Logo Bee Web

7 Contoh Personal Branding Efektif dan Menarik untuk Bisnis

Contoh personal branding untuk bisnis yang baik itu bagaimana? Bagaimana cara mempertahankannya? Simak selengkapnya di sini!
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Dipublish Tgl: Sunday, 10 March 2024

Contoh personal branding untuk bisnis yang baik dan efektif itu bagaimana? Apakah haru selalu berkaitan dengan citra diri? Atau ada cara lainnya lagi? Pertanyaan ini mungkin akan muncul dipikiran Anda pertama kali ketika memutuskan untuk mulai aware mengenai fungsi penting branding dalam bisnis.

Secara pengertian personal branding adalah proses membangun dan mengelola citra diri untuk membedakan diri dari orang lain. Dalam prakteknya Anda dapat melakukannya dalam berbagai bentuk, mulai dari konsistensi dalam penampilan visual.

Baca Juga: Personal Branding Adalah: Tujuan dan Manfaat Bagi Bisnis

Seperti logo pribadi, gaya berpakaian yang khas, hingga keterlibatan aktif di media sosial. Mau tahu bagaimana cara dan contohnya? Baca selengkapnya pada artikel di bawah ini:

Mengapa Personal Branding itu Penting?

Personal Branding adalah

Dengan memiliki brand yang kuat bisnis akan lebih mudah dipercaya konsumen (Credit: Freepik.com)

Berikut beberapa alasan kenapa personal branding penting untuk bisnis:

  • Personal branding memberikan wajah dan kepribadian kepada bisnis.
  • Memungkinkan bisnis untuk menonjol, dan dapat menjadi faktor diferensiasi yang membuat bisnis lebih dikenal dan diingat oleh konsumen.
  • Dapat menjadi daya tarik bagi bakat terbaik dan mitra bisnis potensial.
  • Membantu membangun otoritas dan keahlian di bidang tertentu. Seperti, meningkatkan citra merek, dan meningkatkan daya tarik pasar.
  • Pelanggan cenderung lebih setia terhadap bisnis yang memiliki kepemimpinan yang autentik dan dapat diandalkan.

Konsep Hukum Membangun Personal Branding

Sebelum membahas tentang contoh personal branding mari bahas dulu bagaimana konsep dasar dalam membangun personal branding.

Mengutip Soetomo (2013) Ada 8  personal hukum branding menurut Peter Montoya, yakni:

  • The law of specialization, fokus pada satu spesialisasi keahlian atau pencapaian tertentu.
  • The law of leadership, kepemimpinan yang dilengkapi dengan kekuasan, kemampuan dan kredibilitas.
  • The law of personality, brand memiliki kepribadian apa adanya baik namun tidak harus sempurna.
  • The law of distinctiveness, menampilkan hal yang berbeda dari kompetitor.
  • The law of visibility, harus konsisten agar brand bisa visible dan perlu dilakukan pemasaran dengan memanfaatkan semua peluang yang ada.
  • The law of unity, kesatuan yang mencerminkan citra, etika, moral dan sikap yang sejalan.
  • The law of persistence, membangun personal branding perlu keteguhan dan keteladanan karena tidak bisa dilaksanakan dalam waktu yang singkat.
  • Terakhir adalah the law of goodwill, hukum kekuatan baik yang akan menghasilkan hasil yang baik juga.

Beecloud Business Owner Fokus Scaleup

Contoh Personal Branding Efektif untuk Bisnis

Dalam membangun personal branding ada 3 komponen dasar yang perlu diperhatikan yakni kompetisi, gaya dan standar. Berikut contoh penerapannya:

Tentu, berikut adalah penjelasan dan contoh personal branding untuk berbagai jenis bisnis:

1. Branding Melalui Cerita

Personal branding melalui cerita menciptakan narasi yang kuat dan memikat di sekitar bisnis. Misalnya, dalam bisnis fashion, merek dapat memiliki cerita di balik setiap koleksi atau desain, menggambarkan inspirasi dan proses kreatif.

Sebuah brand fashion lokal dapat menceritakan bagaimana mereka menggabungkan unsur budaya lokal ke dalam desain mereka, menciptakan kisah unik yang membedakan mereka dari pesaing.

2. Contoh Personal Branding dari Layanan

Berikutnya contoh personal branding yang fokus pada pelayanan pelanggan yang unggul dapat menjadi bagian penting dari personal branding.

Misalnya, dalam bisnis jasa, seperti perusahaan konsultan, brand dapat menekankan pada pelayanan pelanggan yang ramah, responsif, dan berkomitmen. Menyediakan garansi kepuasan pelanggan atau layanan konsultasi gratis dapat menjadi strategi yang membedakan.

3. Memanfaatkan Media Sosial

Berikutnya melalui personal branding, khususnya untuk fashion, memanfaatkan media sosial dengan baik dapat memperkuat personal branding. Merek dapat memposting konten kreatif, berpartisipasi dalam tren terkini, dan berinteraksi secara langsung dengan pengikut.

Misalnya, mendirikan kampanye hashtag di Instagram atau melibatkan influencer yang cocok dengan nilai merek untuk memperluas jangkauan.

4. Contoh Personal Branding Bisnis dari Keahlian

Jika bisnis berkaitan dengan jasa profesional atau keterampilan khusus, personal branding dapat dibangun dari keahlian kunci.

Sebagai contoh, seorang koki di bisnis F&B dapat membangun personal branding dengan menunjukkan keahlian kuliner uniknya melalui platform online, menyelenggarakan kelas memasak, atau berpartisipasi dalam acara kuliner.

5. Branding dari Elemen Visual

Elemen visual sangat penting, terutama untuk bisnis seperti ritel dan fashion. Merek perlu memiliki logo yang mudah dikenali, warna merek yang konsisten, dan desain yang mencerminkan identitas merek. Misalnya, merek fashion dapat memiliki pola atau gaya desain tertentu yang menjadi ciri khas mereka.

6. Bangun Branding dari Jaringan dan Hubungan

Dalam bisnis apapun, membangun jaringan dan hubungan dapat memperkuat personal branding. Berpartisipasi dalam acara industri, konferensi, atau bahkan menjadi sponsor untuk acara lokal dapat membantu memperluas jaringan.

Dalam bisnis F&B, kerjasama dengan komunitas lokal atau menyelenggarakan acara amal dapat membantu membangun hubungan yang kuat.

7. Contoh Personal Branding dari Update Merek

Penting untuk terus beradaptasi dengan perubahan tren dan kebutuhan pelanggan. Personal branding bisnis perlu berkembang seiring waktu.

Sebagai contoh, dalam bisnis ritel, merek harus tetap up-to-date dengan gaya dan preferensi konsumen, dan mungkin meluncurkan koleksi atau produk baru secara berkala untuk tetap relevan.

Baca Juga: 13 Tips Membangun Personal Branding Penting untuk Bisnis

Cara Mempertahankan Personal Branding

Cara Mempertahankan Personal Brand

Ilustrasi proses penyusunan ulang personal brand (Credit: Freepik.com)

Mengutip dari buku berjudul Be Your Own Brand (2002) karya McNally, D., & Speak, K. D. dalam Rita Srihasnita dan Darmasetiawan (2018). Ada 5 strategi yang bisa dilakukan dalam mempertahankan personal branding sebuah merek, yakni:

1. Perbanyak Pengetahuan, Pendidikan, dan Pengalaman

Personal branding yang kuat memerlukan landasan yang solid dari pengetahuan, pendidikan, dan pengalaman. Dalam era yang terus berkembang, seseorang harus terus belajar untuk tetap relevan.

Pendidikan formal, pelatihan, dan pengalaman kerja yang terus-menerus dapat meningkatkan kompetensi dan nilai personal branding. Hal ini menciptakan kesan bahwa individu tersebut selalu berusaha untuk berkembang dan mengikuti perkembangan zaman.

2. Pertahankan dan Perbarui Pencapaian

Mempertahankan catatan pencapaian yang terkini adalah langkah penting. Testimoni dari orang lain yang menilai pencapaian dapat dijadikan alat komunikasi efektif dalam membangun personal branding.

Testimoni ini bisa dimuat dalam berbagai media, seperti brosur, atau platform online seperti Instagram, Twitter, dan Facebook. Hal ini tidak hanya memperlihatkan rekam jejak positif, tetapi juga memberikan bukti konkret terhadap kemampuan dan keberhasilan yang telah diraih.

3. Ikuti Social Networking Platforms

Keberadaan di platform-platform media sosial seperti Twitter, Instagram, Facebook, blog, atau website pribadi dapat membantu individu membangun dan memperbaiki personal branding.

Dengan mengaktifkan diri di platform-platform ini, seseorang dapat berbagi informasi, prestasi, dan pemikiran dengan audiens yang lebih luas. Ini memberikan kesempatan untuk memperkuat eksistensi dan reputasi positif di ranah online.

4. Jadi Pengusaha yang Ramah

Membantu orang lain tanpa memikirkan imbalan dapat menjadi strategi efektif untuk mempertahankan personal branding. Dengan memberikan bantuan dan dukungan kepada orang lain, seseorang dapat membangun reputasi sebagai sumber yang dapat diandalkan.

Hal ini menciptakan kesan bahwa individu tersebut memiliki nilai tambah dan kontribusi positif dalam berbagai konteks, memperkuat personal branding sebagai ahli atau pemimpin yang diandalkan.

5. Update dan Perkuat Brand secara Berkala

Konsistensi dalam setiap tindakan, ucapan, dan interaksi merupakan kunci untuk mempertahankan personal branding. Etika berkomunikasi, cara berbicara, dan bahkan cara berpakaian harus selaras dengan citra yang ingin dibangun.

Melakukan semua ini dengan konsisten akan membantu personal branding berkomunikasi dengan sendirinya dan menciptakan kesan yang kuat dan konsisten di mata orang lain.

Artikel Terkait

4 Contoh Pembukuan Sederhana untuk UMKM, Dijamin Mudah!
Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana cara menjalankan bisnis dengan lebih teratur dan efisien? Jawabannya mungkin terletak pada praktik sederhana yang dapat
Baca Juga
9 Tips Sukses Bisnis Warung Sederhana
Istilah warung sederhana bukan lagi menjadi istilah asing masyarakat Indonesia, bisa berupa bisnis warung kelontong yang menyediakan berbagai produk kebutuhan
Baca Juga
Mengenal Tugas dan Kewajiban Kasir Toko Baju
Saat Anda berbelanja di sebuah toko minimarket, toko kelontong dan toko lainnya, Anda pasti akan menjumpai seorang kasir toko baju.
Baca Juga
Software Kasir Percetakan yang Detail dan Lengkap
Banyak orang yang berkeinginan memiliki usaha sendiri. Namun, tidak sedikit yang bingung menentukan jenis usaha apa yang akan mereka bangun.
Baca Juga
5+ Tips Branding Kedai Kopi Agar Mudah Terkenal
Di kota-kota besar, pastinya anda sangat mudah menemukan bisnis kedai kopi dengan ciri khas masing-masing. Hal ini dikarenakan kebanyakan orang
Baca Juga
Clickbait: Jenis, Alasan Pro dan Kontra serta Tips Penggunaannya
Clickbait atau umpan klik adalah teknik pemasaran yang digunakan untuk menarik perhatian pembaca dengan judul yang menarik dan kontroversial, namun
Baca Juga

Artikel Populer

Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Pengertian Perpetual Adalah, Jenis, Keuntungan, dan Kelemahan
Dalam dunia bisnis, perpetual adalah salah satu istilah sering kali menjadi perhatian karena mengacu pada konsep yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Lingkungan Bisnis: Pengertian, Ciri, Faktor & Contohnya
Apa itu lingkungan bisnis? Lingkungan bisnis adalah seluruh faktor yang mempengaruhi operasi dan keberhasilan usaha, baik faktor internal maupun eksternal.
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu