Industri kecil menjadi salah satu pilar perekonomian Indonesia, dimana dengan adanya industri ini banyak terciptanya lapangan kerja, mendorong inovasi, hingga melestarikan tradisi dan budaya.
Dari kerajinan tangan tradisional hingga teknologi modern, Indonesia melahirkan beragam industri kecil yang mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Dalam artikel ini kita akan membahas lebih rinci mengenai apa yang dimaksud dengan industri kecil, kategorinya, karakteristiknya, contoh hingga strategi pengembangannya, lengkap!
Menurut Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) tahun 1999, yang dimaksud industri kecil adalah kegiatan industri usaha yang memiliki investasi senilai Rp200.000.000 tidak termasuk bangunan dan tanah tempat usahanya.
Selain itu, pengertian industri kecil juga dijelaskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1995 Pasal 1, yang mana industri kecil didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi rakyat dalam skala kecil dan memenuhi beberapa kriteria kekayaan bersih/hasil penjualan tahunan.
Adapun kriteria yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Adapun jumlah nominal pada poin 1 dan dua dapat diubah sesuai dengan perkembangan ekonomi yang diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Dari kriteria usaha kecil yang dijelaskan dalam UU Nomor 9, bisa disimpulkan jika industri kecil memiliki karakteristik berikut:
Menurut Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Industri kecil dikelompokkan menjadi 3 kategori, berikut diantaranya:
Pertama ada industri kecil modern, merujuk pada industri yang menggunakan teknologi proses madya, memiliki skala produksi terbatas, dan bergantung pada dukungan dari industri besar dan menengah.
Mereka biasanya memiliki sistem pemasaran yang baik baik di pasar domestik maupun ekspor. Mesin khusus dan perlengkapan modal lainnya digunakan dalam produksinya.
Berikutnya adalah industri kecil tradisional, jenis usaha yang cenderung menggunakan teknologi yang sederhana dalam proses produksinya.
Mesin dan peralatan modal yang digunakan juga relatif sederhana. Lokasi industri ini sering berada di daerah pedesaan, dan akses ke pasar yang lebih luas namun terbatas.
Terakhir adalah industri kerajinan kecil, kategori ini mencakup berbagai macam industri kecil yang berkisar dari yang menggunakan teknologi sederhana hingga yang sudah menggunakan teknologi proses madya atau bahkan tinggi.
Berikut 10 contoh industri kecil dari berbagai bidang usaha:
Baca Juga: Jenis Badan Usaha dan 3 Kategorinya, Apa Saja?
Contoh industri kecil pertama di bidang makanan dan minuman ada usaha katering, yakni jenis usaha yang menyediakan layanan penyediaan makanan dan minuman untuk berbagai acara, seperti pernikahan, ulang tahun, seminar, dan rapat.
Berikutnya ada usaha bisnis makanan ringan, memproduksi dan menjual berbagai macam makanan ringan, seperti keripik, snack, dan kue kering. Usaha ini dapat dilakukan secara rumahan dengan skala kecil atau dengan membuka toko untuk menjual produknya.
Contoh industri kecil di bidang f&b berikutnya ada usaha bakery, yakni usaha yang memproduksi dan menjual berbagai macam roti, kue, dan pastry.
Produk-produk mereka biasanya dijual melalui toko mereka sendiri, agen distribusi, atau outlet ritel lainnya.
Masih di bidang usaha makanan dan minuman, yakni cafe sebuah tempat makan dan minum dengan suasana santai yang biasanya menyajikan kopi, teh, serta beberapa jenis makanan ringan hingga makanan utama.
Usaha ini termasuk dalam jenis usaha kecil, karena pada umumnya dikelola oleh perseorangan dengan sistem manajemen yang tidak terlalu kompleks.
Contoh industri selanjutnya di bidang usaha ritel, yakni toko kelontong. Jenis toko Toko kelontong menjual berbagai macam kebutuhan pokok sehari-hari, seperti beras, minyak goreng, gula, sabun mandi dan lainnya.
Hampir serupa dengan toko kelontong, warung sembako juga merupakan usaha kecil yang menjual kebutuhan pokok sehari-hari. Namun, dalam skala yang lebih kecil dibandingkan dengan toko kelontong.
Kemudian kita beralih pada contoh usaha kecil di bidang jasa. Pertama ada bengkel, yakni usaha yang menyediakan jasa untuk memperbaiki kendaraan, seperti mobil, motor, dan sepeda.
Baca Juga: 7 Strategi Pegelolaan Bengkel Sepeda Motor Efektif
Lalu ada juga usaha rental, usaha jasa yang menyediakan layanan penyewaan berbagai macam barang, seperti mobil, motor, peralatan elektronik, hingga kostum.
Contoh kelima ada usaha sablon, yakni usaha yang menyediakan layanan pencetakan desain pada berbagai macam media, seperti kaos, topi, gelas dan lain sebagainya.
Terakhir ada contoh usaha kecil di bidang kerajinan ada pembuatan souvenir, jenis usaha ini biasanya dilakukan ibu rumah tangga dan cocok untuk dikelola oleh masyarakat yang berada di area wisata.
Adapun produk yang biasa diproduksi adalah gantungan kunci, boneka, miniatur icon daerah tertentu, pernak-pernik dan lain sebagainya.
Menjalankan usaha kecil memiliki tantangan lebih karena harus bersaing dengan industri dengan skala lebih besar di atasnya, namun tidak menutup kemungkinan usaha kecil ini lebih berhasil dibanding dengan yang lain.
Untuk mendorong keberhasilan tersebut, Anda perlu strategi pengembangan usaha yang optimal, seperti beberapa poin di bawah ini!
Strategi pertama yang perlu diperhatikan untuk mengembangkan usaha adalah memperkuat akses pembiayaan, termasuk modal. Bagaimana caranya?
Anda bisa mengikuti program pemerintah, menjalin kerjasama dengan lembaga keuangan, menarik investor dan lain sebagainya. Dengan pembiayaan yang kuat maka usaha akan lebih mudah untuk dikembangkan.
Kedua, meningkatkan kualitas produk dan layanan. Untuk meningkatkan kualitas ini Anda bisa melakukan analisa pasar terlebih dahulu agar tahu apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen.
Sehingga, proses peningkatan kualitas ini bisa tepat sasaran. Contohnya, menggunakan bahan baku yang berkualitas, menyediakan program loyalty dan lain sebagainya.
Ketiga, membuat pemasaran dan promosi yang menarik perhatian untuk membangun awareness dan minat audience untuk melakukan pembelian. Ada bisa memanfaatkan media sosial agar jangkauan pasar lebih luas.
Keempat, mengoptimalkan pengelolaan keuangan. Dengan mengelola keuangan dengan baik, Anda dapat mengontrol pengeluaran dan meningkatkan keuntungan usaha.
Keuangan yang sehat juga memungkinkan Anda untuk berinvestasi dalam pengembangan usaha, seperti membuka cabang baru atau membeli peralatan baru.
Terakhir, memanfaatkan teknologi, khususnya dalam proses pembukuan keuangan usaha. Dengan adanya aplikasi pembukuan ini Anda dapat menghemat waktu dan tenaga, meningkatkan akurasi data, meningkatkan efisiensi operasional dan seterusnya.
Ingin merasakan semua keuntungan aplikasi pembukuan keuangan? Gunakan Beecloud! Bisa laporan akuntansi otomatis dan masih banyak lagi lainnya.
Tertarik dan mau uji coba dulu? Klik banner di bawah ini!