Dalam menjalankan bisnis, laporan kegiatan usaha adalah salah satu elemen yang tak boleh dilupakan. Laporan ini berperan penting untuk keberlangsungan operasional, termasuk untuk mengambil keputusan strategis. Pada artikel ini, kita akan membahas contoh laporan kegiatan usaha, lengkap dengan cara membuat serta contohnya.
Harap tahu, bahwa memahami cara membuat laporan kegiatan usaha itu tak bisa asal-asalan. Selain karena laporan ini untuk dokumentasi internal, juga untuk memenuhi kewajiban perpajakan dan akuntansi. Oleh sebab itu, memahami contoh laporan kegiatan usaha amat sangat diperlukan, terutama bagi Anda sebagai pelaku bisnis.
Supaya tidak bingung dan melakukan kekeliruan, Anda bisa menyimak artikel ini sampai tuntas. Kita akan mengulasnya secara lengkap, mulai dari pengertian, kriteria, struktur, hingga cara membuat serta contoh laporan kegiatan usaha.
Sebelum membahas terlalu dalam, kita perlu menjawab dulu pertanyaan dasarnya: apa yang dimaksud dengan laporan kegiatan usaha?
Melansir E-Modul PKWU, diketahui laporan kegiatan usaha merupakan dokumen yang merangkum kegiatan operasional bisnis pada periode tertentu, seperti pendapatan, pengeluaran, dan hasil yang dicapai.
Sementara secara umum, laporan kegiatan usaha dapat dimengerti sebagai catatan terstruktur tentang seluruh kegiatan perusahaan, yang berisi transaksi keuangan dan hasil usaha, dengan tujuan untuk pemantauan dan perencanaan bisnis.
Laporan kegiatan usaha ini umumnya disusun secara berkala, minimal satu kali setiap bulan. Isi di dalam laporan ini juga harus lengkap, meliputi hal-hal yang mempengaruhi operasional. Seperti misalnya tantangan, pencapaian, dan potensi kemajuan atau kemunduran usaha.
Adapun penyusunan laporan kegiatan usaha ini memiliki beberapa manfaat dan fungsi. Menurut Nur Eli Brahim, dalam bukunya berjudul “Produk Kreatif dan Kewirausahaan: Akuntansi dan Keuangan” (2021), ada setidaknya tiga manfaat dan fungsi dari laporan kegiatan usaha. Berikut penjelasannya:
Baca Juga: Manfaat Laporan Keuangan bagi Pengelola Bisnis dan Pihak Eksternal
Dikutip Kompas.com, laporan pelaksanaan usaha hendaknya bersifat komunikatif, jelas, dan tata bahasanya bisa dimengerti oleh semua kalangan. Tujuannya agar laporan bisa demikian, ada lima kriteria yang bisa menuntun apakah laporan kegiatan usaha sudah baik dan benar. Berikut rinciannya:
Penulisan dalam laporan kegiatan usaha harus menggunakan tata bahasa dan pemilihan diksi yang tepat. Selain itu, sebisa mungkin menghindari jargon-jargon yang terkesan teknis. Ini penting tentu saja agar sebuah laporan dapat dipahami oleh berbagai pembaca, yang bahkan bukan dari pihak akuntansi.
Dalam menyusun laporan kegiatan usaha, penting untuk menyertakan informasi selengkap mungkin terkait berbagai variabel penting. Misalnya seperti pendapatan, pengeluaran, aset, kewajiban, serta masalah atau hambatan yang dihadapi. Penulisan informasi yang holistik ini dapat memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi dan kinerja usaha.
Laporan kegiatan usaha harus didasarkan pada data yang akurat dan sesuai fakta. Tujuannya selain untuk keperluan audit, juga untuk menentukan strategi apa yang perlu dilakukan ke depan. Sedikit saja ada data yang tidak sesuai atau abal-abal, maka akan berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis.
Supaya laporan kegiatan lebih efektif, sebaiknya menyertakan perbandingan dengan data dari hasil laporan periode sebelumnya. Ini selain untuk mengidentifikasi apakah ada peningkatan atau penurunan dalam pendapatan, juga dapat memberikan gambaran tentang arah pertumbuhan usaha yang lebih jelas.
Laporan kegiatan usaha dikatakan sistematis apabila strukturnya tersusun dengan baik. Untuk bisa membuat susunan struktur yang baik, secara garis besar Anda harus menyertakan pendahuluan, tujuan, analisis, lalu diakhiri dengan kesimpulan. Pada bagian kesimpulan ini harus memberikan rekomendasi langkah-langkah perbaikan atau pengembangan.
Struktur isi laporan kegiatan usaha sesungguhnya berbeda-beda, tergantung kebutuhan perusahaan dan kegiatan apa yang dilakukan. Namun, merangkum karya tulis Novitta Ujju (2024), secara garis besar struktur laporan kegiatan usaha terdiri dari 7 bagian. Berikut rincian dan penjelasannya:
Bagian sampul ini berfungsi sebagai identitas utama dokumen laporan. Di dalamnya tercantum judul laporan, nama usaha/bisnis, periode laporan, dan informasi penting lainnya. Seperti misalnya alamat dan logo perusahaan, serta tahun periode.
Fungsi kata pengantar ini adalah untuk memberikan penjelasan terkait gambaran umum tujuan penyusunan laporan. Tanpa terkecuali, ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha. Selain itu, juga berisi penjelasan singkat mengenai isi laporan dan harapan atas manfaat laporan bagi pembaca.
Pada bagian daftar isi menyajikan informasi terkait urutan bab-bab dalam laporan kegiatan usaha. Fungsinya untuk membantu pembaca dalam mencari bagian-bagian tertentu, yang mungkin butuh dipahami dengan cepat.
Bagian pendahuluan ini menguraikan konteks yang akan dibahas pada bab 2. Seperti latar belakang, tujuan penyusunan laporan, dan ruang lingkup kegiatan usaha. Pada bagian ini juga dijelaskan alasan mengapa laporan ini dibuat, termasuk ekspektasi yang ingin dicapai perusahaan untuk periode ke depan.
Isi utama laporan adalah bagian yang menguraikan secara detail seluruh aspek kegiatan usaha. Seperti misalnya deskripsi usaha, analisis pasar, rincian operasional, kinerja keuangan, serta tantangan ke depan yang akan dihadapi. Intinya, bagian ini memaparkan informasi substansial yang perlu diketahui oleh stakeholder.
Penyusunan isi utama laporan ini biasanya lumayan runyam, terutama pada bagian keuangan. Namun, hal itu sesungguhnya bisa disusun dengan mudah, apabila Anda memanfaatkan kemudahan dari aplikasi pembukuan keuangan Beecloud. Kenapa mudah?
Sebab dengan menggunakan Beecloud, Anda bisa membuat laporan keuangan yang akurat dan real-time, bahkan tanpa perlu keahlian khusus dalam urusan akuntansi. Karena memang aplikasi ini dirancang untuk membantu usaha kecil hingga menengah dalam mengelola keuangan secara lebih efisien dan mudah.
Silakan klik banner di bawah ini untuk bisa mempelajari lebih lanjut dan mulai menggunakan Beecloud untuk kebutuhan pembukuan Anda!
Bagian kesimpulan ini berfungsi untuk merangkum hasil yang sebelumnya diperoleh dari analisis laporan kegiatan usaha. Selain itu, pada bagian ini juga menyajikan rekomendasi atau saran, baik itu terkait perbaikan maupun pengembangan usaha di periode selanjutnya.
Kemudian yang terakhir adalah lampiran, yaitu bagian tambahan yang mendukung isi laporan, seperti grafik, tabel, atau dokumen keuangan yang lebih rinci lagi. Bagian lampiran ini sifatnya opsional, tapi dapat memperkuat hasil analisis dan informasi yang ada dalam laporan utama.
Setelah mengetahui manfaat & fungsi, kriteria, dan struktur isi laporan kegiatan usaha, mari kita memahami cara membuatnya. Berikut cara membuat laporan kegiatan usaha yang biasa digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar:
Sebelum membuat laporan kegiatan usaha, tentukan dulu apa saja tujuannya; apakah untuk laporan tahunan, kinerja, keuangan, atau gabungan. Ini akan membuat laporan lebih terfokus dan membantu dalam menentukan jenis informasi yang perlu disertakan dalam laporan.
Kumpulkan data yang relevan seperti informasi keuangan, laporan penjualan, analisis pasar, dan hasil evaluasi kegiatan usaha. Pastikan data yang dikumpulkan akurat dan terkini, supaya bisa menjadi dasar untuk menyusun analisis dan kesimpulan laporan.
Tentukan struktur laporan berdasarkan kebutuhan perusahaan, misalnya seperti pendahuluan, isi utama, kesimpulan, dan lampiran. Struktur yang terorganisir dengan baik akan membuat laporan lebih sistematis dan memudahkan pembaca untuk memahami isi laporan.
Di bagian pendahuluan, jelaskan latar belakang, tujuan laporan, dan ruang lingkup kegiatan usaha yang dibahas. Usahakan di bagian ini dapat memberikan konteks awal yang jelas bagi pembaca untuk memahami mengapa laporan ini penting dan apa saja yang akan dibahas.
Bagian isi utama laporan mencakup informasi yang lebih detail daripada bagian pendahuluan. Contohnya seperti analisis pasar, kinerja operasional, dan laporan keuangan. Pada bagian ini, uraikan secara menyeluruh terkait hasil kegiatan usaha yang telah dilakukan.
Temuan utama harus disertakan pada bagian ini, sekaligus memberikan rekomendasi yang berguna bagi pengembangan usaha ke depan . Tuliskan apa saja yang telah dicapai selama periode laporan, termasuk apa yang perlu diperbaiki atau dikembangkan.
Sajikan data atau dokumen pendukung laporan, seperti grafik, tabel, dan laporan rinci. Meski bagian ini sifatnya opsional, namun data dirasa detail atau teknis, sebaiknya disertakan di bagian ini.
Setelah laporan selesai disusun, usahakan lakukan review untuk memastikan apakah ada kesalahan atau informasi yang kurang jelas. Jika ada, maka lakukan revisi agar akurasi laporan terjaga dan dapat dipahami oleh pembaca.
Baca Juga: Cara Membuat Laporan Keuangan dan Ketahui Jenis-jenisnya
Supaya lebih konkret dan Anda bisa memahami dengan mudah, berikut contoh laporan kegiatan usaha untuk keperluan internal (manajemen) dan eksternal (investor):
Berikut contoh laporan kegiatan usaha untuk keperluan internal (manajemen):
a. Cover
b. Kata Pengantar
c. Daftar Isi
d. BAB I: Pendahuluan
e. BAB II: Isi Utama Laporan
f. BAB III: Kesimpulan
Berikut contoh laporan kegiatan usaha untuk keperluan eksternal (investor):
a. Cover
b. Kata Pengantar
c. Daftar Isi
d. BAB I: Pendahuluan
e. BAB II: Isi Utama Laporan
f. BAB III: Kesimpulan
Download Laporan Kegiatan Usaha PDF di Sini
Demikian contoh laporan kegiatan usaha, lengkap deengan cara membuatnya. Pada intinya, laporan kegiatan usaha harus menggambarkan berbagai aktivitas bisnis dalam periode tertentu, seperti produksi, pemasaran, hingga keuangan. Informasi yang disampaikan juga harus jelas, terstruktur, dan tentunya mencakup semua aspek yang relevan.
Dengan laporan yang baik, pengusaha dapat memantau perkembangan usaha dan membuat keputusan yang lebih tepat dalam perencanaan bisnis, baik untuk kebutuhan internal (manajemen) maupun kebutuhan eksternal (investor).