Laporan penjualan produk digunakan untuk mencatat jumlah dan nilai produk yang terjual dalam periode tertentu. Melalui laporan ini, pemilik bisnis dapat mengevaluasi produk mana yang paling laris, periode penjualan terbaik, serta mengidentifikasi tren penurunan atau peningkatan penjualan.
Dalam konteks bisnis, laporan penjualan ini merupakan bagian dari keseluruhan laporan keuangan perusahaan. Menurut Wikipedia, laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan dari suatu perusahaan dalam periode akuntansi tertentu yang berfungsi untuk menggambarkan kinerja perusahaan, khususnya dalam bidang keuangan. Laporan ini terdiri dari beberapa komponen, seperti laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan modal.
Selain itu, laporan penjualan membantu dalam pengelolaan stok barang, perencanaan produksi, serta memprediksi kebutuhan pasar di masa mendatang. Dengan demikian, pemilik usaha bisa mengukur seberapa efektif strategi pemasaran yang digunakan, hingga keputusan bisnis lainnya.
Secara umum, laporan penjualan produk adalah sebuah dokumen atau presentasi yang menyajikan data lengkap dan terstruktur mengenai hasil penjualan suatu produk dalam periode tertentu.
Selain itu, laporan penjualan produk juga digunakan sebagai salah satu bagian yang harus disajikan dalam laporan keuangan. Laporan ini juga berfungsi sebagai alat untuk mengukur kinerja penjualan, mengidentifikasi tren pasar, dan membuat keputusan bisnis yang lebih baik.
Dengan menganalisis laporan penjualan, perusahaan dapat mengetahui produk mana yang paling laku, waktu penjualan yang paling optimal, dan segmen pasar yang perlu ditargetkan lebih lanjut. Informasi ini sangat berharga dalam merencanakan strategi pemasaran dan pengelolaan stok.
Berikut beberapa manfaat dari laporan penjualan produk:
Laporan penjualan memungkinkan UMKM untuk mengevaluasi seberapa baik produk mereka terjual dalam periode tertentu. Dengan mengetahui jumlah unit yang terjual dan total pendapatan, pemilik usaha dapat menilai efektivitas strategi pemasaran dan penjualan yang diterapkan.
Dengan analisis laporan keuangan, UMKM dapat mengenali tren dan pola dalam perilaku konsumen. Misalnya, mereka dapat melihat produk mana yang lebih laku pada bulan tertentu atau selama musim tertentu, yang membantu dalam merencanakan promosi atau pengadaan stok di masa mendatang.
Laporan penjualan yang akurat juga akan membantu pengusaha dalam mengelola persediaan produk. Dengan mengetahui produk yang cepat laku, pemilik usaha dapat menghindari kehabisan stok atau kelebihan barang yang tidak terjual. Hal ini juga dapat mengurangi biaya penyimpanan dan kerugian akibat barang kadaluarsa.
Laporan keuangan penjualan juga menyediakan data yang diperlukan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik. UMKM dapat menggunakan informasi ini untuk menentukan produk mana yang perlu ditingkatkan produksinya, melakukan diskon, atau bahkan menghentikan produk yang kurang laku.
Laporan keuangan yang terstruktur dan informatif dapat meningkatkan kredibilitas UMKM di mata investor atau lembaga pembiayaan. Laporan ini menunjukkan bahwa usaha tersebut dikelola dengan baik, sehingga dapat meningkatkan peluang untuk mendapatkan investasi atau pinjaman untuk mengembangkan usaha lebih lanjut.
Baca Juga: 13 Jenis Pinjaman Modal Usaha, Kekurangan dan Kelebihannya
Apa saja jenis laporan penjualan? Jika dirinci, laporan penjualan terbagi menjadi 9 jenis, yakni:
Laporan ini memantau jumlah transaksi di toko setiap jam selama 24 jam. Dengan informasi ini, pemilik usaha dapat mengidentifikasi waktu teramai dan tersepi, yang berguna untuk menyesuaikan jam buka toko, jumlah karyawan yang dibutuhkan, serta persediaan stok barang. Selain itu, pemilik juga bisa merencanakan promosi di jam-jam tertentu untuk menarik lebih banyak pelanggan.
Kemudian ada laporan jumlah penjualan perhari, laporan ini memberikan ringkasan jumlah total penjualan harian, termasuk informasi penting seperti tanggal transaksi, total penjualan, diskon, pajak, dan laba kotor. Laporan ini membantu pemilik usaha untuk memantau kinerja penjualan harian dan membandingkan hasil dengan hari-hari sebelumnya, sehingga dapat mengevaluasi apakah penjualan hari itu menguntungkan atau tidak.
Ketiga ada laporan jumlah penjualan per bulan, menyajikan total penjualan bulanan dan mencakup data rata-rata penjualan per hari dan per transaksi. Dengan laporan ini, pemilik usaha dapat mengidentifikasi tren penjualan jangka panjang, mengevaluasi efektivitas strategi pemasaran, dan merencanakan anggaran untuk bulan-bulan mendatang.
Kemudian ada per periode, laporan ini menampilkan total penjualan dalam periode yang dipilih, seperti bulanan atau mingguan. Dengan laporan ini, pemilik usaha dapat mengevaluasi pertumbuhan penjualan dari periode ke periode dan memahami pola penjualan yang terjadi, sehingga dapat mengambil langkah strategis berdasarkan informasi tersebut.
Berikutnya, laporan penjualan per struk, memberikan detail riwayat transaksi individu yang terjadi dalam periode tertentu. Informasi yang terdapat dalam laporan ini mencakup tanggal, nama pegawai, nama pelanggan, nama barang, harga, dan total pembayaran. Laporan ini sangat berguna untuk melacak penjualan dan melakukan analisis terhadap transaksi yang telah dilakukan.
Jenis laporan penjualan berikutnya berdasarkan pembayaran perbulan, laporan ini menunjukkan total jenis pembayaran yang dilakukan pelanggan dalam sebulan, seperti tunai, kartu debit/kredit, atau pembayaran digital. Dengan pemahaman terhadap laporan ini, pemilik usaha dapat menyesuaikan metode pembayaran dengan preferensi pelanggan dan merencanakan promosi berdasarkan jenis pembayaran tertentu.
Laporan tutup kasir digunakan untuk merangkum jumlah transaksi pada setiap mesin kasir. Dengan adanya laporan ini perusahaan dapat memberikan informasi tentang jumlah transaksi penjualan berdasarkan metode pembayaran, serta waktu buka dan tutup setiap mesin kasir. Hal ini memudahkan pemilik usaha dalam memantau performa setiap kasir.
Selanjutnya ada laporan uang masuk, laporan ini menunjukkan jumlah uang masuk dan keluar di toko, termasuk uang yang tidak berhubungan dengan transaksi penjualan. Informasi ini penting untuk pengelolaan kas kecil dan membantu pemilik usaha mengontrol pengeluaran yang tidak perlu.
Terakhir, laporan hapus transaksi produk, yang berfungsi untuk mendeteksi kemungkinan penipuan transaksi yang dilakukan oleh petugas kasir. Dengan melacak produk yang dihapus dari transaksi, pemilik usaha dapat mengidentifikasi masalah yang mungkin timbul dan mengambil langkah preventif untuk mencegah kerugian.
Untuk membuat laporan penjualan produk bisa dilakukan dengan langkah-langkah di bawah ini:
Sebelum mulai menyusun laporan, tentukan tujuan dari laporan penjualan tersebut. Apakah laporan ini untuk evaluasi kinerja penjualan harian, bulanan, atau untuk analisis tren jangka panjang? Menentukan tujuan akan membantu dalam memilih data yang relevan.
Kumpulkan semua data penjualan yang diperlukan dari sistem kasir atau software akuntansi. Data ini biasanya mencakup tanggal transaksi, produk yang terjual, jumlah unit, harga per unit, diskon, pajak, dan total penjualan. Pastikan data yang dikumpulkan akurat dan lengkap.
Susun data yang telah dikumpulkan dalam format yang mudah dibaca. Anda bisa menggunakan spreadsheet (misalnya Microsoft Excel atau Google Sheets) untuk mengatur data. Buat kolom untuk setiap kategori data, seperti tanggal, nama produk, jumlah terjual, total penjualan, dan metode pembayaran.
Setelah data terorganisir, lakukan analisis untuk mendapatkan informasi yang berguna. Hitung total penjualan, rata-rata penjualan per hari atau per transaksi, dan identifikasi produk yang paling laku serta yang kurang diminati. Analisis ini akan membantu dalam mengevaluasi kinerja penjualan.
Baca Juga: 4 Teknik Analisis Data Bisnis dan Cara Penerapannya
Setelah analisis selesai, buat ringkasan laporan yang mencakup informasi penting. Misalnya, total penjualan, margin kotor, dan laba bersih. Anda juga bisa menambahkan grafik atau diagram untuk visualisasi data agar lebih mudah dipahami.
Sertakan catatan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan, seperti promosi yang dilakukan, perubahan harga, atau tren musiman. Jika perlu, berikan rekomendasi berdasarkan analisis, seperti strategi pemasaran yang perlu diterapkan untuk meningkatkan penjualan di masa mendatang.
Sebelum menyelesaikan laporan, lakukan tinjauan untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam data atau analisis. Periksa kembali semua angka dan pastikan laporan disusun dengan baik dan jelas.
Setelah laporan selesai dan diperiksa, distribusikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, seperti manajemen, pemilik usaha, atau tim penjualan. Pastikan semua pihak yang perlu mendapatkan laporan menerima salinan untuk mendiskusikan langkah-langkah selanjutnya.
Berikut beberapa contoh laporan penjualan produk:
Agar Anda bisa membuat laporan penjualan dengan mudah, Anda bisa menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud. Aplikasi ini dirancang untuk membantu UMKM dalam mengelola keuangan dan mencatat transaksi penjualan dengan cara yang sederhana dan efisien.
Dengan fitur-fitur unggulan seperti pencatatan otomatis, pengelolaan stok barang, dan analisis penjualan yang komprehensif, Beecloud memungkinkan Anda untuk menghasilkan laporan penjualan secara real-time. Klik banner di bawah untuk dapatkan gratis uji coba sekarang juga!