Jika Anda menjalankan usaha, pastinya memiliki target penjualan yang ingin dicapai dari waktu ke waktu, seiring berkembangnya bisnis Anda. Untuk menentukan targetnya, Anda harus tau kinerja dan tren dari data penjualan Anda data penjualan Anda, agar target yang ditetapkan lebih realistis. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa contoh data penjualan, analisis dan laporannya.
Dengan demikian, perusahaan bisa melakukan evaluasi kinerja penjualan secara lebih efektif dan mengambil keputusan yang tepat berdasarkan data yang tersedia. Analisis penjualan ini juga membantu perusahaan dalam mengidentifikasi tren pasar, memahami preferensi pelanggan, hingga untuk meningkatkan angka penjualan.
Simak penjelasan lengkapnya pada artikel di bawah ini:
Di dalam kegiatan usaha tentu kita perlu melakukan pencatatan setiap transaksi penjualan. Data transaksi itulah yang disebut data penjualan. Sedangkan kumpulan transaksi penjualan yang tersusun membentuk sebagai bahan informasi dan analisa penjualan disebut laporan penjualan.
lalu, apa yang dimaksud dengan data penjualan, data penjualan adalah sederet informasi yang merangkum semua informasi dan transaksi selama aktivitas bisnis berlangsung. Data ini mencakup rincian seperti jumlah produk atau layanan yang terjual, harga per unit, total pendapatan yang diperoleh, tanggal transaksi, lokasi penjualan, serta identitas pelanggan.
Data penjualan juga bisa mencakup informasi lebih mendalam seperti preferensi pelanggan, frekuensi pembelian, dan metode pembayaran yang digunakan. Dengan data ini, perusahaan dapat memanfaatkannya sebagai dasar untuk mengevaluasi kinerja penjualan, membuat prediksi, dan menentukan strategi bisnis di masa depan.
Sederhananya, data penjualan adalah catatan lengkap tentang semua transaksi penjualan yang dilakukan perusahaan dalam periode tertentu. Data ini mencakup informasi seperti produk atau layanan yang terjual, jumlahnya, harga, total pendapatan, serta waktu dan lokasi transaksi.
Berikut adalah beberapa fungsi data penjualan yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha:
Fungsi pertama dari data penjualan adalah dapat membantu perusahaan menilai kinerja tim penjualan dan produk secara keseluruhan. Dari data ini, perusahaan bisa melihat produk atau layanan mana yang paling diminati dan mana yang kurang laku.
Kemudian, data ini juga dapat menjadi stok atau persediaan informasi yang dapat dimanfaatkan untuk merancang strategi pemasaran yang lebih baik dan efektif. Dengan memahami tren pembelian dan preferensi pelanggan, perusahaan dapat menentukan strategi promosi atau kampanye iklan yang sesuai.
Dengan data yang dirangkum secara histori, Anda dapat memprediksi penjualan di masa depan. Ini membantu perusahaan dalam menyusun target penjualan yang realistis dan merencanakan kebutuhan produksi atau stok dengan lebih tepat.
Dengan memahami pola penjualan, perusahaan bisa mengatur stok dan inventaris agar sesuai dengan permintaan. Ini dapat menghindarkan perusahaan dari masalah kelebihan atau kekurangan stok yang dapat berdampak pada efisiensi biaya.
Selain itu, data penjualan juga bisa memberikan informasi tentang preferensi dan kebiasaan pelanggan. Dengan mengetahui apa yang pelanggan butuhkan, perusahaan dapat meningkatkan layanan dan menyesuaikan produk atau layanan yang lebih tepat sesuai keinginan pasar.
Terakhir, Anda bisa menggunakan data penjualan sebagai media untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang akurat. Hal ini mencakup keputusan untuk pengembangan produk baru, perluasan pasar, atau penyesuaian harga.
Dengan sederet fungsinya, data penjualan ini sangat penting untuk mendukung berbagai aspek operasional dan strategis perusahaan. Oleh karena itu, setiap bisnis perlu melakukan pencatatan data penjualan secara konsisten dan terstruktur, termasuk membuat laporan penjualan harian, bulanan, atau tahunan dengan baik dan benar.
Secara umum, ada dua jenis data berdasarkan tipe sumbernya, yakni data primer dan sekunder. Berikut penjelasannya:
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari aktivitas penjualan perusahaan, misalnya jumlah produk yang terjual, nilai penjualan, informasi pelanggan, dan tanggal transaksi. Data ini dihasilkan dari sumber utama, seperti sistem kasir, faktur, atau transaksi langsung dengan pelanggan.
Sedangkan, data sekunder adalah data yang berasal dari sumber tidak langsung atau pihak ketiga yang dapat mendukung analisis penjualan. Contoh data penjualan sekunder diantaranya ada data dari laporan industri, data tren pasar, atau riset pelanggan yang dilakukan oleh lembaga lain. Data sekunder ini berguna untuk memberikan konteks lebih luas, seperti memahami tren pasar atau perbandingan dengan kompetitor.
Dapat disimpulkan jika, yang termasuk data penjualan adalah segala informasi yang berkaitan dengan aktivitas penjualan produk atau layanan dalam suatu perusahaan. Selain itu, data penjualan juga dapat mencakup data tambahan seperti metode pembayaran, diskon yang diberikan, serta laporan atau ringkasan penjualan dalam periode tertentu.
Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengumpulkan data penjualan:
Cara pertama yang bisa Anda lakukan untuk mengumpulkan data penjualan adalah dengan cara merekap transaksi secara manual, cara ini memungkinkan Anda untuk mencatat setiap transaksi secara detail dan langsung, tanpa membutuhkan perangkat tambahan.
Namun, cara ini memakan waktu dan sangat berpotensi untuk terjadi kesalahan, karena pencatatan yang dilakukan secara manual rentan terhadap kelalaian atau kesalahan input data, terutama jika jumlah transaksi yang tercatat cukup banyak.
Berikutnya adalah dengan menggunakan aplikasi pembukuan, dengan aplikasi pembukuan proses pengumpulan data transaksi bisa dilakukan secara praktis hingga proses pelaporannya, termasuk laporan keuangan perusahaan seperti laba rugi, arus kas, neraca dan sejenisnya. Khususnya jika Anda menggunakan aplikasi pembukuan yang sudah memiliki fitur tersebut, seperti Beecloud.
Aplikasi pembukuan juga dapat mengurangi kesalahan input data dan sebagainya, karena setiap datanya diproses dengan sistem otomatis yang meminimalkan intervensi manusia. Dengan fitur validasi dan pengecekan otomatis, aplikasi ini dapat memastikan bahwa data yang dimasukkan sesuai dengan format yang sudah ditentukan.
Terakhir dengan menggunakan program kasir point of sale (POS) atau software kasir online. Sistem kasir ini dapat secara otomatis mencatat setiap transaksi penjualan yang terjadi di kasir, termasuk informasi tentang produk yang terjual, jumlah, harga, dan metode pembayaran.
Salah satu rekomendasi software kasir online yang bisa Anda gunakan dengan fitur tersebut adalah Beepos, selain pencatatan dan rekap data rincian penjualan, Anda juga bisa menerapkan program loyalitas, promo, hingga fitur cek harga untuk customer. Selain itu, software kasir Beepos juga dapat digunakan untuk penyusunan laporan penjualan hingga laporan keuangan perusahaan, karena sudah terintegrasi dengan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud.
Klik banner di bawah untuk mencoba gratis sekarang juga!
Dari data penjualan, kemudian bisa dilakukan analisa untuk dikembangkan menjadi strategi bisnis yang lebih relevan, dalam hal ini ada beberapa metode analisis data yang bisa Anda gunakan, diantaranya adalah sebagai berikut:
Metode pertama adalah dengan menganalisis pasar atau target market melalui survei untuk memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan. Hasil survei ini bisa digunakan untuk mengevaluasi dan memperbaiki strategi penjualan yang tengah diterapkan. S
Selain itu, riset pasar juga memungkinkan analisis terhadap strategi kompetitor, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka, dan memanfaatkan kelemahan tersebut sebagai peluang untuk menjadi lebih unggul di pasar.
Jenis analisis ini memanfaatkan pola dan data untuk mempelajari karakteristik konsumen. Dengan prescriptive analysis, perusahaan dapat mengetahui konsumen mana yang perlu lebih diperhatikan dan mana yang harus diubah atau dihentikan. Tujuannya adalah untuk memberikan rekomendasi strategi yang optimal guna meningkatkan hasil penjualan.
Dalam metode ini, perusahaan harus melakukan analisis terhadap tren penjualan di masa lalu dan saat ini. Analisis internal juga dilakukan untuk mengidentifikasi masalah yang ada. Dengan cara ini, perusahaan dapat menemukan penyebab masalah dan merumuskan solusi yang tepat, serta mendapatkan wawasan mengenai kondisi penjualan apakah sehat atau tidak, berdasarkan berbagai aspek operasional sales.
Sesuai dengan namanya teknik ini mengontrol kinerja sales representative, baik yang bekerja secara efektif maupun sebaliknya. Analisis ini membantu perusahaan untuk mengetahui mana saja sales representative yang bekerja secara efektif, dan mana yang membutuhkan peningkatan kinerja.
Dengan hasil analisis ini, perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas tim sales, sehingga dapat lebih fokus pada penjualan produk dan memperkuat kekuatan sales force.
Kemudian ada product sales analysis, metode analisis yang digunakan untuk mengetahui produk mana yang berhasil dan diterima dengan baik oleh pasar. Dengan menganalisis data penjualan produk dari berbagai perspektif, seperti demografi, popularitas, dan kinerja produk. Dengan begitu, perusahaan dapat mengetahui produk mana yang tidak memberikan keuntungan atau sebaliknya.
Ada banyak informasi yang didapatkan dari analisis jenis ini, sebab analisis ini dapat memahami perjalanan konsumen dalam funnel penjualan. Analisis ini dapat mengidentifikasi seberapa banyak leads yang berpotensi dikonversi menjadi pelanggan, berapa lama mereka berada dalam pipeline, siapa saja marketing qualified leads yang paling potensial, serta anggota sales yang bekerja dengan leads tersebut.
Terakhir, predictive sales analysis, metode analisis yang menggunakan data penjualan yang ada untuk memudahkan prediksi perubahan dalam dunia bisnis yang mungkin terjadi pada perilaku konsumen di masa depan. Dengan menggunakan data historis, perusahaan dapat memproyeksikan trend atau pola yang akan datang dan menyesuaikan strategi penjualannya sesuai dengan prediksi tersebut.
Berikut contoh data penjualan dan analisanya:
a. Dari Total Pendapatan
Total pendapatan seluruh produk: Rp40,000,000 + Rp 24,000,000 + Rp18,000,000 = Rp82,000,000
b. Produk Paling Laris
Produk terlaris: Sepatu A (160 unit) dengan pendapatan tertinggi.
c. Lokasi Penjualan/ Cabang
Lokasi penjualan terbesar: Surabaya dengan Rp42,000,000
e. Metode Pembayaran
Pendapatan lebih tinggi menggunakan pembayaran tunai.
Jika Anda ingin mendapatkan analisa penjualan secara otomatis, Anda bisa menggunakan software kasir online Beepos sekarang juga!
Berikut beberapa contoh laporan penjualan berdasarkan periode waktunya:
Nah, dengan contoh data penjualan, analisa, dan penjelasan lainnya di atas, Anda bisa jauh lebih baik dalam memahami tren penjualan, mengidentifikasi produk yang paling diminati, serta mengoptimalkan strategi pemasaran dan penjualan.