Logo Bee Web

CVP Adalah: Pengertian, Komponen dan Cara Menghitungnya

CVP adalah suatu alat analisis keuangan yang membantu perusahaan dalam merencanakan dan mengelola kinerja keuangan, ini cara menghitungnya
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Terbit: Wednesday, 2 August 2023
Diperbarui: Wednesday, 2 August 2023
Daftar Isi

Kepanjangan dari CVP adalah Cost Volume Profit, salah satu alat analisis keuangan yang penting untuk membantu perusahaan memahami hubungan antara biaya, volume penjualan, dan laba.

Konsep CVP membantu manajemen dalam mengambil keputusan strategis, merencanakan operasi bisnis, serta mengukur tingkat keuntungan yang diharapkan dalam berbagai skenario penjualan.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi secara mendalam konsep Cost-Volume-Profit dan bagaimana hal itu mempengaruhi pengambilan keputusan bisnis.

Apa itu CVP? CVP Adalah...

Cost Volume Profit

CVP adalah singkatan dari Cost Volume Profit (Credit: Freepik.com)

Bagi setiap perusahaan, memahami hubungan antara biaya, volume penjualan, dan laba adalah kunci untuk mencapai kesuksesan dan kelangsungan bisnis. Itulah sebabnya konsep Cost Volume Profit (CVP) menjadi begitu penting.

Secara pengertian CVP adalah suatu alat analisis keuangan yang membantu perusahaan dalam merencanakan dan mengelola kinerja keuangan mereka dengan mempertimbangkan bagaimana biaya dan laba berubah seiring dengan perubahan volume penjualan.

Selain itu, strategi ini juga bisa digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara volume penjualan, biaya tetap, biaya variabel, dan laba operasional perusahaan.

Juga membantu manajemen dalam mengukur kontribusi penjualan tambahan terhadap laba, titik impas (break-even point), serta tingkat penjualan yang diperlukan untuk mencapai target laba tertentu.

Perbedaan CVP dan BEP

Cost Volume Profit (CVP) dan Break Even Point (BEP) adalah dua konsep terkait dalam analisis keuangan bisnis, tetapi keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.

#CVP (Cost Volume Profit)

Secara definisi Cost Volume Profit  adalah suatu analisis yang lebih komprehensif dan mencakup berbagai aspek yang berkaitan dengan hubungan antara biaya, volume penjualan, dan laba operasional.

Dimana analisa ini membantu manajemen dalam mengukur kontribusi penjualan tambahan terhadap laba, mengidentifikasi titik impas, menghitung laba operasional, serta memahami bagaimana perubahan volume penjualan dapat mempengaruhi laba bersih perusahaan.

Dalam analisis CVP, beberapa komponen yang diperhitungkan adalah volume penjualan, harga jual, biaya variabel, biaya tetap, penghasilan kotor, dan laba operasional. Analisis ini memberikan gambaran menyeluruh tentang kinerja keuangan perusahaan dalam berbagai tingkat volume penjualan.

# BEP (Break Even Point)

Sedangkan Break Even Point (BEP) adalah titik di mana pendapatan total perusahaan sama dengan biaya total, sehingga laba operasional adalah nol. Dalam kata lain, BEP adalah saat di mana perusahaan tidak mengalami kerugian maupun keuntungan. Perusahaan tidak untung dan tidak pula rugi pada titik ini.

BEP dinyatakan dalam dua cara: dalam unit penjualan dan dalam nilai penjualan. Titik impas dalam unit penjualan adalah jumlah unit produk yang harus dijual agar biaya total sama dengan pendapatan total.

Sedangkan titik impas dalam nilai penjualan adalah jumlah nilai penjualan yang harus dicapai agar biaya total sama dengan pendapatan total.

Baca Juga: Pengertian Break Even Point (BEP), Fungsi dan Rumusnya

Secara garis besar perbedaan CVP dan BEP ada pada cakupan analisa, komponen yang diperhitungkan dn tujuan dari analisa yang dihasilkan. Kedua konsep ini penting dalam analisis keuangan bisnis dan membantu manajemen dalam mengambil keputusan strategis dan mengelola kinerja keuangan perusahaan.

Komponen-Komponen CVP (Cost Volume Profit)

Konsep Cost-Volume-Profit terdiri dari beberapa komponen utama yang perlu dipahami oleh manajemen perusahaan:

  • Volume Penjualan (Sales Volume), merupakan jumlah unit produk atau jasa yang dijual oleh perusahaan dalam periode tertentu.
  • Biaya Variabel (Variable Costs), berubah secara proporsional dengan perubahan volume penjualan. Contoh biaya variabel termasuk bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya produksi.
  • Biaya Tetap (Fixed Costs), jenis biaya yang tidak berubah meskipun volume penjualan berfluktuasi. Contoh biaya tetap termasuk biaya sewa, gaji manajemen, dan biaya overhead pabrik.
  • Harga Jual (Selling Price), Harga jual per unit produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pelanggan.
  • Penghasilan Kotor (Gross Profit), Selisih antara penjualan kotor (total penjualan dikurangi biaya variabel) dengan biaya tetap. Penghasilan kotor mewakili kontribusi penjualan untuk menutupi biaya tetap sebelum memperhitungkan pajak dan beban bunga.

Baca Juga: Biaya Variabel: Pengertian, Fungsi dan Contoh

Cara Menghitung CVP (Cost Volume Profit)

Ada dua metode yang biasa digunakan dalam menghitung Cost Volume Profit (Credit; Freepik.com)

Dalam menghitung cost volume profit bisa menggunakan dua metode, yakni metode Equation dan Contribution Margin:

# Metode Equation

Dalam metode equation, rumus cost volume profit dinyatakan dalam bentuk persamaan matematis. Dalam hal ini bisa dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini:

Keuntungan = Margin kontribusi unit x (Jumlah produk dijual - Biaya tetap)

Untuk menerapkan metode ini pebisnis perlu mengetahui faktor quantity produk yang dijual sebagai target penjualan terlebih dahulu.

Adapun cara menghitung Cost Volume Profit dengan metode equation adalah sebagai berikut:

  • Identifikasi Harga Jual per Unit, menentukan harga jual per unit produk atau jasa yang dijual oleh perusahaan.
  • Hitung Biaya Variabel per Unit, kemudian identifikasi biaya variabel per unit, seperti bahan baku dan tenaga kerja langsung yang terkait dengan setiap unit produk atau jasa.
  • Hitung Jumlah Biaya Tetap, kemudian total seluruh biaya tetap yang harus dibayar perusahaan dalam periode tertentu.
  • Hitung Jumlah Unit yang Dijual, menentukan jumlah unit produk atau jasa yang diharapkan terjual dalam periode tertentu.
  • Hitung Pendapatan Total dalam hal ini perlu menggunakan rumus CVP untuk menghitung pendapatan total dengan mengalikan harga jual per unit dengan jumlah unit yang diharapkan terjual.
  • Gunakan rumus CVP untuk menghitung biaya variabel total dengan mengalikan biaya variabel per unit dengan jumlah unit yang diharapkan terjual.
  • Totalkan seluruh biaya tetap perusahaan dalam periode tertentu.
  • Kemudian lakukan pengurangan biaya variabel total dan biaya tetap total dari pendapatan total, Anda dapat menghitung laba operasional perusahaan.

# Metode Contribution

Dalam metode contribution margin, CVP difokuskan pada kontribusi margin. Kontribusi margin adalah selisih antara pendapatan kotor (total penjualan dikurangi biaya variabel) dengan biaya tetap.

Kontribusi margin/ contribution margin dengan nilai 0% juga dapat dihitung untuk setiap unit produk. Caranya adalah dengan menghitung selisih dari harga jual per unit dengan biaya variabel per unit. Rasio atau perbandingannya kemudian ditentukan melalui pembagian dengan jumlah penjualan.

Untuk lebih lengkapnya berikut cara penerapan metode contribution margin dalam menghitung CVP:

  • Pertama adalah menentukan harga jual per unit produk atau jasa yang dijual oleh perusahaan.
  • Kemudian melakukan identifikasi biaya variabel per unit, seperti bahan baku dan tenaga kerja langsung yang terkait dengan setiap unit produk atau jasa.
  • Lalu hitung kontribusi margin per unit, caranya adalah dengan mengurangkan biaya variabel per unit dari harga jual per unit, Anda dapat menghitung kontribusi margin per unit.
  • Berikutnya hitung kontribusi margin ratio, hitung kontribusi margin ratio yang merupakan persentase dari kontribusi margin per unit terhadap harga jual per unit.
  • Totalkan seluruh biaya tetap yang harus dibayar perusahaan dalam periode tertentu.
  • Lalu hitung titik impas dalam unit, gunakan rumus CVP untuk menghitung titik impas dalam unit dengan membagi biaya tetap total dengan kontribusi margin per unit.
  • Terakhir, gunakan rumus CVP kembali untuk menghitung titik impas dalam nilai dengan membagi biaya tetap total dengan kontribusi margin ratio.

Contoh Cara Menghitung CVP

Menghitung Keuangan Dengan Kalkulator

Ilustrasi Perhitungan Cost Volume Profit Secara Manual (Credit: Freepik.com)

Berikut contoh perhitungan cost volume profit  menggunakan metode contribution margin. Dalam contoh ini, kita akan menganggap perusahaan PT Sukses Selalu menjual meja dengan harga Rp500.000 per unit.

Biaya variabel per unit adalah Rp250.000, sementara biaya tetap bulanan perusahaan adalah Rp2.000.000. Mari kita hitung titik impas (break-even point) dan laba operasional perusahaan.

# Langkah 1: Identifikasi Data

  • Harga Jual per Unit (Selling Price) = Rp500.000
  • Biaya Variabel per Unit (Variable Cost) = Rp250.000
  • Biaya Tetap Bulanan (Fixed Cost) = Rp2.000.000

# Langkah 2: Hitung Kontribusi Margin per Unit

  • Kontribusi Margin per Unit = Harga Jual per Unit - Biaya Variabel per Unit
  • Kontribusi Margin per Unit = Rp500.000 - Rp250.000 = Rp250.000

# Langkah 3: Hitung Kontribusi Margin Ratio

  • Kontribusi Margin Ratio = (Kontribusi Margin per Unit / Harga Jual per Unit) x 100%
  • Kontribusi Margin Ratio = (Rp250.000 / Rp500.000) x 100% = 50%

# Langkah 4: Hitung Titik Impas dalam Unit

  • Titik Impas dalam Unit = Biaya Tetap Bulanan / Kontribusi Margin per Unit
  • Titik Impas dalam Unit = Rp2.000.000 / Rp250.000 = 8 unit

# Langkah 5: Hitung Titik Impas dalam Nilai (Pendapatan)

  • Titik Impas dalam Nilai = Biaya Tetap Bulanan / Kontribusi Margin Ratio
  • Titik Impas dalam Nilai = Rp2.000.000 / 50% = Rp4.000.000

# Langkah 6: Hitung Laba Operasional

Untuk menghitung laba operasional, kita perlu tahu jumlah penjualan yang diharapkan dalam periode tertentu. Misalnya, perusahaan XYZ berencana menjual 20 unit meja.

Pendapatan Total = Harga Jual per Unit x Jumlah Unit yang Dijual

Pendapatan Total = Rp500.000 x 20 = Rp10.000.000

Biaya Variabel Total = Biaya Variabel per Unit x Jumlah Unit yang Dijual

Biaya Variabel Total = Rp250.000 x 20 = Rp5.000.000

Laba Operasional = Pendapatan Total - Biaya Variabel Total - Biaya Tetap Bulanan

Laba Operasional = Rp10.000.000 - Rp5.000.000 - Rp2.000.000 = Rp3.000.000

Dari perhitungan diatas disimpulkan jika titik impas tercapai ketika perusahaan menjual 8 unit meja atau mencapai pendapatan sebesar Rp4.000.000.

Jika perusahaan berhasil menjual 20 unit meja, laba operasionalnya akan menjadi Rp3.000.000. Analisis CVP memberikan wawasan yang berguna bagi manajemen perusahaan dalam merencanakan dan mengelola kinerja keuangan mereka serta mengambil keputusan strategis yang tepat.

Kesimpulan

Analisis Cost Volume Profit (CVP) adalah alat yang kuat dalam pengambilan keputusan bisnis. Dengan memahami hubungan antara biaya, volume penjualan, dan laba, manajemen dapat merencanakan dan mengelola operasi bisnis secara lebih efisien.

Dengan menghitung titik impas, laba operasional, dan margin keamanan, perusahaan dapat mengevaluasi kinerja keuangan mereka dan mengidentifikasi langkah-langkah yang diperlukan.

Beecloud Terintegrasi Laporan Akuntansi Langsung Jadi

Anda bisa menggunakan software akuntansi online Beecloud untuk mengelola keuangan bisnis hingga stok barang Anda. Dengan fitur pengaturan kuantitas yang memudahkan Anda dalam mengelola jumlah barang. Anda dapat dengan cepat mengubah atau memperbarui kuantitas barang yang tersedia, memberikan fleksibilitas dalam mengelola persediaan Anda.

 

Artikel Populer

Contoh Pasar Oligopoli Potret Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Ragam contoh pasar oligopoli yang Anda ketahui bisa menambah wawasan dalam memahami jenis market ini. pasar jenis ini merupakan salah
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu