Apa saja contoh kebijakan fiskal? Sebelumnya, fiskal merupakan salah satu jenis kebijakan paling penting di bidang ekonomi dan perbankan. Pada kedua bidang ini, ada dua jenis kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, yaitu moneter dan fiskal.
Tanpa keduanya, kondisi ekonomi suatu negara akan mengalami kekacauan dan bisa juga menyebabkan kebangkrutan. Sebab keduanya memiliki peran penting dalam hal pengeluaran dan pemasukan negara.
Kebijakan ini masuk ke Indonesia sudah sejak zaman Belanda dengan patokan Indische Comptabiliteitswet 1944. Undang-undang ini selanjutnya diadaptasi oleh pemerintah agar tersusun kebijakan fiskal yang baru dan diterapkan sejak era Proklamasi hingga 2003.
Setelah tahun 2003 dan sampai saat ini, kebijakan ini tidak lagi berpatokan pada ICW 1944 namun pada analisa perekonomian negara ditambah dengan landasan UUD 1945.
Pihak yang memiliki wewenang menentukan kebijakan ini adalah Presiden dan dibantu Kementerian Keuangan. Sebelum melihat contoh kebijakan fiskal, pahami dulu definisi berikut ini.
Kebijakan fiskal pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli ekonom bernama John Maynard Keynes sebagai konsep pengelolaan ekonomi negara. Sekitar tahun 1929 atau pasca Perang Dunia I yang menyebabkan peristiwa Depresiasi Besar (Great Depression), kebijakan ini pertama kali dipakai oleh dunia.
Maynard Keynes mengartikan kebijakan fiskal sebagai strategi ekonomi yang diterapkan oleh negara guna menjaga pengeluaran dan pemasukan tetap sehat, yang pada akhirnya berdampak pada perkembangan negara.
Penerapan kebijakan fiskal menurut Maynard Keynes dapat mempengaruhi perekonomian negara lewat perubahan pengeluaran dan pemasukan sesuai dengan yang sudah ditetapkan pada APBN.
I Wayan Sudirman juga di dalam bukunya yang berjudul "Kebijakan Fiskal dan Moneter: Teori dan Empirikal". Menurutnya, kebijakan ini erat kaitannya dengan pasar jasa dan barang.
Adapun menurut OJK, fiskal adalah jenis kebijakan yang berkaitan dengan penerimaan, perpajakan, pembelanjaan, dan utang piutang pemerintah, yang semuanya memiliki tujuan untuk perekonomian negara agar menjadi lebih baik.
Baca Juga: Peran Penting Kebijakan Fiskal beserta Jenis dan Contohnya
Ada beragam contoh kebijakan fiskal tergantung jenis-jenisnya seperti berikut:
Kebijakan ini diterapkan dengan memanipulasi anggaran negara (dalam artian positif). Fungsinya adalah untuk menyelesaikan suatu masalah / kondisi tertentu, seperti saat ada krisis ekonomi atau wabah penyakit dalam skala besar.
Kebijakan jenis ini diterapkan untuk meningkatkan kualitas ekonomi secara makro, namun dampaknya tidak langsung terasa melainkan dalam jangka panjang.
Aturan / kebijakan ini diambil dengan tujuan melindungi stabilitas ekonomi non-pemerintah agar tidak ada yang paling dirugikan atau paling diuntungkan.
Kebijakan berupa menaikkan pajak dan menurunkan kebutuhan belanja pemerintah. Fungsi kebijakan ini untuk mengurangi rasio dini dan mencegah inflasi.
Kebijakan ini diterapkan saat kondisi ekonomi negara melemah. Caranya dengan menurunkan pajak pada sektor tertentu, dan sambil menaikkan anggaran belanja pemerintah. Fungsi kebijakan ini untuk meningkatkan daya beli barang agar bisnis tetap beroperasi tanpa melakukan PHK.
Kebijakan ini berguna untuk mengatasi pemasukan yang lebih sedikit dari pengeluaran. Dalam jenis ini, contoh kebijakan fiskal adalah berhutang pada negara lain.
Kebijakan ini dapat diambil kapan saja saat negara memang sedang membutuhkannya, atau biasanya dalam kondisi genting.
Kebijakan ini diterapkan ketika pemasukan negara lebih besar dari pengeluaran. Fungsinya kebijakan ini untuk mencegah inflasi.
Tujuan kebijakan ini untuk menjaga keseimbangan antara pengeluaran dan pemasukan negara agar tidak banyak berhutang. Tampak positif namun kebijakan ini beresiko besar, sebab tidak semua negara dapat memenuhi kebutuhan rakyat.
Berikut beberapa contoh dari kebijakan fiskal berdasarkan jenis-jenis di atas tadi:
Contoh ini masuk dalam jenis fiskal disengaja atau terencana, yaitu dengan melonggarkan kewajiban perpajakan. Contohnya adalah penurunan tarif PPh dan perpanjangan waktu bayar pajak.
Sebagai pebisnis yang bijak kewajiban pajak ini wajib hukumnya dilaksanakan, dalam proses penyusunan pajak usaha pebisnis perlu memiliki catatan keuangan yang jelas, guna mengetahui berapa pendapatan yang mereka peroleh dalam satu periode dan berapa biaya pajak yang harus dikeluarkan.
Dalam urusan pembukuan keuangan Anda bisa menggunakan software akuntansi online Beecloud, membantu Anda dalam melakukan pencatatan transaksi penjualan dan pembelian secara lebih detail, kemudian laporan laba rugi, neraca, cash flow dan beberapa laporan akuntansi lainnya.
Contoh mudahnya adalah saat Covid-19 melanda Indonesia, maka APBN banyak dialihkan ke sektor kesehatan seperti rumah sakit.
Beasiswa masuk dalam jenis fiskal fungsional. Contohnya adalah beasiswa untuk pelajar / mahasiswa, dan bantuan dana untuk perusahaan start-up (fiskal fungsional).
Pemerintah menetapkan HET agar tercipta persaingan pasar yang sehat. Penentuan HET dihitung oleh produsen dan para pengecer tidak boleh menaikkannya, namun boleh menurunkannya.
Contohnya adalah pemerintah memberikan subsidi BBM. Subsidi juga bisa dalam bentuk lain seperti di sektor pendidikan atau fasilitas negara dibuat gratis.
Pengelolaan keuangan negara yang dilakukan secara bijak dapat membantu meningkatkan perekonomian. Salah satu contoh bijaknya pengelolaan tersebut adalah menerapkan kebijakan fiskal.
Jika perekonomian negara baik, masyarakat yang terjun ke dunia bisnis akan semakin produktif. Beberapa industri juga semakin inovatif. Pada akhirnya, penyerapan tenaga kerja akan maksimal.
Anggaran negara seharusnya dikeluarkan untuk pembangunan, misalnya jalan. Namun kadang, pengeluaran untuk ini bisa lebih besar dari seharusnya, yang menyebabkan negara berhutang. Pada kasus ini, kebijakan fiskal perlu diterapkan seperti dengan menaikkan pajak.
Jika suatu negara memiliki perekonomian yang sehat, akan banyak negara lain yang tertarik untuk berinvestasi, dan agar perekonomiannya sehat dibutuhkan kebijakan fiskal.
Jadi, apa saja contoh kebijakan fiskal? Jawabannya adalah menaikkan pajak, mengalokasikan APBN ke sektor tertentu, memberikan beasiswa, bantuan dana untuk start-up, dan menetapkan HET. Dapat disimpulkan bahwa kebijakan fiskal membantu menjaga kestabilan ekonomi negara.