Logo Bee Web

[Download] Contoh Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Sederhana

Butuh inspirasi contoh laporan pertanggungjawaban keuangan sederhana? Cek selengkapnya pada artikel berikut ini lengkap!
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Terbit: Friday, 18 August 2023
Diperbarui: Friday, 18 August 2023
Daftar Isi

Contoh laporan pertanggungjawaban keuangan sederhana atau yang lebih akrab disebut dengan LPJ merupakan salah satu komponen yang paling sering dicari bendahara pasca selesainya acara atau di periode akhir akuntansi bisnis.

Simak penjelasan lengkap dan contohnya secara detail pada pembahasan artikel di bawah ini.

Apa itu Laporan Pertanggungjawaban Keuangan?

 laporan pertanggungjawaban keuangan

Ilustrasi proses pembuatan laporan pertanggungjawaban keuangan (Credit: Freepik.com)

Laporan Pertanggungjawaban Keuangan, juga dikenal sebagai Laporan Keuangan atau Laporan Keuangan Interim, adalah laporan periodik yang disiapkan oleh sebuah perusahaan atau organisasi untuk menyajikan informasi keuangan mengenai kinerja dan posisi keuangan mereka selama periode tertentu.

Tujuan utama dari laporan ini adalah untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang bagaimana perusahaan mengelola sumber daya finansialnya, menghasilkan pendapatan, dan menangani kewajiban dan investasi.

Selain itu, dengan laporan pebisnis bisa memberikan informasi yang berguna bagi para pemangku kepentingan internal dan eksternal, termasuk pemilik, manajemen, investor, kreditor, analis keuangan, dan pihak yang berkepentingan lainnya.

Sekaligus dapat membantu dalam pengambilan keputusan bisnis, penilaian kinerja, analisis trend, dan pemantauan kesehatan finansial perusahaan.

Baca Juga: Laporan Pertanggungjawaban: Tujuan, Contoh dan Formatnya

Komponen dalam Laporan Pertanggungjawaban Keuangan

Tiga laporan keuangan utama yang biasanya disertakan dalam Laporan Pertanggungjawaban Keuangan adalah:

1. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Seperti namanya laporan rugi menyajikan informasi mengenai pendapatan, beban, dan laba bersih perusahaan selama periode tertentu. Ini membantu untuk melihat apakah perusahaan menghasilkan laba atau mengalami kerugian selama periode tersebut.

2. Laporan Neraca (Balance Sheet)

Berikutnya ada laporan neraca, memberikan gambaran posisi keuangan perusahaan pada akhir periode tertentu. Ini mencakup aset (aktiva), kewajiban (hutang), dan ekuitas perusahaan.

Laporan neraca membantu melihat seberapa besar aset yang dimiliki perusahaan dan bagaimana aset ini didanai melalui kewajiban dan ekuitas.

3. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

Terakhir ada laporan arus kas, laporan ini menunjukkan aliran kas masuk dan keluar dari perusahaan selama periode tertentu. Ini memberikan wawasan tentang bagaimana perusahaan menghasilkan dan menggunakan uang tunai.

Selain ketiga laporan di atas, Laporan Pertanggungjawaban Keuangan juga bisa mencakup informasi tambahan seperti catatan atas laporan keuangan, informasi tentang kebijakan akuntansi, dan analisis manajemen mengenai kinerja perusahaan.

Cara Menyusun LPJ Keuangan Sederhana

Audit Laporan Keuangan Kaca Pembesar

Kumpulkan data keuangan sebagai langkah awal pengusunan LPJ keuangan 9Credi: Freepik.com)

Berikut adalah langkah-langkah untuk menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan sederhana beserta penjelasan lengkapnya:

# Langkah 1: Kumpulkan Data Keuangan

Kumpulkan semua data keuangan yang diperlukan, termasuk catatan pendapatan, pengeluaran, aset, kewajiban, dan transaksi lainnya selama periode tertentu.

Data keuangan adalah bahan mentah yang akan digunakan dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan. Ini mencakup informasi mengenai pendapatan, pengeluaran, serta perubahan dalam aset dan kewajiban perusahaan.

# Langkah 2: Identifikasi Komponen Utama Laporan Keuangan

Berikutnya adalah melakukan identifikasi komponen utama laporan keuangan, yaitu laporan laba rugi, laporan neraca, dan laporan arus kas.

Komponen utama laporan keuangan mencakup informasi tentang kinerja keuangan perusahaan (laporan laba rugi), posisi keuangan (laporan neraca), dan aliran kas masuk dan keluar (laporan arus kas).

# Langkah 3: Susun Laporan Laba Rugi

Langkah selanjutnya adalah buat laporan laba rugi dengan mencatat semua pendapatan dan pengeluaran selama periode tertentu. Hitung laba bersih dengan mengurangkan total pengeluaran dari total pendapatan.

Laporan laba rugi memberikan gambaran tentang seberapa efektif perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas operasionalnya.

# Langkah 4: Susun Laporan Neraca

Selanjutnya adalah membuat laporan neraca dengan mencatat semua aset dan kewajiban perusahaan pada akhir periode tertentu. Hitung ekuitas dengan mengurangkan total kewajiban dari total aset.

Dimana laporan neraca memberikan gambaran tentang aset yang dimiliki perusahaan, sumber pembiayaannya melalui kewajiban dan ekuitas, serta sejauh mana perusahaan memiliki kewajiban.

# Langkah 5: Susun Laporan Arus Kas

Langkah berikutnya adalah membuat laporan arus kas dengan mencatat semua aliran kas masuk dan keluar selama periode tertentu, termasuk dari operasi, investasi, dan pendanaan.

Laporan ini membantu untuk melihat bagaimana perusahaan menghasilkan dan menggunakan uang tunai selama periode tertentu.

# Langkah 6: Analisis dan Interpretasi Laporan Keuangan

Analisis setiap laporan keuangan untuk mengidentifikasi tren, pola, dan perbandingan antar periode. Interpretasikan hasil analisis untuk memahami kondisi keuangan perusahaan.

Dengan melakukan kegiatan ini dapat membantu mengungkapkan informasi yang mendasarinya, seperti pertumbuhan pendapatan, efisiensi biaya, likuiditas, dan rentabilitas.

# Langkah 7: Penyusunan Catatan Atas Laporan Keuangan

Langkah terakhir adalah membuat catatan atas laporan keuangan yang memberikan penjelasan lebih rinci tentang beberapa transaksi atau kebijakan akuntansi yang dapat mempengaruhi pemahaman terhadap laporan keuangan.

Catatan atas laporan keuangan memberikan konteks tambahan dan informasi penting bagi para pengguna laporan keuangan untuk memahami lebih lanjut tentang laporan tersebut.

Tujuan dan Manfaat LPJ Keuangan

Laporan Pertanggungjawaban

Laporan LPJ keuangan berfungsi sebagai evaluasi kinerja keuangan (Credit: Freepik.com)

Berikut adalah lima fungsi utama dari laporan pertanggungjawaban keuangan:

1. Evaluasi Kinerja Keuangan

Fungsi LPJ pertama adalah  membantu dalam mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan selama periode tertentu. Dengan menganalisis laba bersih, pendapatan, biaya, dan rasio keuangan lainnya, pemilik bisnis dan manajemen dapat mengukur sejauh mana perusahaan mencapai tujuan keuangan yang telah ditetapkan.

Dengan ini perusahaan akan lebih mudah mengetahui dimana posisi keuangan bisnis saat ini, kapan saatnya keuangan bisnis perlu dievaluasi dan seterusnya.

2. Pemantauan Kesehatan Keuangan

Selanjutnya adalah laporan ini dapat membantu dalam memantau kesehatan keuangan perusahaan. Ini mencakup informasi tentang likuiditas (kemampuan membayar kewajiban), solvabilitas (kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang), dan rentabilitas (efisiensi dalam menghasilkan laba).

Dengan memeriksa rasio-rasio keuangan dan tren dalam laporan, manajemen dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga stabilitas finansial.

3. Pengambilan Keputusan Bisnis

Para pemangku kepentingan, termasuk manajemen, pemilik, dan investor, menggunakan laporan pertanggungjawaban keuangan untuk mengambil keputusan bisnis yang lebih baik.

Informasi yang terdapat dalam laporan membantu dalam menilai risiko dan peluang, menentukan arah strategis, serta mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan atau perubahan.

4. Komunikasi dengan Pemangku Kepentingan:

Fungsi selanjutnya adalah sebagai alat komunikasi yang penting antara perusahaan dan pemangku kepentingan eksternal seperti investor, kreditor, pemerintah, dan masyarakat umum. Laporan ini memberikan informasi transparan tentang kinerja finansial perusahaan dan membantu dalam membangun kepercayaan.

5. Pengendalian dan Pengawasan

Selanjutnya adalah membantu dalam pengendalian dan pengawasan bisnis. Dengan memantau anggaran dan perkembangan keuangan, manajemen dapat mengidentifikasi penyimpangan dari rencana dan mengambil tindakan korektif sesuai kebutuhan.

Laporan ini juga dapat membantu dalam mendeteksi adanya kecurangan atau ketidaksesuaian dalam pengelolaan keuangan.

Secara keseluruhan, laporan pertanggungjawaban keuangan memiliki peran yang sangat penting dalam pengelolaan bisnis, pengambilan keputusan, dan komunikasi dengan pemangku kepentingan.

Baca Juga: Mari Mengenal Beragam Fungsi Laporan Keuangan

Format Laporan Pertanggungjawaban Keuangan

Format LPJ dapat berbeda-beda tergantung pada institusi atau organisasi yang bersangkutan. Namun, secara umum, terdapat komponen-komponen utama yang harus dimasukkan dalam Laporan Pertanggungjawaban (LPJ).

Berikut ini adalah susunan format LPJ yang diambil dari berbagai sumber akademik untuk memastikan keaslian dan kejelasan dalam penulisan:

1. Lembar Pengesahan

Pada awal LPJ, diperlukan Lembar Pengesahan yang menunjukkan bahwa LPJ telah diperiksa dan disetujui oleh pihak yang berwenang. Lembar ini biasanya ditempatkan setelah seluruh isi LPJ selesai ditulis dan telah diperiksa.

2. Pendahuluan

Contoh Laporan Pertanggungjawaban Bab I

Conto pendahuluan dalam laporan pertanggungjawaban (Credit: Bee.id)

Bagian pendahuluan menguraikan beberapa elemen penting, termasuk:

  • Latar belakang kegiatan: Penjelasan mengenai situasi atau kondisi yang mendasari pelaksanaan kegiatan.
  • Landasan kegiatan: Rujukan kepada dasar atau program yang mendukung pelaksanaan kegiatan.
  • Tema dan nama kegiatan: Nama resmi kegiatan yang telah dijalankan
  • Tujuan kegiatan: Rincian tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan tersebut.

3. Pelaksanaan Kegiatan

Bagian ini memberikan rincian lebih lanjut tentang pelaksanaan kegiatan, termasuk:

  • Target kegiatan: Penjabaran lebih rinci mengenai pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
  • Manfaat kegiatan: Penjelasan tentang dampak positif yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan.
  • Jenis kegiatan: Penjelasan mengenai bentuk dan jenis kegiatan yang telah dilaksanakan.
  • Waktu dan tempat kegiatan: Informasi mengenai tanggal dan lokasi pelaksanaan kegiatan.
  • Jadwal atau susunan kegiatan: Tabel atau daftar yang menjelaskan urutan kegiatan yang dijalankan.
  • Penggunaan dana: Penjelasan tentang penggunaan dana serta rincian biaya yang dikeluarkan selama pelaksanaan kegiatan.

4. Evaluasi dan Hasil Pelaksanaan

Bagian ini melibatkan penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan dan hasil yang diperoleh, termasuk:

  • Evaluasi pelaksanaan kegiatan: Analisis faktor pendukung, hambatan, serta kesimpulan dan saran untuk kegiatan di masa depan.
  • Hasil pelaksanaan kegiatan: Ringkasan mengenai hasil yang telah dicapai selama kegiatan berlangsung.

5. Penutup

Bagian penutup berisi ekspresi terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan, serta permohonan maaf atas segala kekurangan yang mungkin terjadi.

6. Lampiran

Lampiran berisi dokumen-dokumen yang mendukung isi LPJ, seperti:

  • Nota atau kwitansi asli sebagai bukti pembelian barang atau jasa.
  • Gambar atau foto dokumentasi kegiatan.
  • Daftar hadir peserta.
  • Sertifikat atau dokumen lain yang mengkonfirmasi pelaksanaan kegiatan.

Dengan mengikuti susunan format LPJ seperti di atas, Anda dapat menyusun laporan pertanggungjawaban dengan jelas, lengkap, dan menghindari plagiasi. Pastikan untuk merujuk pada pedoman dan aturan yang berlaku di institusi atau organisasi Anda saat menyusun LPJ.

Contoh Laporan Pertanggungjawaban Keuangan

Download contoh laporan pertanggungjawaban keuangan di bawah ini:

#Contoh Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Sederhana JPG

Contoh Laporan pertanggungjawaban Keuangan Sederhana

Ilustrasi contoh laporan pertangggungjawaban Sederhana (Credit; Scribd)

# Contoh Laporan Pertanggungjawaban Keuangan PDF

Download File Di Sini

Download file di sini!

 

Buat laporan pertanggungjawaban keuangan sederhana untuk bisnis jadi lebih mudah dengan menggunakan software akuntansi Beeaccounting. Dengan fitur laporan akuntansi otomatis mulai dari laba rugi, neraca, arus kas dan lainnya. Pebisnis bisa lebih fokus scale up tanpa kuatir pusing soal akuntansi lagi. Klik banner di bawah ini dan dapatkan akses seumur hidup!

Beeaccounting, Software Akuntansi Sekali Bayar Lifetime, Cukup 1x Bayar

Artikel Populer

Contoh Pasar Oligopoli Potret Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Ragam contoh pasar oligopoli yang Anda ketahui bisa menambah wawasan dalam memahami jenis market ini. pasar jenis ini merupakan salah
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu