Consignment adalah nama lain dari konsinyasi, yakni sebuah sistem penjualan dengan menitipkan barang yang dijual kepada pihak lain untuk dijual. orang yang menyerahkan barang yang akan dijual disebut konsinyor, sedangkan yang menerima barang disebut konsinyi.
Sistem consignment ini sering digunakan dalam dunia bisnis retail atau pengusaha kecil, contoh sederhananya ibu A produksi gorengan, ia menitipkan gorengannya ke toko A dengan syarat dan ketentuan tertentu yang harus dan sudah disepakati sebelumnya.
Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini, kita akan menjelaskan secara lengkap mengenai konsep dan manfaat dari sistem konsinyasi. Jadi, mari kita pelajari lebih dalam tentang consignment, bagaimana consignment bekerja, dan peran yang dimainkan oleh consignor dalam sistem ini.
Apa itu Consignment? Consignment adalah sebuah sistem bisnis di mana pemilik barang atau penjual mengirimkan barang-barangnya kepada pihak lain, pihak pedagang yang menitipkan barang disebut sebagai consignee, untuk dijual dengan persetujuan bahwa penjual akan menerima pembayaran hanya jika barang terjual.
Dikutip dari Wikipedia, konsinyasi adalah suatu sistem penitipan barang dagangan untuk dijual dengan ketentuan bahwa barang yang tidak laku dapat dikembalikan kepada yang menitipkan.
Pada sistem konsinyasi, pemilik barang tetap menjadi pemilik barang tersebut hingga terjadi penjualan kepada konsumen akhir. Konsep ini bertujuan untuk meminimalkan risiko dan investasi yang harus ditanggung oleh penjual.
Dalam hal ini, bisa disimpulkan jika sistem consignment adalah seorang menitipkan barang yang akan dijual kepada pihak lain untuk dijual, dan penjual tersebut akan menerima bayaran sesuai dengan jumlah barang yang terjual.
Pihak yang dititipi barang bisa menjual dengan harga penjualan yang lebih tinggi dari harga penjualan pemilik produk untuk mendapatkan keuntungan, sehingga praktek consignment ini kedua pihak sama-sama bisa mendapatkan keuntungan.
Adapun keuntungan yang dapat diperoleh produsen adalah bisa menjual tanpa perlu sewa tempat, sedangkan pihak yang dititipi produk mendapat keuntungan dari laba produk yang berhasil terjual.
Sebagai contoh, bayangkan Anda memiliki toko pakaian dan ingin menjual produk-produk dari produsen pakaian lokal. Dengan menggunakan sistem konsinyasi, Anda dapat menyimpan barang-barang tersebut di toko Anda dan menjualnya kepada konsumen.
Jika barang terjual, Anda akan membayar produsen sebagian dari hasil penjualan sebagai ganti pemakaian barang tersebut. Namun, jika barang tidak terjual, Anda dapat mengembalikan barang tersebut kepada produsen tanpa membayar.
Sistem konsinyasi bekerja dengan prinsip kerjasama antara pemilik barang dan consignor. Berikut adalah langkah-langkah cara kerja sistem konsinyasi:
Pertama-tama, pemilik barang dan consignor harus mencapai kesepakatan mengenai persyaratan dan kondisi consignment. Kesepakatan ini mencakup hal-hal seperti harga jual, pembagian hasil penjualan, batas waktu penjualan, dan lain-lain.
Setelah kesepakatan dicapai, pemilik barang akan mengirimkan barang-barang tersebut kepada consignor. Barang-barang ini akan disimpan dan ditampilkan di toko atau tempat penjualan consignor.
consignor bertanggung jawab untuk memasarkan dan menjual barang kepada konsumen. Ketika barang terjual, consignor akan mencatat penjualan dan memberikan pembayaran kepada pemilik barang sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat.
Pada interval waktu yang disepakati, consignor akan memberikan laporan penjualan kepada pemilik barang. Berdasarkan laporan ini, pemilik barang akan menerima pembayaran sesuai dengan persentase atau jumlah yang telah ditentukan sebelumnya.
Dengan kata lain, cara kerja consigment adalah adalah suatu metode penjualan di mana pemilik barang (consignor) menyerahkan produk yang akan dijual kepada pihak lain (consignee) untuk dijual tanpa harus membeli terlebih dahulu kepada pemilik barang tersebut. Biasanya consigne ini pemilik toko atau warung yang memiliki tempat atau media jualan.
Sistem konsinyasi memberikan berbagai manfaat baik bagi pemilik barang maupun consignor. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari sistem consignment:
Dalam sistem konsinyasi, pemilik barang tidak perlu mengeluarkan modal untuk membeli barang-barang yang akan dijual, sehingga dapat mengurangi risiko kerugian, dimana risiko kerugian diakibatkan dari barang yang tidak terjual juga menjadi tanggung jawab consignor. Hal ini memberikan keuntungan bagi pemilik barang karena mereka tidak perlu meresikokan modal mereka.
Dengan menggunakan sistem konsinyasi, pemilik barang dapat menjangkau pasar yang lebih luas melalui jaringan penjualan consignor. consignor biasanya memiliki pengetahuan dan akses ke pasar yang lebih luas, sehingga dapat membantu meningkatkan visibilitas dan penjualan produk.
Sistem consignment mendorong terjalinnya hubungan yang baik antara pemilik barang dan consignor. Keduanya memiliki kepentingan yang saling terkait dalam kesuksesan penjualan barang. Dimana, pemilik barang bisa menjual barang tanpa harus memiliki toko/ tempat, sedangkan pihak yang dititip dapat menjual barang tanpa perlu memproduksi barang sendiri. Dengan saling bekerja sama, mereka dapat mencapai tujuan bersama yaitu meningkatkan penjualan dan keuntungan.
Bagi pemilik barang, sistem konsinyasi dapat membantu menghindari overstock atau barang yang menumpuk di gudang tanpa terjual. Dengan adanya consignor yang bertanggung jawab menjual barang, pemilik barang dapat memastikan bahwa barang-barang mereka tetap beredar di pasaran dan tidak menyebabkan kerugian karena kehilangan penjualan.
Berikut beberapa kelebihan sistem konsinyasi bagi pemilik produk dan penjualnya:
Dengan demikian, sistem consigment atau konsinyasi ini menguntungkan antara kedua belah pihak, pemilik barang bisa menjual dagangannya ke tempat consignee, bagi consignee bisa mendapatkan komisi atau keutungan dari menjual barang tersebut.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, selain memiliki kelebihan, berikut adalah beberapa list kekurangan dari sistem konsinyasi yang bisa Anda pertimbangkan juga.
Meskipun sistem konsinyasi memiliki kekurangan, manfaat yang ditawarkannya seringkali lebih besar daripada risiko yang terkait, meskipun sebelumnya syarat dan ketentuannya sudah disepakati oleh kedua belah pihak.
Dengan perencanaan yang tepat dan pemilihan mitra consignor yang baik, sistem consignment dapat menjadi strategi penjualan yang efektif bagi banyak bisnis.
Jika Anda tertarik untuk menjalankan sistem penjualan konsinyasi dalam bisnis Anda, berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda memulainya:
Pemilihan consignor yang dapat dipercaya adalah kunci keberhasilan sistem konsinyasi. Cari mitra yang memiliki reputasi baik, memiliki pengalaman dalam industri yang relevan, dan memiliki jaringan penjualan yang luas.
Pastikan untuk mencapai kesepakatan yang jelas dengan consignor mengenai persyaratan, pembagian hasil penjualan, batas waktu penjualan, dan aspek-aspek penting lainnya. Dokumentasikan kesepakatan tersebut dalam kontrak agar kedua belah pihak memiliki pedoman yang jelas.
Selalu pantau dan evaluasi penjualan produk konsinyasi secara berkala. Periksa laporan penjualan yang diberikan oleh consignor dan bandingkan dengan ekspektasi Anda. Jika ada masalah atau peluang peningkatan, diskusikan dengan consignor untuk mencari solusi yang tepat.
Untuk memudahkan pengelolaan bisnis konsinyasi, gunakan sistem akuntansi yang telah dirancang khusus untuk bisnis consignment, seperti Beeaccounting. Sistem ini dapat membantu Anda mengelola stok, melacak penjualan, dan memantau keuntungan secara efisien.
Dengan mengikuti tips-tips di atas dan memanfaatkan sistem konsinyasi yang tepat, Anda dapat meningkatkan efisiensi penjualan dan mengoptimalkan keuntungan bisnis Anda.
Dalam kesimpulan, sistem konsinyasi atau consignment adalah sebuah konsep bisnis di mana pemilik barang mengirimkan barang-barangnya kepada consignor untuk dijual dengan pembayaran hanya diterima jika barang terjual.
Sistem ini memberikan manfaat seperti mengurangi risiko pemilik barang, menjangkau pasar yang lebih luas, dan mendorong kebersamaan antara pemilik barang dan consignor. Namun, perlu diingat bahwa pemilihan mitra consignor yang tepat dan pengelolaan yang baik sangat penting untuk keberhasilan sistem consignment.
Dengan memahami dan mengikuti tips-tips yang telah disebutkan, Anda dapat menjalankan sistem konsinyasi dengan sukses dalam bisnis Anda.