Dalam dunia bisnis istilah diversifikasi adalah bukan hal asing lagi, yang mana merupakan sebuah strategi optimasi yang digunakan untuk menekan adanya kerugian dalam menjalankan bisnis atau investasi.
Mengutip dari Collins Dictionary, praktik diversifikasi dalam dunia bisnis sangatlah beragam, bisa digunakan untuk optimasi bisnis operasional bisnis, produk, investasi, jenis aset dan beberapa hal lainnya guna menekan potensi kerugian yang berpeluang terjadi.
Karena dari operasional bisnislah perusahaan bergantung dalam sukses atau tidaknya produk di pasaran. Simak penjelasan lebih detail berikut ini
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diversifikasi adalah sebuah penekanan usaha yang dilakukan untuk menghindari ketergantungan kepada ketinggalan kegiatan, produk, jasa atau investasi.
Dengan kata lain, diversifikasi diartikan secara umum berkaitan dengan praktik yang dilakukan perusahaan untuk mengurangi tingkat resiko kerugian yang berpotensi terjadi. Adapun caranya biasanya dilakukan dengan memvariasi usaha, jenis aset, produk, investasi dan masih banyak lagi.
Kenapa diversifikasi ini diperlukan? Sebab, sebuah bisnis yang hanya memiliki satu produk saja memiliki resiko kerugian yang lebih tinggi dibandingkan dengan bisnis yang memiliki beberapa varian produk. Hal ini terjadi karena perusahaan hanya bergantung pada satu produk saja yang jika terjadi kegagalan perusahaan tidak akan mendapatkan pemasukan lagi.
Selain digunakan untuk menekan resiko kerugian, mendiversifikasikan bisnis juga bisa meningkatkan pendapatan, selaras dengan beragamnya sumber pemasukan yang dimiliki perusahaan. Bisnis akan menjadi lebih stabil dan mampu bertahan secara berkelanjutan.
Dalam prakteknya biasanya perusahaan besar melakukan perluasan usaha dengan menambah jenis bisnis atau produk yang masih memiliki hubungan dengan bisnis inti. Sebab, jika dikemudian hari terjadi ekspansi maka perusahaan bisa memutuskan untuk melakukan ekspansi.
Contohnya, perusahaan yang memproduksi tepung terigu melakukan diversifikasi kepada bisnis lain dengan menjadi produsen mie instan, pabrik roti, cookies, sampai pakan ternak yang masih memiliki kaitannya dengan penggunaan tepung terigu.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jika diversifikasi dilakukan guna menekan potensi resiko kerugian dalam bisnis dan investasi. Namun, selain itu ada beberapa fungsi dan tujuan lainnya, yakni:
Selain digunakan untuk menekan resiko kerugian, Manfaat dari diversifikasi adalah untuk meningkatkan keuntungan. Dengan memproduksi banyak produk sekaligus, sebuah perusahaan dapat meningkatkan potensi penjualan yang lebih banyak.
Dalam hal ini, software pembukuan Beecloud dapat membantu perusahaan mengelola keuangan secara efektif dan efisien sehingga memudahkan perusahaan dalam meningkatkan pendapatan.
Beecloud membantu Anda membuat laporan keuangan yang akurat dan lengkap dengan mudah. Semua laporan dapat dihasilkan dengan hanya beberapa kali klik, sehingga Anda tidak perlu lagi menghabiskan waktu berjam-jam untuk membuat laporan secara manual.
Manfaat selanjutnya adalah untuk mencegah orang menjadi jenuh dengan merek. Dalam dunia manufaktur, ada istilah yang disebut "siklus hidup produk" yang mengacu pada siklus hidup suatu produk dari peluncuran pertama hingga penurunan penjualan.
Dengan melakukan diversifikasi, Anda dapat mencegah perusahaan dari penurunan laba ketika siklus produk sudah mencapai titik puncaknya. Pasalnya, meski mengalami penurunan penjualan produk pertama, produk diversifikasi tersebut sudah mulai dikenal dan dibeli masyarakat.
Gambaran sederhananya dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika seorang sudah mulai bosan menggunakan pakaian yang sama dalam kurun waktu yang paling lama, sehingga ia perlu melakukan inovasi untuk memperbarui pakaiannya.
Berikutnya adalah memperluas pangsa pasar, atau disebut juga market share. Bagi suatu perusahaan, pangsa pasar merupakan bagian penting yang menentukan keberhasilan usaha, apalagi bila memiliki banyak pesaing.
Dengan mendiversifikasi produk perusahaan mereka maka akan memungkinkan calon konsumen memiliki lebih banyak pilihan pembelian. Meski begitu, setiap pembelian yang dilakukan konsumen tersebut tetap membantu mengisi persentase pangsa pasar perusahaan yang sama.
Hal ini akan jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan perusahaan yang hanya memiliki satu produk yang sama, meskipun presentasi penjualannya tinggi, karena potensi dan peluang kerugian dari perusahaan yang hanya memiliki satu produk penjualan lebih tinggi.
Selanjutnya adalah dapat digunakan untuk menyesuaikan produk dengan keinginan dan karakteristik pasar terbaru dan terkini. Sebagai seorang pengusaha, Anda tidak dapat memungkiri bahwa setiap produk memiliki target pasar dengan peran yang berbeda-beda.
Oleh sebab itu mendivestasikan produk dapat membuat produk jauh lebih dipersonalisasi sesuai dengan keinginan pasar.
Selanjutnya adalah meningkatkan daya saing, dan hal ini perusahaan yang mendiversifikasikan perusahaan mereka memiliki pon lebih dalam pangsa pasar, personifikasi, dan keberagaman dibandingkan dengan perusahaan kompetitor.
Adapun bentuk dari diversifikasi dibedakan menjadi dua jenis, berikut penjelasan lengkapnya.
Bentuk pertama, diversifikasi horizontal adalah sebuah strategi yang digunakan untuk menciptakan banyak produk dengan jenis yang sama, tetapi dengan perbedaan merek, ukuran, atau target pasar. Strategi diversifikasi bisnis ini merupakan bisnis yang paling banyak diterapkan di Indonesia. Beberapa contoh diversifikasi produk yang paling horizontal adalah mie instan, obat-obatan, minuman kemasan, sabun mandi, sampo, dan beberapa produk lainnya yang kerap digunakan sehari-hari.
Sedangkan, diversifikasi vertikal adalah strategi yang digunakan untuk menciptakan produk yang memiliki tingkat kegunaan yang berbeda, namun tetap dapat saling melengkapi/menggantikan. Beberapa contoh diversifikasi produk vertikal antara lain peralatan dapur yang dijual terpisah, onderdil mobil, satu perusahaan penghasil susu dan susu kedelai, dan beberapa lainnya.
Agar proses mendiversifikasikan produk mendapatkan hasil yang optimal, ada dua strategi yang bisa digunakan, diantaranya:
Dalam prakteknya, strategi konglomerasi dilakukan dengan menambah jenis produk baru tanpa berkaitan dengan produk yang sudah ada sebelumnya. Contohnya, produk sebelumnya adalah tepung terigu kemudian perusahaan melakukan strategi konglomerasi dengan menambah produk baju.
Adapun tujuan utama dari penerapan strategi ini adalah untuk memperluas jangkauan pemasaran serta jangkauan bisnis. Dengan melakukan ini nilai investasi dari perusahaan juga biasanya akan lebih menarik dibandingkan sebelumnya.
Baca Juga: Diversifikasi Adalah Strategi Meningkatkan Profit, Begini Caranya
Strategi selanjutnya adalah Konsentris, kebalikan dari sebelumnya jika proses diversifikasi perusahaan dilakukan dengan menambah produk yang tidak berkaitan maka Konsentris digunakan untuk menambah produk yang berkaitan.
Contohnya, jika sebelumnya perusahaan menjual produk buku khusus anak-anak kemudian menambah produk baru masih berupa buku namun dengan genre yang lebih beragam, bisa buku fiksi sampai buku pelajaran.
Adapun proses penerapan strategi diversifikasi bisa dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik berikut ini:
Pada dasarnya kunci sukses dalam bisnis adalah kemauan untuk terus berkembang dan belajar, karena seiring berjalannya waktu akan banyak terjadi perubahan, dari mulai perubahan perilaku konsumen hingga pasar.
Yang mana hal ini menuntut pebisnis untuk siap siaga melakukan scale up secara berkala agar bisa terus bersaing. Selesaikan dulu masalah internal bisnis dan fokus melakukan diversifikasi sebagai sikap mau berkembang.