Dalam bahasa Indonesia cycle time adalah waktu siklus, sebuah metrik penting yang mengukur durasi rata-rata untuk menyelesaikan satu siklus dalam suatu proses. Baik dalam manufaktur, pengembangan perangkat lunak, ataupun industri lainnya.
Dengan memahami cycle time bisnis dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitasnya, bagaimana caranya? Mari kita pahami lebih dalam tentang apa itu cycle time, manfaatnya, dan cara menghitungnya untuk mengoptimalkan proses produksi bisnis Anda.
Dalam jurnal Penerapan Lean Manufacturing dengan Metode Takt Time dan FMEA untuk Mengidentifikasi Waste pada Proses Produksi Steril di Industri Farmasi (2020) karya Tatun Uswatun Hasanah, dkk dijelaskan jika:
Cycle time adalah istilah yang mengacu pada durasi total yang diperlukan untuk menghasilkan output, yang mencakup tugas-tugas bernilai tambah dan tidak bernilai tambah, serta waktu yang diperlukan operator untuk menyelesaikan satu siklus pekerjaan, yang mencakup tenaga kerja manual dan pergerakan.
Pendapat yang sama juga dipaparkan oleh Parihar, dkk (2012) jika cycle time adalah waktu aktual yang dibutuhkan untuk menyelesaikan komponen pekerjaan di stasiun kerja, yang memberikan wawasan tentang durasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas dari awal hingga akhir.
Bisa disimpulkan jika, cycle time adalah adalah durasi rata-rata yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit pekerjaan, produksi, atau layanan dari awal hingga akhir.
Dengan kata lain, ini adalah waktu yang diperlukan untuk menghasilkan satu produk atau menyelesaikan keseluruhan rangkaian aktivitas dalam suatu proses.
Cycle time dan lead time sering disalah artikan sebagai hal yang sama, meskipun memiliki perbedaan yang signifikan. Dimana Cycle time hanya fokus pada durasi internal untuk menyelesaikan satu unit pekerjaan, mulai dari awal proses hingga selesai.
Sedangkan lead time mencakup seluruh waktu yang dibutuhkan dari saat menerima pesanan hingga pengiriman produk ke pelanggan, termasuk waktu tunggu, proses produksi, dan pengiriman.
Singkatnya, cycle time adalah waktu yang dihabiskan untuk "membuat" sesuatu, sedangkan lead time adalah waktu yang dibutuhkan untuk "mendapatkan" sesuatu.
Cycle time adalah sebuah alat yang cukup peran penting dalam proses produksi. Berikut adalah 5 fungsi utama cycle time:
Dengan memahami dan mengelola cycle time, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasionalnya.
Dimana cycle time membantu mengidentifikasi dan mengurangi waktu yang tidak produktif atau tidak perlu dalam siklus produksi, sehingga menghemat waktu dan sumber daya.
Kemudian dari segi perencanaan produksi, cycle time membantu menentukan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu siklus produksi.
Selain itu, dengan menggunakan informasi tersebut, perusahaan dapat mengoptimalkan jadwal produksi, menghindari penundaan, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
Selanjutnya adalah analisa dan pengurangan biaya produksi, dengan mengetahui berapa siklus waktu produksi perusahaan dalam mengupayakan untuk menguranginya, sehingga dapat mengurangi biaya produksi.
Hal ini karena cycle time yang lebih pendek berarti penggunaan sumber daya seperti tenaga kerja, energi, dan material yang lebih efisien.
Baca Juga: Jenis-jenis Biaya Produksi dan Contohnya
Selanjutnya meningkatkan kualitas produk, dengan cycle time yang lebih pendek dapat membantu meningkatkan kualitas produk.
Hal ini karena waktu yang lebih singkat untuk menyelesaikan satu siklus produksi berarti lebih sedikit kemungkinan terjadinya kesalahan dan cacat pada produk.
Tidak hanya dari segi produksi saja, cycle time juga membantu meningkatkan kepuasan pelanggan. Hal ini karena pelanggan akan menerima produk mereka lebih cepat dan perusahaan dapat lebih responsif terhadap permintaan dan perubahan pasar.
Dalam menghitung cycle time Anda bisa menggunakan rumus berikut ini:
Cycle time = Total Waktu Produksi / Jumlah Total Barang
Dengan mengetahui durasi cycle time produksi, perusahaan dapat mengidentifikasi area untuk perbaikan, meningkatkan produktivitas hingga ideal cycle time yang tepat.
Ideal cycle time sendiri adalah waktu ideal mesin saat beroperasi yang datanya diperoleh dari standard time.
Berikut langkah-langkah menghitung cycle time:
Pertama, tentukan titik awal dan akhir dari cycle time yang ingin Anda hitung. Umumnya, titik awal adalah saat unit kerja memasuki tahap produksi aktif (bukan persiapan atau menunggu).
Titik akhir adalah saat unit kerja dianggap selesai dan siap untuk langkah berikutnya atau pengiriman.
Selanjutnya, kumpulkan data waktu yang terkait dengan proses produksi Anda. Ini bisa termasuk:
Setelah mengumpulkan data waktu, jumlahkan semua waktu yang terkait dengan proses produksi untuk unit kerja tertentu. Ini bisa berupa penjumlahan manual atau menggunakan kalkulasi spreadsheet.
Tentukan jumlah unit kerja yang telah diproduksi selama periode waktu tertentu (misalnya, per jam, per shift, per hari).
Terakhir, gunakan rumus berikut untuk menghitung cycle time:
Cycle Time = Total Waktu Produksi / Jumlah Unit yang Diproduksi
Untuk memudahkan Anda dalam memahami bagaimana cara menghitung cycle time berikut ada beberapa contoh situasi yang bisa Anda pelajari:
Misalkan dibutuhkan waktu 5 menit untuk memproses satu unit kerja, 2 menit untuk menunggu di antara proses, dan 1 menit untuk inspeksi. Anda juga mencatat waktu setup sebesar 10 menit, tetapi dibagi ke 10 unit kerja yang diproduksi (1 menit per unit). Total waktu produksi untuk 10 unit kerja adalah (5 menit + 2 menit + 1 menit) x 10 unit + 10 menit = 80 menit.
Maka, cycle time untuk memproduksi 10 unit kerja adalah:
Cycle Time = 80 menit / 10 unit = 8 menit per unit
Dari hasil diatas, jika waktu tunggu dianggap terlalu tinggi, maka Anda dapat mencari cara untuk mengurangi waktu henti tersebut.
Sebuah pabrik memproduksi 100 unit sepatu olahraga dalam waktu total produksi selama 500 jam. Berapakah cycle time dari proses produksi tersebut?
Cycle Time = Total Waktu Produksi / Jumlah Unit yang Diproduksi = 500 jam / 100 unit = 5 jam per unit
Sebuah bisnis pengolahan makanan membutuhkan total waktu produksi selama 800 menit untuk memproduksi 200 paket bumbu masakan instan. Berapakah cycle time dari proses produksi tersebut?
Cycle Time = Total Waktu Produksi / Jumlah Unit yang Diproduksi = 800 menit / 200 paket = 4 menit per paket
Dari seluruh penjelasan di atas dapat disimpulkan jika cycle time adalah alat yang berharga untuk mengukur efisiensi dan produktivitas dalam berbagai industri. Dengan memahami dan menganalisis cycle time, perusahaan dapat mengidentifikasi area untuk improvement dan meningkatkan kinerja operasionalnya.