Kode produksi adalah sebuah informasi penting sebuah produk untuk menunjukkan bagaimana proses produksi produk itu sendiri, biasanya berisi tentang tanggal produksi, masa beredar sampai tanggal kadaluarsa.
Sebagai pelaku usaha kode produksi ini bisa membantu dalam manajemen stok dan membagun kepercayaan kepada para konsumennya sebab produk selalu terjaga kualitasnya. Sedangkan bagi konsumen mereka bisa dengan mudah mengetahui apakah produk yang akan dibeli ini masih layak atau tidak.
Pada artikel ini, Bee akan membahas tentang apa itu kode produksi, fungsi, cara membuat hingga contohnya secara lebih mendalam.
Secara fungsi, kode produksi biasanya merujuk pada serangkaian angka atau huruf yang digunakan dalam konteks manufaktur atau produksi untuk mengidentifikasi produk tertentu. Kode ini dapat mencakup informasi penting seperti tanggal produksi, lokasi produksi, batch produksi, atau informasi lainnya yang relevan.
Selain itu, dengan kode produksi yang jelas pebisnis dapat dengan mudah untuk mengawasi dan melacak produk selama proses produksi, distribusi, dan penjualan. Kode produksi seringkali digunakan untuk tujuan manajemen inventaris, pelacakan kualitas, pelacakan produk yang dapat ditarik dari pasaran (recall), dan juga untuk memastikan keselamatan makanan dan obat-obatan.
Kode produksi menjadi sangat penting terutama dalam industri makanan, farmasi, dan manufaktur lainnya di mana jejak produk harus dilacak secara ketat untuk memastikan kualitas, keselamatan, dan kepatuhan terhadap peraturan.
Baca Juga: Pentingnya Kode Barang dalam Manajemen Inventaris
Secara garis besar kode produksi bagi pelaku bisnis memiliki fungsi berikut:
Sedangkan bagi konsumen, kode produksi berfungsi sebagai:
Kode produksi dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yakni:
Jenis kode yang pertama adalah produk by atau juga disebut dengan manufactured by. Dalam penyampaiannya kode ini disingkat menjadi PM atau MFD/MFG, merujuk pada tanggal produk diproduksi.
Contohnya: MFG020220xx, artinya tanggal produksi produk A dilakukan pada tanggal 02 Februari pada tahun 20xx.
Sell by date merujuk pada kode jika produk masih layak untuk dikonsumsi walaupun sudah melewati tanggal tertera dan tidak terjadi penurunan kualitas disana.
Kode Sell By date pada dasarnya diarahkan kepada penjual kapan waktu yang tepat untuk mengedarkan produk di konsumen, atau mengeluarkannya dari gudang penyimpanan.
Dengan ini pebisnis dapat memberikan produk dengan kualitas terbaik bagi para konsumennya. Contoh, Sell By: 12 Des 20xx.
Pack date atau packaging date adalah kode produksi yang menunjukkan tanggal pertama kali sebuah produk dikemas sebelum akhirnya didistribusikan kepada konsumen.
Dalam penulisannya, ditulis berupa tanggal dan tahun lengkap dengan keterangan packaging datenya. Contoh: Pack Date: 06/12/20xx.
Tujuan dari penulisan kode ini adalah untuk menginformasikan bagaimana kondisi kesegaran dan kualitas dari produk, selain itu, kode ini juga dapat membantu untuk memperkirakan seberapa lama produk ini layak untuk diedarkan.
Selanjutnya adalah expired date atau tanggal kadaluarsa, istilah ini paling umum di kalangan masyarakat umum. Kode ini menggambarkan bagaimana umur produk ini untuk disimpan dan di konsumen.
Jika untuk kode produksi makanan, minuman atau obat-obatan kode expired day ini menunjukkan informasi mengenai keamanan produk apakah layak untuk dikonsumsi atau tidak.
Selain itu, kode ini juga digunakan untuk menjaga kualitas baik dari warna, rasa, aroma, tekstur dan bentuknya. Sehingga tanggal kadaluarsa ini penting sekali untuk dicantumkan dalam produk.
Istilah lain dari expired date atau kadaluarsa juga ada use before (UB), yang mengarah pada hal yang sama. Contohnya EXP 31/12/20xx atau UB 12/31/20xx. Artinya, produk tersebut layak digunakan sebelum tanggal 31 Desember 20xx.
Use by digunakan untuk menunjukkan masa kelayakan produk, dimana masa kadaluarsanya dikarenakan tumbuhnya jamur pada produk. Jika Use by digunakan untuk kode produksi makanan biasanya makanan tersebut termasuk makanan yang mudah layu dan termasuk dalam kebutuhan sehari-hari.
Berikutnya, Best Before atau Best Before Date ada istilah yang mengarah pada batasan maximal pemakaian sebuah produk. Istilah ini hampir sama dengan expired date atau use by, bedanya produk yang menggunakan best before memiliki masa tahan lebih lama dari pada produk yang menggunakan dua istilah tersebut.
Contohnya, Best Before: 20 Feb 20xx, maka artinya produk lebih baik digunakan dan dikonsumsi sebelum tanggal 20 Februari 20xx.
Nomor batch atau kelompok pada produk massal adalah elemen penting dalam industri yang memungkinkan pelacakan produk dalam jumlah besar.
Kode ini digunakan oleh produsen untuk mengidentifikasi dan mengawasi setiap produk yang diproduksi. Khususnya pada produksi vaksin, nomor batch menjadi kunci utama dalam memastikan kualitas dan keamanan dari setiap dosis yang diproduksi.
Selain bagi produsen dan badan pengawas, nomor batch juga memiliki arti penting bagi konsumen. Kode ini membantu konsumen memverifikasi keaslian produk yang mereka beli, memungkinkan mereka untuk memeriksa nomor kelompok pada kemasan atau karton produk.
Baca Juga: 9 Tips Buat Label Makanan Keren Sesuai BPOM
Secara fungsi kode produksi memuat informasi penting tentang kualitas dari produk, oleh sebab itu cara membuatnya jug tidak boleh asal-asalan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan produsen dalam membuat kode produksi:
Sebagai catatan penting baik produsen, distributor maupun pedagang ecer penting untuk memperhatikan kode produksi untuk menjaga kualitas produk mereka bagi konsumen.
Caranya adalah dengan memiliki kontrol stok yang optimal, mampu memanajemen produk secara tepat agar produk yang diedarkan benar-benar layak. Saat ini Anda bisa menggunakan software akuntansi online Beecloud untuk membantu Anda dalam kontrol stok barang baik di toko maupun di gudang.
Dilengkapi dengan fitur laporan akuntansi otomatis semakin memudahkan Anda dalam menjalankan bisnis, bisa dipantau dimana saja dan kapan saja. Yuk coba GRATIS Beecloud sekarang juga!