Logo Bee Web

Peran dan Tugas Consignee dalam Penerimaan Barang

Pelajari peran penting Consignee dalam penerimaan barang dan perbedaannya dengan Consignor pada bisnis konsinyasi.
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori: ,
Terbit: Thursday, 22 June 2023
Diperbarui: Friday, 13 October 2023
Daftar Isi

Consignment atau konsinyasi adalah suatu sistem bisnis di mana pihak yang menyediakan barang (consignor) menyerahkan barang kepada pihak yang akan menjualnya (consignee), namun kepemilikan barang tetap berada di tangan consignor.

Dalam konteks ini, consignee merupakan pihak yang bertindak sebagai agen atau perantara dalam proses pengiriman dan penjualan barang tersebut.

Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan secara lengkap apa itu consignee, perbedaannya dengan consignor, tugas-tugas yang harus dilakukan oleh Penerima barang, serta kelebihan dan kekurangan bisnis konsinyasi. Selain itu, kita juga akan membahas manfaat software akuntansi Beeaccounting untuk bisnis konsinyasi.

Apa itu Consignee?

Sebelum kita memahami peran perantara penerima dan penjual, mari kita bahas terlebih dahulu pengertian consignee itu sendiri. Consignee adalah pihak yang ditunjuk atau penerima akhir dalam suatu pengiriman barang, bisa disebut dengan penerima barang atau importir.

Dalam konteks bisnis konsinyasi, Penerima barang merupakan pihak yang menerima barang dagangan yang dikirim oleh consignor untuk dijual atau didistribusikan.

Consignee adalah penerima akhir dari barang yang dikirim melalui sistem konsinyasi. penerima barang memiliki tanggung jawab untuk menjual atau mendistribusikan barang tersebut sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati dengan consignor.

Sedangan yang menjadikan perbedaan konsinyasi dengan dropshipper adalah stok barang, dimana untuk konsinyasi mengarusnya consigne melakukan stok barang di rumah sedangkan dropriper tidak perlu memiliki stok.

Perbedaan Consignee dengan Consignor

Dalam konsep konsinyasi, terdapat perbedaan peran antara consignee dan consignor. Consignor adalah pemilik barang yang menitipkan barangnya kepada consignee untuk dijual. Consignor memiliki kepentingan dalam menjual barang dan mendapatkan keuntungan dari penjualan tersebut.

Mereka bertanggung jawab untuk memastikan barang dikirim ke consignee dengan aman dan dalam kondisi yang baik. Consignor juga memiliki hak untuk mengatur harga jual barang, mengatur batas waktu penjualan, serta melakukan pengecekan terhadap laporan penjualan dan pembayaran yang diterima dari penerima barang.

Kesimpulnnya, consignor merupakan pihak yang menitipkan barang kepada penerima barang dengan harapan dapat menjualnya. Consignor memiliki tanggung jawab dalam memilih consignee yang dapat dipercaya dan memiliki reputasi baik. Consignor juga bertanggung jawab dalam menyediakan barang yang berkualitas dan mendukung proses pemasaran.

Baca Juga: Konsinyasi adalah Sistem Kerja Sama, Ini Penjelasan Detailnya

Tugas-Tugas Consignee

Sebagai penerima barang, Penerima barang memiliki beberapa tugas penting dalam proses konsinyasi. Berikut adalah tugas-tugas penerima barang yang dijelaskan berdasarkan sumber-sumber yang telah disebutkan.

1. Menerima Barang dari Consignor

Consignee bertanggung jawab menerima barang dari consignor dengan teliti. Pada saat penerimaan barang, consignee harus memeriksa kondisi barang dan mencatat jumlah serta detail barang yang diterima.

2. Menyimpan, Mengelola Stok dan Display Barang

Penerima barang harus mengatur dan menyimpan barang dengan baik. Menurut everpro.id, Penerima barang juga bertanggung jawab dalam menampilkan barang secara menarik dan mengatur penempatan barang di toko atau outlet.

3. Menjaga Kondisi Barang agar Tetap dalam Keadaan Baik

Penerima barang harus menjaga dan merawat barang dagangan dengan baik agar tetap dalam kondisi yang layak jual. Hal ini meliputi menjaga kebersihan, mencegah kerusakan, dan menghindari kehilangan barang selama proses penjualan.

4. Mempromosikan dan Menjual barang

Penerima barang memiliki tanggung jawab dalam memasarkan dan menjual barang dengan strategi yang efektif. Consignee harus memiliki pengetahuan tentang target pasar dan pelanggan potensial. Dalam menjual barang,   mereka dapat menggunakan berbagai metode promosi dan periklanan yang sesuai.

5. Mengumpulkan Hasil Penjualan dan Laporan Penjualan

Penerima barang harus menyusun laporan penjualan secara teratur dan mengirimkan hasil penjualan serta pembayaran kepada consignor. Laporan ini harus akurat dan transparan agar consignor dapat memantau penjualan dan keuangan dengan baik.

6. Menyelesaikan Pembayaran dan Melaporkan Transaksi kepada Consignor

Penerima barang bertanggung jawab untuk melakukan pembayaran kepada consignor atas barang dagangan yang terjual. Selain itu, mereka juga harus menyampaikan laporan transaksi secara teratur kepada consignor, termasuk detail penjualan dan pembayaran yang telah dilakukan.

7. Pengembalian atau Penarikan Barang

Jika ada barang dagangan yang tidak terjual dalam jangka waktu yang ditentukan, consignee perlu mengatur pengiriman kembali barang tersebut kepada consignor. Hal ini melibatkan proses pengemasan dan pengiriman yang aman, serta pelaporan kepada consignor mengenai barang yang dikembalikan.

Tugas-tugas consignee tersebut sangat penting dalam menjalankan bisnis konsinyasi. Keterampilan dalam mengelola stok barang, memasarkan produk, serta melakukan pelaporan dan pembayaran yang tepat akan membantu mereka mencapai keberhasilan dalam bisnis ini

Kelebihan Bisnis Konsinyasi bagi Consignee

Cosignee adalah

Consignee adalah penerima barang yang juga bisa disebut dengan importir (Credit: Freepik.com)

Bisnis konsinyasi memiliki beberapa kelebihan yang dapat menguntungkan baik bagi consignor maupun consignee. Berikut adalah beberapa kelebihan bisnis konsinyasi:

#Kelebihan Bisnis Konsinyasi bagi Consignor:

  • Mendapatkan akses ke pasar yang lebih luas melalui toko-toko consignee.
  • Mengurangi risiko persediaan yang tidak terjual.
  • Mendapatkan pemantauan langsung terhadap penjualan dan kinerja produk.
  • Mengurangi biaya pemasaran dan promosi.

#Kelebihan Bisnis Konsinyasi bagi Consignee:

  • Mendapatkan akses kepada berbagai produk yang dapat meningkatkan variasi penawaran kepada pelanggan.
  • Mengurangi risiko modal karena tidak perlu membeli stok barang terlebih dahulu.
  • Mendapatkan komisi atau keuntungan dari penjualan barang.
  • Mendapatkan dukungan dari consignor dalam hal promosi dan pemasaran.

Kelebihan-kelebihan ini menjadikan bisnis konsinyasi sebagai alternatif yang menarik bagi para pelaku bisnis untuk memperluas jangkauan pasar dan mengurangi risiko persediaan yang tidak terjual.

Kekurangan Bisnis Konsinyasi bagi Consignee

Tentu saja, bisnis konsinyasi juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan consignee. Berikut adalah beberapa kekurangan bisnis konsinyasi:

#Kekurangan Bisnis Konsinyasi bagi Consignor:

  • Menghadapi risiko penjualan yang tidak stabil karena tergantung pada kinerja consignee.
  • Harus memberikan komisi atau bagian dari keuntungan penjualan kepada consignee.
  • Kesulitan dalam mengendalikan dan mengelola stok barang yang berada di tangan consignee.
  • Mengalami keterlambatan pembayaran jika barang tidak terjual atau dikembalikan.

#Kekurangan Bisnis Konsinyasi bagi Consignee:

  • Bertanggung jawab penuh atas barang yang dititipkan oleh consignor
  • Menghadapi risiko memiliki stok barang yang tidak terjual atau tidak diminati pelanggan.
  • Consignee bergantung pada ketersediaan barang dari consignor. Jika consignor tidak dapat menyediakan barang yang dibutuhkan, consignee mungkin kehilangan peluang penjualan.
  • Menerima keuntungan yang lebih rendah dibandingkan jika menjual produk sendiri.

Secara keseluruhan, kekurangan-kekurangan ini harus dipertimbangkan secara hati-hati oleh consignor dan consignee sebelum memutuskan untuk terlibat dalam bisnis konsinyasi.

Baca Juga: Pengertian Sistem Konsinyasi dan Contoh Pencatatan Akuntansinya

Gunakan Software Konsinyasi

Beeaccounting Laba Rugi Bisnis Konsinyasi

Dalam mengelola bisnis konsinyasi, penting bagi consignor dan consignee untuk memiliki sistem akuntansi yang efisien dan terpercaya. Salah satu software akuntansi yang dapat memberikan manfaat bagi bisnis konsinyasi adalah software konsinyasi Beeaccounting.

Terdapat dua versi software konsinyasi dari Beeaccounting yaitu; konsinyasi keluar dan konsinyasi masuk.

Beeaccounting menyediakan modul khusus untuk bisnis konsinyasi yang dapat membantu dalam mengelola stok barang, penjualan, dan administrasi keuangan. Beberapa manfaat menggunakan Beeaccounting untuk bisnis konsinyasi antara lain:

  • Memonitor stok barang dengan lebih akurat dan efisien.
  • Mengelola dan melacak penjualan barang dengan mudah.
  • Membuat laporan penjualan dan keuangan secara otomatis.
  • Memudahkan proses pembayaran kepada consignor.
  • Mengoptimalkan manajemen bisnis konsinyasi secara keseluruhan.

Dengan menggunakan Beeaccounting, consignor dan consignee dapat menjalankan bisnis konsinyasi dengan lebih efisien dan terorganisir, serta mendapatkan informasi yang akurat mengenai kinerja bisnis.

Kesimpulan

Dalam bisnis konsinyasi, peran consignee sangat penting sebagai penerima akhir dan penjual barang dagangan. Consignee memiliki tugas-tugas yang harus dilakukan, baik dalam hal penerimaan barang, penjualan, pengelolaan stok, dan pelaporan penjualan. Bisnis konsinyasi memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan oleh consignor dan consignee.

Artikel Populer

Contoh Pasar Oligopoli Potret Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Ragam contoh pasar oligopoli yang Anda ketahui bisa menambah wawasan dalam memahami jenis market ini. pasar jenis ini merupakan salah
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu