Contoh personal branding untuk bisnis yang baik dan efektif itu bagaimana? Apakah haru selalu berkaitan dengan citra diri? Atau ada cara lainnya lagi? Pertanyaan ini mungkin akan muncul dipikiran Anda pertama kali ketika memutuskan untuk mulai aware mengenai fungsi penting branding dalam bisnis.
Secara pengertian personal branding adalah proses membangun dan mengelola citra diri untuk membedakan diri dari orang lain. Dalam prakteknya Anda dapat melakukannya dalam berbagai bentuk, mulai dari konsistensi dalam penampilan visual.
Baca Juga: Personal Branding Adalah: Tujuan dan Manfaat Bagi Bisnis
Seperti logo pribadi, gaya berpakaian yang khas, hingga keterlibatan aktif di media sosial. Mau tahu bagaimana cara dan contohnya? Baca selengkapnya pada artikel di bawah ini:
Berikut beberapa alasan kenapa personal branding penting untuk bisnis:
Sebelum membahas tentang contoh personal branding mari bahas dulu bagaimana konsep dasar dalam membangun personal branding.
Mengutip Soetomo (2013) Ada 8 personal hukum branding menurut Peter Montoya, yakni:
Dalam membangun personal branding ada 3 komponen dasar yang perlu diperhatikan yakni kompetisi, gaya dan standar. Berikut contoh penerapannya:
Tentu, berikut adalah penjelasan dan contoh personal branding untuk berbagai jenis bisnis:
Personal branding melalui cerita menciptakan narasi yang kuat dan memikat di sekitar bisnis. Misalnya, dalam bisnis fashion, merek dapat memiliki cerita di balik setiap koleksi atau desain, menggambarkan inspirasi dan proses kreatif.
Sebuah brand fashion lokal dapat menceritakan bagaimana mereka menggabungkan unsur budaya lokal ke dalam desain mereka, menciptakan kisah unik yang membedakan mereka dari pesaing.
Berikutnya contoh personal branding yang fokus pada pelayanan pelanggan yang unggul dapat menjadi bagian penting dari personal branding.
Misalnya, dalam bisnis jasa, seperti perusahaan konsultan, brand dapat menekankan pada pelayanan pelanggan yang ramah, responsif, dan berkomitmen. Menyediakan garansi kepuasan pelanggan atau layanan konsultasi gratis dapat menjadi strategi yang membedakan.
Berikutnya melalui personal branding, khususnya untuk fashion, memanfaatkan media sosial dengan baik dapat memperkuat personal branding. Merek dapat memposting konten kreatif, berpartisipasi dalam tren terkini, dan berinteraksi secara langsung dengan pengikut.
Misalnya, mendirikan kampanye hashtag di Instagram atau melibatkan influencer yang cocok dengan nilai merek untuk memperluas jangkauan.
Jika bisnis berkaitan dengan jasa profesional atau keterampilan khusus, personal branding dapat dibangun dari keahlian kunci.
Sebagai contoh, seorang koki di bisnis F&B dapat membangun personal branding dengan menunjukkan keahlian kuliner uniknya melalui platform online, menyelenggarakan kelas memasak, atau berpartisipasi dalam acara kuliner.
Elemen visual sangat penting, terutama untuk bisnis seperti ritel dan fashion. Merek perlu memiliki logo yang mudah dikenali, warna merek yang konsisten, dan desain yang mencerminkan identitas merek. Misalnya, merek fashion dapat memiliki pola atau gaya desain tertentu yang menjadi ciri khas mereka.
Dalam bisnis apapun, membangun jaringan dan hubungan dapat memperkuat personal branding. Berpartisipasi dalam acara industri, konferensi, atau bahkan menjadi sponsor untuk acara lokal dapat membantu memperluas jaringan.
Dalam bisnis F&B, kerjasama dengan komunitas lokal atau menyelenggarakan acara amal dapat membantu membangun hubungan yang kuat.
Penting untuk terus beradaptasi dengan perubahan tren dan kebutuhan pelanggan. Personal branding bisnis perlu berkembang seiring waktu.
Sebagai contoh, dalam bisnis ritel, merek harus tetap up-to-date dengan gaya dan preferensi konsumen, dan mungkin meluncurkan koleksi atau produk baru secara berkala untuk tetap relevan.
Baca Juga: 13 Tips Membangun Personal Branding Penting untuk Bisnis
Mengutip dari buku berjudul Be Your Own Brand (2002) karya McNally, D., & Speak, K. D. dalam Rita Srihasnita dan Darmasetiawan (2018). Ada 5 strategi yang bisa dilakukan dalam mempertahankan personal branding sebuah merek, yakni:
Personal branding yang kuat memerlukan landasan yang solid dari pengetahuan, pendidikan, dan pengalaman. Dalam era yang terus berkembang, seseorang harus terus belajar untuk tetap relevan.
Pendidikan formal, pelatihan, dan pengalaman kerja yang terus-menerus dapat meningkatkan kompetensi dan nilai personal branding. Hal ini menciptakan kesan bahwa individu tersebut selalu berusaha untuk berkembang dan mengikuti perkembangan zaman.
Mempertahankan catatan pencapaian yang terkini adalah langkah penting. Testimoni dari orang lain yang menilai pencapaian dapat dijadikan alat komunikasi efektif dalam membangun personal branding.
Testimoni ini bisa dimuat dalam berbagai media, seperti brosur, atau platform online seperti Instagram, Twitter, dan Facebook. Hal ini tidak hanya memperlihatkan rekam jejak positif, tetapi juga memberikan bukti konkret terhadap kemampuan dan keberhasilan yang telah diraih.
Keberadaan di platform-platform media sosial seperti Twitter, Instagram, Facebook, blog, atau website pribadi dapat membantu individu membangun dan memperbaiki personal branding.
Dengan mengaktifkan diri di platform-platform ini, seseorang dapat berbagi informasi, prestasi, dan pemikiran dengan audiens yang lebih luas. Ini memberikan kesempatan untuk memperkuat eksistensi dan reputasi positif di ranah online.
Membantu orang lain tanpa memikirkan imbalan dapat menjadi strategi efektif untuk mempertahankan personal branding. Dengan memberikan bantuan dan dukungan kepada orang lain, seseorang dapat membangun reputasi sebagai sumber yang dapat diandalkan.
Hal ini menciptakan kesan bahwa individu tersebut memiliki nilai tambah dan kontribusi positif dalam berbagai konteks, memperkuat personal branding sebagai ahli atau pemimpin yang diandalkan.
Konsistensi dalam setiap tindakan, ucapan, dan interaksi merupakan kunci untuk mempertahankan personal branding. Etika berkomunikasi, cara berbicara, dan bahkan cara berpakaian harus selaras dengan citra yang ingin dibangun.
Melakukan semua ini dengan konsisten akan membantu personal branding berkomunikasi dengan sendirinya dan menciptakan kesan yang kuat dan konsisten di mata orang lain.