Pernah mendengar marketing door to door? Dalam dunia marketing, istilah itu termasuk metode pemasaran yang konvensional. Dahulu, ketika perkembangan teknologi digital belum semasif sekarang, kegiatan menawarkan produk melalui rumah ke rumah, atau pintu ke pintu, amat sangat sering dilakukan oleh para sales.
Pada eranya, metode pemasaran tersebut sangat efektif dalam menggaet konsumen. Seorang sales langsung membawa produk dan menawarkan ke calon pembeli secara interaktif. Dengan pendekatan personal seperti itu, dulu marketing door to door acap kali mampu membangun hubungan emosional yang sulit dicapai oleh metode digital semata.
Sampai sekarang, metode kuno ini masih lumayan sering dipakai oleh kalangan sales. Namun, pertanyaannya adalah, apakah marketing door to door masih efektif di era digital? Artikel ini akan membahasnya, mulai dari pengertian, kelebihan, kekurangan, serta strategi sukses untuk meningkatkan penjualan dari metode pemasaran ini. Mari kita bahas sama-sama!
Meski terkesan simpel, istilah door to door marketing ini kadang kala masih membuat bingung banyak orang. Maka, supaya kita bisa memahaminya lebih pasti, tepat, dan jelas, Bee merangkum pengertiannya dari berbagai sumber dan para ahli.
Melansir laman Lead Squared, marketing door to door adalah cara promosi yang dilakukan secara langsung. Dalam strategi ini, sales mengunjungi rumah-rumah di daerah tertentu untuk menawarkan layanan atau produk mereka. Biasanya, penerapan metode ini dimulai dari sapaan, percakapan, lali penilaian kebutuhan mereka.
Sementara itu menurut Berry dalam Ezekiel (2021), marketing door to door adalah proses memperoleh pesanan melalui interaksi langsung antara penjual dan pelanggan. Tempat terjadinya interaksi tersebut cukup beragam, bisa di rumah, kantor, pasar, atau tempat umum lainnya. Menurutnya, demonstrasi produk secara langsung itu sangat efektif di eranya.
Dari beberapa penjelasan tersebut, kita bisa simpulkan dengan sederhana, bahwa apa yang dimaksud door to door untuk merketing ini merupakan cara memasarkan sekaligus menjual produk ke pelanggan secara langsung. Pada prinsipnya, metode ini diterapkan di berbagai tempat umum, dengan membangun hubungan emosional pelanggan.
Kita tahu sendiri, saat ini adalah era di mana semua sektor kehidupan tidak lepas dari penggunaan perangkat digital. Oleh karenanya, salah satu hal penting yang perlu kita ulas adalah: apakah strategi marketing door to door masih efektif di era sekarang?
Melansir artikel ilmiah berjudul “Efektifitas Model Pemasaran Door To Door dalam Meningkatkan Kepercayaan Pembeli”, karya Priyo Anggoro (2024), ada beberapa hal yang patut dipertimbangkan sehingga metode klasik ini bisa efektif. Berikut di antaranya:
Marketing door to door bisa efektif bila dalam praktiknya, juga mengombinasikan teknologi modern. Misalnya menggunakan laptop atau smartphone dan jaringan internet, untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Sales juga bisa memakai program Google Meet atau Zoom untuk keperluan demonstrasi produk secara real-time.
Berhasil tidaknya marketing door to door sangat bergantung pada kemampuan sales untuk menjelaskan produk. Tak hanya itu, memahami spesifikasi produk, cara memakainya, dan manfaatnya bagi masalah konsumen juga penting untuk membangun kepercayaan. Ini sekaligus membantu sales ketika, misalnya, mendapat pertanyaan kritis dari konsumen.
Baca Juga: 10 Perbedaan Sales dan Marketing yang Perlu Anda Tahu!
Kemudian yang ketiga, door to door marketing bisa efektif bila sebelumnya dilakukan riset secara komprehensif, seperti analisis demografi, kebutuhan, dan pola konsumsi konsumen. Sebagai contoh: pendekatan yang dilakukan oleh sales bisa relevan apabila sebelumnya sudah memahami kebiasaan sosial dan budaya di wilayah tempat konsumen tinggal.
Selanjutnya, efektivitas metode ini juga dipengaruhi oleh bagaimana penjual menampilkan diri. Penjual atau sales yang berpakaian rapi dan bersikap sopan, cenderung lebih mudah membangun hubungan positif dengan konsumen. Sehingga, kesan yang baik pun memungkinkan konsumen ke depannya lebih mudah menerima kehadiran sales.
Lalu yang terakhir, satu hal yang tak boleh dilupakan adalah melakukan evaluasi dan penyesuaian. Evaluasi ini mencakup analisis efektivitas pendekatan, pengumpulan umpan balik konsumen, dan identifikasi tantangan di lapangan. Tujuannya tentu saja untuk memastikan door to door marketing bisa terus relevan.
Dengan berbagai hal yang perlu dipertimbangkan tadi, secara tidak langsung kita bisa menebak bahwa strategi ini mempunyai kelebihan. Tapi, apa saja kelebihannya? Merangkum laman Sun Base Data, setidaknya ada 5 kelebihan dari door to door marketing, berikut pemaparannya:
Selain kelebihan, kita juga harus memahami kekurangan dan tantangan strategi marketing door to door. Menurut Maghfurroh (2022), terdapat beberapa kelebihan dan tantangannya.
Sementara itu, terdapat lima tantangan yang akan dihadapi, berikut di antaranya:
Berdasarkan berbagai informasi yang telah dihimpun, Bee merangkum dan menyusunnya menjadi sebuah strategi yang bisa Anda pelajari. Strategi ini bisa Anda tiru dan modifikasi sesuai kebutuhan perusahaan, terutama untuk meningkatkan penjualan melalui marketing door to door.
Tahap pertama tentu saja memahami produk yang dijual secara mendalam. Penjual yang memahami setiap detail produk, dapat lebih mudah meyakinkan konsumen. Pemahaman itu juga berguna ketika, misalnya, mengatasi pelanggan yang bertanya atau keberatan dengan produk yang telah ditawarkan.
Yang kedua, seorang penjual atau sales harus bisa memahami kebutuhan yang dialami calon pelanggan (pain point). Tujuannya supaya sales bisa dengan mudah mengkomunikasikan keunggulan produk sesuai dengan solusi hidup pelanggan. Ini bisa dilakukan dengan mendengarkan atau mengajukan pertanyaan kepada calon konsumen.
Baca Juga: After Sales Adalah Cara Memuaskan Pelanggan, Ini Strateginya
Di era digital, penjual tidak bisa meninggalkan begitu saja teknologi, mereka bisa menggunakan aplikasi untuk mengelola jadwal kunjungan atau CRM (Customer Relationship Management) untuk mencatat interaksi dengan pelanggan. Atau, penjual bisa memakai Google Meet apabila produknya memungkinkan untuk demo.
Lalu yang keempat, penjual harus mampu menciptakan pengalaman pelanggan yang positif. Misalnya dengan berpenampilan menarik, interaksi yang ramah dan menyenangkan, serta mendengarkan masalah hidup pelanggan. Dengan cara-cara itu, penjual dapat membangun hubungan jangka panjang yang berpotensi menghasilkan loyalitas.
Kemudian yang terakhir, penjual perlu proaktif dalam meminta dan mencatat masukan dari pelanggan setelah setiap interaksi untuk mengetahui apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki. Dengan begitu, perusahaan dapat memperbaiki metode penjualan dan mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan penjualan di masa mendatang.
Itulah tadi ulasan tentang strategi dan tantangan marketing door to door. Metode pemasaran ini memang sudah kuno dan terkesan usang, namun bukan berarti ia sudah tidak bisa dipakai di era sekarang. Dengan memahami kelebihan, kekurangan, tantangan, dan saran strategi dari Bee di atas, Anda masih sangat mungkin menggunakannya untuk tingkatkan penjualan.
Namun, sebagai pengusaha, Anda juga jangan lupa dengan pengelolaan keuangan. Sebab variabel tersebut juga tak kalah krusial dari strategi pemasaran. Jika pengelolaan keuangan masih manual dan belum optimal, hal itu tentu menghambat perkembangan usaha Anda. Sebagai solusinya, Anda bisa mulai coba aplikasi pembukuan keuangan Beecloud.
Beecloud menawarkan fitur seperti pencatatan otomatis, pengelompokan biaya, hingga integrasi dengan sistem pembayaran untuk memastikan keuangan bisnis Anda selalu terkendali. Tunggu apalagi, silakan klik banner di bawah dan gunakan Beecloud sekarang juga!