Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Akuntan adalah gelar akademis yang diberikan kepada lulusan perguruan tinggi jurusan akuntansi, yang mana artinya mereka memiliki keahlian dan kemampuan dalam bidang akuntansi. Dalam hal ini mereka memiliki etika profesi akuntan yang harus dipatuhi.
Etika profesi akuntansi dibentuk bertujuan sebagai pedoman dan prinsip profesionalitas yang ditetapkan kepada akuntan, sebagai bentuk kontrol sosial bagi masyarakat umum terhadap sebuah profesi tertentu.
Baca Juga: Pengertian Etika Profesi Akuntansi yang Perlu Anda Ketahui
Dalam hal ini IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) menjelaskan 5 prinsip dasar etika seorang akuntan yang wajib dilaksanakan. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini:
Mengutip dari dokumen powerpoint iaiglobal.or.id ada 5 prinsip dasar etika profesi akuntan, berikut penjelasannya:
Prinsip dasar etika profesi akuntan yang pertama adalah integritas, yang artinya seorang akuntan wajib memiliki sikap terus terang, jujur, serta memiliki kekuatan karakter yang tepat dalam bertindak, bahkan ketika dalam sebuah tekanan.
Seperti bertindak yang tidak seharusnya sehingga berpotensi merugikan pribadi maupun organisasi. Selain itu, seorang akuntan juga tidak boleh secara sengaja dikaitkan dengan laporan, komunikasi atau informasi lainnya.
Khususnya, ketika seorang akuntan percaya jika informasi yang disampaikan berisi tentan berikut ini:
Selanjutnya adalah objektif, dimana seorang akuntan tidak boleh melakukan aktivitas profesional jika dalam sebuah keadaan yang dapat terlalu mempengaruhi pertimbangan profesionalnya.
Sebab, seorang akuntan wajib memiliki sikap yang tegas dan tanpa kompromi, khususnya oleh bias, benturan kepentingan tertentu, hingga pengaruh dan ketergantungan terhadap sesuatu yang tidak semestinya. Seperti individu, organisasi dan lain sebagainya.
Berikutnya adalah kompetensi dan kehati-hatian, dimana sebagai seorang akuntan harus memiliki kompetensi yang mumpuni dan kehati-hatian dalam bekerja, dalam hal ini bertujuan untuk mencapai beberapa hal berikut ini:
Keempat adalah kerahasiaan, dimana seorang akuntan wajib menjaga rahasia informasi yang berkaitan dengan profesional bisnis, dalam hal ini akuntan wajib mematuhi beberapa hal berikut:
Etika profesi akuntan selanjutnya adalah menjaga dan menerapkan prinsip perilaku profesional yang mencerminkan seorang akuntan, hal ini mencakup beberapa hal sebagai berikut:
Baca Juga: Berapa Gaji Akuntan Perusahaan dan Publik? Ini Rinciannya!
Sebagai seorang akuntan, terdapat baik softskill maupun hardskill yang sangat penting untuk mengembangkan karir dan berhasil dalam profesi ini. Berikut ini adalah beberapa softskill dan hardskill yang wajib dimiliki oleh seorang akuntan:
Softskill akuntan yang pertama adalah kemampuan dalam berkomunikasi, dimana hal ini penting untuk berinteraksi dengan klien, rekan kerja, dan pihak lainnya. Akuntan harus mampu menjelaskan masalah keuangan secara jelas dan terbuka kepada pihak-pihak yang mungkin tidak memiliki latar belakang keuangan yang sama.
Seorang akuntan harus memiliki kemampuan analitis yang baik untuk menganalisis data keuangan, mengidentifikasi trend, dan menyusun laporan keuangan yang akurat.Kemampuan ini juga membantu akuntan dalam memberikan saran yang berharga kepada klien atau manajemen perusahaan.
Akuntan harus memiliki tingkat ketelitian yang tinggi dalam pekerjaannya. Kesalahan kecil dalam perhitungan atau pelaporan keuangan dapat memiliki konsekuensi serius, termasuk denda hukum atau reputasi yang rusak.
Berikutnya adalah kemampuan untuk bekerja dalam tim, menjalin hubungan baik dengan orang lain, dan membangun jaringan profesional sangat penting dalam profesi akuntansi.
Dimana akuntan sering bekerja dengan tim yang terdiri dari anggota dari berbagai latar belakang, jadi kemampuan beradaptasi dan bekerja sama dengan orang-orang yang memiliki pemikiran dan gaya kerja yang berbeda sangat penting.
Terakhir adalah ketanggapan, di dalam dunia akuntansi seringkali beroperasi dalam tenggat waktu yang ketat. Seorang akuntan harus dapat merespons dengan cepat terhadap permintaan klien atau manajemen perusahaan. Ketanggapan yang baik juga melibatkan kemampuan untuk mengatasi masalah dan menemukan solusi dengan cepat.
Hardskill yang pertama yang wajib dimiliki seorang akuntan adalah pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip akuntansi, standar pelaporan keuangan, dan regulasi keuangan yang berlaku.
Mereka harus memiliki pengetahuan yang kuat tentang bagaimana mencatat transaksi keuangan, menyusun laporan keuangan, dan menerapkan standar akuntansi yang relevan.
Di era digital, penguasaan teknologi menjadi keterampilan penting bagi seorang akuntan. Mereka harus terbiasa dengan perangkat lunak akuntansi, spreadsheet, dan sistem manajemen basis data. Pengetahuan tentang pemrosesan data, analisis data, dan keahlian menggunakan perangkat lunak akuntansi modern juga sangat dihargai.
Salah satu teknologi yang bisa memudahkan para akuntan dalam melakukan tugasnya adalah software akuntansi online Beecloud, dengan akses yang mudah dipahami membuat siapa saja bisa menggunakannya.
Disisi lain fitur yang dimiliki Beecloud juga terbilang cukup lengkap, mulai dari pencatatan, pembukuan, kontrol arus kas, hutang/ piutang hingga laporan keuangan otomatis, dijamin akan menjadikan kerja akuntan jauh lebih menguntungkan dan menyenangkan.
Berikutnya, sebagai seorang akuntan, pemahaman tentang peraturan perpajakan sangat penting. Akuntan harus mampu memahami peraturan pajak yang berlaku, menghitung kewajiban pajak, dan memberikan saran pajak kepada klien agar dapat memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar.
Hardskill berikutnya seorang akuntan sering terlibat dalam proses audit, baik sebagai auditor internal maupun eksternal. Pemahaman tentang prinsip-prinsip audit, metode pengendalian internal, serta peraturan dan standar yang terkait sangat penting.
Dimana akuntan harus dapat melakukan audit dengan hati-hati dan mengidentifikasi kelemahan dalam sistem pengendalian internal perusahaan.
Berikutnya, pengetahuan dan pemahaman tentang manajemen keuangan memungkinkan seorang akuntan untuk memberikan saran dan rekomendasi strategis kepada manajemen perusahaan. Ini melibatkan pemahaman tentang pengelolaan arus kas, pengambilan keputusan investasi, pembiayaan, serta analisis risiko keuangan.
Nah, sekian informasi tentang dasar etika profesi akuntan hingga softskill dan hardskill yang harus dimiliki ketika ingin bekerja di bidang pengelolaan keuangan. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel berikutnya.