Logo Bee Web

Depresiasi Adalah: Pengertian, Ciri, Faktor dan Cara Hitungnya

Apa itu Depresiasi? Adalah biaya penyusutan dari penggunaan aset perusahaan. Di artikel ini akan dibahas detail tentang depresiasi.
Penulis: Rizal Arisona
Kategori:
Terbit: Tuesday, 28 February 2023
Diperbarui: Tuesday, 28 February 2023
Daftar Isi

Dalam kegiatan operasional sebuah perusahaan dibutuhkan berbagai jenis biaya. Salah satunya ada yang dikenal dengan istilah biaya depresiasi. Depresiasi adalah biaya yang selalu dibutuhkan dan pasti ada dalam setiap aset tetap usaha. Seperti mesin, gedung, alat transportasi dan lain-lain.

Itulah sebabnya pada akhir periode tutup buku biaya depresiasi selalu ditemukan dalam laporan keuangan. Untuk metode perhitungan dan faktor-faktornya sendiri ada beberapa macam dan semuanya akan dijelaskan pada ulasan berikut. Silakan disimak sampai akhir.

Pengertian Depresiasi Adalah ...

Pengertian depresiasi biasanya hanya dipandang dari sudut mata uang saja, padahal sebenarnya memiliki ruang lingkup yang lebih luas. Depresiasi sendiri bisa diartikan sebagai bentuk akibat dari adanya konsumsi biaya aktiva. Hal inilah kemudian menyebabkan penurunan nilai pada suatu aset.

Atau bisa dikatakan bahwa depresiasi merupakan biaya yang muncul akibat adanya penggunaan aset tetap perusahaan. Yaitu dari penggunaan yang dilakukan secara terus menerus sehingga terjadi penyusutan atau penurunan nilai aset.

Dalam dunia usaha, depresiasi juga sering digunakan dalam perhitungan akuntansi, salah satunya terkait dengan perhitungan usia aset. Dimana semakin lama usia serta penggunaan aset, maka kualitas maupun kuantitasnya akan mengalami penurunan.

Ciri-Ciri Depresiasi

Setelah mengetahui penjelasan tentang apa itu depresiasi, selanjutnya akan dibahas mengenai apa saja yang menjadi ciri-ciri depresiasi. Secara umum, proses penyusutan yang terjadi pada suatu aset akan terjadi secara bertahap, teratur dan berkesinambungan. Berikut ini adalah ciri-ciri depresiasi:

1. Permanen

Digunakan atau tidak digunakannya aset akan tetap mengalami penurunan nilai karena perhitungannya didasarkan pada kegunaan dan usia ekonomisnya. Selama proses berlangsungnya depresiasi nilai aset tidak akan kembali pada nilai sebenarnya.

Hal ini terjadi karena depresiasi merupakan suatu penurunan yang berlaku pada nilai aset dalam usia ekonomi secara permanen. Sehingga nilai guna dari aset tersebut akan mengalami penurunan sampai di akhir masa pemanfaatan aset.

2. Beban Laba

Depresiasi juga bisa dikatakan sebagai beban pendapatan atau laba yang didapatkan perusahaan pada periode akuntansi tertentu. Dalam hal ini depresiasi akan masuk pada alokasi biaya kadaluarsa.

3. Bukan Kerugian Mendadak

Perhitungan depresiasi dilakukan secara rasional dan sistematis karena depresiasi bukanlah kerugian mendadak. Meski begitu jumlah dari nilai aset tidak bisa dipastikan dan hanya diperkirakan saja.

Penyusutan Aset

Faktor yang Mempengaruhi Depresiasi (Sumber: Freepik.com)

4. Tidak Bisa Dihindari

Depresiasi merupakan suatu kondisi yang pasti terjadi dan tidak bisa dihindari, bahkan meskipun aset tersebut dirawat dengan sangat baik dan tidak digunakan sama sekali. Untuk perhitungannya sendiri hanya berlaku pada aset tetap seperti mesin, pabrik, atau perabotan.

5. Tidak Terpengaruh Fluktuasi Nilai Pasar

Meskipun nilai pasar pada suatu aset tetap bisa mengalami fluktuasi, namun untuk jumlah penyusutan pada aset tidak akan terpengaruh. Selain itu, nilai depresiasi tidak bisa melebihi biaya awal.

Faktor-Faktor Mempengaruhi Depresiasi

Pada depresiasi ada faktor-faktor tertentu yang bisa mempengaruhi, berikut ini adalah beberapa aktor yang dimaksud:

1. Acquisition Cost

Acquisition Cost  atau biaya perolehan merupakan harga dasar dari besar kecilnya perhitungan nilai depresiasi, yaitu yang dialokasikan pada satu periode tertentu. Yang termasuk dalam biaya ini adalah harga pembelian aset, biaya pemasangan, biaya transportasi, dan bea masuk.

2. Estimate Economical Lifetime of Asset

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, depresiasi adalah penyusutan aset tetap sehingga akan sangat dipengaruhi oleh perkiraan umur ekonomis dari aset tetap atau estimate economical lifetime of asset. 

Faktor ini akan diukur menggunakan perkiraan durasi aset bisa digunakan seperti jangka waktu dalam minggu, bulan atau tahun. Selain itu juga bisa dinyatakan dalam bentuk jumlah unit yang mampu diproduksi.

Baca Juga: Pengertian Penyusutan Aset Tetap dan Cara Mencatat Penyusutan

3. Estimated Residu Value of Asset

Faktor lain yang mempengaruhi adalah perkiraan nilai residu. Nilai ini bisa direalisasikan ketika aset tidak digunakan lagi atau dijual kembali. Perhitungannya didasarkan pada nilai sisa aset yang berasal dari penjualan, hasil yang diputarkan atau disewakan.

Apabila sebuah perusahaan menggunakan aset yang dimiliki sampai kondisinya usang dan tidak bisa memberikan manfaat lagi maka bisa dikatakan bahwa aset tersebut sudah tidak mempunyai residu atau nilai sisa.

Sebaliknya, jika perusahaan mengganti aset dalam periode waktu yang singkat sementara aset masih bisa memberikan manfaat, maka nilai residu tetap tinggi. Nantinya nilai ini akan berpengaruh pada perhitungan depresiasi.

4. Estimasi Masa 

Faktor terakhir yang mempengaruhi depresiasi adalah estimasi masa manfaat yang merupakan ekspektasi terhadap aset yang dalam jangka waktu tertentu terdepresiasi. Bisa dalam jangka waktu bulan atau tahun tergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan.

Menghitung Penyusutan Aset atau Depresiasi

Ilustrasi Menghitung Penyusutan Aset (Sumber: Freepik.com)

Metode dan Cara Menghitung Biaya Depresiasi

Biaya depresiasi merupakan biaya yang muncul akibat adanya penggunaan aset tetap yang dimanfaatkan secara terus menerus sehingga nilai manfaat dan kualitasnya menyusut atau menurun. 

Sedangkan akumulasi depresiasi adalah kumpulan atau jumlah beban penyusutan yang terjadi selama periode pertama hingga tahun selanjutnya sampai batas penyusutan ditentukan. Adapun untuk metode dan cara perhitungannya adalah seperti berikut:

1. Depresiasi Metode Garis Lurus

Metode perhitungan ini didasarkan pada fungsi waktu dan bukan fungsi pemakaian. Metode ini sering dianggap kurang akurat karena hasil dari konsumsi aset akan memiliki nilai sama pada setiap periode. Adapun rumusnya adalah seperti berikut:

Nilai Depresiasi = Harga Pendapatan – Nilai Residu : Usia Ekonomis

2. Depresiasi Metode Beban Menurun

Metode berikutnya yang bisa digunakan untuk menghitung biaya depresiasi adalah metode beban menurun. Caranya adalah dengan mengacu pada total pendapatan tahunan serta penurunan saldo. 

Dengan demikian beban penyusutan akan lebih besar di awal kemudian mengalami penurunan pada periode selanjutnya. Berikut ini rumusnya:

Nilai Depresiasi = Harga Pembelian Aset x Persentase Penyusutan

3. Depresiasi Metode Aktivitas

Metode ini akan menghitung biaya depresiasi dengan didasarkan pada pemanfaatan aset. Selain itu juga dihitung berdasarkan hasil dari produktivitas aset. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah rumus yang bisa diterapkan

Nilai Depresiasi = [(Biaya Perolehan – Nilai Residu) x Estimasi Usia Penggunaan] : Usia Produktif

4. Depresiasi Metode Saldo Menurun Ganda

Pada metode ini nilai depresiasi akan dihitung berdasarkan biaya depresiasi garis lurus namun tanpa residu, baru kemudian dikalikan dengan 2. Melalui metode ini maka nilai depresiasi tersebut bisa dihitung dengan nilai buku aset pada setiap awal waktu. Berikut adalah rumusnya:

Nilai Depresiasi = (Harga Perolehan : Usia Ekonomis) x 2

5. Depresiasi Metode Unit Produksi

Yang terakhir ada metode unit produksi yang akan melakukan perhitungan nilai depresiasi dengan cara merinci perhitungan aset dengan menggunakan satuan waktu serta berat aset. Berikut ini rumusnya:

Nilai Depresiasi = (Harga Pendapatan – Nilai Residu) x (Pemanfaatan Aset : Estimasi Usia)

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penyusutan atau depresiasi merupakan penyusutan nilai yang ada pada suatu aset tetap milik perusahaan yang terjadi akibat pemakaian. Penyusutan ini tidak bisa dihindarkan dan pasti terjadi meskipun aset dirawat atau tidak digunakan.

Jadi depresiasi adalah beban atau biaya yang ditimbulkan akibat adanya pemakaian aset tetap perusahaan. Sementara untuk menghitung nilai depresiasi, Anda bisa menggunakan 5 metode perhitungan yang telah dijelaskan sebelumnya.

Menghitung Depresiasi Menggunakan Software

Menghitung depresiasi aset dapat menjadi tugas yang memakan waktu dan melelahkan jika dilakukan secara manual. Solusinya dalam hal ini, software akuntansi Beecloud dapat memudahkan proses ini dengan cara menyusun laporan secara otomatis dan mengakumulasi penyusutan aset secara akurat.

Beecloud Hitung Otomatis Penyusutan Aset Depresiasi

Dengan demikian, pengguna dapat melacak depresiasi aset dengan lebih mudah dan menghindari kesalahan perhitungan yang mungkin terjadi. Pengusaha juga dapat memantau nilai aset secara real-time dan dengan mudah memutuskan kapan harus melakukan penggantian atau perbaikan pada aset. Dengan menggunakan Beecloud, pengguna dapat menghemat waktu dan tenaga dalam mengelola aset bisnis dan memastikan bahwa keuangan bisnis terkelola dengan baik dan akurat.

Artikel Populer

Contoh Pasar Oligopoli Potret Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Ragam contoh pasar oligopoli yang Anda ketahui bisa menambah wawasan dalam memahami jenis market ini. pasar jenis ini merupakan salah
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu