Defisit adalah kerugian/ kekurangan berkaitan dengan anggaran belanja. Mengutip Ivestopedia, apa itu defisit adalah sebuah istilah yang menggambarkan kondisi keuangan sebuah bisnis yang menunjukkan total belanja lebih besar dibanding pendapatan.
Tidak hanya berkaitan dengan keuangan bisnis, defisit juga bisa dikaitkan dalam keuangan sebuah lembaga termasuk negara. Lalu apa itu defisit, apa saja macam dan penyebabnya? Simak selengkapnya di bawah ini:
Apa itu defisit? Defisit adalah ketika biaya operasional dan kewajiban melebihi pendapatan atau pendapatan kotor yang diperoleh. Ini menyebabkan perusahaan mengalami kerugian.
Defisit dapat disebabkan oleh biaya yang tinggi, pendapatan yang rendah, atau kombinasi keduanya. Defisit juga dapat terjadi karena kegagalan untuk memaksimalkan pendapatan, mengurangi biaya, atau meningkatkan efisiensi.
Pengertian defisit pada keuangan negara adalah ketika pemerintah menghabiskan lebih banyak uang daripada yang diterimanya melalui pajak, cukai, dan pendapatan lainnya.
Defisit pemerintah dapat menyebabkan inflasi, menurunkan nilai mata uang, meningkatkan suku bunga, dan berdampak buruk pada ekonomi secara keseluruhan. Defisit pemerintah dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk peningkatan belanja, penurunan pendapatan, atau kombinasi keduanya.
Ada beberapa macam defisit yang dapat terjadi, diantaranya:
Jenis defisit pertama adalah defisit anggaran yang artinya terjadi ketika pengeluaran pemerintah melebihi pemasukan pemerintah.
Arti sederhananya, pengeluaran sebuah negara melebihi pendapatan, atau ketika total pendapatan yang diterima pemerintah kurang dari total pengeluaran. Hal ini dapat disebabkan oleh peningkatan belanja, penurunan pendapatan, atau kombinasi keduanya.
Jika defisit anggaran ini terjadi secara terus menerus maka akan berpotensi menyebabkan inflasi, menurunkan nilai mata uang, meningkatkan suku bunga, dan berdampak buruk pada ekonomi secara keseluruhan.
Kemudian jenis kedua adalah defisit perdagangan yang dilambangkan ketika terjadi transaksi nilai impor suatu negara melebihi nilai ekspor.
Hal ini bisa dikatakan jika sebuah negara tersebut membeli lebih banyak barang dari luar daripada yang dijual ke luar. Defisit neraca perdagangan dapat disebabkan oleh kenaikan harga impor, kenaikan permintaan impor, penurunan permintaan ekspor, atau kombinasi keduanya.
Hampir sama dengan defisit anggaran, jika defisit perdagangan terjadi dalam waktu panjang maka akan berpotensi menyebabkan adanya tekanan inflasi, menurunkan nilai mata uang, meningkatkan suku bunga, dan berdampak buruk pada ekonomi secara keseluruhan.
Baca Juga: Neraca Perdagangan: Surplus vs Defisit
Berikutnya ada defisit keuangan bisnis, sebuah kondisi yang menggambarkan ketika terjadi aktivitas keuangan yang mana biaya bisnis lebih besar dibandingkan dengan pemasukan bisnis.
Defisit perdagangan berjangka: Defisit perdagangan berjangka terjadi ketika pembelian komoditas di masa depan melebihi penjualan komoditas di masa depan.
Defisit transaksi berjangka: Defisit transaksi berjangka terjadi ketika pembayaran untuk barang dan jasa yang dibeli di masa depan melebihi penerimaan untuk barang dan jasa yang dijual di masa depan.
Lalu apa yang terjadi jika perusahaan mengalami defisit dalam keuangannya?
Defisit keuangan bisnis terjadi ketika biaya bisnis melebihi pemasukan bisnis. Akibatnya, bisnis harus menggunakan sumber pendanaan lain untuk membayar tagihannya.
Aktivitas ini bisa menyebabkan banyak masalah bagi bisnis, termasuk hutang yang tak terbayar, kebangkrutan, dan penurunan nilai saham, dan beberapa masalah lainnya tergantung pada tingkat defisit dan kemampuan bisnis untuk mengatasinya.
Ada beberapa masalah yang mungkin terjadi jika bisnis mengalami defisit keuangan adalah:
Jika tidak diatasi dengan benar, defisit dapat mengancam keberlangsungan hidup bisnis. Oleh karena itu, manajer harus mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki situasi, seperti mengurangi biaya dan mencari sumber pendapatan baru.
Berikut ini deretan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya defisit dalam bisnis:
Faktor pertama yang menyebabkan adanya defisit pada bisnis adalah pendapatan masyarakat yang rendah, sehingga daya belu masyarakat juga ikut penurun dan akan berpengaruh pada defisit keuangan usaha.
Kedua adalah tingginga biaya operasional dalam bisnis yang tidak sesuai dengan pendapatan yang diperoleh, sehingga berpotensi menyebabkan terjadinya defisit dalam usaha.
Selanjutnya adalah adanya pertumbuhan ekonomi yang cepat menyebabkan usaha kekurangan sumber daya yang diperlukan, sehingga menyebabkan terjadinya defisit dalam keuangan usaha.
Masih berkesinambungan dengan beberapa poin di atas, rendahnya daya beli masyarakat dapat menyebabkan permintaan yang rendah. Dengan permintaan terhadap produk atau jasa usaha rendah, maka pendapatan usaha akan turun, sehingga dapat menyebabkan defisit dalam keuangan usaha.
Berikutnya adalah Jika harga yang ditetapkan terlalu rendah, maka keuntungan yang diperoleh akan rendah, sehingga dapat menyebabkan defisit dalam keuangan usaha.
Ketidakmampuan mengelola keuangan usaha dengan baik: Jika usaha tidak mampu mengelola keuangan dengan baik, maka dapat terjadi defisit dalam keuangan usaha.
Hal ini dapat disebabkan karena tidak adanya perencanaan keuangan yang tepat atau karena tidak adanya pengawasan terhadap pengeluaran usaha.
Untuk mencegah defisit, perusahaan harus mengikuti beberapa langkah. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mencegah defisit keuangan:
Hal pertama yang bisa dilakukan untuk mengurangi defisit bsnis, Anda perlu menyusun anggaran dana secara terperinci guna memantau pemasukan dan pengeluaran secara teratur dapat membantu perusahaan mengetahui apakah mereka mengalami defisit atau tidak.
Selanjutnya adalah mencari cara bagaimana meningkatkan pendapatan bisnis, bisa dengan membuat iklan dengan harapan produk bisa lebih dikenal atau meningkatkan harga jual produk atau menambah pelanggan baru.
Perusahaan dapat mencari cara untuk mengurangi biaya, seperti mengurangi biaya overhead atau mencari penjualan bahan baku dengan harga lebih rendah.
Mengatur hutang dengan bijak dapat membantu perusahaan menghindari defisit keuangan. Ini termasuk meminimalkan jumlah hutang yang diambil, memastikan bahwa hutang yang diambil dapat dibayar kembali dengan tepat waktu, dan memilih tingkat bunga yang wajar.
Selanjutnya, melakukan diversifikasi bisnis dapat membantu perusahaan mengurangi risiko defisit keuangan dengan mengurangi ketergantungan pada satu sumber pemasukan atau pasar tertentu.
Berikutnya penting untuk dilakukan adalah menjaga agar bisnis selalu efisien dapat membantu perusahaan mengurangi biaya dan memaksimalkan pemasukan. Seperti mengevaluasi proses bisnis secara teratur dan mencari cara untuk meningkatkan efisiensi.
Langkah terakhir yang perlu dilakukan adalah mengelola keuangan bisnis secara profesional, hal ini bisa menjadi tentu saja Anda perlu memahami sedikit besar tentang akuntansi. Dengan laporan akuntansi ini Anda bisa melakukan evaluasi hingga kontrol keuangan dengan transparan.
Lalu bagaimana yang tidak paham dengan akuntansi? atau sibuk tidak sempat menghitung sana sini. Tenang, ada Software Akuntansi Online Beecloud yang akan membantu anda mengoptimalkan dan menjauhkan bisnis Anda dari defisit.
Dengan fitur analisa bisnis berdasarkan angka akan membantu Anda tahu mana hutang yang harus dibayarkan hingga piutang macet yang harus ditagih agar bisnis bisa terus berjalan lancar.
Software Beecloud memiliki teknologi cloud yang akan memudahkan Anda mengontrol bisnis dimana saja dan kapan saja. aman dari manipulasi, cek stok gudang tidak perlu datang. Tinggal pantau saja lewat HP, tablet, laptop atau PC Anda. Gratis trial untuk Anda pengguna pertama!!
Sekian pembahasan tentang defisit adalah kerugian dengan berbagai macam jenisnya. Dengan memahami ini, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah defisit dan mempertahankan keuangan yang sehat.