Konsep segmentasi psikografis dalam bisnis digunakan sebagai alat yang sangat berharga bagi para pemasar dan pemangku kepentingan bisnis. Segmentasi prikografis melibatkan pemisahan konsumen berdasarkan faktor-faktor psikologis mereka.
Seperti nilai-nilai, sikap, motivasi, dan gaya hidup, yang menghasilkan segmen pasar yang lebih relevan dan berfokus. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang apa itu segmentasi pasar psikografis, karakteristik, contoh dan cara penerapannya.
Pengertian segmentasi psikografis adalah salah satu metode kualitatif yang digunakan untuk mempelajari sifat konsumen. Dengan tujuan untuk memahami perasaan dan keinginan mereka, sehingga pebisnis dalam menentukan bagaimana cara pemasaran yang tepat.
Metode ini memanfaatkan karakter psikologis manusia dengan mempelajari tujuan, ketertarikan, nilai, keinginan, hingga pilihan gaya hidup. Secara garis besar metode psikografis ini kerap disamakan dengan metode demografis.
Dimana keduanya sama-sama berupaya untuk memahami audiens target. Namun, keduanya berbeda dari segi faktor yang dianalisa. Segmentasi demografis berfokus pada faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, dan geografi konsumen.
Sedangkan, segmentasi psikografis lebih menekankan aspek psikologis individu, seperti nilai-nilai, sikap, gaya hidup, minat, dan kepribadian. Perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa segmentasi demografis lebih bersifat deskriptif dan umumnya lebih mudah diukur, sementara segmentasi psikografis memerlukan pemahaman yang lebih dalam tentang motivasi dan perilaku konsumen.
Baca Juga: Cara Menentukan Segmentasi Pasar Berdasarkan Tipenya
Dalam melakukan penelitian segmentasi psikografis, biasanya menggunakan 5 karakteristik berikut ini:
Kepribadian individu adalah faktor yang mendasar dalam psikologi konsumen. Penelitian psikografis sering mencakup pengukuran kepribadian, seperti apakah seseorang ekstrovert atau introvert, apakah mereka cenderung terbuka terhadap pengalaman baru, atau apakah mereka lebih cenderung konservatif.
Selanjutnya adalah gaya hidup, hal ini mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan cara seseorang menjalani kehidupan mereka, termasuk hobi, aktivitas sehari-hari, dan pola kegiatan. Melalui pemahaman gaya hidup konsumen, perusahaan dapat mengidentifikasi bagaimana produk atau layanan mereka dapat memenuhi kebutuhan dan preferensi yang muncul dari gaya hidup individu.
Selanjutnya adalah dengan mengetahui apa yang menarik bagi konsumen adalah kunci dalam segmentasi psikografis. Ini mencakup minat mereka dalam topik atau kegiatan tertentu, seperti olahraga, seni, musik, dan sebagainya. Dengan memahami ketertarikan ini, perusahaan dapat menyusun strategi pemasaran yang lebih tepat dan relevan.
Segmentasi psikografis juga mencakup memahami keyakinan, sikap, dan opini individu terhadap berbagai masalah. Ini termasuk pandangan politik, nilai-nilai moral, dan sikap terhadap isu-isu sosial. Memahami dimensi ini dapat membantu perusahaan mengidentifikasi target pasar yang memiliki pandangan atau nilai yang sejalan dengan produk atau merek mereka.
Terakhir adalah nilai yang dipegang oleh konsumen, nilai ini menjadi aspek penting dalam segmentasi psikografis. Ini mencakup pemahaman terhadap nilai-nilai seperti harga, kualitas, keberlanjutan, atau etika yang mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Dengan memahami nilai-nilai ini, perusahaan dapat mengarahkan strategi pemasaran mereka untuk mempertimbangkan prioritas konsumen.
Dengan memadukan informasi tentang kelima karakteristik ini, perusahaan dapat mengembangkan profil segmen pasar yang lebih lengkap dan mendalam, yang dapat membantu mereka merancang produk, pesan pemasaran, dan strategi distribusi yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen mereka.
Berikut beberapa contoh segmentasi psikografis dari berbagai bidang usaha:
Baca Juga: 7+ Contoh Segmentasi Pasar Berbagai Produk dan Manfaatnya
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, Anda bisa menggunakan cara berikut ini untuk melakukan segmentasi psikografis:
Cara Mendapatkan data segmentasi yang pertama adalah dengan melakukan survey, cara ini paling umum digunakan. Sebab, dengan menggunakan cara ini data yang didapatkan lebih kompleks dan lebih mendalam. Survey ini bisa dilakukan secara manual maupun secara online dengan memanfaatkan platform online.
Cara berikutnya adalah dengan melakukan wawancara, dimana wawancara ini harus dilakukan dengan konsumen yang memiliki pengalaman sebelumnya dengan produk Anda. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan harus berfokus pada pengumpulan informasi tentang preferensi.
Dan karakteristik pribadi mereka untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang psikografi mereka. Jika bisnis Anda masih dalam tahap awal dan belum dirangkul oleh konsumen, disarankan untuk melakukan wawancara dengan individu yang memiliki demografi yang mirip dengan target audiens Anda.
Di era digital, teknologi memainkan peran penting dalam pengumpulan data. Aplikasi populer seperti Facebook dan Google dapat memberikan data psikografis yang berharga bagi perusahaan Anda.
Kedua platform ini memiliki fitur pelacakan yang memungkinkan pengumpulan data pengguna secara global. Beberapa alat yang tersedia untuk digunakan antara lain Google Analytics, Google AdSense, Facebook Connect, Facebook Custom Audience, dan berbagai alat lainnya.
Metode alternatif untuk memahami psikografi pelanggan Anda adalah dengan terlibat dalam komunikasi langsung dengan layanan pelanggan atau tim penjualan Anda.
Kumpulkan informasi tentang pertanyaan pelanggan dengan mengidentifikasi kata kunci yang umum digunakan, pertanyaan, dan bahasa yang terkait dengan produk atau merek perusahaan.
Nah, sekian informasi tentang segmentasi psikografis dan cara penerapannya, pastikan bisnis Anda dikelola dengan baik menggunakan software akuntansi online Beecloud, agar tidak hanya pemasarannya saja yang oke, tapi juga manajemen keuangannya. Klik banner di atas ini untuk dapatkan informasi lengkap lainnya.