Logo Bee Web

Contoh Siklus Akuntansi Sederhana Perusahaan Dagang

Proses pembuatan laporan keuangan sebuah perusahaan wajib mengikuti siklus akuntansi yang benar. Apa saja siklusnya? Simak penjelasannya!
Penulis: Rininta Oktaviana
Kategori:
Terbit: Monday, 31 October 2022
Diperbarui: Wednesday, 18 December 2024
Daftar Isi

Siklus akuntansi sangatlah penting bagi sebuah perusahaan. Dengan mengikuti siklus secara benar, pembuatan laporan keuangan pun akan menjadi semakin mudah. Contoh siklus akuntansi perusahaan berikut bisa menjadi referensi bagi para akuntan.

Biasanya, siklus akuntansi dapat meminimalisir terjadinya fraud pada sebuah laporan keuangan. Oleh sebab itu, ada baiknya untuk mengetahui apa saja tahapan yang ada di dalam sebuah siklus akuntansi tersebut.

Apa itu Siklus Akuntansi?

Contoh Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

Contoh Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang (Credit: bee.id)

Sebelum membahas lebih lanjut tentang contoh siklus akuntansi perusahaan dagang, mari kita kenalan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan siklus akuntansi. Siklus akuntansi adalah proses pencatatan transaksi keuangan yang terjadi dalam satu entitas sejak awal periode sampai akhir periode, dan kembali ke awal periode (Hariyani (2016).

Sementara itu, proses akuntansi adalah rangkaian langkah sistematis yang digunakan untuk mencatat, menggolongkan, meringkas, dan melaporkan transaksi keuangan suatu organisasi atau bisnis. Tujuannya adalah untuk menghasilkan informasi keuangan yang andal, relevan, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Meskipun sekilas sama, siklus akuntansi dan proses akuntansi berbeda. Apa saja perbedaan siklus akuntansi dan proses akuntansi? Mengutip dari Ilmahir (2021), dalam tulisannya, ia menjelaskan jika perbedaan keduanya terletak pada tahap akhir yang dilakukan.

Proses akuntansi merupakan rangkaian kegiatan yang mengolah data transaksi secara berkesinambungan dengan tujuan menghasilkan laporan keuangan pada akhir periode.

Sementara itu, siklus akuntansi bukan hanya mencakup seluruh kegiatan yang terdapat dalam proses akuntansi, tetapi juga dilanjutkan dengan aktivitas tambahan agar catatan akuntansi siap digunakan untuk periode berikutnya, seperti penyusunan ayat jurnal pembalik serta pemasangannya ke akun terkait.

Contoh Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

Pada umumnya, sebuah siklus akuntansi dimulai dari transaksi hingga pembuatan laporannya. Lantas, berikut contoh tahapan yang harus dilakukan seorang akuntan dalam membuat sebuah laporan keuangan perusahaan dagang.

1. Pencatatan Transaksi Keuangan dalam Jurnal

Langkah pertama di dalam sebuah siklus akuntansi ialah pencatatan transaksi yang telah dilakukan. Dalam tahap ini, akuntan mengumpulkan semua bukti transaksi keuangan tersebut. Kemudian, akuntan akan mencatatnya dalam sebuah jurnal umum perusahaan.

Transaksi yang dicatat meliputi pembelian, kas, utang, piutang dagang, beban sewa, dividen, pemberian gaji, biaya angkut pembelian, hingga retur penjualan. Semua transaksi wajib dicatat secara rinci agar tidak terjadi kesalahan dalam pembuatan laporan keuangan.

Membuat Jurnal Umum

Contoh jurnal umum (Credit: bee.id)

Dari jurnal di atas, diketahui jika  perusahaan bernama PT BEE JAYA SELALU selama satu bulan melakukan transaksi sebagai berikut:

  • 1 Januari: Pemilik menyetorkan modal awal ke dalam perusahaan berupa uang tunai sebesar Rp100.000.000.
  • 2 Januari: Perusahaan membeli barang dagangan secara tunai senilai Rp50.000.000 untuk persediaan.
  • 5 Januari: Perusahaan menjual barang dagangan secara kredit dengan nilai faktur Rp30.000.000. Harga pokok penjualan (HPP) barang tersebut adalah Rp20.000.000.
  • 7 Januari: Membayar gaji karyawan secara tunai sebesar Rp5.000.000.
  • 8 Januari: Menerima pelunasan piutang dagang dari pelanggan sebesar Rp15.000.000 secara tunai.
  • 10 Januari: Membayar beban operasional (misalnya listrik dan air) secara tunai sebesar Rp1.000.000.
  • 12 Januari: Membeli perlengkapan kantor (office supplies) secara tunai senilai Rp2.000.000.
  • 15 Januari: Memberikan diskon tunai Rp500.000 kepada pelanggan yang melunasi piutang lebih cepat, sehingga kas yang diterima lebih rendah dari nilai faktur awal.
  • 20 Januari: Menjual barang dagangan secara tunai Rp10.000.000 dengan HPP Rp7.000.000.
  • 25 Januari: Mengembalikan sebagian barang rusak kepada pemasok senilai Rp2.000.000, sehingga mengurangi utang usaha perusahaan.

2. Posting Jurnal ke Buku Besar

Dalam sebuah siklus akuntansi sederhana, tahapan kedua yang wajib dilakukan ialah melakukan pemindahan jurnal umum ke buku besar. Proses pemindahan data ini akan mengkategorikan perubahan debet dan kredit dari semua transaksi sebelumnya ke dalam akun tertentu.

Buku besar menjadi sangat penting karena memberikan informasi keadaan keuangan perusahaan tersebut. Selain itu, dari sebuah buku besar, penganggaran, dan penilaian kinerja keuangan pun dapat dilakukan.

Masih melanjutkan dari contoh jurnal umum di atas, kita bisa melakukan poting ke buku besar, seperti contoh buku besar di bawah ini:

Posting Jurnal Ke Buku Besar

Contoh Posting Jurnal Ke Buku Besar (credit: bee.id)

3. Pembuatan Neraca Saldo

Setelah semua pemindahan jurnal ke buku besar selesai dilakukan, perusahaan tersebut kemudian menyusun neraca saldo menggunakan pendekatan beban pokok penjualan. Neraca saldo dibuat untuk memastikan jika tidak ada entri jurnal transaksi yang tidak seimbang.

Perusahaan akan menggunakan laporan neraca saldo untuk melihat apakah semua debit sesuai dengan total kredit dari buku besar. Jika terlihat adanya ketidakseimbangan antara debit dan kredit, maka perusahaan wajib mengecek ulang buku besar atau jurnal transaksi yang telah dibuat.

Cara Membuat Neraca Saldo

Contoh Neraca Saldo (Credit: bee.id)

4. Pembuatan Jurnal Penyesuaian

Dalam contoh siklus akuntansi ini, langkah keempat yang harus dilakukan ialah pembuatan jurnal penyesuaian. Untuk perusahaan yang menjual sebuah produk, maka jurnal ini akan terkait dengan pembelian, persedian produk yang dijual, retur pembelian, biaya transportasi, dan diskon pembelian.

Jurnal penyesuaian dilakukan dengan cara mencocokkan pendapatan atau profit dan pengeluaran perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Jadi jika perusahaan akan membuat laporan tahunan, maka pendapatan dan pengeluaran dalam satu tahun tersebut harus dicocokkan.

Apa saja akun yang perlu disesuaikan dalam jurnal penyesuaian? Ada 5 akun yang akan akan disesuaikan dalam jurnal terdiri dari:

  • Depresiasi (Penyusutan aset)
  • Pendapatan dibayar di muka (Prepaid revenue)
  • Beban dibayar dimuka (Prepaid expense)
  • Beban terutang (Accrued expense)
  • Accrued revenue (Pendapatan terulang)

Contohnya, perusahaan CYZ melakukan pembayaran sewa pada gedungnya pada bulan Agustus 2024 sebesar Rp24.000.000, bagaimana jurnal penyesuaiannya?

Diketahui:

  • Pembayaran sewa gedung dilakukan di awal (Agustus 2024) sebesar Rp24.000.000.
  • Sewa ini berlaku untuk 12 bulan (Agustus 2024 - Juli 2025).
  • Pada 31 Desember 2024 (akhir tahun), sebagian biaya sewa sudah digunakan selama 5 bulan (Agustus - Desember).

Penyelesaian:

  • Total sewa per bulan: Rp24.000.000 ÷ 12 = Rp2.000.000 per bulan.
  • Sewa yang sudah digunakan (Agustus - Desember): Rp2.000.000 × 5 = Rp10.000.000.
  • Sewa yang belum digunakan (Januari - Juli 2025): Rp2.000.000 × 7 = Rp14.000.000.

Pada saat pembayaran awal:

Pembukuan Awal Beban Dibayar Di Muka

Pembukuan Awal Beban Dibayar Di Muka (Credit: bee.id)

Jurnal penyesuaian pada akhir tahun, sebagai bentuk pengakuan dari biaya sewa yang sudah digunakan selama 5 bulan dan yang dicatat adalah beban yang belum digunakan:

Beban Dibayar Di Muka Setelah Disesuaikan

Pemcatatan Beban Dibayar Di Muka Setelah Disesuaikan (Credit: bee.id)

5. Membuat Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Setelah pembuatan jurnal penyesuaian selesai, maka perusahaan bisa mulai menyusun neraca saldo yang disusun setelah penyesuaian, atau yang lebih umum disebut dengan neraca saldo setelah penyesuaian.

Neraca ini dibuat dengan cara mengambil saldo-saldo dari akun-akun di buku besar yang telah disesuaikan melalui jurnal penyesuaian. Neraca saldo setelah penyesuaian memberikan gambaran saldo akhir yang telah mencerminkan semua transaksi keuangan, termasuk yang mempengaruhi periode akuntansi tersebut.

Contoh Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Contoh Neraca Saldo Setelah Penyesuaian (Credit: bee.id)

6. Penyusunan Neraca Lajur (Opsional)

Neraca lajur dibuat dengan menggunakan pendekatan laba rugi. Dengan pembuatan neraca ini, perusahaan bisa mengetahui berapa laba perusahaan, laba ditahan, dan arus kas. Neraca lajur nantinya akan digunakan untuk melengkapi sebuah laporan keuangan perusahaan.

Contoh Neraca Lajur Neraca Akuntansi

Contoh Neraca Lajur Akuntansi (Credit: bee.id)

7. Penyusunan Laporan Keuangan

Pada tahap selanjutnya, akuntan perusahaan akan menyusun laporan keuangan. Dalam laporan keuangan yang disusun, terdiri dari beberapa jenis laporan keuangan diantaranya:

a. Laporan Laba Rugi

Menampilkan pendapatan dan beban selama periode tertentu untuk menghitung laba atau rugi bersih perusahaan.

Laporan Laba Rugi Membuat Laporan Neraca

Contoh laporan laba rugi perusahaan dagang (Credit: bee.id)

b. Laporan Perubahan Modal

Menggambarkan perubahan dalam ekuitas pemilik akibat laba, rugi, atau transaksi lainnya (seperti penarikan modal) selama periode tertentu.

Laporan Perubahan Modal Umkm

Contoh Laporan Perubahan Ekuitas (Credit: bee.id)

c. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

Menunjukkan posisi aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada suatu tanggal tertentu, mencerminkan kondisi keuangan perusahaan.

Contoh Laporan Neraca Perusahaan Dagang

Contoh Laporan Neraca Perusahaan Dagang (Credit: bee.id)

d. Laporan Arus Kas

Melaporkan arus masuk dan keluar kas selama periode tertentu, dikelompokkan ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

Contoh Laporan Arus Kas Perusahaan Dagang Metode Langsung

8. Penyusunan Jurnal Penutup

Jurnal penutup dilakukan sebagai pencatatan akhir periode akuntansi. Dalam penyusunannya, akutan membuat sebuah laporan yang terdiri dari biaya angkut pembelian, potongan pembelian, retur pembelian, and penutupan akun pembelian. Setelah laporan selesai, jurnal penutupan dipindah ke buku besar.

Contoh Jurnal Penutup Perusahaan Dagang 1

Contoh Jurnal Penutup Perusahaan Dagang (Credit: bee.id)

9. Penyusunan Neraca Saldo setelah Penutupan

Tahap terakhir dalam siklus akuntansi perusahaan ialah penyusunan neraca saldo setelah tutup buku. Jika penyusunan neraca saldo telah selesai, maka laporan keuangan pun selesai dibuat. Pengecekan ulang neraca saldo setelah tutup buku penting dilakukan untuk menghindari kesalahan laporan.

Contoh Neraca Saldo Setelah Penutupan 1

Contoh Neraca Saldo Setelah Penutupan (Credit: bee.id)

Kesimpulan

Itu adalah contoh siklus akuntansi dari sebuah perusahaan yang menjual sebuah produk. Setiap tahap siklus akuntansi di atas wajib dilakukan secara teliti agar tidak ada kesalahan dalam laporan keuangan yang dibuat. Dari laporan keuangan, perusahaan dapat menentukan strategi penjualan selanjutnya.

Laporan Keuangan Akurat Untuk Laporan Pajak Pakai Beeaccounting 1x Klik Langsung Jadi

Jika dirasa membuat siklus akuntansi adalah hal yang ribet dan membingungkan, Anda bisa mempercayakan pada software akuntansi . Software Akuntansi Beeaccounting yang akan membantu segala kegiatan laporan keuangan yang terjadi pada perusahaan Anda. Anda bisa membuat laporan keuangan yang akurat tanpa harus jago akunting dulu. Penasaran pengen coba? Klik banner di atas dan dapatkan gratis uji coba sekarang juga!

Artikel Populer

Contoh Pasar Oligopoli Potret Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Ragam contoh pasar oligopoli yang Anda ketahui bisa menambah wawasan dalam memahami jenis market ini. pasar jenis ini merupakan salah
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu