Dalam dunia bisnis, pencatatan keuangan yang rapi dan terorganisir adalah kunci untuk memastikan kelangsungan usaha. Salah satunya adalah jurnal pengeluaran kas. Dengan contoh jurnal pengeluaran kas dalam artikel ini Anda bisa menyusun laporan keuangan dengan lebih mudah dan akurat tentunya. Dimana, Jurnal ini digunakan untuk mencatat semua transaksi pengeluaran uang tunai yang terjadi dalam perusahaan.
Mulai dari pembelian barang, pembayaran tagihan, hingga biaya operasional lainnya. Jurnal pengeluaran kas juga merupakan bagian dari jurnal khusus yang mencatat pengeluaran perusahaan yang dibayar secara tunai.
Mau tahu bagaimana cara membuat jurnal pengeluaran kas yang benar lengkap dengan contohnya? Simak penjelasan lengkapnya pada artikel berikut ini!
Pengertian pengeluaran kas menurut Mulyadi (2016) adalah seluruh pengeluaran kas yang mencakup semua dokumen, formulir, dan laporan yang digunakan perusahaan dalam melaksanakan bisnisnya baik secara cek maupun secara tunai yang digunakan untuk mendukung operasional bisnis.
Secara umum, jurnal pengeluaran kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi yang melibatkan pengeluaran bisnis yang dibayar secara tunai dalam operasional bisnis sehari-hari. Artinya, apa yang dilacak dalam pengeluaran kas adalah semua pengeluaran yang dilakukan entitas dengan kas atau setara kas.
Transaksi ini meliputi utang, pembelian perlengkapan, pembayaran gaji, biaya operasional, hingga pengeluaran lainnya yang mempengaruhi kas keluar perusahaan.
Dengan adanya jurnal ini perusahaan dapat mengelola arus kas perusahaan secara lebih efektif dan memastikan semua pengeluaran tercatat secara akurat, guna keperluan pelaporan keuangan di akhir periode akuntansi.
Baca Juga: Apa itu Periode Akuntansi? Ini Jenis dan Penjelasannya
Berikut fungsi jurnal pengeluaran kas dan kenapa setiap perusahaan harus memilikinya:
Seperti pengertiannya, jurnal pengeluaran kas adalah jurnal khusus untuk mencatat transaksi secara tunai. Dengan demikian, jurnal ini digunakan untuk tempat pencatatan semua transaksi yang mengakibatkan keluarnya uang tunai, seperti pembayaran utang, pembelian barang, atau biaya operasional.
Fungsi kedua adalah untuk memudahkan arus kas keluar perusahaan, dimana dengan jurnal ini perusahaan dapat dengan mudah melacak semua pengeluaran kas secara rinci, mulai dari jumlah hingga tujuan pengeluaran. Hal ini membantu memastikan bahwa setiap pengeluaran sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang telah direncanakan.
Dengan transaksi yang tercatat dengan rapi dan jelas, perusahaan dapat menghindari adanya kesalahan pencatatan hingga penyelewengan dana yang berpotensi merugikan. Pencatatan yang transparan juga memungkinkan audit internal maupun eksternal berjalan lebih efektif.
Tidak hanya itu saja, jurnal ini juga dapat membantu perusahaan dalam membuat laporan keuangan dengan lebih mudah dan akurat dengan mencatat semua transaksi yang dibayar secara tunai. Data yang terorganisir mempermudah pengelompokan dan penyusunan laporan keuangan yang lengkap, seperti laporan arus kas, neraca, maupun laporan laba rugi.
Terakhir, data yang jelas juga dapat membantu pemegang kepentingan perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis yang strategis. Informasi mengenai pengeluaran kas memungkinkan evaluasi terhadap efisiensi biaya serta alokasi sumber daya yang lebih optimal.
Dengan manfaat tersebut, Anda bisa lebih mudah dan efisien dalam mengatur keuangan bisnis dan membantu memastikan arus kas tetap terkendali dan mendukung bisnis untuk lebih baik lagi.
Adapun yang termasuk dalam jenis-jenis pengeluaran kas yang perlu dicatat dalam jurnal pengeluaran kas adalah sebagai berikut:
Berikut ini format jurnal pengeluaran kas yang umum digunakan:
Format tabel jurnal pengeluaran kas (Credit: bee.id)Apa saja ini jurnal khusus pengeluaran kas? Informasi yang harus ada dalam jurnal ini adalah sebagai berikut:
Pertama adalah rekening yang didebit, Anda bisa mencatat setiap rekening yang digunakan untuk pembayaran, termasuk nama rekening, jenis rekening, dan jika memungkinkan nomor rekening. Hal ini membantu melacak sumber dana dan memverifikasi transaksi jika diperlukan.
Selanjutnya utang usaha, yakni informasi mengenai total utang perusahaan kepada vendor atau pemasok tertentu perlu dicatat. Hal ini berguna untuk memantau kewajiban perusahaan, mengelola arus kas, dan memastikan pembayaran dilakukan tepat waktu.
Jumlah uang yang dikeluarkan dari rekening giro atau tabungan perusahaan untuk pembayaran. Data ini digunakan untuk menjaga keakuratan laporan keuangan terkait pengeluaran kas.
Pencatatan tanggal transaksi penting untuk menyusun laporan keuangan kronologis, menghindari kesalahan pencatatan, serta melacak pola pengeluaran dalam periode tertentu.
Kemudian ada diskon pembelian yang diterima dari vendor atau pemasok juga perlu dicatat. Informasi ini membantu menghitung total biaya persediaan dan menyesuaikannya dalam buku besar.
Jika pembayaran dilakukan menggunakan cek, nomor cek atau nomor draf harus dicatat. Ini penting untuk keperluan identifikasi dan keamanan transaksi.
Nama pihak yang menerima pembayaran, seperti karyawan, jabatan, atau departemen yang bertanggung jawab, harus dicatat. Informasi ini membantu menjaga akuntabilitas dan dapat digunakan auditor untuk meninjau kepatuhan terhadap prosedur perusahaan.
Nomor referensi unik untuk setiap transaksi sangat penting untuk melacak transaksi secara efisien. Dengan begitu, perusahaan dapat menghindari pencatatan ganda, dan memastikan tidak ada transaksi yang terlewat.
Untuk membuat jurnal khusus ini, Anda bisa membuat formatnya terlebih dahulu seperti di atas, kemudian mengisis setiap kolomnya dengan transaksi pengeluaran Anda. Dalam hal ini ada beberapa tahapan yang biasa dilakukan, yakni:
Baca Juga: Daftar Nama Kode Akun Akuntansi dan Contohnya
Sedangkan untuk mengisi kolom debit dan kreditnya, bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Digunakan untuk mencatat pengeluaran kas yang didebit, terbagi dalam:
Digunakan untuk mencatat pengeluaran kas yang dikredit, terbagi dalam:
Pencatatan untuk debit dan kredit dalam jurnal ini juga bisa berdasarkan frekuensi transaksi yang terjadi, mulai dari yang rutin hingga jarang terjadi. Berikut peraturan debit dan kreditnya:
- Pembelian Barang Tunai
- Pembayaran Utang
**Jika Tanpa Potongan:
**Jika dengan Potongan
- Pembelian Perlengkapan/ Peralatan
- Pembayaran Biaya Operasional
Agar lebih mudah memahami cara menyusun jurnal pengeluaran kas, Anda bisa mengikuti contoh kasus berikut ini:
Pada tanggal 20 November 2024, PT Sukses Jaya melakukan 5 transaksi sebagai berikut:
Maka Jurnalnya adalah sebagai Berikut:
Keterangan:
- Pembayaran Utang ke CV Maju Bersama Pembayaran utang Rp5.000.000 tanpa potongan:
- Biaya Listrik Pembayaran biaya listrik sebesar Rp1.200.000:
- Pembayaran Utang ke Toko Alat Kantor Pembayaran utang Rp2.000.000 dengan potongan Rp100.000:
- Pembelian Perlengkapan Kantor Pembelian perlengkapan kantor Rp1.500.000 secara tunai:
- Gaji Karyawan Pembayaran gaji karyawan bulan November sebesar Rp4.000.000:
Sekarang Anda sudah bisa membuat jurnal akuntansi dengan lebih mudah dan akurat kurang dari 5 menit tanpa harus jago akuntansi dulu, dengan menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud. Dengan sistem yang berbasis cloud, Anda bisa panta jurnal, stok hingga laporan keuangan kapan saja dan dimana saja secara real time. Klik banner di atas dan dapatkan gratis uji coba terbatas khusus pengguna pertama!