Sistem penjualan kredit adalah salah satu metode transaksi yang sering digunakan dalam transaksi bisnis, dimana pembeli dapat menerima barang atau jasa terlebih dahulu dan melakukan pembayaran di kemudian hari sesuai dengan kesepakatan. Karena ini juga jurnal penjualan kredit dibutuhkan.
Sebab, dengan adanya jurnal penjualan kredit ini perusahaan dapat memantau transaksi kredit secara terperinci, mencatat jumlah piutang yang harus diterima, dan memastikan bahwa seluruh pembayaran tercatat dengan baik.
Selain itu, Jurnal ini juga membantu perusahaan dalam menyusun laporan keuangan yang akurat, sehingga memudahkan analisis keuangan dan pengambilan keputusan bisnis. Yuk, mari kita pahami bersama apa yang dimaksud dengan jurnal kredit, jenis, contoh hingga cara menyusunnya:
Apa yang dimaksud dengan penjualan kredit? Dalam jurnal Pengaruh Penjualan Kredit Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan PT. Dakota Murni Medan (2021) karya Ndruru, menjelaskan jika penjualan kredit adalah pembayaran yang dilakukan beberapa lama setelah barang diterima oleh pelanggan.
Setiap perusahaan memiliki kebijakan yang berbeda terkait penjualan kredit ini, larena tujuan dari penjualan kredit ini juga berbeda. Mulai dari untuk meningkatkan penjualan hingga memperluas pangsa pasar dan memperkuat hubungan dengan pelanggan.
Penjualan kredit memberikan fleksibilitas kepada pembeli, sehingga mereka lebih tertarik untuk bertransaksi, terutama jika mereka membutuhkan barang atau jasa segera tetapi belum memiliki dana yang cukup.
Di sisi lain, bagi perusahaan, strategi ini dapat menjadi alat untuk membangun loyalitas pelanggan, menciptakan kepercayaan, serta meningkatkan daya saing di pasar. Namun, kebijakan terkait penjualan kredit harus diatur dengan cermat agar tidak mengganggu arus kas perusahaan.
Untuk menghindari kesalahan pencatatan dan risiko piutang tak tertagih, dalam akuntansi ada beberapa catatan yang biasa digunakan dalam penjualan kredit, salah satunya adalah jurnal penjualan kredit. Jurnal ini digunakan untuk mencatat setiap transaksi penjualan yang dilakukan secara kredit secara sistematis dan terperinci.
Kenapa jurnal penjualan kredit diperlukan? Selain untuk mencegah terganggunya arus kas perusahaan, ada beberapa fungsi jurnal penjualan kredit lainnya, diantaranya adalah sebagai berikut:
Fungsi utama dari penjualan kredit adalah mencatat semua transaksi penjualan yang dilakukan secara kredit. Pencatatan ini dilakukan secara rinci dan sistematis, mencakup informasi seperti tanggal transaksi, nama pelanggan, serta jumlah piutang. Hal ini memastikan setiap transaksi terdokumentasi dengan baik dan meminimalkan risiko kehilangan data.
Selanjutnya, dengan adanya data informasi yang terperinci perusahaan dapat menghindari cashflow macet karena piutang tak tertagih. Selain itu, dengan adanya jurnal ini juga membantu dalam merencanakan pengeluaran perusahaan agar arus kas tetap lancar dan tidak terganggu oleh pembayaran yang tertunda.
Melalui jurnal ini juga, perusahaan dapat mendapatkan data terperinci mengenai jumlah piutang dagang dari setiap pelanggan. Dengan informasi ini, perusahaan dapat mengetahui siapa saja yang belum melunasi pembayaran dan jumlah piutang yang masih harus diterima.
Baca Juga: Piutang Dagang Adalah: Jenis dan Cara Manajemennya
Diluar fungsinya dalam memantau keuangan perusahaan, jurnal ini juga dapat menjadi alat untuk mengenali pelanggan yang sering terlambat membayar atau memiliki histori kredit yang buruk. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengambil langkah pencegahan, seperti membatasi pemberian kredit di masa mendatang.
Terakhir, informasi yang tercatat dalam jurnal penjualan kredit menjadi bagian penting dari laporan keuangan, seperti laporan laba rugi dan neraca. Data ini membantu mencerminkan kondisi keuangan perusahaan secara akurat, sehingga memudahkan pengambilan keputusan strategis.
Sebelum kita membahas tentang cara menyusun jurnal penjualan kredit, mari kita bahas terlebih dahulu bagaimana prosedur sistem akuntansi penjualan kredit. Dimana, menurut Mulyadi (2001), ada 7 jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penjualan kredit, diantaranya adalah sebagai berikut:
Prosedur ini dimulai dengan fungsi penjualan yang menerima pesanan (order) dari pembeli. Setelah menerima order, fungsi penjualan akan menambahkan informasi penting pada surat order tersebut.
Fungsi penjualan kemudian membuat faktur penjualan kredit dan mengirimkannya ke berbagai fungsi terkait di dalam perusahaan, untuk memastikan bahwa setiap departemen dapat berkontribusi dalam pemrosesan order dengan efektif.
Setelah menerima order penjualan, fungsi penjualan akan meminta persetujuan kredit dari fungsi kredit untuk menentukan apakah pembeli layak mendapatkan kredit. Prosedur ini memastikan bahwa perusahaan hanya memberikan kredit kepada pembeli yang dapat dipercaya, guna mengurangi risiko piutang tak tertagih.
Prosedur ini biasanya dilakukan oleh fungsi gudang, yang bertanggung jawab untuk mengirimkan barang sesuai dengan informasi dalam surat order pengiriman. Pengiriman dilakukan secepat mungkin dan dengan biaya yang serendah mungkin, untuk memastikan kepuasan pelanggan dan efisiensi biaya operasional.
Setelah pengiriman barang selesai, fungsi penagihan akan membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada pembeli. Faktur ini berfungsi sebagai permintaan pembayaran atas barang atau jasa yang telah diterima oleh pembeli dan harus dibayar dalam jangka waktu yang telah disepakati.
Fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mencatat tembusan faktur penjualan ke dalam kartu piutang atau dalam sistem pencatatan tertentu. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa piutang dari setiap transaksi penjualan tercatat dengan jelas dan terorganisir.
Fungsi akuntansi ini juga mengarsipkan dokumen tembusan faktur berdasarkan abjad, yang kemudian berfungsi sebagai catatan piutang yang memudahkan pemantauan pembayaran.
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mendistribusikan data penjualan yang telah tercatat sesuai dengan kebutuhan informasi manajemen. Data ini digunakan untuk analisis dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan strategi penjualan, pengelolaan piutang, dan kinerja keuangan perusahaan.
Selain itu, fungsi akuntansi juga bertanggung jawab untuk mencatat total harga pokok penjualan (HPP) yang terjadi selama periode akuntansi tertentu. Pencatatan ini dilakukan secara periodik untuk memantau biaya yang dikeluarkan untuk barang yang terjual, yang akan berpengaruh pada laporan laba rugi dan perhitungan margin keuntungan perusahaan.
Baca Juga: Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan / COGS
Berikut komponen dan cara menyusun jurnal penjualan kredit yang bisa Anda terapkan:
Dalam proses pencatatan transaksi penjualan kredit, ada dua transaksi yang umum dilakukan dalam proses penjualan kredit, yang melibatkan dua akun, yakni piutang dagang dan penjualan.
Pada saat barang dijual secara kredit kepada pembeli, akun Piutang Dagang akan didebit untuk mencatat jumlah piutang yang harus diterima dari pelanggan. Hal ini akan meningkatkan aset perusahaan karena piutang kepada pihak ketiga bertambah.
Sementara itu, Penjualan akan dikredit untuk mencatat pendapatan yang diterima dari transaksi penjualan. Pendapatan perusahaan akan meningkat karena barang telah terjual. Ayat jurnal untuk mencatat penjualan kredit adalah sebagai berikut:
Setelah beberapa waktu, ketika perusahaan menerima pembayaran dari pembeli, transaksi tersebut perlu dicatat untuk mengurangi piutang yang ada. Pada saat ini, akun Kas akan didebit karena perusahaan menerima uang tunai sebagai pembayaran.
Sementara itu, akun Piutang Dagang akan dikredit untuk mengurangi saldo piutang yang tercatat sebelumnya. Ayat jurnal untuk mencatat penerimaan pembayaran terhadap penjualan kredit adalah sebagai berikut:
Berikut beberapa contoh jurnal penjualan secara kredit:
Misalnya, perusahaan menjual barang kepada pelanggan seharga Rp10.000.000 secara kredit. Tidak ada pajak yang dikenakan dalam transaksi ini. Maka jurnal penjualan kreditnya adalah sebagai berikut:
Setelah beberapa waktu, pelanggan melakukan pembayaran sebesar Rp5.000.000 dari total piutang yang tercatat sebelumnya, dan penjurnalannya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Untuk mempermudah proses pencatatan penjualan kredit dan menghindari kesalahan manusia, Anda bisa menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud. Catat dan rekap semua transaksi, bantu cashflow lancar hindari piutang macet sampai laporan keuangan otomatis langsung jadi. Bisnis Anda scale up, Anda bisa jalan-jalan. Klik banner di bawah untuk dapatkan gratis uji coba sekarang juga!