Membahas dunia akuntansi tentu tidak akan habisnya. Bahkan jenis neraca saja banyak ada neraca pembayaran, neraca saldo bahkan ada neraca lajur. Apakah Anda sudah mengenali neraca lajur? Bagaimana cara mengerjakan neraca lajur? Artikel kali ini membahas mengenai pengertian neraca lajur, jenis-jenis neraca lajur, tujuan pembuatan neraca lajur dan contoh neraca lajur.
Neraca lajur sendiri merupakan salah satu metode yang digunakan untuk membuat laporan keuangan. Artinya neraca lajur ini memiliki hubungan yang sangat erat dengan laporan keuangan. Bisa diartikan pula bahwa neraca lajur ini sebagai alat yang professional untuk membantu melacak informasi penting dalam proses penyusunan laporan keuangan.
Neraca lajur bukan laporan keuangan yang resmi namun hanya saja sebagai sumber untuk membuat laporan keuangan. Bahkan bisa dibilang neraca ini sangat penting membuat laporan keuangan yang valid dan rinci. Neraca lajur ini biasanya digunakan oleh beberapa perusahaan yang berskala besar. Hal ini dikarenakan semakin besar skala perusahaan tentu semakin besar data untuk laporan keuangan. Dengan neraca lajur ini maka bisa memudahkan rekap laporan keuangan.
Neraca lajur umum adalah neraca yang berfungsi untuk menganalisa saldo di akun yang berbeda. Biasanya neraca lajur umum ini memiliki 4 sampai 6 kolom neraca lajur.
Neraca lajur terperinci adalah neraca yang isinya lebih dominan mengenai perincian. Neraca ini memiliki 4 kolom yaitu neraca saldo, penyesuaian, rugi/laba dan kolom neraca akhir.
Neraca lajur audit adalah neraca yang berfungsi untuk menyiapkan laporan keuangan perusahaan dan memverifikasi keakuratan informasi akuntan. Jumlah kolom untuk neraca ini bervariasi tergantung kebijakan perusahaan.
Neraca lajur 12 kolom ini memiliki 12 kolom yang fungsinya untuk meneliti laba rugi suatu perusahaan. Biasanya perusahaan yang menggunakan lajur 12 kolom ini adalah perusahaan pemegang saham.
Dengan membuat neraca jalur tentu dalam membuat dan menyusun lapora keuangan menjadi lebih mudah dan hasilnya juga lebih akurat. Selain itu, juga bisa manajemen waktu..
Dalam membuat laporan keuangan tentu di dalamnya juga berisi informasi secara rinci mengenai neraca saldo. Dengan neraca ini maka mampu menggolongkan dan meringkas informasi tersebut.
Neraca lajur juga bertujuan untuk meminimalisir kesalahan baik kesalahan pencatatan maupun kesalahan perhitungan. Dengan ini maka laporan keuangan memiliki tingkat kevalidan yang tinggi.
Tujuan lain dari neraca lajur adalah mengestimasi kegiatan bisnis. Artinya jika laporan keuangan tersusun rapi tentu lebih terjadwal juga dalam menentukan kegiatan bisnis.
Dengan menggunakan neraca lajur tentu berbagai data keuangan yang dikelompokkan yang awalnya ribet menjadi lebih mudah dan tertata.
Fungsi lain dari neraca lajur adalah mengevaluasi transaksi yang ada artinya bisa digunakan untuk mengecek data maupun laporan keuangan.
Dalam pencatatan keuangan tentu Anda membutuhkan yang namanya prosedur atau pedoman agar laporan keuangan menjadi valid.
Neraca lajur juga bisa berfungsi untuk melihat kegiatan harian perusahaan. Hal ini sangat penting karena dengan mengetahui kegiatan harian maka bisa termonitor jauh lebih bagus.
Baca Juga: Ketahui Contoh Catatan Pengeluaran Harian Berdasarkan Jenisnya!
Metode pertama dalam pengerjaan neraca lajur adalah dikerjakan bersama dengan akuntansi di waktu akhir periode. Hal ini tentu bisa menghemat waktu dan lebih produktif.
Metode selanjutnya adalah dikerjakan setelah aktivitas pencatatan. Artinya Anda bisa jauh lebih fokus dan optimal dalam membuat laporan keuangan.
Metode terakhir adalah dikerjakan setelah laporan keuangan selesai dan tersusun dengan baik dan rapi.
Dari contoh neraca lajur perusahaan dagang di atas menunjukkan bahwa memiliki 7 kolom yang terdiri dair kode, nama rekening, neraca saldo, penyesuian, neraca yang disesuaikan, rugi atau laba, dan neraca lajur. Setiap kolom memiliki 2 kolom lagi yaitu debit dan kredit yang mana nilainya harus sama. Neraca lajur PT. Yudi Makmur di atas sudah benar karena antara nilai debit dan kredit nilainya sama. Nama rekening terdiri dari kas, piutang dagang hingga biaya listrik.
Dari contoh Neraca lajur perusahaan jasa menunjukkan bahwa terdiri dari 7 kolom juga. Nilai debit dan kredit tiap kolom pun juga sudah seimbang dan memiliki nilai yang sama. Misalnya neraca saldo nilai debit dan kredit sama yaitu 154.000. Artinya neraca lajur ini sudah benar dan sesuai.
Pertama kali yang mesti Anda lakukan untuk cara mengerjakan neraca lajur adalah Anda terlebih dahulu menentukan format neraca seperti nama perusahaan, neraca lajur, dan periode penyusunan.
Langkah kedua adalah mengisi nomor dan nama akun. Banyak tidaknya tergantung dari masing-masing perusahaan.
Langkah selanjutnya adalah mengisi kolom dengan jurnal penyesuain yang diisi beberapa data asset perusahaan yang mengalami penyusutan.
Baca Juga: Pengertian, Fungsi dan Contoh Jurnal Penyesuaian untuk Bisnis
Langkah keempat adalah memasukkan nilai pada neraca saldo yang mana setelah dilakukan tahapan penyesuaian. Nilai debit dan kredit harus tetap sama.
Langkah selanjutnya adalah memasukkan data ke neraca dan laba rugi.
Langkah terakhir dalam menyusun neraca lajur adalah menjumlahkan kolom laba dan rugi.
Dalam membuat neraca lajur tentu Anda membutuhkan software akuntansi untuk memudahkan proses penyusunan. Salah satunya Anda bisa memanfaatkan salah satu fitur yang aa di Beeaccounting. Dengan menggunakan software tentunya pekerjaan Anda juga jauh lebih mudah dan praktis. Jika ada kesalahanpun bisa terdeteksi dengan mudah dan Anda juga tidak perlu membuang-buang waktu mencari data yang salah.
Anda bisa mendapatkan software ini di website resmi Beeaccouting. Selain itu Anda juga menjadi jauh lebih produktif dari segi waktu.
Dari penjelasan di atas tentunya Anda sudah mengenali tentang neraca jalur mulai dari pengertan hingga tahapan pembuatan neraca jalur. Terdapat 4 jenis neraca lajur yaitu neraca jalur umum, terperinci, audit dan 12 kolom. Neraca lajur juga mempunyai peranan penting dalam pembuatan laporan keuangan.