Logo Bee Web

Cost Control Adalah: Pengertian, Fungsi, Faktor dan 3 Elemennya

cost control adalah suatu proses sistematis yang dilakukan dalam menetapkan standar pelaksanaan, Apa saja faktornya? Bagaimana caranya?
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori: ,
Dipublish Tgl: Sunday, 31 March 2024

Pengendalian biaya atau cost control adalah salah satu kunci utama dalam meraih keuntungan dalam menjalankan sebuah bisnis. Secara pengertian cost control adalah serangkaian strategi dan metode yang diterapkan untuk mengawasi, menganalisis, dan mengoptimalkan pengeluaran dalam berbagai aspek operasional perusahaan.

Dengan menerapkan cost control yang efektif, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi pemborosan, hingga  mengarahkan sumber daya ke area yang lebih produktif.

Mari kita pahami secara lebih mendalam tentang pengertian, manfaat, elemen penting, dan langkah-langkah penerapan cost control yang efektif pada artikel di bawah ini:

Cost Control Adalah ...

Pengendalian Biaya

Pengendalian biaya atau cost control adalah bagian dari cara perusahaan dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangannya (Credit: Freepik.com)

Menurut Sondang. S. Giagian (1999) dalam Helda Yusita (2019) pengendalian biaya atau cost control adalah suatu proses sistematis yang dilakukan dalam menetapkan standar pelaksanaan.

Bertujuan untuk perencanaan, sistem informasi umpan balik, perbandingan pelaksanaan dan perencanaan, menentukan dan mengatur, penyimpangan dan koreksi perbaikan rencana dengan tujuan mencapai efisiensi dalam penggunaan biaya.

Biaya sendiri menurut Carter dan Usry (2004) diartikan sebagai nilai tukar, pengorbanan untuk transaksi atau memperoleh manfaat dari suatu transaksi pembelian. Dalam akuntansi keuangan, biaya-biaya ini dicatat sebagai penyusutan aset saat ini atau di masa depan dalam bentuk kas atau aset lainnya. (Anton Yulinto, dkk, 2021)

Sederhananya, cost control adalah bentuk upaya dalam menedlikan biaya dan pengeluaran bisnis untuk meningkatkan efisiensi biaya operasional perusahaan. Dalam prakteknya pengendalian biaya ini mencakup perencanaan, pelaksanaan, pengendalian hingga evaluasi.

Fungsi Cost Control dalam Bisnis

Kenapa usaha perlu menerapkan cost control? Apa saja fungsinya? Berikut diantaranya:

  • Cost control perusahaan dapat membantu perusahaan dalam merencanakan anggaran secara lebih realistis dan terukur, dengan menganalisis data pengeluaran dan trend pasar.
  • Membantu perusahaan dalam mengawasi dan mengendalikan pengeluaran agar sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.
  • Mendorong perusahaan untuk mencari cara-cara yang lebih efisien dalam menjalankan operasionalnya, seperti dengan mengidentifikasi area yang boros dan tidak produktif lalu mengevaluasinya.
  • Dapat membantu perusahaan untuk menurunkan biaya produksi dan meningkatkan efisiensi operasional.
  • Membantu perusahaan dalam menjaga stabilitas keuangan dan meminimalkan risiko kebangkrutan. Sebab, cost control membantu perusahaan untuk membangun pondasi keuangan yang kokoh untuk pertumbuhan jangka panjang.

Elemen Cost Control

Berikut adalah 3 elemen cost control yang perlu diketahui sebelum mempraktekannya:

1. Paham dengan Apa yang Dikerjakan

Dalam implementasi cost control yang efektif, penting bagi manajemen untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang tujuan dan target perusahaan, serta bagaimana cost control dapat mendukung pencapaian tujuan tersebut.

Selain itu, pemahaman tentang proses dan aktivitas yang menghasilkan biaya, serta faktor-faktor yang mempengaruhi biaya, akan membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik.

Pengembangan sistem pencatatan dan pelaporan yang akurat juga diperlukan untuk memastikan bahwa data yang diperlukan tersedia untuk analisis dan pengambilan keputusan.

Salah satunya software akuntansi Beeaccounting, bantu catat dan analisis pemasukan dan pengeluaran biaya yang terjadi pada bisnis Anda secara efektif dan akurat. Klik banner di bawah ini untuk uji coba gratis!

Membuat Catatan Pengeluaran Biaya Produksi + Laporan Keuangan Pakai Beeaccounting

2. Tahu Perbandingan Kinerja

Elemen kedua dalam cost control adalah kemampuan untuk mengetahui perbandingan kinerja. Ini melibatkan perbandingan antara kinerja aktual dengan standar atau target yang telah ditetapkan.

Menetapkan standar biaya yang realistis dan memantau kinerja aktual secara berkala akan membantu dalam mengidentifikasi deviasi dari standar dan mengambil tindakan korektif yang sesuai.

Selain itu, melakukan benchmarking dengan perusahaan lain dalam industri yang sama akan memberikan wawasan tambahan dan membantu mengidentifikasi area dimana perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya.

Baca Juga: Benchmarking adalah: Pengertian, Dampak, dan Penerapannya

3. Identifikasi dan Pengawasan

Terakhir adalah mengidentifikasi area-area di mana biaya dapat dioptimalkan tanpa mengorbankan kualitas atau produktivitas. Melibatkan negosiasi ulang dengan pemasok, perubahan dalam proses atau prosedur, atau penggunaan teknologi baru yang lebih efisien.

Selain itu, pengawasan yang ketat terhadap pengeluaran diperlukan untuk memastikan bahwa semua pengeluaran sesuai dengan anggaran dan prosedur yang telah ditetapkan.

Faktor yang Mempengaruhi Cost Control

Dalam proses perhitungan cost control akan melibatkan beberapa unsur yang sangat mempengaruhi bagaimana proses cost control dilakukan, berikut diantaranya.

1. Harga Bahan Baku

Fluktuasi harga bahan baku merupakan faktor yang signifikan dalam pengendalian biaya. Perubahan harga bahan baku, seperti kenaikan harga logam atau bahan kimia, dapat mempengaruhi biaya produksi secara langsung.

Contohnya, jika harga baja meningkat secara tiba-tiba, biaya pembuatan mobil juga akan meningkat. Untuk mengendalikan dampak fluktuasi harga bahan baku, produsen dapat alternatif cara untuk menstabilkan harga.

2. Tenaga Kerja

Berikutnya adalah biaya tenaga kerja, seperti kenaikan upah, biaya pelatihan, dan manajemen kinerja yang tidak efektif dapat meningkatkan biaya tenaga kerja secara signifikan.

Untuk mengelola biaya tenaga kerja, perusahaan dapat mengoptimalkan produktivitas tenaga kerja melalui pelatihan dan pengembangan karyawan, menggunakan teknologi yang memungkinkan otomatisasi proses, dan mengalihdayakan pekerjaan rutin ke pihak ketiga jika lebih ekonomis.

3. Perbedaan Biaya

Kemudian, perbedaan antara biaya aktual dan biaya standar dapat mengindikasikan adanya inefisiensi atau pemborosan dalam proses produksi.

Misalnya, jika biaya produksi aktual lebih tinggi dari biaya standar yang telah ditetapkan, hal ini dapat menunjukkan adanya pemborosan bahan baku atau tenaga kerja.

4. ROI (Return of Investment)

ROI (Return of Investment) adalah faktor penting dalam mengevaluasi efektivitas suatu investasi. Investasi yang menghasilkan ROI tinggi umumnya dianggap lebih efisien dan efektif.

Misalnya, jika sebuah perusahaan menginvestasikan dana dalam teknologi yang mempercepat proses produksi dan menghasilkan penghematan biaya yang signifikan, ROI dari investasi tersebut akan tinggi.

5. Total Biaya Sebenarnya

Faktor yang dapat mempengaruhi cost control adalah total biaya sebenarnya, secara pengertian total biaya sebenarnya adalah jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan suatu proyek atau produksi. Hal ini meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja, overhead, dan lain-lain.

Langkah-Langkah Penerapan Cost Control

Cost Control

Pelaskanaan pengendalian biaya dilakukan dengan 5 tahapan (Credit: Freepik.com)

Menurut Mulyadi (2001) dalam pelaksanaan pengendalian biaya dilakukan berdasarkan besar dan kecilnya perusahaan, yang secara umum melalui 5 tahapan yakni:

1. Pengendalian dengan Pengawasan Fisik

Pada tahap ini, pengendalian biaya dilakukan secara langsung oleh pimpinan perusahaan dengan memantau secara fisik pelaksanaan kegiatan.

Khususnya dalam konteks perusahaan kecil di mana pemilik perusahaan memiliki kemampuan untuk mengamati dan mengendalikan kegiatan secara langsung.

Pimpinan perusahaan terlibat langsung dalam perencanaan dan pengendalian kegiatan sehari-hari, memastikan bahwa semua langkah yang diambil sesuai dengan tujuan perusahaan dan meminimalkan pemborosan serta penyalahgunaan sumber daya.

Baca Juga: 6 Sumber Daya Usaha, Pengertian, Kelompok dan Perannya

2. Pengendalian Biaya dengan Akuntansi Historis

Ketika perusahaan berkembang dan skala operasinya meningkat, pimpinan perusahaan tidak lagi dapat secara langsung memantau setiap aspek kegiatan.

Dalam tahap ini, pengendalian biaya bergeser ke penggunaan akuntansi historis. Pimpinan perusahaan mengandalkan catatan historis untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan dari waktu ke waktu.

Dengan mempelajari data historis, mereka dapat merencanakan dan mengendalikan kegiatan dengan lebih efisien, mengidentifikasi tren biaya, dan mengambil tindakan yang sesuai untuk memperbaiki kinerja di masa depan.

3. Pengendalian Biaya dengan Anggaran Statis dan Biaya

Standar

Pada tahap selanjutnya, perusahaan yang semakin berkembang membutuhkan alat yang lebih formal untuk merencanakan dan mengendalikan kegiatan.

Pengendalian biaya dilakukan dengan menggunakan anggaran statis dan biaya standar. Pimpinan perusahaan menetapkan anggaran untuk berbagai aspek operasional dan menetapkan standar biaya untuk berbagai aktivitas.

Caranya dengan membandingkan kinerja aktual dengan anggaran dan standar yang telah ditetapkan, mereka dapat mengevaluasi kinerja perusahaan dan mengidentifikasi area dimana perbaikan diperlukan.

4. Pengendalian Biaya Anggaran Fleksibel dengan Biaya Standar

Selanjutnya adalah melakukan pengendalian anggaran fleksibel dengan biaya standar. Kenapa ini dilakukan? Sebab biasanya dalam kenyataannya, kapasitas yang direalisasikan seringkali tidak sesuai dengan yang direncanakan.

Oleh karena itu, perusahaan kemudian mengembangkan anggaran fleksibel dengan biaya standar. Dengan memperhitungkan fluktuasi dalam kapasitas produksi atau layanan, anggaran fleksibel memberikan pandangan yang lebih akurat tentang kinerja perusahaan.

Ini memungkinkan manajemen untuk mengambil tindakan yang tepat untuk mengelola biaya dan meningkatkan efisiensi operasional sesuai dengan kondisi yang berubah.

5 Pengendalian Biaya dengan Pembuatan Pusat-Pusat

Terakhir, dalam perusahaan besar, pengendalian biaya dilakukan melalui pembuatan pusat-pusat pertanggungjawaban dan penerapan sistem akuntansi pertanggungjawaban.

Setiap pusat pertanggungjawaban bertanggung jawab atas sebagian kegiatan perusahaan dan memiliki anggaran sendiri. Manajer pusat pertanggungjawaban dinilai berdasarkan kinerja mereka dalam mencapai target anggaran yang telah ditetapkan.

Dengan demikian, pengendalian biaya menjadi lebih terfokus dan efektif karena manajer dinilai berdasarkan hal-hal yang mereka kendalikan secara langsung. Semoga bermanfaat.

Artikel Terkait

Contoh Slip Gaji Karyawan: Komponen dan Format
Contoh slip gaji karyawan saat ini sebenarnya bisa dibuat secara online maupun offline. Slip gaji merupakan salah satu dokumen yang
Baca Juga
Contoh Laporan Cash Flow Sederhana Excel
Contoh laporan cash flow sederhana excel bisa membantu  Anda sebagai pemilik bisnis dalam proses pembukuan. Salah satu laporan keuangan yang
Baca Juga
Cara Menghitung Net Profit Margin dan Contohnya
Net Profit Margin (NPM) merupakan metrik penting dalam dunia bisnis yang mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari penjualan.
Baca Juga
Perbedaan Montir dan Mekanik Beserta Tugas dan Kisaran Gaji
Dalam membahas dunia usaha bengkel tentu tidak lepas dengan istilah montir dan mekanik. Apakah Anda sudah mengenal perbedaan montir dan
Baca Juga
Kompensasi: Jenis, Bentuk & Tujuannya dalam Bisnis
Bagi para pelaku bisnis asti tidak asing lagi dengan istilah imbalan bahkan ganti rugi yang kerap disebut dengan kompensasi,  arti
Baca Juga
Contoh Bukti Kas Keluar, Pengertian dan Fungsinya
Bukti kas keluar adalah catatan pengeluaran sejumlah uang yang dikeluarkan perusahaan. Bukti ini memiliki peran yang penting dalam pencatatan transaksi
Baca Juga

Artikel Populer

Pengertian Perpetual Adalah, Jenis, Keuntungan, dan Kelemahan
Dalam dunia bisnis, perpetual adalah salah satu istilah sering kali menjadi perhatian karena mengacu pada konsep yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Baca Juga
Fakta Michelin Star dan Resto Indonesia yang Pernah Meraihnya
Michelin Star, atau Bintang Michelin, adalah salah satu penghargaan kuliner paling bergengsi di dunia, yang diberikan oleh Michelin Guide kepada
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Mengenal Siklus Hidup Produk, Tahapan, Contoh dan Strateginya
Menurut Levitt melalui artikel berjudul "Exploit the Product Life Cycle" pada tahun 1965 menjelaskan jika  konsep Siklus Hidup Produk  atau
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu