Logo Bee Web

Contoh Surat Perjanjian Pelunasan Hutang, Format dan Fungsinya

Butuh referensi surat perjanjian pelunasan hutang? Anda bisa cek pada artikel ini, lengkap dengan format dan penjelasan lainnya, lengkap!
Penulis:
Lutfatul Malihah
Kategori: ,
Terbit: Tuesday, 29 April 2025
Diperbarui: Tuesday, 29 April 2025
Daftar Isi

Praktek utang piutang dalam bisnis adalah hal yang lumrah terjadi, agar prosesnya berjalan dengan lancar dan dapat dipertanggungjawabkan surat perjanjian pelunasan hutang ini diperlukan.

Dengan adanya surat ini juga, kedua belah pihak, baik pihak yang berutang maupun pihak yang memberikan pinjaman memiliki pegangan hukum yang jelas. Sehingga dapat terhindar dari kesalahpahaman di kemudian hari.

Di sinilah pentingnya surat perjanjian hutang piutang sebagai dokumen legal yang melindungi hak dan kewajiban masing-masing pihak. Nah, lebih lanjut lagi akan kita bahas pada artikel di bawah ini!

Kenapa Surat Perjanjian Hutang Piutang Diperlukan?

Sebelum kita bahas contoh dan format surat perjanjian pelunasan ini, kita bahas terlebih dahulu kenapa surat perjanjian hutang piutang ini diperlukan:

1. Sebagai Bukti Hukum yang Sah

Surat perjanjian hutang piutang berfungsi sebagai bukti tertulis bahwa telah terjadi kesepakatan antara dua pihak. Apabila di kemudian hari muncul perselisihan atau sengketa, surat ini bisa menjadi alat bukti di pengadilan sesuai ketentuan Pasal 1320 dan 1338 KUHPerdata.

2. Menghindari Kesalahpahaman

Dengan adanya perjanjian tertulis, segala hal yang disepakati, mulai dari jumlah utang, tanggal jatuh tempo, hingga cara pembayaran tercatat dengan jelas. Hal ini dapat mencegah kesalahpahaman atau penafsiran yang berbeda dari masing-masing pihak.

3. Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab

Dokumen ini juga berperan sebagai pengikat moral. Ketika seseorang menandatangani surat perjanjian, ada rasa tanggung jawab yang lebih besar untuk menepati janji dalam melakukan pelunasan sesuai waktu yang disepakati.

4. Menjelaskan Konsekuensi Hukum Jika Terjadi Wanprestasi

Surat ini biasanya mencantumkan apa yang terjadi jika debitur (peminjam) tidak memenuhi kewajibannya. Misalnya denda, penyitaan jaminan, atau langkah hukum lainnya. Ini memberi jaminan keamanan bagi kreditur (pemberi pinjaman).

5. Melindungi Hubungan Baik

Dalam bisnis, menjaga hubungan baik adalah segalanya. Dengan perjanjian yang tertulis dan transparan, kedua pihak bisa merasa aman dan adil, sehingga menghindari potensi konflik yang bisa merusak kerja sama di masa depan.

BACA JUGA: 5 Perbedaan Hutang dan Piutang dalam Keuangan Bisnis

Format Surat Perjanjian Hutang

Ada 10 komponen dasar yang wajib ada dalam surat perjanjian hutang piutang, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Judul Surat Perjanjian

Judul ditempatkan di bagian atas dan ditulis dengan huruf kapital, misalnya:

“SURAT PERJANJIAN UTANG – PIUTANG”

2. Identitas Para Pihak

Bagian ini mencantumkan informasi lengkap tentang pihak-pihak yang terlibat:

  • Pihak Pertama (Pemberi Pinjaman): Nama lengkap, alamat, dan identitas lainnya.​
  • Pihak Kedua (Penerima Pinjaman): Nama lengkap, alamat, dan identitas lainnya.​

Contohnya:

“Pada hari ini, [hari], tanggal [tanggal] bulan [bulan] tahun [tahun], kami yang bertanda tangan di bawah ini:
  • Nama: [Nama Pihak Pertama] Alamat: [Alamat Lengkap] No. KTP: [Nomor KTP]
    Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
  • Nama: [Nama Pihak Kedua] Alamat: [Alamat Lengkap] No. KTP: [Nomor KTP]
    Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

3. Pernyataan Utang

Selanjutnya, pada bagian ini menjelaskan bahwa Pihak Kedua telah menerima sejumlah uang dari Pihak Pertama dan berkomitmen untuk mengembalikannya.

Misalnya:

“PIHAK KEDUA dengan ini mengakui telah menerima pinjaman uang tunai dari PIHAK PERTAMA sebesar [(Rp. ----------------------,00) (---- jumlah uang dalam huruf ---- )].”

4. Ketentuan Pembayaran

Kemudian ditambahkan ketentuan pembayaran, untuk mengatur cara dan jadwal pembayaran utang, termasuk tanggal jatuh tempo dan metode pembayaran.

Misalnya:

"PIHAK KEDUA berjanji akan membayar utang tersebut selambat-lambatnya pada tanggal [tanggal, bulan, tahun] dengan cara [metode pembayaran]".

5. Bunga (Jika Ada)

Jika disepakati adanya bunga, cantumkan besaran dan cara perhitungannya.

“Atas utang tersebut, PIHAK KEDUA dikenakan bunga sebesar [(------ ) % ( --- jumlah dalam huruf ---)] per bulan hingga pelunasan keseluruhan utang dilakukan”.

6. Jaminan (Jika Ada)

Jika terdapat jaminan, sebutkan secara rinci jenis dan detail jaminan tersebut.

Misalnya:

"Sebagai jaminan atas utang ini, PIHAK KEDUA menyerahkan [deskripsi jaminan] kepada PIHAK PERTAMA".

7. Sanksi atas Keterlambatan atau Wanprestasi

Menjelaskan konsekuensi jika terjadi keterlambatan pembayaran atau pelanggaran perjanjian.

Contohnya:

"Apabila PIHAK KEDUA lalai dalam pembayaran, maka PIHAK PERTAMA berhak menagih seluruh sisa utang dengan segera".

8. Penyelesaian Sengketa

Komponen berikutnya adalah untuk menjelaskan tentang ketentuan cara penyelesaian jika terjadi sengketa, misalnya melalui musyawarah atau jalur hukum.

Misalnya:

"Jika terjadi perselisihan, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah. Jika tidak tercapai kesepakatan, akan diselesaikan melalui jalur hukum yang berlaku".

9. Penutup

Komponen selanjutnya adalah penutup, sebagai bentuk pernyataan bahwa perjanjian dibuat dengan kesadaran dan tanpa paksaan, serta mulai berlaku sejak ditandatangani.

Contohnya:

"Demikian perjanjian ini dibuat dalam dua rangkap, masing-masing memiliki kekuatan hukum yang sama, dan mulai berlaku sejak ditandatangani".

10. Tanda Tangan dan Materai

Terakhir adalah bagian akhir berisi tanda tangan kedua belah pihak di atas materai, serta saksi-saksi jika diperlukan.

Contohnya:

PIHAK PERTAMA                        PIHAK KEDUA
[Tanda Tangan]                      [Tanda Tangan]
Nama: [Nama Lengkap]                Nama: [Nama Lengkap]

BACA JUGA: 7 Tips Cara Mengelola Hutang Piutang Usaha yang Benar

Contoh Surat Perjanjian Pelunasan Hutang

Surat perjanjian pelunasan hutang ini tidak hanya bentuk formalitas, tetapi juga untuk menciptakan kepastian dan ketenangan dalam setiap transaksi yang Anda jalankan. Berikut adalah beberapa contohnya:

1. Contoh Surat Perjanjian Hutang Bermaterai

Contoh Surat Perjanjian Pelunasan Hutang Bermaterai Doc

Contoh Surat Perjanjian Pelunasan Hutang Bermaterai (Credit: bee.id)

2. Contoh Surat Perjanjian Hutang doc

Untuk Anda yang membutuhkan surat perjanjian pelunasan hutang format doc, atau word, Anda bisa klik ikon di bawah ini!

Tombol Download Template Word

3. Contoh Surat Perjanjian Pelunasan Hutang Sederhana

Contoh Surat Perjanjian Hutang Doc

Contoh Surat Perjanjian Pelunasan Hutang Sederhana (Credit: law.uii.ac.id )

Kesimpulan

Surat perjanjian pelunasan hutang adalah dokumen tertulis yang memuat kesepakatan antara pihak yang memberikan pinjaman (kreditur) dan pihak yang menerima pinjaman (debitur) terkait pelunasan utang.

Surat ini mencakup informasi penting seperti jumlah utang, tenggat waktu pelunasan, metode pembayaran, hingga konsekuensi hukum jika terjadi wanprestasi.

Lebih dari sekadar formalitas, surat perjanjian ini berfungsi sebagai bukti hukum yang sah, memberikan kejelasan hak dan kewajiban masing-masing pihak, serta membantu mencegah konflik atau kesalahpahaman di kemudian hari.

Artikel Populer

13 Contoh Nota Pembelian dan Cara Membuatnya Lengkap
Sedang membuka bisnis baru dan butuh contoh nota pembelian sebagai bukti transaksi dengan konsumen nanti, Anda bisa membuat sendiri dari
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Feedback Artinya: Jenis, Fungsi, beserta Cara Mendapatkannya
Suatu istilah yang dipakai masyarakat untuk menilai aktivitas seseorang ialah umpan balik atau feedback artinya dalam bahasa Indonesia ialah umpan
Baca Juga
11 Peluang Bisnis Properti yang Menguntungkan di Indonesia
Apakah Anda pernah bermimpi tentang memiliki bisnis yang tidak hanya memberikan keuntungan finansial, tetapi juga membuka pintu menuju dunia investasi
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
17+ Ide Usaha Makanan Kekinian yang Lagi Viral 2024
Dalam era modern yang penuh dengan inovasi kuliner, usaha makanan kekinian menjadi sorotan utama bagi para penggemar kuliner yang selalu
Baca Juga
Customer Service Software Akuntansi & Kasir Bee
Jam Operasional: senin - jumat jam 09.00 - 16.00 wib

Siap Mengubah Cara Anda Mengelola Bisnis

Sejak 2010, Bee telah berdedikasi untuk membantu Pengusaha di seluruh Indonesia dalam mengatasi tantangan laporan akuntansi dan keuangan. Kami siap mendukung kesuksesan bisnis Anda. Jangan ragu untuk menghubungi kami.
Logo Bee Web
Bee.id adalah brand dari PT BITS Miliartha, perusahaan penyedia software akuntansi terbaik dan aplikasi pembukuan usaha untuk membantu pemilik bisnis dan akuntan mengelola keuangan secara lebih cepat, mudah, dan akurat. Sebagai solusi akuntansi UMKM yang telah digunakan ribuan pengguna di seluruh Indonesia, Bee siap bantu bisnis Anda berkembang lebih efisien. Coba sekarang! Gratis Trial atau jadwalkan Demo Gratis bersama Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2025 Bee.id
magnifiercrossmenu