang jangka pendek maupun jangka panjang.

Jadwal ini mencakup tanggal jatuh tempo pembayaran pokok dan bunga dari berbagai pinjaman yang dimiliki perusahaan. Dalam financial modeling, jadwal hutang sangat berguna untuk memproyeksikan arus kas keluar terkait pembayaran utang serta dampak dari biaya bunga terhadap laba bersih perusahaan.

Baca Juga: Laporan Keuangan Neraca: Pengertian, Cara Buat dan Contohnya

Fungsi Financial Modeling

Secara umum financial modeling berfungsi sebagai pembantu bisnis dalam memutuskan keputusan financial dimasa yang akan datang.

Selain itu ada beberapa fungsi utama financial modeling lainnya menurut investopedia, yakni:

1. Pengambilan Keputusan

Financial modeling memberikan wawasan berharga yang mendukung proses pengambilan keputusan di dalam organisasi. Dengan mensimulasikan berbagai skenario dan menganalisis hasil potensial.

Sehingga, para pengambil keputusan dapat membuat pilihan yang terinformasi mengenai alokasi modal, inisiatif strategis, dan perbaikan operasional.

2. Analisis Keuangan

Selanjutnya, model keuangan juga dapat memfasilitasi analisis keuangan mendalam, memungkinkan stakeholder untuk menilai kinerja dan kelayakan berbagai aspek bisnis.

Termasuk evaluasi profitabilitas, likuiditas, solvabilitas, dan kesehatan keuangan secara keseluruhan, memungkinkan pengambilan keputusan strategis yang terinformasi.

3. Pengumpulan Modal

Berikutnya membantu perusahaan dalam mengumpulkan modal, dimana perusahaan seringkali membuat model keuangan ketika mencari modal dari investor atau pemberi pinjaman.

Model ini membantu menyampaikan posisi keuangan perusahaan, prospek pertumbuhan, dan peluang investasi, sehingga menarik sumber dana potensial.

4. Financial Modeling untuk Pertumbuhan Bisnis

Kemudian, model keuangan juga mendukung pertumbuhan bisnis organik dengan memberikan wawasan tentang strategi ekspansi potensial, mengidentifikasi peluang pertumbuhan, dan menilai kelayakan finansial dari proyek atau inisiatif baru.

5. Transaksi Strategis

Fungsi selanjutnya dari financial modeling adalah membantu menilai implikasi keuangan, risiko, dan potensi pengembalian yang terkait dengan langkah-langkah tersebut, membimbing para pengambil keputusan dalam menjalankan transaksi secara efektif.

6. Alokasi Modal

Berikutnya, membantu dalam mengoptimalkan alokasi modal dengan membantu perusahaan memprioritaskan investasi berdasarkan tingkat pengembalian yang diharapkan dan profil risikonya.

Hal ini memastikan bahwa sumber daya dialokasikan secara efisien ke proyek atau inisiatif yang menghasilkan nilai tertinggi bagi bisnis.

7. Pembuatan Anggaran dan Peramalan

Financial modeling juga proses pembuatan anggaran dan peramalan dengan menyediakan kerangka kerja untuk memperkirakan kinerja keuangan di masa depan.

Model membantu organisasi menetapkan target keuangan yang realistis, mengalokasikan sumber daya dengan efektif, dan memantau kinerja terhadap proyeksi.

8. Penilaian Bisnis

Terakhir adalah menilai perusahaan, dimana modal keuangan ini berperan dalam menilai nilai suatu bisnis, baik untuk keperluan internal maupun untuk potensi merger, akuisisi, atau penjualan.

Dengan memproyeksikan arus kas masa depan dan menerapkan metode penilaian yang tepat, model membantu menentukan nilai intrinsik suatu bisnis, membimbing negosiasi dan pengambilan keputusan strategis.

Jenis-Jenis Financial Modeling

Ilustrasi proses analisis bisnis (Credit: Freepik.com)

Ada 4 jenis financial modeling yang umum digunakan menurut PPA FEB UI, yakni:

1. Discounted Cash Flow (DCF)

Mode pertama yang umum digunakan adalah discounted cash flow (DCF), yakni metode yang digunakan untuk menilai nilai intrinsik suatu investasi dengan memproyeksikan arus kas masa depan dan mendiskonto nilainya ke nilai saat ini menggunakan tingkat diskonto yang sesuai.

Bertujuan untuk Menilai nilai intrinsik suatu aset atau bisnis berdasarkan arus kas masa depan yang didiskontokan. Caranya dengan:

  • Memperkirakan arus kas masa depan dari aset atau bisnis.
  • Diskontokan arus kas tersebut ke nilai sekarang menggunakan tingkat diskonto yang sesuai.
  • Total nilai sekarang dari arus kas masa depan tersebut menunjukkan nilai intrinsik aset atau bisnis.

Baca Juga: Aset Adalah: Jenis, Sifat dan Manfaatnya, Lengkap! - Bee.id

2. Leveraged Buyout (LBO)

Selanjutnya ada Leveraged buyout, yakni proses di mana investor menggunakan sejumlah besar utang untuk membeli sebuah perusahaan.

Financial modeling LBO digunakan untuk kelayakan finansial pembelian perusahaan (target) menggunakan sebagian besar pinjaman (debt financing).

Secara umum metode ini digunakan oleh private equity firms dan investor lain yang mempertimbangkan pembelian perusahaan dengan leverage (pinjaman).

3. Merger & Acquisitions (M&A)

Selanjutnya adalah financial modeling M&A, yakni metode yang digunakan untuk menganalisis dampak finansial dari merger (penggabungan) atau akuisisi (pembelian) antar perusahaan.

Mencakup analisis terhadap nilai saham, estimasi synergies, perhitungan laba bersih yang disesuaikan, serta proyeksi kinerja keuangan gabungan setelah transaksi.

4. Comparative Company Analysis (CCA)

Terakhir adalah comparative company analysis, yakni bertujuan untuk membandingkan kinerja keuangan dan valuasi perusahaan dengan perusahaan sejenis (comparable companies) untuk mendapatkan insights tentang valuasi wajar perusahaan tersebut.

Caranya dengan melakukan analisis rasio keuangan, pertumbuhan pendapatan, marjin laba, dan faktor lainnya untuk mengevaluasi posisi relatif suatu perusahaan di pasar.

Download Contoh Financial Modeling Excel

Berikut beberapa contoh financial modeling excel yang bisa anda unduh di bawah ini:

Tombol Download Template Excel

Cara Implementasi Financial Modeling pada Bisnis

Implementasi financial modeling pada bisnis adalah proses yang melibatkan pembuatan model keuangan yang merepresentasikan aspek finansial dari sebuah perusahaan. Model ini digunakan untuk menganalisis performa keuangan, merencanakan strategi bisnis, dan memproyeksikan pertumbuhan di masa depan.

Berikut adalah langkah-langkah dalam implementasi financial modeling:

1. Menentukan Tujuan Model

Langkah pertama adalah menentukan apa yang ingin dicapai dari financial modeling. Tujuan ini penting untuk ditekankan agar proses pelaksanaannya bisa lebih terarah. Misalnya, apakah untuk analisis kelayakan investasi, memprediksi laba/rugi di masa depan, atau mengukur dampak perubahan strategi bisnis dan lain sebagainya.

2. Mengumpulkan Data Historis

Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data keuangan historis, seperti laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Data historis sendiri merupakan Data historis sendiri merupakan rekam jejak keuangan perusahaan dari masa lalu, mencakup pendapatan, pengeluaran, aset, kewajiban, dan arus kas yang telah tercatat dalam laporan keuangan sebelumnya.

Data ini kemudian akan digunakan untuk memproyeksikan hasil masa depan. Beberapa sumber data yang perlu disiapkan meliputi penjualan dan pendapatan, biaya operasional, utang dan ekuitas, serta modal kerja.

3. Menyusun Financial Model

Financial model biasanya disusun dalam bentuk spreadsheet, dimana tiap bagian keuangan perusahaan diwakili oleh rangkaian formula. Struktur dasar yang digunakan biasanya mencakup:

  • Laporan Laba Rugi: Untuk menghitung pendapatan, pengeluaran, dan laba bersih.
  • Neraca: Untuk melihat posisi keuangan (aset, kewajiban, dan ekuitas).
  • Laporan Arus Kas: Untuk menilai ketersediaan likuiditas perusahaan.

4. Menyusun Asumsi Dasar

Setelah struktur data sudah disusun, langkah selanjutnya adalah menyusun asumsi laporan keuangan di atas, untuk membuat beberapa poin asumsi, misalnya:

  • Pertumbuhan Pendapatan: Berapa persentase pertumbuhan penjualan di masa depan.
  • Biaya Operasional: Proyeksi apakah di masa depan akan ada kenaikan atau penurunan biaya.
  • Suku Bunga: Untuk menghitung dampak bunga utang terhadap profitabilitas.
  • Inflasi Pengaruh inflasi pada biaya dan harga produk.

Asumsi yang disusun harus realistis dan berkaitan dengan tren pasar atau data historis perusahaan.

5. Membangun Proyeksi Keuangan

Setelah asumsi ditentukan, proyeksikan keuangan bisnis untuk beberapa tahun ke depan. Proyeksi ini harus meliputi:

  • Proyeksi Laporan Laba Rugi: Prediksi tentang pendapatan, pengeluaran, dan laba bersih masa depan.
  • Proyeksi Neraca: Prediksi aset, kewajiban, dan ekuitas di masa depan.
  • Proyeksi Arus Kas: Memastikan bahwa bisnis memiliki cukup likuiditas untuk beroperasi.

6. Menganalisis Output Model

Setelah model selesai, lakukan analisis untuk menilai kesehatan keuangan bisnis. Beberapa teknik analisis termasuk:

  • Analisis Rasio Keuangan: Menghitung rasio likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas.
  • Break-Even Analysis: Menentukan titik di mana perusahaan mencapai laba bersih nol.
  • Scenario and Sensitivity Analysis: Menguji bagaimana perubahan asumsi mempengaruhi proyeksi keuangan.

7. Menggunakan Model untuk Pengambilan Keputusan

Berdasarkan pendekatan model keuangan yang sudah dibuat bisa digunakan untuk menyusun strategi bisnis yang strategis dalam jangka panjang, menyusun anggaran atau perencanaan tahunan, memutuskan apakah perlu mencari pembiayaan tambahan, hingga memantau kinerja keuangan perusahaan dan menyesuaikan strategi jika diperlukan.

8. Melakukan Revisi Secara Berkala

Karena kondisi bisnis dan pasar terus berubah, financial model harus diperbarui secara berkala untuk mencerminkan data terbaru dan perubahan strategi bisnis dari periode yang sebelumnya.

Dengan menggunakan financial modeling, bisnis bisa membuat keputusan berdasarkan data dan analisis yang solid, meminimalkan risiko, dan meningkatkan peluang kesuksesan di masa depan.

Penutup

Financial modeling adalah alat penting untuk membantu bisnis memahami kinerja keuangan mereka dan merencanakan masa depan. Salah satu elemen kunci dalam financial modeling adalah data keuangan yang akurat dan terkini.

Di sinilah peran aplikasi pembukuan keuangan menjadi sangat penting. Dimana aplikasi pembukuan keuangan membantu Anda mencatat semua transaksi keuangan bisnis.

Seperti pendapatan, pengeluaran, dan aset, yang nantinya akan digunakan dalam membuat laporan keuangan, melacak hingga analisis. Dalam hal ini Anda bisa menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud yang sudah pasti akurat dan sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan.

Beecloud Terintegrasi Laporan Akuntansi Langsung Jadi

Klik banner di atas untuk langganan sekarang juga!

Artikel Terkait

Multiplier Effect Adalah: Pengertian, Fungsi, Rumus dan Jenis
Multiplier effect adalah istilah yang sudah tidak asing lagi dalam dunia ekonomi. Istilah ini merujuk kepada nilai pengganda yang digunakan
Baca Juga
Contoh Surat Tagihan Dan Kegunaannya
Mungkin Anda sudah sangat sering mendengar istilah surat tagihan. Namun tahukah Anda apa yang dimaksud dengan surat tagihan? Sebelum membahas
Baca Juga
Mengenal E Wallet Serta Cara Kerja dan Jenisnya di Indonesia
Seiring berkembangnya teknologi manusia kian diberi kemudahan dalam berbagai hal, salah satunya saat melakukan pembayaran transaksi online digital. Transaksi digital
Baca Juga
Contoh Analisis DuPont, Pengertian, Rumus dan Cara Hitungnya
Analisis duPont adalah salah satu alat untuk menganalisa dan memahami kinerja keuangan perusahaan secara menyeluruh. Dikembangkan oleh DuPont Corporation pada
Baca Juga
Utang Usaha adalah: Pengertian dan Cara Mengelolanya
Utang usaha adalah komponen penting dalam pengelolaan keuangan perusahaan yang mencerminkan kewajiban jangka pendek untuk membayar barang dan jasa yang
Baca Juga
Fitur Penting Aplikasi Manajemen Keuangan untuk Perusahaan
Sebagai seorang pengusaha ada kalanya mengikuti perkembangan jaman. Untuk saat ini dunia teknologi sudah jauh berkembang, dan tentunya terdapat beberapa
Baca Juga

Artikel Populer

Pengertian Perpetual Adalah, Jenis, Keuntungan, dan Kelemahan
Dalam dunia bisnis, perpetual adalah salah satu istilah sering kali menjadi perhatian karena mengacu pada konsep yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Baca Juga
Fakta Michelin Star dan Resto Indonesia yang Pernah Meraihnya
Michelin Star, atau Bintang Michelin, adalah salah satu penghargaan kuliner paling bergengsi di dunia, yang diberikan oleh Michelin Guide kepada
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Mengenal Siklus Hidup Produk, Tahapan, Contoh dan Strateginya
Menurut Levitt melalui artikel berjudul "Exploit the Product Life Cycle" pada tahun 1965 menjelaskan jika  konsep Siklus Hidup Produk  atau
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu