Terakhir Tgl. 21 Feb, Pembelian 1 Perdana + 1 Extra Lisensi Dapat Diskon 14%
Logo Bee Web

Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang

Berikut cara menyusun laporan laba rugi perusahaan dagang dan contohnya mulai dari jurnal umum dan penjelasan lengkappnya
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Terbit: Saturday, 5 December 2020
Diperbarui: Wednesday, 22 January 2025
Daftar Isi

Laporan laba rugi perusahaan dagang adalah salah satu komponen dalam laporan keuangan perusahaan. Laporan ini memberikan gambaran jelas tentang seberapa besar keuntungan atau kerugian yang diperoleh perusahaan dalam periode tertentu.

Bagi Anda yang menjalankan bisnis dagang, membuat laporan laba rugi dengan akurat sangatlah penting untuk mengetahui sejauh mana kinerja bisnis Anda. Namun, tidak sedikit yang merasa kesulitan dalam menyusun laporan laba rugi yang baik dan benar.

Mari kita bahas contoh laporan laba rugi perusahaan dagang beserta langkah-langkah praktis untuk membuatnya.

Pengertian Laporan Laba Rugi

Dalam buku Akuntansi keuangan Menengah (2016) karya Mia Lasmi, menjelaskan jika laporan laba rugi adalah laporan yang menunjukkan pendapatan dari penjualan, biaya dan laba yang diperoleh sebuah usaha selama periode tertentu,

Sedangkan menurut Kasmir (2010) laporan laba rugi ini menunjukkan bagaimana kondisi keuangan sebuah usaha dalam satu periode tertentu. Laporan ini dibuat dalam satu siklus akuntansi untuk mengetahui berapa perolehan pendapatan dan biaya biaya yang telah dikeluarkan, sehingga perusahaan tahu apakah bisnis sedang untung atau rugi.

Dari dua penjelasan ahli tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa laporan laba rugi perusahaan dagang adalah sebuah laporan yang menggambarkan pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan, biaya yang dikeluarkan, serta laba atau rugi yang dihasilkan oleh perusahaan selama periode tertentu.

Dengan laporan ini, perusahaan dagang dapat mengetahui apakah bisnis yang dijalankan menguntungkan atau justru mengalami kerugian, yang kemudian dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan lebih lanjut.

Tujuan dan Fungsi Laporan Laba Rugi

4 Komponen Laba Rugi

Apa tujuan dari adanya laporan laba rugi dalam bidang usaha? Apa manfaat dari laporan laba rugi ini? berikut diantaranya:

1. Sebagai Bahan Evaluasi Keuangan

Laporan laba rugi perusahaan dagang memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi keuangan perusahaan dalam periode tertentu. Dengan adanya laporan ini, perusahaan dapat mengevaluasi sejauh mana pendapatan yang diperoleh sudah sesuai dengan biaya yang dikeluarkan.

Dari data inilah yang kemudian digunakan untuk menilai kinerja keuangan dan melakukan perbaikan yang diperlukan jika terjadi ketidakseimbangan antara pendapatan dan biaya.

2. Mengukur Efektivitas Strategi Perusahaan

Selanjutnya, laporan ini dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana strategi yang telah diterapkan berhasil atau tidak. Misalnya, jika perusahaan meningkatkan biaya pemasaran namun pendapatannya tidak meningkat, ini menjadi sinyal bahwa strategi pemasaran tersebut perlu dievaluasi kembali.

3. Menganalisis Pemasukan dan Pengeluaran Usaha

Selanjutnya adalah dapat digunakan untuk menganalisis mana pemasukan dan pengeluaran terbesar sebuah usaha dalam satu periode, karena laporan ini memberikan rincian mengenai pemasukan dan pengeluaran yang terjadi selama periode tertentu.

Perusahaan dapat melihat dengan jelas komponen mana yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan dan biaya, sehingga dapat memfokuskan perhatian pada area yang perlu ditingkatkan.

4. Memahami Tren Perusahaan dalam Periode Tertentu

Tidak hanya itu saja, laporan laba rugi perusahaan dagang juga dalam menjadi media untuk mengidentifikasi tren keuangan yang terjadi dari waktu ke waktu. Misalnya, apakah ada peningkatan atau penurunan pendapatan, atau apakah ada biaya yang terus meningkat yang perlu dikendalikan, dan lain sebagainya. Dengan memahami tren ini, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih baik untuk masa depan.

5. Sebagai Pertimbangan dalam Pengambilan Keputusan

Terakhir, dengan rincian informasi yang ada dalam laporan laba rugi manajemen dapat menjadikannya sebagai acuan dalam mengambil keputusan strategis. Apakah perusahaan harus menambah modal, mengurangi biaya, atau mengubah strategi bisnisnya, semua keputusan ini bisa didasarkan pada informasi yang terungkap dalam laporan laba rugi.

Komponen Isi Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang

Komponen apa saja yang ada di dalam laporan laba rugi? Ada 4 komponen dalam laporan laba rugi, yakni pendapatan (revenue), beban (expense), laba/ untung (profit) dan rugi (loss), berikut penjelasannya:

1. Pendapatan (Revenue)

Akun Apa Saja Yang Masuk Kedalam Laporan Laba Rugi Akun Pendapatan

List Akun Pendapatan yang Masuk dalam Laporan Laba Rugi (Credit: bee.id)

Pendapatan atau revenue adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari hasil penjualan barang atau jasa yang menjadi inti bisnis perusahaan. Pemasukan atau pendapatan ini mencakup seluruh pemasukan yang diperoleh perusahaan dari kegiatan operasional utamanya.

Bisa berupa penjualan tunai, penjualan kredit, atau pendapatan lainnya yang terkait langsung dengan aktivitas usaha. Pendapatan ini sangat penting karena menjadi dasar untuk mengukur kinerja perusahaan dan menentukan apakah perusahaan mampu menghasilkan uang dari operasionalnya.

2. Beban (Expense)

Akun Akun Beban Biaya

Akun-Akun Beban Biaya dan Pencatatannya (Credit: bee.id)

Beban adalah semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka menghasilkan pendapatan. Biaya ini mencakup biaya operasional yang harus dibayar oleh perusahaan, seperti biaya produksi, gaji karyawan, biaya pemasaran, biaya sewa, biaya utilitas, dan beban lainnya yang terkait dengan kegiatan usaha.

Tidak hanya itu saja, beban juga mencakup depresiasi atau amortisasi dari aset tetap yang dimiliki perusahaan. Beban ini penting karena mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Semakin efisien perusahaan dalam mengelola beban, semakin besar potensi keuntungan yang dapat diperoleh.

3. Laba/Untung (Profit)

Laba atau untung adalah selisih antara pendapatan dan beban yang dikeluarkan oleh perusahaan. Jika pendapatan lebih besar daripada beban, maka perusahaan akan menghasilkan laba.

Laba ini menunjukkan bahwa perusahaan telah berhasil mengelola keuangan dengan baik, menghasilkan lebih banyak uang daripada yang dikeluarkan untuk operasi bisnis. Laba biasanya dibagi menjadi dua jenis, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Laba Kotor (Gross Profit): Laba yang diperoleh setelah mengurangi harga pokok penjualan (HPP) dari pendapatan.
  • Laba Bersih (Net Profit): Laba yang diperoleh setelah mengurangi semua beban, termasuk pajak, bunga, dan biaya lainnya, dari laba kotor.

4. Rugi (Loss)

Komponen terakhir adalah rugi, rugi adalah kondisi ketika beban yang dikeluarkan perusahaan melebihi pendapatan yang diperoleh. Hal ini terjadi jika perusahaan mengalami kerugian akibat biaya operasional yang terlalu tinggi atau pendapatan yang tidak mencukupi untuk menutupi biaya.

Rugi dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti rugi operasional atau rugi bersih. Jika perusahaan mengalami rugi, ini menjadi indikasi bahwa perusahaan perlu melakukan evaluasi terhadap kegiatan operasional atau strategi bisnisnya agar tidak berlanjut ke kerugian lebih lanjut.

Bentuk Format Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang

Ada 2 bentuk laporan laba rugi apa saja? Yakni bentuk single step dan multiple step, berikut penjelasannya:

1. Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang Bentuk Single Step

Format ini mengelompokkan seluruh pendapatan dan keuntungan terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan mencatat seluruh biaya dan kerugian. Setelah itu, akan dihitung selisih antara pendapatan dan beban untuk menghasilkan laba kotor.

Lalu, selisih antara laba kotor dan pajak penghasilan (PPh) akan menghasilkan laba bersih. Bentuk single step terbilang lebih sederhana karena lebih mudah dipahami, cocok untuk bisnis UMKM atau usaha yang tidak memiliki transaksi terlalu kompleks.

2. Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang Bentuk Multiple Step

Sedangkan format multiple step dibuat lebih dinci, dimana pendapatan dan beban diklasifikasikan menjadi beberapa kategori, seperti pendapatan operasional dan non-operasional.

Proses penghitungan dilakukan dalam beberapa langkah untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kinerja perusahaan. Berikut beberapa komponen yang ada dalam laporan laba rugi multiple step:

  • Penjualan Bersih, penghasilan yang diperoleh perusahaan dari seluruh kegiatan operasional. Perhitungannya dilakukan dengan menghitung total penghasilan kemudian dikurangi dengan beban.
  • Harga Pokok Penjualan. jumlah biaya atau pengeluaran, baik secara langsung dan tidak langsung yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan produk.
  • Laba Kotor, hasil penjualan bersih setelah dikurangi dengan HPP.
  • Biaya Operasional, biaya ini dikelompokkan menjadi dua jenis yakni biaya administrasi (ex: biaya inventaris, biaya asuransi, dll) dan biaya penjualan (komisi penjualan, biaya sewa, iklan dll).
  • Pendapatan Operasional, seluruh total penghasilan yang diperoleh dari aktivitas operasional, dari hasil jumlah laba kotor yang dikurangi dengan biaya operasional.
  • Laba Bersih, jumlah keuntungan bersih yang didapatkan perusahaan dari aktivitas penjualan yang dilakukan perusahaan, caranya dengan mengurangi laba kotor dengan seluruh jenis beban.

Rumus Laba Rugi

Berikut beberapa rangkuman rumus yang biasa digunakan dalam proses pembuatan laba rugi:

  • Rumus Total Pendapatan = Jumlah Seluruh Pendapatan yang Diperoleh Perusahaan
  • Rumus HPP = Persediaan awal + Pembelian bersih – Persediaan akhir
  • Rumus HPP Produksi =  Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja + Biaya Overhead Pabrik
  • Persediaan Barang Untuk Dijual = Persediaan Barang + Pembelian Bersih
  • Rumus Laba Kotor = Total Pendapatan - HPP
  • Rumus Laba Operasional = Laba Kotor - Beban Operasional
  • Rumus Laba Sebelum Pajak = Laba Operasional + Beban/Pendapatan Lainnya (Multiple Step)
  • Rumus Laba Sebelum Pajak = Laba Kotor - Total Beban/ Biaya (Single Step)
  • Rumus Laba Bersih = Laba Sebelum Pajak - Potongan Pajak

Cara Membuat Laba Rugi Perusahaan Dagang

Berikut beberapa tahapan dalam membuat laba rugi perusahaan dagang:

1. Mengumpulkan Data Pendapatan

Langkah pertama dalam menyusun laporan laba rugi adalah mengidentifikasi semua pendapatan yang diperoleh perusahaan dari penjualan barang dagang selama periode tertentu.

Pendapatan ini dihitung berdasarkan nilai penjualan kotor, yang kemudian dikurangi oleh elemen-elemen pengurang, seperti diskon penjualan dan retur penjualan. atau dengan rumus:

Pendapatan Bersih = Pendapatan Kotor − (Diskon Penjualan + Retur Penjualan)

Ket:

  • Pendapatan Kotor: Total hasil penjualan sebelum potongan atau pengembalian.
  • Diskon Penjualan: Potongan harga yang diberikan kepada pembeli.
  • Retur Penjualan: Pengembalian barang oleh pelanggan

Dengan demikian, hasil akhir akan menunjukkan angka pendapatan aktual perusahaan setelah penyesuaian.

2. Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP)

Tahapan berikutnya adalah menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP), yang mencerminkan total biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh atau memproduksi barang dagang yang dijual selama periode tertentu. Perhitungannya dilakukan dengan rumus berikut:

HPP= Persediaan Awal + Pembelian Bersih − Persediaan Akhir

HPP ini dihitung untuk mengetahui berapa biaya yang benar-benar digunakan dalam menghasilkan pendapatan dari penjualan.

3. Menghitung Laba Kotor

Setelah mengetahui pendapatan bersih dan HPP, langkah berikutnya adalah menghitung laba kotor. Laba kotor dihitung dengan mengurangi pendapatan bersih dengan HPP. Anda juga bisa menghitung dengan rumus berikut ini:

Laba Kotor = Pendapatan Bersih − HPP

Tahap ini memberikan gambaran awal tentang keuntungan yang diperoleh perusahaan dari aktivitas operasional utamanya. Seperti,  penjualan barang dagang, tanpa memperhitungkan biaya operasional lainnya.

4. Menghitung Biaya Operasional

Tahap selanjutnya adalah mencatat semua biaya operasional yang dikeluarkan perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Untuk menghitungnya, Anda perlu menghitung seluruh total biaya operasional yang sudah dikeluarkan dalam satu periode.

Biaya ini dibagi menjadi dua kategori utama: biaya administrasi dan biaya penjualan.

  • Biaya administrasi mencakup pengeluaran untuk mendukung manajemen perusahaan, seperti gaji staf, asuransi, dan perlengkapan kantor.
  • Sedangkan biaya penjualan berkaitan dengan aktivitas pemasaran dan distribusi, seperti komisi penjualan, biaya iklan, atau biaya perjalanan.

5. Menghitung Laba Operasional

Laba operasional diperoleh dengan mengurangi laba kotor dengan total biaya operasional, atau dengan rumus berikut ini:

Laba Operasional = Laba Kotor − Biaya Operasional

Hasil dari perhitungan ini memberikan gambaran yang lebih spesifik mengenai seberapa efektif perusahaan dalam mengelola operasional bisnisnya tanpa melibatkan elemen pendapatan atau beban di luar aktivitas inti perusahaan.

6. Menghitung Beban dan Pendapatan Non-Operasional

Selain pendapatan dan beban operasional, perusahaan juga perlu mencatat elemen-elemen non-operasional, seperti pendapatan bunga, kerugian investasi, atau beban bunga. Elemen-elemen ini tidak terkait langsung dengan aktivitas utama perusahaan, tetapi tetap berpengaruh terhadap hasil akhir laporan laba rugi.

7. Menghitung Laba Bersih

Tahapan terakhir adalah menghitung laba bersih, yang merupakan hasil akhir dari laporan laba rugi. Laba bersih dihitung dengan menambahkan pendapatan non-operasional ke laba operasional, kemudian dikurangi dengan beban non-operasional dan pajak penghasilan (PPh).

Laba Bersih = Laba Operasional + Pendapatan Non-Operasional − Beban Non-Operasional − Pajak Penghasilan (PPh)

Laba bersih menjadi indikator utama untuk menilai profitabilitas perusahaan dalam satu periode tertentu. Informasi ini sangat penting bagi manajemen, pemegang saham, atau investor dalam mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan dan menentukan langkah strategis ke depan.

Tahapan dan Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang

Berikut contoh pembuatan laba rugi perusahaan dagang dari jurnal umum, yang bisa Anda ikuti. Misalnya, sebuah perusahaan PT Dagang Bee Jaya memiliki transaksi sebagai berikut:

  • Pada tanggal 1 Januari, Pemilik menyetor modal sebesar Rp18.000.000
  • Pada tanggal 5 Januari, PT Dagang Makmur menjual barang dagang senilai Rp10.000.000 secara kredit dengan diskon penjualan sebesar 5%.
  • Pada tanggal 8 Januari, pelanggan mengembalikan barang senilai Rp1.000.000 karena cacat.
  • Pada tanggal 10 Januari, PT Dagang Makmur membeli barang dagang senilai Rp7.000.000 secara tunai
  • Pada tanggal 12 Januari, PT Dagang Makmur mengembalikan barang senilai Rp500.000 kepada pemasok karena tidak sesuai spesifikasi.
  • Pada tanggal 15 Januari, perusahaan membayar biaya gaji karyawan senilai Rp2.000.000 dan biaya iklan sebesar Rp500.000.
  • Pada tanggal 20 Januari, perusahaan membayar bunga pinjaman sebesar Rp150.000.
  • Pada tanggal 25 Januari, perusahaan menerima bunga deposito sebesar Rp2.000.000.
  • Pada akhir periode, persediaan awal sebesar Rp2.000.000, dan setelah dilakukan stock opname, persediaan akhir tercatat sebesar Rp1.800.000.

1. Jurnal Umum

Langkah pertama adalah menyusun jurnal umum, yang digunakan untuk membukukan transakasi di atas agar lebih rapi dan sesuai standar akuntansi.

Cara Membuat Laporan Keuangan Dari Jurnal Umum

Cara Membuat Laporan Keuangan Dari Jurnal Umum (credit: bee.id)

2. Buku Besar

Setelah jurnal umum, berikutnya posting transaksi ke buku besar, dengan mengelompokkan transaksi berdasarkan akunnya, contohnya seperti ini:

Posting Jurnal Umum Ke Buku Besar Part 2

Posting Jurnal Umum Ke Buku Besar (Credit: bee.id)

Posting Jurnal Umum Ke Buku Besar

BACA JUGA: Langkah-Langkah Posting Buku Besar Akuntansi dan Contohnya

3. Neraca Saldo

Kemudian menyusun neraca saldo, untuk memastikan transaksi yang dicatat baik pemasukan maupun pengeluaran sidah balance, saldo yang dicatat adalah saldo akhir setiap akun yang sudah dijumlahkan di buku besar sebelumnya.

Membuat Neraca Saldo Untuk Menyusun Laporan Laba Rugi

Membuat Neraca Saldo Untuk Menyusun Laporan Laba Rugi (Credit: bee.id)

4. Contoh Laporan Laba Rugi Perusahan Dagang

Nah, setelah neraca saldo disusun, Anda sudah bisa membuat laporan laba rugi perusahaan dagang Anda dengan langkah-langkah di atas. Dari contoh transaksinya, kita bisa membuat laporan laba rugi seperti berikut ini:

  • Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang Single Step

Contoh Laporan Laba Rugi Single Step

Contoh Laporan Laba Rugi Single Step (Credit: bee.id)

  • Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang Multiple Step

Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang Multiple Step

Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang Multiple Step (Credit: bee.id)

Mau Buat Laporan Laba Rugi Tanpa Harus Mikir Rumus Lagi? Pakai Beeaccounting

Beeaccounting Laba Rugi Bisnis Konsinyasi

Mau buat laporan laba rugi tanpa ribet mikir rumus dan hitung manual? Pakai software akuntansi Beeaccounting sekarang juga! Dengan fitur otomatisasi canggih dan desain simple, bisa bikin siapa aja jadi jago akuntansi.

Beeaccounting membantu Anda menyusun laporan laba rugi yang akurat, cepat, dan praktis, sehingga Anda bisa fokus mengembangkan bisnis tanpa khawatir kesalahan hitung. Cukup input data transaksi, dan laporan keuangan siap dalam hitungan menit.

Yuk, optimalkan manajemen keuangan bisnis Anda bersama Beeaccounting! Klik banner di atas dan dapatkan gratis uji coba sekarang jugaaa!

Artikel Populer

Ekuitas: Pengertian, Unsur, Jenis dan Contonya, Lengkap!
Ekuitas adalah istilah populer dan tentunya sudah sangat populer dalam dunia bisnis khususnya untuk masalah pengelolaan keuangan atau akuntansi. Secara
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Cara Menghitung PPh 21 Karyawan Terbaru 2023
Bagi sebagian orang, menghitung besaran PPh 21 bisa menjadi tugas yang menakutkan dan membingungkan. Namun, sebenarnya cara menghitung PPh 21
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
12 Contoh Wirausaha Berbagai Bidang & Contoh Usahanya
Jika Anda seorang pebisnis yang tengah mencari inspirasi dan pandangan segar dalam dunia kewirausahaan, tak ada yang lebih bermanfaat daripada
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2025 Bee.id
magnifiercrossmenu