Contoh prinsip ekonomi dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana individu, perusahaan, dan pemerintah membuat pilihan yang optimal dalam penggunaan sumber daya yang terbatas.
Lantas apa saja contoh penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan konsumsi, distribusi dan produksi? Berikut penjelasan lengkapnya!
Sebelum membahas mengenai contoh prinsip ekonomi, mari kita bahas terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan prinsip ekonomi itu sendiri.
Mengutip dari Modul Pembelajaran Mandiri, prinsip ekonomi adalah konsekuensi (tidak dapat dihindari) yang lahir dari adanya kontradiksi antara sumber daya yang terbatas di satu sisi dan keinginan manusia yang tidak ada batasnya (Kelangkaan).
Prinsip ekonomi juga memiliki 10 prinsip dasar, hal ini dijelaskan dalam Pengantar Ekonomi Mikro: 10 Prinsip Ekonomi karya Nanda Adi Purusa, yang diterbitkan oleh dinus.ac.id. Berikut diantaranya:
Baca Juga: Pengertian Prinsip Ekonomi dan Penjelasannya
Berikut adalah beberapa ciri-ciri prinsip ekonomi:
Bertindak rasional berarti selalu menggunakan akal sehat dan logika tanpa terpengaruh oleh emosi atau nafsu dalam mengambil keputusan ekonomi.
Dengan berpikir rasional, seseorang dapat mengevaluasi kebutuhan dan keinginan secara objektif sehingga pengambilan keputusan menjadi lebih bijaksana dan efektif.
Selanjutnya adalah bertindak ekonomis melibatkan perencanaan yang matang dan perhitungan yang cermat sebelum melakukan kegiatan ekonomi.
Ini berarti seseorang harus mampu memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya dengan cara yang efisien dan menghindari kebiasaan boros atau foya-foya.
Selanjutnya adalah bertindak hemat, artinya membeli barang atau jasa hanya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial, serta menghindari membeli barang yang tersier kecuali benar-benar membutuhkannya.
Kemudian ada membuat skala prioritas, dilakukan dengan cara menyusun daftar kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingannya, mulai dari yang paling penting hingga yang kurang penting.
Dengan cara ini, seseorang dapat memastikan bahwa kebutuhan primer seperti makanan, tempat tinggal, dan kesehatan terpenuhi terlebih dahulu sebelum memikirkan kebutuhan yang kurang mendesak.
Terakhir adalah menerapkan prinsip cost and benefit, artinya selalu memperhitungkan biaya yang akan dikeluarkan dan manfaat yang akan diterima dari setiap tindakan ekonomi.
Dengan mempertimbangkan kedua aspek ini, seseorang dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dan memastikan bahwa setiap pengeluaran memberikan nilai yang sepadan atau lebih dari biaya yang dikeluarkan.
Prinsip ekonomi dibedakan menjadi 3 macam, yakni:
Prinsip yang pertama adalah prinsip konsumen, dimana individu atau pihak yang menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri tanpa menjual kembali produk tersebut.
Mereka memiliki peran vital dalam ekonomi karena tanpa konsumen, rantai pasokan tidak akan berfungsi. Konsumen berkontribusi pada pendapatan nasional dan perputaran ekonomi, terutama di negara dengan populasi besar seperti Indonesia.
Adapun yang termasuk dalam prinsip ekonomi adalah sebagai berikut:
Baca Juga: 5 Contoh Skala Prioritas dalam Bisnis
Berikutnya adalah prinsip ekonomi produsen, yakni pihak yang menghasilkan barang dan jasa, seperti pengusaha, pembuat, grosir, dan pengecer. Dengan tujuan menambah nilai guna barang atau menciptakan barang baru yang bermanfaat bagi masyarakat.
Prinsip ekonomi bagi produsen meliputi:
Terakhir adalah prinsip ekonomi distributor, yakni pihak yang menyalurkan produk dari produsen ke konsumen tanpa mengubah bentuk produk.
Mereka membeli produk jadi dari produsen dan menjualnya kepada konsumen melalui berbagai saluran seperti toko, supermarket, atau warung. Prinsip ini mencakup:
Berikut ini beberapa contoh penerapan prinsip ekonomi dalam kehidupan sehari-hari:
Dibawah ini adalah contoh penerapan prinsip ekonomi dalam bidang konsumsi:
Simulasi kasus:
Ani memiliki anggaran bulanan sebesar Rp 2.000.000 untuk memenuhi kebutuhan pokok dan keinginannya. Ani harus memutuskan bagaimana membagi anggarannya untuk mendapatkan manfaat maksimal dari setiap rupiah yang ia keluarkan. Begini prinsip ekonomi yang diterapkan Ani:
Ani terlebih dahulu membuat daftar kebutuhan dan keinginan. Misalnya, kebutuhan pokok (makanan, transportasi, listrik, air, internet) dan keinginan (hiburan, makan di restoran, pakaian baru).
Ani mengalokasikan anggaran untuk kebutuhan pokok yang harus dipenuhi setiap bulan:
Setelah kebutuhan pokok terpenuhi, sisa anggaran Ani adalah:
Rp 2.000.000 - Rp 1.700.000 = Rp 300.000
Ani memutuskan bagaimana menghabiskan sisa Rp 300.000 untuk keinginannya. Dengan cara membandingkan berbagai opsi hiburan yang tersedia dan memilih yang memberikan kepuasan terbesar dengan biaya paling rendah.
Misalnya, Ani bisa memilih menonton film di rumah menggunakan layanan streaming (Rp 50.000 per bulan) dibandingkan dengan menonton di bioskop (Rp 100.000 per sekali nonton).
Ani juga mempertimbangkan untuk menabung sebagian dari sisa anggaran untuk keperluan mendesak atau masa depan.
Misalnya, Ani menabung Rp 100.000 dan menggunakan sisa Rp 200.000 untuk keinginan lainnya seperti membeli pakaian baru atau makan di luar sesekali.
Dari contoh kasus di atas, maka bisa disimpulkan jika contoh penerapan prinsip ekonomi yang dilakukan Ani adalah dengan mengatur anggaran secara efisien dengan memenuhi kebutuhan pokoknya terlebih dahulu sebelum memenuhi keinginannya.
Penerapan prinsip ekonomi dalam distribusi fokus pada efisiensi untuk meminimalkan biaya dan waktu, serta memaksimalkan kepuasan pelanggan.
Untuk memudahkan Anda dalam memahami contoh prinsip ekonomi pada distribusi, kami akan memberikan contoh kasus dan penerapan prinsipnya berikut:
Contoh Kasus:
Perusahaan Distribusi FreshFood ingin mengoptimalkan proses pengiriman produk makanan segar dari petani ke berbagai supermarket di kota besar. Mereka harus memastikan produk tiba dalam kondisi segar, dengan biaya dan waktu pengiriman yang minimal. Maka, prinsip ekonomi yang diterapkan adalah ...
FreshFood menyusun rencana distribusi dengan mengidentifikasi rute yang paling efisien untuk mengirimkan produk. Mereka juga menggunakan perangkat lunak perencanaan rute untuk mengoptimalkan jalur pengiriman, mengurangi waktu tempuh dan konsumsi bahan bakar.
FreshFood menginvestasikan teknologi monitoring suhu dan kelembaban di truk pengiriman untuk memastikan kualitas makanan segar terjaga selama perjalanan.
Mereka juga menggunakan sistem manajemen inventaris untuk memantau stok dan permintaan secara real-time, menghindari penumpukan barang yang tidak terjual.
Seperti, aplikasi pembukuan keuangan Beecloud, bisa bantu manajemen invenstaris mudah, pasti klop dan bisa pantau stok secara realtime dari mana saja dan kapan saja. Klik banner di bawah ini untuk informasi selengkapnya!
Selain itu, FreshFood juga melakukan efisiensi pengiriman barang dengan cara mengelompokkan pengiriman berdasarkan lokasi dan jadwal penerimaan dari supermarket.
Dengan mengelompokkan pengiriman, mereka bisa mengisi penuh setiap truk, mengurangi jumlah perjalanan yang diperlukan.
Prinsip berikutnya yang diterapkan adalah mengenai efisiensi anggaran biaya, dimana Freshfood melakukan negosiasi dengan petani untuk menentukan waktu panen yang sesuai dengan jadwal pengiriman.
Mereka juga berkomunikasi dengan supermarket untuk menyesuaikan waktu penerimaan barang, sehingga tidak ada penundaan yang menyebabkan produk basi.
Terakhir adalah mereka melakukan evaluasi secara rutin untuk memantau proses distribusi mereka, agar dapat mengidentifikasi kesalahan dan bisa diperbaiki sesegera mungkin.
Dengan menerapkan prinsip ekonomi dalam distribusi, FreshFood berhasil:
Prinsip ekonomi dalam produksi melibatkan penggunaan sumber daya secara efisien untuk memaksimalkan output dan mengurangi biaya. Penerapan prinsip ini membantu perusahaan meningkatkan produktivitas dan keuntungan.
Berikut adalah contoh penerapan prinsip ekonomi dalam produksi:
Contoh Situasi: FashionFoot adalah perusahaan yang memproduksi sepatu. Mereka ingin meningkatkan efisiensi produksi untuk mengurangi biaya dan meningkatkan output tanpa mengorbankan kualitas. Dalam hal ini menggunakan prinsip ekonomi sebagai berikut:
FashionFoot menganalisis setiap tahap produksi untuk mengidentifikasi area yang kurang efisien. Mereka mengadopsi teknik produksi lean (lean manufacturing) untuk mengurangi pemborosan dan mengoptimalkan alur kerja.
Misalnya, mereka menyusun ulang tata letak pabrik agar aliran material lebih lancar dan mengurangi waktu tunggu.
FashionFoot menginvestasikan dalam mesin otomatis untuk proses pemotongan dan penjahitan bahan. Penggunaan mesin ini meningkatkan kecepatan produksi dan mengurangi kesalahan manusia, sehingga mengurangi biaya tenaga kerja dan material.
FashionFoot menyediakan pelatihan bagi karyawan untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam menggunakan mesin dan teknologi baru.
Karyawan yang terampil dapat bekerja lebih efisien dan mengurangi waktu yang dihabiskan untuk perbaikan atau penyesuaian.
FashionFoot menggunakan sistem manajemen persediaan berbasis teknologi untuk memantau stok bahan baku secara real-time.
Sistem ini membantu mengurangi kelebihan persediaan dan memastikan bahan baku selalu tersedia saat dibutuhkan, menghindari keterlambatan produksi.
FashionFoot bernegosiasi dengan pemasok untuk mendapatkan harga bahan baku yang lebih murah atau kondisi pembayaran yang lebih menguntungkan. Mereka juga mencari pemasok alternatif untuk mengurangi risiko ketergantungan pada satu sumber.
FashionFoot menginvestasikan sebagian dari keuntungannya dalam R&D untuk mengembangkan bahan baru yang lebih murah dan tahan lama.
Mereka juga meneliti metode produksi baru yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Nah itu dia beberapa contoh prinsip ekonomi jika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik itu dari segi konsumen, distributor hingga produsen. Semoga bermanfaat