Menjadi seorang pebisnis haruslah cerdas dan strategis. Beberapa orang melakukan diversifikasi usaha untuk meningkatkan keuntungan dan memperluas jangkauan target pasar. Secara singkat, diversifikasi adalah tindakan produksi ulang beberapa barang dengan unsur kemiripan.
Ada berbagai strategi diversifikasi yang bisa diterapkan. Keputusan melakukan diversifikasi hendaknya dipertimbangkan dengan matang, mengingat ada potensi risiko. Jika Anda seorang pebisnis yang ingin melakukan perluasan, pastikan memahami beberapa hal dahulu.
Seperti bentuk-bentuk diversifikasi, kelebihan, risiko serta contoh penerapannya pada bisnis. Temukan semua jawaban tersebut pada artikel di bawah ini!
Praktik diversifikasi sudah menjadi fenomena umum di dunia perusahaan. Tindakan ini dilakukan untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan keuntungan. Diversifikasi diartikan sebagai strategi yang efektif mendorong pertumbuhan perusahaan.
Diversifikasi dilakukan dengan memproduksi beberapa barang yang memiliki kemiripan dari segi ukuran, merek, jenis dan lainnya. Contohnya, perusahaan A memiliki cabang 1 dan 2 yang sama-sama memproduksi air mineral kemasan.
Di pasar kesannya kedua cabang tersebut sedang bersaing sengit, padahal kedua cabang tersebut merupakan milik perusahaan A. Itulah yang disebut dengan diversifikasi produk.
Ada juga bentuk diversifikasi yang lain, seperti investasi, perusahaan, pertanian dan penyedia bahan baku.
Kurang lengkap kalau belum mendengar pandangan ahli tentang diversifikasi usaha. Inilah beberapa pendapat populer tentang diversifikasi:
Diversifikasi artinya upaya expansi barang dan jasa terpilih dan akan dijual oleh perusahaan.
Tjiptono menyebutkan bahwa diversifikasi artinya bentuk bisnis atau investasi menemukan dan melakukan produksi barang baru untuk meningkatkan penjualan, mendorong pertumbuhan dan fleksibilitas usaha.
Menurutnya, diversifikasi adalah usaha mendorong performa bisnis dengan memperluas bisnis yang tidak satu lini dengan bisnis yang sudah ada.
Sesuai penjelasan sebelumnya, arti diversifikasi merupakan melakukan produksi barang yang mirip untuk menghasilkan keuntungan lebih. Namun jenis diversifikasi tidak hanya itu, ada beberapa jenis yang lain, lebih lengkapnya lihat penjelasan berikut:
Banyak perusahaan yang melakukan strategi ini dengan cara melakukan produksi barang yang sama atau saling melengkapi. Produk yang dihasilkan biasanya berada dalam satu niche.
Strategi ini mudah dilakukan karena perusahaan hanya perlu mengubah merek atau unsur produknya saja. Diversifikasi ini terbagi lagi menjadi beberapa strategi kompleks, yaitu:
Ketika suatu perusahaan melakukan perluasan dengan mencari bisnis dengan niche di luar pasar saat ini, bisa jadi perusahaan tersebut sedang melakukan diversifikasi konglomerat. Contohnya adalah perusahaan garmen memutuskan untuk memproduksi barang-barang teknologi.
Seringkali strategi ini dilakukan akibat akuisisi. Tujuannya supaya perusahaan bisa mencapai target pertumbuhan dengan maksimal dan cepat.
Contoh kejadiannya yaitu ketika perusahaan mencari produk baru yang potensial, meski produk tersebut tidak satu niche dengan produk yang dibuat.
Untuk jenis satu ini, strategi diversifikasi akan memproduksi barang yang bersinergi dengan produk yang sudah ada, baik dari segi pemasaran, teknologi atau fungsi bisnis.
Produk tersebut ditargetkan kepada pelanggan baru. Dengan melakukan strategi ini, perusahaan dapat meraup keuntungan maksimal dari beberapa produk.
Tujuan diversifikasi adalah untuk melengkapi atau bersaing dengan produk di dalam satu niche. Contohnya, sebuah perusahaan otomotif mendirikan beberapa anak perusahaan yang memproduksi komponen perakitan mobil.
Namun diversifikasi usaha sebaiknya dilakukan ketika memiliki kas perusahaan yang besar.
Jenis diversifikasi selanjutnya banyak dilakukan oleh investor profesional. Banyak investor saham yang melaksanakan strategi untuk mendapatkan keuntungan secara maksimal, sekaligus meminimalisir risiko kerugian dari instrumen yang performanya sedang menurun.
Terdapat alasan di balik fenomena mengapa banyak perusahaan yang melakukan diversifikasi usaha. Hal ini dilakukan bukan semata-mata untuk mendapatkan keuntungan dari beberapa produk saja, tetapi ada tujuan-tujuan lain yang penting dalam menjaga performa perusahaan. Berikut di antaranya:
Perusahaan akan mendapatkan keuntungan berlimpah dengan menjual beberapa produk yang sama dengan merek atau ukuran berbeda. Hal ini karena perusahaan telah melakukan produksi banyak barang dalam satu waktu. Ini yang menjadi tujuan utama proses diversifikasi.
Keuntungan penjualan harus dihitung dengan tepat agar bisa mengetahui nilai yang didapatkan oleh perusahaan. Dalam menghitungnya, harus dilakukan dengan teliti agar tidak terjadi kekeliruan dan kerugian. Tahukah Anda jika menghitung keuntungan penjualan ternyata bisa dilakukan dengan cara yang lebih mudah? Misalnya menggunakan software akuntansi Beeaccounting.
Dengan menggunakan software akuntansi, Anda akan terbantu dalam melakukan proses penghitungan profit bisnis menjadi lebih mudah, akurat, dan untung.
Dikutip dari OCBC NISP Dengan melakukan diversifikasi, Anda dapat menghindarkan perusahaan dari mengalami penurunan profit saat product life cycle-nya mencapai puncak (maturity). Sebab meski produk pertama mengalami penurunan penjualan, produk hasil diversifikasi sudah mulai dikenal dan dibeli masyarakat.
Meski minat konsumen menurun, penjualan tetap stabil karena produk diversifikasi telah akrab di masyarakat dan akan selalu terjual.
Strategi mengalahkan kompetitor bisa dilakukan dengan diversifikasi. Dengan begitu, suatu perusahaan dapat menguasai pangsa pasar tertentu dan membuat lebih kuat dibandingkan kompetitornya.
Pangsa pasar adalah aspek yang sangat penting dalam menentukan kesuksesan bisnis. Diversifikasi memungkinkan konsumen memiliki aneka pilihan produk yang bisa dibeli. Setiap keuntungan tersebut nantinya menjadi keuntungan perusahaan.
Produk A dan B tentunya memiliki target pasar yang berbeda. Supaya memenuhi kebutuhan target, perusahaan melakukan diversifikasi dengan memproduksi barang yang dituju kepada konsumen spesifik.
Mengetahui aplikasi diversifikasi adalah sesuatu yang harus diketahui para pebisnis supaya mampu bertahan di tengah persaingan yang semakin sengit. Diversifikasi dapat dilakukan pada bidang pertanian maupun usaha. Simak penjelasan ini untuk lebih jelasnya:
Suatu perusahaan dapat mendirikan beberapa filial (anak perusahaan) sebagai bentuk diversifikasi. Ini memungkinkan perusahaan untuk mendominasi suatu niche.
Contoh penerapannya yaitu ketika perusahaan ponsel pintar membuat anak perusahaan perakitan ponsel, hingga perusahaan komponen ponsel. Contoh lainnya yaitu perusahaan garmen mendirikan filial manufaktur kain hingga benang.
Beberapa petani telah melakukan diversifikasi sejak lama. Dampaknya menguntungkan lingkungan serta ekonomi petani itu sendiri.
Diversifikasi ini dilakukan dengan menanam beberapa jenis tumbuhan dalam satu lahan. Adanya variasi produk yang dijual memungkinkan petani untuk menghasilkan keuntungan lebih. Melakukan penanaman secara variatif membuat kondisi lahan lebih subur, kuat dan sehat.
Selain di bidang pertanian, peternak juga bisa menghasilkan keuntungan lebih dari diversifikasi pertanian.
Strategi ini terjadi saat peternak memelihara beberapa jenis hewan, seperti sapi dan ayam. Hasil produksinya dijual dengan harga yang bervariasi.
Diversifikasi bidang peternakan memang cukup menantang, karena Anda harus mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang luas tentang cara merawat hewan-hewan tersebut supaya sehat dan menghasilkan produk secara optimal.
Potensi keuntungan dari diversifikasi usaha memang menggiurkan. Perusahaan semakin superior dan mendominasi niche atau pangsa pasar tertentu. Akan tetapi apakah strategi ini berisiko? Jika iya, bagaimana cara meminimalisir kerugian tersebut?
Ada alasan mengapa diversifikasi disarankan hanya dilakukan oleh pengusaha yang berpengalaman saja. Diversifikasi mempunyai risiko tinggi, karena mewajibkan pengusaha untuk melakukan pengembangan produk dan pelaksanaan strategi pemasaran.
Melakukan diversifikasi berarti menempatkan perusahaan pada posisi yang tidak pasti. Perusahaan harus mempelajari pangsa pasar dari awal. Oleh karena itu biasanya strategi ini dilakukan ketika produk yang sudah ada atau pasar tidak menunjukkan potensi pertumbuhan kepada perusahaan.
Sebelum mengalokasikan banyak dana untuk mendirikan cabang perusahaan baru, pastikan telah mengevaluasi risiko diversifikasi secara menyeluruh. Pertimbangkan lagi apakah keuntungannya sebanding dengan risiko yang ada.
Diversifikasi adalah strategi bisnis yang efektif meningkatkan keuntungan, memperkuat posisi perusahaan dan menjangkau pasar yang luas. Tetapi dengan risiko yang besar, ada baiknya hanya melakukan diversifikasi ketika potensi keuntungannya memungkinkan dicapai.