Dalam proses produksi, ada berbagai elemen penting yang berperan untuk menghasilkan barang dan jasa. Salah satu elemen yang tak kalah penting adalah faktor produksi modal.
Modal tidak hanya berarti uang, tetapi juga mencakup semua barang dan fasilitas fisik yang digunakan dalam proses produksi. Tanpa modal, proses produksi akan terhambat atau bahkan tidak bisa dilakukan.
Oleh karena itu, modal menjadi salah satu faktor penentu dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi ekonomi. Mari kita bahas tentang faktor produksi modal, mulai dari pengertian, jenis-jenis, fungsi, hingga peranannya dalam perekonomian.
Secara garis besar faktor produksi dalam buku Teori Akuntansi (2008) karya Harahap Sofyan, adalah segala hal yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa dalam rangka menambah manfaat dari produk tersebut.
Faktor produksi ini terdiri dari 2 faktor dasar, yakni faktor produksi asli seperti faktor alam dan faktor turunan salah satunya adalah faktor produksi modal.
Secara pengertian, faktor produksi modal adalah semua hasil produksi berupa benda yang diciptakan khusus untuk menghasilkan produk. Contohnya, mesin produksi, alat bantu bisnis, bahan baku dan sejenisnya.
Bisa dikatakan jika faktor produksi modal adalah modal yang umumnya tidak berupa uang, namun aset fisik yang menunjang produktivitas bisnis.
Baca Juga: 5 Faktor Produksi Beserta Contoh Penerapannya
Berikut ini beberapa karakteristik faktor produksi modal:
Faktor produksi dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yakni:
Faktor produksi berdasarkan fungsinya dibedah lagi menjadi 2 faktor, yakni:
Dari segi personal, modal fisik yang dimiliki oleh individu untuk kegiatan ekonomi pribadi. Contohnya, peralatan dan mesin yang dimiliki oleh seorang pengusaha untuk produksi barang atau jasa.
Berikutnya dari segi sosial, modal fisik ini dimiliki secara kolektif oleh masyarakat atau organisasi untuk kepentingan umum. Contohnya, infrastruktur publik seperti jalan raya, jembatan, atau jaringan listrik.
Faktor produksi modal berdasarkan sumbernya juga dikelompokkan menjadi dua jenis, yakni:
Modal internal ini dimiliki secara langsung oleh perusahaan dan terlibat dalam proses produksi. Pengelolaannya modal internal ini ditanggung oleh manajemen perusahaan.
Contohnya, mesin-mesin, gedung, atau peralatan produksi yang dimiliki oleh suatu perusahaan.
Sedangkan modal eksternal fisik ini adalah jenis modal yang tidak dimiliki secara langsung oleh individu atau perusahaan, pengelolaannya juga sering melibatkan bunga atau seha dari pihak lain.
Contoh modal eksternal termasuk pinjaman dari bank, investasi modal ventura, atau leasing peralatan produksi.
Jenis faktor produksi modal berdasarkan sifatnya, sifat modal ini juga dibedakan menjadi dua, yakni:
Jenis modal ini yang relatif sulit diubah dalam jangka pendek. Contohnya, bangunan pabrik atau mesin-mesin produksi yang memerlukan waktu dan biaya yang cukup besar untuk diubah atau digantikan.
Sedangkan modal yang bersifat lancar adalah modal yang dapat dipindahkan atau diubah dengan lebih mudah dalam jangka pendek. Contohnya adalah bahan baku atau inventaris yang dapat dengan cepat disesuaikan dengan perubahan permintaan atau teknologi baru.
Faktor produksi modal terakhir adalah dari segi wujudnya, sama seperti sebelumnya wujud modal ini juga dikelompokkan menjadi 2, yakni:
Modal konkret dapat dilihat dan disentuh secara fisik. Seperti peralatan produksi, gedung, atau kendaraan yang digunakan dalam proses produksi.
Sedangkan abstrak memiliki bentuk pengetahuan, keahlian, dan intelektual. Misalnya, paten, merek dagang, atau keahlian teknis yang dimiliki oleh karyawan perusahaan.
Berikut beberapa contoh faktor produksi modal usaha:
Baca Juga: Syarat dan Cara Urus Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK)
Apa fungsi faktor produksi modal bagi bisnis:
Faktor produksi modal, yang meliputi mesin, peralatan, teknologi, dan infrastruktur, memiliki peran krusial dalam meningkatkan produktivitas dalam proses produksi.
Investasi dalam modal memungkinkan perusahaan untuk menggunakan sumber daya mereka dengan lebih efisien, meningkatkan output yang dihasilkan dengan biaya yang lebih rendah.
Misalnya, penggunaan mesin otomatisasi dalam lini produksi dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk membuat produk, sehingga meningkatkan jumlah barang yang diproduksi dalam satu periode waktu tertentu.
Kemudian menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud, untuk mengoptimalkan pengelolaan keuangan bisnis, dengan pembukuan keuangan, transaksi, arus kas lebih rapi dengan laporan akuntansi langsung jadi. Tertarik? Klik banner di bawah ini sekarang juga!
Selain itu juga memungkinkan perusahaan untuk mengalami skala ekonomi. Ini terjadi ketika biaya rata-rata produksi menurun seiring dengan peningkatan volume produksi.
Dengan investasi dalam modal, perusahaan dapat meningkatkan kapasitas produksi mereka tanpa meningkatkan biaya secara proporsional.
Misalnya, biaya tetap seperti mesin atau fasilitas produksi seringkali dapat didistribusikan ke lebih banyak unit produk saat produksi meningkat, yang mengurangi biaya per unit.
Modal juga menjadi fondasi untuk inovasi dalam proses produksi dan produk. Perusahaan yang berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan teknologi.
Serta dalam peralatan dan sistem baru, dapat menemukan cara baru untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produk mereka.
Contohnya adalah pengembangan perangkat lunak atau teknologi baru dalam industri manufaktur yang dapat mengotomatiskan tugas-tugas yang sebelumnya dilakukan oleh pekerja manusia, meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesalahan.
Faktor produksi modal memungkinkan produksi barang dan jasa yang lebih berkualitas. Dengan peralatan dan teknologi yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan standar produk mereka.
Misalnya, dalam industri otomotif, penggunaan mesin dan teknologi canggih memungkinkan mobil untuk dibuat dengan toleransi yang lebih ketat, material yang lebih baik, dan fitur-fitur keselamatan dan kenyamanan yang lebih canggih.
Selanjutnya dapat mengoptimalkan kapasitas produksi, dengan menggunakan peralatan dan teknologi yang lebih canggih, perusahaan dapat menghasilkan lebih banyak barang dan jasa untuk memenuhi permintaan pasar yang meningkat.
Ini tidak hanya berarti memproduksi lebih banyak unit produk, tetapi juga dapat berarti meningkatkan berbagai produk yang ditawarkan atau memperluas cakupan geografis produksi.
Selain itu, modal juga dapat membantu mengurangi biaya produksi secara keseluruhan. Dengan meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi ketergantungan pada faktor produksi lainnya, seperti tenaga kerja, perusahaan dapat menghemat biaya jangka panjang.
Misalnya, investasi dalam teknologi energi bersih dapat mengurangi biaya bahan bakar dan emisi karbon yang dihasilkan oleh proses produksi.
Terakhir, modal juga memiliki dampak yang positif pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Dengan meningkatkan produktivitas, inovasi, dan kapasitas produksi, modal dapat membantu menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan per kapita, dan meningkatkan standar hidup.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan oleh faktor produksi modal melalui menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk investasi lebih lanjut dan inovasi di masa depan, menciptakan siklus positif pertumbuhan ekonomi.