Logo Bee Web

Disposable Income Adalah Pendapatan Dikurangi Pajak

Pengertian disposable income adalah pendapatan yang siap dibelanjakan. Begini cara hitung dan beberapa contohnya!
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori: ,
Dipublish Tgl: Saturday, 18 May 2024

Apa itu disposable income? Sederhananya disposable income adalah sisa uang Anda setelah dipotong pajak dan kewajiban lainnya. Uang ini ibarat "uang bebas" yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan.

Istilah ini juga biasa disebut pendapatan yang dapat dipakai, dipakai untuk membeli kebutuhan pokok, menabung, berinvestasi, hingga memenuhi keinginan pribadi.

Pahami lebih lanjut apa yang dimaksud dengan disposable income, fungsi, cara hitung dan contohnya!

Disposable Income Adalah ...

Disposable Income

Uang yang siap dibelanjakan dan sudah dikurangi dengan panjak langsung adalah disposable income (Credit: Freepik.com)

Menurut Case E. Karl, dkk (2007) dalam bukunya Prinsip-Prinsip Ekonomi, pengertian disposable income adalah pendapatan yang siap dibelanjakan.

Sedangkan pengertian disposabel menurut Dornbusch & Stanley (1997) dalam Elizabeth Lynn Mbithe Muthike (2020) menjelaskan jika disposable adalah jumlah uang yang dimiliki rumah tangga untuk dibelanjakan atau ditabung setelah dipotong pajak. Dimana pendapatan ini akan sangat mempengaruhi konsumsi dan tabungan.

Secara garis besar disposable income adalah selisih perhitungan personal income dikurangi pajak langsung. Sedangkan pengertian dari personal income adalah pendapatan yang diterima individu sebelum dipotong pajak.

Kemudian untuk pajak langsung yang dimaksud mencakup pajak penghasilan (PPh), pajak kendaraan bermotor (PKB), pajak bumi dan bangunan (PBB), dan pajak lainnya yang dipotong langsung dari penghasilan.

Dapat disimpulkan jika penjelasan disposable income yang paling tepat adalah pendapatan yang siap digunakan, dihitung dari selisih perhitungan personal income dan pajak langsung.

Fungsi Disposable Income pada Bisnis

Dalam bisnis disposable income juga memiliki beberapa fungsi penting, diantaranya:

1. Menjadi Tolak Ukur Daya Beli Konsumen

Fungsi pertama disposable income adalah sebagai tolak ukur daya beli konsumen. Dimana, semakin tinggi disposable income, semakin besar kemampuan konsumen untuk membeli barang dan jasa.

Artinya, semakin tinggi pula peluang meningkatnya permintaan produk dan layanan dan hal ini tentu saja akan menguntungkan bagi perusahaan.

Selain sebagai tolak ukur daya beli, disposable income ini juga digunakan untuk memprediksi permintaan dan merencanakan strategi bisnis.

Misalnya, jika disposable income diprediksikan akan meningkat, perusahaan dapat meluncurkan produk baru atau memperluas pasar mereka

2. Indikator Kesehatan Ekonomi

Kedua sebagai indikator kesehatan ekonomi sebuah negara. Peningkatan disposable income umumnya menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang positif dan sebaliknya.

Jika kesehatan ekonomi sebuah negara bermasalah, maka akan mempengaruhi daya beli masyarakatnya. Kembali ke daya beli, hal ini dapat mempengaruhi jumlah permintaan dan pendapatan perusahaan.

3. Dasar Penetapan Harga

Kemudian berfungsi sebagai salah satu dasar dari penetapan harga. Perusahaan biasanya mempertimbangkan kemampuan konsumen untuk membayar saat menentukan harga sesuai dengan target market mereka.

Jika, produk dan layanan yang ditargetkan untuk konsumen dengan disposable income tinggi maka umumnya memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan produk yang ditargetkan untuk konsumen dengan disposable income rendah.

4. Mempengaruhi Kebijakan Fiskal Pemerintah

Berikutnya dapat mempengaruhi kebijakan fiskal pemerintah, artinya naik turunnya disposable income dapat menimbulkan perubahan tarif pajak, yang secara tidak langsung mempengaruhi perilaku konsumen dan bisnis.

5. Menjadi Faktor Pengembangan Produk

Kemudian berfungsi sebagai pendorong inovasi untuk mengembangkan produk dan layanan. Sebab, biasanya konsumen dengan disposable income tinggi umumnya lebih terbuka untuk mencoba produk dan layanan baru.

Rumus Disposable Income

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, untuk menghitung disposable income Anda perlu mengurangi pendapatan dengan pajak langsung.

Dalam hal ini bisa dirumuskan menjadi berikut:

Rumus Disposable Income (DI) = Pendapatan (P) - Pajak Langsung

Lacak Pendapatan Dan Pengeluaran Bisnis Kecil Dengan Beecloud

Cara Menghitung Disposable Income

Berikut langkah-langkah dalam menghitung disposable income:

1. Hitung Total Penghasilan

Langkah pertama dalam menghitung disposable income adalah dengan menentukan berapa jumlah penghasilan total, mulai dari penghasilan kotor dan penghasilan bersih.

Penghasilan kotor sendiri merupakan total jumlah uang yang diperoleh sebelum dipotong pajak, biasanya berasal dari gaji, bonus, sampingan dan lainnya.

Sedangkan penghasilan bersih merupakan total jumlah uang yang diterima setelah dipotong pajak penghasilan (PPh).

2. Hitung Total Pajak

Jika total penghasilan sudah ditemukan, langkah selanjutnya adalah menghitung pajak langsung seperti pajak penghasilan dan pajak lainnya.

Pajak lainnya ini biasa berupa pajak kendaraan bermotor (PKB), pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak penghasilan final (PPh Final) untuk usaha sampingan, dan seterusnya.

3. Hitung Disposable Income

Terakhir adalah kurangi total pendapatan dengan pajak langsung seperti rumus di atas:

Rumus Disposable Income (DI) = Pendapatan (P) - Pajak Langsung

Contohnya:

Diketahui:
- Penghasilan bersih Ibu Rami: Rp 5.000.000         
- Total pajak langsung (PPh dan PKB): Rp 1.000.000

Disposable Income = Rp 5.000.000 - Rp 1.000.000 = Rp 4.000.000

Maka, disposable income Ibu Rami adalah senilai Rp4.000.000

Contoh Soal Disposable Income dan Jawabannya

rumus disposable income

Rumus disposible income adalah pendapatan dikurangi pajak langsung (Credit: Freeepik.com)

Untuk lebih memahami bagaimana cara menghitung disposable income, berikut beberapa contoh soalnya:

#Contoh Soal I

Budi bekerja sebagai karyawan dengan gaji bulanan Rp 5.000.000. Setiap bulan, dia dipotong pajak penghasilan (PPh) sebesar Rp 500.000 dan iuran BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan sebesar Rp 200.000. Berapa disposable income Budi setiap bulan?

Diketahui:

  • Penghasilan Budi = Rp5.000.000
  • PPh Budi = Rp500.000
  • Iuran BPJS = Rp200.000

Total Pajak Langsung Budi = Rp500.000 + Rp200.000 = Rp700.000

Disposable income = Penghasilan - Pajak
                  = Rp5.000.000 - Rp700.000
                  = Rp4.300.000

Maka, disposable income Budi adalah 4.300.000

#Contoh Soal II

Tania memiliki usaha sampingan yang menghasilkan penghasilan Rp 2.000.000 per bulan. Dia dikenakan pajak penghasilan final (PPh Final) sebesar 15% dari penghasilannya. Tania juga memiliki tagihan bulanan untuk cicilan rumah sebesar Rp 1.000.000. Berapa disposable income Tania setiap bulan?

Diket:

  • Penghasilan Tania: Rp2.000.000
  • Pajak Final: 15%
  • Cicilan rumah: RP1.000.000

Maka dihitung:

  • Pajak penghasilan final Tania: Rp 2.000.000 x 15% = Rp 300.000
  • Penghasilan bersih Tania: Rp 2.000.000 - Rp 300.000 = Rp 1.700.000
  • Disposable income Tania: Rp 1.700.000 - Rp 1.000.000 = Rp 700.000

Artinya, disposable income Tania adalah Rp700.000

#Contoh Soal III

Bayu dan Ani adalah pasangan suami istri yang bekerja sama untuk menghidupi keluarga. Bayu memiliki gaji bulanan Rp 7.000.000 dan Ani memiliki penghasilan dari usaha sampingan sebesar Rp 3.000.000 per bulan.

Mereka memiliki dua anak dan tinggal di rumah yang mereka cicil dengan angsuran bulanan Rp 1.500.000. Bayu dan Ani juga memiliki tagihan bulanan lainnya untuk kebutuhan hidup keluarga sebesar Rp 2.500.000. Berapa disposable income Bayu dan Ani setiap bulan?

Diketahui:

  • Total Pendapatan: Rp 7.000.000 + Rp 3.000.000 = Rp 10.000.000
  • Total pengeluaran: Rp 1.500.000 + Rp 2.500.000 = Rp 4.000.000

Maka, disposibel Bayu dan Ani adalah  Rp 10.000.000 - Rp 4.000.000 = Rp 6.000.000

Kesimpulan

Dari seluruh penjelasan di atas dapat disimpulkan jika, disposable income adalah pendapatan bersih yang Anda miliki setelah dipotong pajak langsung. Selain itu, disposable income juga memiliki fungsi penting bagi bisnis.

Seperti menjadi tolak ukur daya beli konsumen, indikator kesehatan ekonomi, dasar penetapan harga, dan faktor pendorong inovasi untuk membuat produk dan layanan baru.

Dengan menghitung dan memahami disposable income, Anda dan bisnis Anda dapat mengambil keputusan yang lebih tepat dan strategis. Sampai jumpa di informasi selanjutnya!

Artikel Terkait

Apa itu Reimbursement? Ini Panduan dan Ketentuannya dalam PPh 21
Dalam dunia bisnis, konsep reimbursement atau penggantian biaya merupakan hal yang vital dalam menjaga keseimbangan finansial antara perusahaan dan karyawan.
Baca Juga
Mengenal Akun Nominal, Jenis dan Cara Pencatatannya
Dalam dunia akuntansi, terdapat dua jenis akun utama yang berperan penting dalam mencatat aktivitas keuangan perusahaan: akun riil dan akun
Baca Juga
Tips Mudah Menyusun Laporan Laba Rugi Bagi Usaha Anda
Selain laporan neraca dan arus kas, laporan laba rugi juga merupakan salah satu laporan keuangan yang penting digunakan untuk melaporkan
Baca Juga
Piutang Adalah Utang yang Seperti Apa? Ini Penjelasannya
Piutang adalah uang milik perusahaan yang harus dibayarkan oleh konsumen/ pelanggan setelah proses pembelian produk barang/ jasa. Artinya, Piutang usaha
Baca Juga
Menghitung Gaji 13 Lebih Mudah Menggunakan Aplikasi Gaji
Apakah Anda pernah dengar istilah gaji ke 13? Istilah gaji 13 adalah hal yang sering didengar tapi hanya sedikit orang
Baca Juga
Dumping adalah Menjual Produk ke Luar Negeri dengan Harga Lebih Murah
Dumping adalah praktik menjual barang ke luar negeri dengan harga lebih murah daripada harga jual di dalam negeri sendiri. Praktek
Baca Juga

Artikel Populer

Pengertian Perpetual Adalah, Jenis, Keuntungan, dan Kelemahan
Dalam dunia bisnis, perpetual adalah salah satu istilah sering kali menjadi perhatian karena mengacu pada konsep yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Lingkungan Bisnis: Pengertian, Ciri, Faktor & Contohnya
Apa itu lingkungan bisnis? Lingkungan bisnis adalah seluruh faktor yang mempengaruhi operasi dan keberhasilan usaha, baik faktor internal maupun eksternal.
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu