Dalam ilmu ekonomi ada tiga jenis barang yang digunakan manusia dalam menunjang keberlangsungan hidup, yakni barang bebas, barang illith dan barang ekonomi. Artikel ini kita akan membahas mengenai contoh barang ekonomi dan beberapa informasi terkait lainnya.
Barang ekonomi memiliki sendiri berperan penting sebagai pendorong aktivitas ekonomi suatu negara. Barang ekonomi merupakan segala jenis produk atau komoditas yang diperdagangkan dan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi.
Melalui artikel ini kita dapat menggali lebih dalam mengenai apa itu barang ekonomi, contoh, jenis, perbedaan dan contohnya.
Pengertian barang ekonomi adalah barang yang dapat memenuhi kebutuhan manusia namun dengan jumlah yang terbatas. Istilah terbatas ini mengarah pada jumlah barang yang lebih sedikit dibandingkan dengan kebutuhan manusia.
Dengan keterbatasan ketersediaan barang ini menjadikan manusia membutuhkan usaha lebih untuk mendapatkan manfaatnya. Seperti mewajibkan seseorang untuk mengeluarkan uang, tenaga kerja ataupun pikiran sebelum mendapatkan produk.
Tersedianya barang ekonomi ini dapat dilakukan dengan dua hal, yakni produksi yang dilakukan oleh tenaga manusia dan produk yang sudah tersedia di alam dan bisa digunakan secara percuma oleh siapa saja.
Barang ekonomi dapat berupa barang konsumsi seperti makanan, pakaian, dan peralatan rumah tangga, atau barang produksi seperti mesin, bahan baku, dan peralatan industri.
Dengan adanya keberadaan barang ekonomi membentuk dasar dari sistem ekonomi. Di mana proses produksi, distribusi, dan konsumsi berlangsung untuk memastikan pemenuhan kebutuhan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Kegiatan Ekonomi: Jenis, Pelaku, Contoh, dan Tips Optimasi
Berikut beberapa barang ekonomi dan non-ekonomi, yang melibatkan aspek-aspek seperti nilai, sifat, dan tujuan penggunaannya. Berikut penjelasannya:
Perbedaan barang ekonomi dan non ekonomi yang pertama adalah dari nilai nya, dimana barang ekonomi memiliki nilai ekonomi karena dapat diperdagangkan dengan harga yang ditentukan oleh mekanisme pasar, permintaan dan penawaran.
Sedangkan untuk barang non ekonomi tidak memiliki nilai ekonomi yang dapat diukur atau diperdagangkan. Nilainya bersifat intrinsik atau memiliki nilai lebih pada aspek non-moneternya.
Perbedaan selanjutnya adalah tujuan dari penggunaannya, dimana barang ekonomi digunakan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan manusia, dan seringkali diperdagangkan di pasar untuk mendapatkan keuntungan.
Sedangkan barang non ekonomi digunakan untuk memenuhi kebutuhan, tetapi tidak diperdagangkan dalam konteks pasar. Tujuannya lebih bersifat kepuasan langsung terhadap kebutuhan pengguna.
Berikutnya adalah dari ketersediaannya, barang non ekonomi memiliki ketersediaannya terbatas dan dapat mengalami kelangkaan. Hukum penawaran dan permintaan dapat mempengaruhi ketersediaan dan harga barang ekonomi. Sedangkan barang ekonomi seringkali lebih melimpah dan tidak terpengaruh oleh hukum pasar karena tidak diperdagangkan.
Selanjutnya barang ekonomi dapat dipertukarkan atau diperdagangkan dalam sistem ekonomi. Pertukaran ini melibatkan transaksi uang atau barang. Kemudian barang non ekonomi biasanya tidak dipertukarkan dalam konteks pasar dan umumnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan langsung tanpa melibatkan pertukaran ekonomi.
Berikutnya adalah dari segi sifat produksinya, barang ekonomi sering diproduksi secara massal dengan melibatkan produksi yang komplek dengan harapan mendapatkan keuntungan melalui penjualan. Berbeda dengan barang non ekonomi, yang lebih sederhana dan todal melibatkan proses produksi lebih ekonomis.
Berikut beberapa karakteristik utama abarang ekonomi:
Baca Juga: 3 Aspek Manajemen Produksi, Fungsi dan Prosesnya
Berikut beberapa jenis barang ekonomi:
Jenis barang ekonomi berikutnya adalah barang konsumsi, dimana barang konsumsi adalah unsur penting dalam kehidupan sehari-hari, digunakan oleh individu untuk memenuhi kebutuhan pribadi mereka.
Contoh barang konsumsi melibatkan ragam kebutuhan, mulai dari makanan dan pakaian hingga alat tulis dan kendaraan pribadi. Kategori ini dibagi menjadi dua, yakni:
Berikutnya adalah barang modal atau yang juga dikenal dengan barang produsen. Jenis barang ekonomi ini mengarah pada barang-barang yang bisa menunjang proses produksi barang maupun jasa. Tujuannya pun sama, yakni untuk menunjang kepuasan pelanggan.
Contoh barang modal ini ada mesin, alat berat, gedung pabrik, dan sejenisnya. Sama seperti barang konsumsi, barang modal/ produksi dibedakan menjadi dua, yakni:
Selanjutnya barang intermediet, yakni komponen kunci dalam rantai produksi, digunakan dalam proses pembuatan barang lainnya. Bahan baku, suku cadang, dan bahan bakar adalah contoh barang intermediet yang tidak dijual langsung kepada konsumen akhir.
Peranannya dalam mendukung produksi dan memastikan kelancaran rantai pasokan menjadikannya esensial bagi perusahaan-manufaktur dan industri.
Berikutnya ada barang luks, yakni produk atau jasa yang dianggap sebagai kebutuhan mewah atau tidak penting, seringkali dikelompokkan dalam kategori barang konsumsi.
Contoh barang luks adalah perhiasan, mobil mewah, perabotan rumah tangga mahal, dan parfum eksklusif dan barang lainnya yang mencerminkan status sosial dan gaya hidup yang tinggi.
Terakhir ada barang inferior, yakni barang yang menunjukkan karakteristik yang berlawanan dengan barang superior, yaitu mengalami penurunan permintaan saat pendapatan konsumen meningkat.
Contoh barang inferior yang sering dikonsumsi oleh individu dengan pendapatan minimum adalah mie instan, rokok, dan transportasi umum . Ketika pendapatan meningkat, konsumen cenderung beralih ke barang atau layanan yang dianggap lebih berkualitas atau lebih baik.
Contoh barang ekonomi yang jumlahnya terbatas dan dibutuhkan adalah:
Contoh barang ekonomi dengan jumlah terbatas dan dibutuhkan pertama ada air bersih. Air bersih merupakan kebutuhan dasar untuk kehidupan manusia dan digunakan dalam berbagai sektor.
Seperti konsumsi, pertanian, dan industri. Meskipun air mencakup sebagian besar permukaan bumi, ketersediaan air bersih yang dapat digunakan terbatas, terutama di beberapa wilayah yang mengalami kekeringan atau pencemaran air.
Berikutnya ada minyak bumi, yakni sumber energi utama yang digunakan secara luas di seluruh dunia.
Seperti digunakan untuk memenuhi kebutuhan transportasi, industri, dan energi rumah tangga. Ketersediaan minyak bumi terbatas dan permintaan yang terus meningkat menjadikannya barang ekonomi yang strategis.
Logam mulia seperti emas dan perak juga termasuk dalam contoh ekonomi terbatas namun dibutuhkan. Barang ini memiliki nilai ekonomi tinggi dan biasa digunakan dalam pembuatan perhiasan, industri, dan investasi.
Ketersediaan logam-logam ini terbatas karena pertambangan dan ekstraksi yang memerlukan sumber daya alam yang terbatas.
Beberapa obat-obatan yang dianggap langka atau sulit diproduksi memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena kebutuhan medis yang khusus.
Keterbatasan produksi, terkadang disebabkan oleh kompleksitas formulasi atau ketergantungan pada bahan baku langka, membuat obat-obatan ini menjadi barang ekonomi yang dicari.
Tidak hanya dalam bentuk produk, tanah pertanian yang subur juga termasuk contoh barang ekonomi memiliki keterbatasan jumlahnya dan sangat penting untuk mendukung produksi pangan.
Dalam menghadapi pertumbuhan populasi dan urbanisasi, tanah pertanian yang baik menjadi semakin terbatas, membuatnya menjadi barang ekonomi yang strategis.
Dapat disimpulkan bahwa contoh-contoh barang ekonomi mencakup berbagai produk dan komoditas yang menjadi tulang punggung dinamika perekonomian.
Dari barang konsumsi seperti makanan dan pakaian yang memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga barang modal seperti mesin dan pabrik yang mempengaruhi produktivitas industri, setiap jenis barang ini memiliki peran khasnya dalam menyokong pertumbuhan ekonomi.