Kode akun akuntansi adalah alat penting dalam dunia akuntansi yang memungkinkan perusahaan untuk mengelola dan mengatur transaksi keuangan secara sistematis.
Kode ini, yang terdiri dari serangkaian angka atau huruf, digunakan untuk mengidentifikasi dan mengkategorikan berbagai jenis transaksi dalam buku besar, memastikan bahwa semua pemasukan dan pengeluaran dicatat dengan tepat dan akurat.
Dengan penerapan kode akun yang efektif, perusahaan dapat menghasilkan laporan keuangan yang lebih rapi, mudah dipahami, dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
Menutu Germanna Academic Center for Excellence, Kode akun akuntansi adalah bagian dari Bagan Akun (Chart of Accounts) sebuah perusahaan yang mencakup daftar semua akun Aset, Kewajiban, Ekuitas, Pendapatan, dan Beban yang terdapat dalam Buku Besar (General Ledger) perusahaan tersebut.
Jumlah akun yang termasuk dalam Bagan Akun ini bervariasi tergantung pada ukuran perusahaan. Sebuah usaha kecil yang dikelola oleh keluarga mungkin hanya memiliki sekitar dua puluh akun, sedangkan perusahaan berskala global kemungkinan memiliki ratusan akun.
Menurut Anna Marina (2019) kode akuntansi ini berupa nomor-nomor perkiraan dan menjadi kunci pembukuan dalam buku besar.
Baca Juga: Cara Membuat Buku Besar Beserta Penjelasannya
Mengutip dari Mulyadi (2010), secara garis kode akun akuntansi ini dibuat dengan tujuan untuk:
Berikut beberapa fungsi utama kode akun dalam sistem pencatatan keuangan:
Fungsi pertama adalah mengidentifikasi data akuntansi secara unik, dimana dengan memberikan kode unik untuk setiap akun, pengguna akuntansi akan dimudahkan dalam pencatatan, klasifikasi, penyimpanan, dan pengambilan data akuntansi. Selain itu juga meminimalisir duplikasi dan kesalahan dalam pencatatan transaksi.
Berikutnya, meringkas data, memungkinkan pengelompokan data akuntansi berdasarkan kategori (aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, beban). Dengan kelompok data yang ringkas maka proses analisis dan pelaporan keuangan juga akan lebih sederhana.Identifikasi tren dan pola dalam kinerja keuangan perusahaan juga akan jauh lebih mudah.
Berikutnya, membantu mengelompokkan transaksi keuangan berdasarkan jenis dan sifatnya. Hal ini akan memudahkan identifikasi sumber pendapatan, biaya, aset, dan liabilitas. Sehingga penyusunan laporan keuangan juga akan lebih akurat dan sesuai dengan standar akuntansi.
Kode akun yang informatif dapat memberikan gambaran singkat tentang jenis akun dan transaksinya. Memudahkan pemahaman bagi pengguna laporan keuangan, seperti investor, kreditor, dan manajemen. Serta, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan perusahaan.
Terakhir, memenuhi persyaratan pelaporan keuangan dan standar akuntansi yang berlaku, banyak negara memiliki peraturan dan standar akuntansi yang mewajibkan penggunaan kode akun tertentu. Sehingga, dengan penggunaan kode akun yang sesuai memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan menghasilkan laporan keuangan yang diakui secara sah.
Sebelum kita membahas mengenai kode akun akuntansi, mari kita pelajari terlebih dahulu apa saja jenis akun dalam akuntansi. Menurut Sutrisno (3008) akun akuntansi dikelompokkan menjadi dua jenis, yakni akun riil dan akun sementara.
Akun riil memberikan gambaran tentang aset, kewajiban, dan modal/ ekuitas perusahaan. Biasanya dicatat pada neraca penutup dan mencerminkan posisi keuangan perusahaan pada suatu titik waktu.
Berikut beberapa contoh aset, kewajiban dan modal/ekuitas perusahaan:
Berbeda dengan akun riil, akun nominal menunjukkan pendapatan dan biaya yang terkait dengan operasi bisnis. Pencatatannya dilakukan pada laporan laba rugi dan mencerminkan kinerja keuangan perusahaan selama suatu periode akuntansi.
Semua transaksi yang dicatat dalam akun sementara merupakan pendapatan atau biaya.
Baca Juga: 35 Nama Nama Akun dalam Akuntansi dan Fungsinya
Menurut Pujiyanti (2015), dalam menyusun kode akun akuntansi bisa dilakukan dengan menggunakan angka, huruf atau kombinasi keduanya. Berikut beberapa jenis kode akun yang umum digunakan:
Kode ini menggunakan deretan angka secara berurutan untuk mengidentifikasi akun-akun dalam sistem akuntansi. Setiap angka dalam kode mewakili jenis akun tertentu, misalnya:
Kode numerial sederhana dan mudah diatur, membuatnya populer di banyak organisasi karena kemudahannya dalam penggunaan dan pengelolaan.
Kemudian kode desimal, yakni variasi dari kode numerial yang menggunakan titik desimal untuk membuat sub kategori dalam akun. Misalnya:
Dengan kode desimal, perusahaan dapat dengan mudah memperluas dan memperinci kategori akun mereka, sehingga memudahkan pelacakan dan pengelompokan transaksi yang lebih spesifik.
Kode mnemonik menggunakan huruf atau kombinasi huruf yang menggambarkan nama atau fungsi dari akun tersebut. Contohnya:
Kode mnemonik memudahkan pengguna untuk mengingat dan mengenali akun-akun berdasarkan nama atau fungsinya, meskipun mungkin kurang efisien untuk sistem dengan banyak akun.
Terakhir adalah kode kombinasi huruf dan angka, biasanya digunakan untuk memberikan informasi yang lebih detail tentang akun-akun tersebut. Misalnya:
Kode kombinasi ini memberikan fleksibilitas dalam pengorganisasian akun serta mempermudah identifikasi dan pelacakan akun berdasarkan kategori dan subkategori.
Berikut beberapa contoh daftar kode akun akuntansi:
Download daftar kode akun akuntansi lengkap pdf, pada button di bawah ini
Aplikasi pembukuan keuangan Beecloud memberikan solusi efektif bagi pemilik usaha dalam mengelola keuangan mereka dengan tepat dan efisien. Dengan Beecloud, pemilik usaha dapat dengan mudah merekam transaksi keuangan mereka, termasuk pemasukan dan pengeluaran, serta melacak inventaris dan aset mereka secara real-time.
Selain itu, Beecloud secara otomatis menghasilkan laporan keuangan yang sesuai dengan standar SAK, memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan memudahkan proses pelaporan kepada pihak-pihak terkait. Klik banner dibawah ini dan dapatkan sejuta manfaatnya!