🚀 MOVE ON ke Bee, Nikmati Diskon 20% Sekarang!
Logo Bee Web

Conflict of Interest: Penyebab, Contoh dan Cara Mengatasinya

Conflict of interest adalah situasi dimana seorang lebih mengedepankan kepentingan pribadi atau ego dibandingkan dengan kode etik yang berlaku
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Dipublish Tgl: Friday, 13 October 2023

Conflict of interest adalah situasi dimana seseorang lebih mengedepankan kepentingan pribadi atau ego dibandingkan dengan kode etik yang berlaku. Situasi ini sangat memungkinkan muncul dalam dunia kerja, bahkan pendidikan hingga politik.

Konflik kepentingan terjadi ketika individu atau lembaga memiliki kepentingan pribadi yang dapat mempengaruhi objektivitas atau keputusan yang harus mereka buat dalam kapasitas profesional mereka.

Hal ini dapat mengakibatkan ketidaksetaraan, penyalahgunaan kekuasaan, dan hilangnya kepercayaan masyarakat. Dalam artikel ini kita akan membahas lebih lanjut dari pengertian, penyebab, contoh dan cara mengatasinya.

Apa itu Conflict of Interest?

konflik berkepentingan

Ilustrasi konflik dalam perusahaan (Credit: Freepik.com)

Konflik kepentingan atau conflict of interest adalah situasi di mana individu atau entitas memiliki kepentingan pribadi yang dapat mempengaruhi atau merusak objektivitas dan integritas dalam pengambilan keputusan atau pelaksanaan tugas mereka dalam suatu konteks profesional atau organisasional.

Kemudian menurut Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Pasal 43 tentang Administrasi Pemerintah, bahwa conflict of interest terjadi dalam menetapkan keputusan biasanya dilatarbelakangi oleh: kepentingan pribadi/ bisnis, hubungan kerabat dan keluarga, hubungan dengan wakil yang terlibat.

Lalu, hubungan dengan pihak yang bekerja dan mendapat gaji dari pihak yang terlibat, hubungan dengan pihak yang memberikan rekomendasi terhadap pihak yang terlibat dan hubungan dengan pihak-pihak lain yang dilarang oleh ketentuan peraturan perundang-undangan.

Jika hal ini terus terjadi dalam dalam bisnis maka dapat merusak reputasi perusahaan, mempengaruhi kepercayaan pelanggan, dan dalam beberapa kasus, bahkan melanggar hukum atau peraturan.

Oleh karena itu, perusahaan sering memiliki kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk mengidentifikasi, mengungkapkan, dan mengelola konflik kepentingan agar tidak merugikan perusahaan dan stakeholder lainnya.

Penyebab Conflict of Interest

Menurut Kementrian Keuangan Indonesia (Kemenkeu), conflict of interest bisa terjadi karena didasari oleh beberapa hal berikut:

1. Gratifikasi

Penyebab pertama adalah adanya gratifikasi atau istilah umumnya adalah suap, konflik kepentingan ini dapat timbul ketika individu atau pejabat dalam suatu organisasi menerima hadiah, imbalan, atau gratifikasi dari pihak eksternal.

Dimana dengan adanya gratifikasi maka langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan mereka dalam kapasitas profesional. Gratifikasi ini bisa berupa uang, barang, atau layanan yang diberikan sebagai insentif atau pengaruh yang tidak sah.

2. Kendala pada Sistem Perusahaan

Kedua adalah adanya kendala pada sistem perusahaan, umumnya kendala ini terjadi karena tidak transparan atau kurangnya prosedur pengawasan yang efektif dapat menciptakan situasi di mana konflik kepentingan sulit terdeteksi atau diatasi. Kurangnya transparansi bisa memungkinkan individu untuk memanfaatkan posisi mereka tanpa terungkap.

3. Rangkap Jabatan

Mungkin sebagian besar perusahaan menganggap rangkap jabatan bisa menjadi salah satu cara dalam meningkatkan efisiensi pengeluaran karena dapat menghemat pengeluaran dalam hal gaji. Namun, siapa sangka rangkap jabatan bisa menjadikan potensi terjadinya konflik berkepentingan.

Rangkap jabatan sendiri terjadi ketika seseorang menduduki beberapa posisi atau peran dalam organisasi yang berbeda, dan kepentingan dari satu posisi dapat bertentangan dengan yang lain. Ini dapat mengaburkan garis antara kepentingan pribadi dan profesional.

4. Nepotisme

Keempat ada nepotisme, kegiatan ini akan merugikan dimana saja tempat dia dipraktekkan baik di bidang bisnis, pendidikan hingga pemerintahan. Pengertian dari nepotisme sendiri adalah memberikan perlakuan khusus atau peluang kepada anggota keluarga atau teman-teman dekat mereka dalam konteks pekerjaan atau bisnis. Ini dapat merugikan organisasi karena keputusan yang diambil tidak selalu berdasarkan kemampuan atau kualifikasi, melainkan hubungan personal.

5. Penyalahgunaan Kekuasaan

Terakhir adalah penyalahgunaan kekuasaan, yang mana konflik kepentingan dapat muncul jika individu yang memiliki wewenang dalam suatu organisasi atau institusi menggunakan kekuasaan mereka untuk keuntungan pribadi atau kelompok tertentu. Penyalahgunaan kekuasaan seperti ini dapat merugikan organisasi dan masyarakat secara keseluruhan.

Mengenali dan mengatasi konflik kepentingan adalah penting untuk memastikan bahwa keputusan dan tindakan yang diambil dalam lingkungan bisnis atau pemerintahan bersifat adil, objektif, dan sesuai dengan prinsip-prinsip etika dan tata kelola yang baik.

Baca Juga: Prinsip Etika Bisnis untuk Kesuksesan Bisnis Berkelanjutan

Contoh Conflict of Interest

Ilustrasi Gratifikasi Penyebab Conflict Of Interest

Ilustrasi Gratifikasi Penyebab Conflict of Interest (Credit: Freepik.com)

Berikut adalah beberapa contoh konkret dari situasi konflik kepentingan dalam berbagai konteks:

1. Dokter yang Menerima Imbalan dari Perusahaan Farmasi

Contoh yang pertama terjadi dalam bidang kesehatan, dimana seorang dokter yang menerima imbalan besar dari perusahaan farmasi untuk mempromosikan produk mereka kepada pasien atau rekan dokter dapat mengalami konflik kepentingan.

Dokter tersebut mungkin akan lebih cenderung meresepkan obat dari perusahaan farmasi yang memberikan imbalan besar, bahkan jika obat tersebut mungkin tidak sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan pasien.

2. Direktur Perusahaan yang Menetapkan Gaji Mereka Sendiri

Contoh kedua ini bisa saja terjadi dalam perusahaan kecil yang dimiliki dan dijalankan oleh seorang direktur tunggal, konflik kepentingan dapat muncul ketika direktur tersebut menetapkan gaji mereka sendiri tanpa pengawasan atau peninjauan yang objektif. Hal ini dapat menghasilkan gaji yang tidak sebanding dengan kontribusi yang sebenarnya terhadap perusahaan.

3. Pegawai yang Memanfaatkan Informasi Rahasia Perusahaan

Situasi ini digambarkan terjadi ketika seorang pegawai yang memiliki akses ke informasi rahasia atau rahasia dagang perusahaan. Kemudian menggunakan informasi tersebut untuk keuntungan pribadi, seperti berinvestasi di pasar saham, dapat menghadapi konflik kepentingan dan melanggar hukum insider trading.

Contoh-contoh ini menunjukkan beragam situasi di mana konflik kepentingan dapat timbul, mengancam integritas dan objektivitas individu atau organisasi yang terlibat. Mengelola konflik kepentingan dan memastikan bahwa keputusan diambil berdasarkan pertimbangan yang adil dan objektif adalah kunci dalam mencegah dampak negatif dari konflik kepentingan.

Cara Mengatasi Conflict of Interest

Berikut langkah-langkah dalam mengatasi conflict of interest:

1. Mengutamakan Kepentingan Publik

Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam mengatasi conflict of interest adalah bersikap profesional dalam bekerja. Dengan mengutamakan kepentingan publik daripada keuntungan pribadi, khususnya bagi yang memiliki kuasa dan wewenang dalam perusahaan.

Individu dalam organisasi harus memahami bahwa keputusan dan tindakan mereka harus diarahkan untuk menguntungkan organisasi dan masyarakat secara keseluruhan, bukan untuk keuntungan pribadi

2. Transparansi Pekerjaan

Cara mengatasi conflict of interest yang tak kalah penting lainnya adalah transparansi pekerjaan. Organisasi harus mendorong transparansi dalam pekerjaan dan pengambilan keputusan. Ini termasuk mengungkapkan potensi konflik kepentingan kepada pihak yang berwenang.

Baik dalam bentuk laporan tertulis maupun dalam pertemuan internal. Transparansi memungkinkan pihak lain untuk menilai apakah konflik kepentingan mungkin mempengaruhi objektivitas keputusan.

3. Memahami kebijakan Perusahaan

Selanjutnya adalah memahami bagaimana kebijakan perusahaan yang berlaku, dengan pemahaman yang baik tentang kebijakan internal yang berkaitan dengan konflik kepentingan maka individu yang berkaitan lebih tahu apa yang dikerjaan dan tanggung jawabnya.

Ini termasuk aturan tentang penerimaan hadiah, hubungan dengan pemasok, dan pengungkapan kepentingan pribadi. Memahami kebijakan perusahaan adalah langkah awal dalam mencegah dan mengatasi konflik kepentingan.

4. Mengatur Kode Etik

Setiap organisasi wajib memiliki kode etik atau kode perilaku yang jelas yang memberikan panduan tentang bagaimana anggota organisasi harus bersikap dalam situasi yang melibatkan konflik kepentingan. Kode etik ini harus menekankan pentingnya integritas, kejujuran, dan kepentingan organisasi di atas segalanya.

5. Mitigasi dengan Manajemen Konflik

Terakhir, ketika konflik kepentingan muncul, organisasi harus memiliki prosedur untuk mengatasi situasi tersebut. Ini bisa mencakup pengunduran diri dari peran tertentu, pemindahan tanggung jawab, atau pengambilan keputusan lain untuk menghilangkan atau mengurangi konflik kepentingan.

Pengelolaan konflik kepentingan juga bisa melibatkan pengawasan eksternal atau komite khusus yang bertanggung jawab untuk menilai dan menangani konflik tersebut. Cara ini bersifat proaktif dan dapat membantu organisasi menghindari konflik kepentingan dengan menjaga integritas dan reputasi organisasi.

Baca Juga: Tips Manajemen Konflik, Atasi Masalah di Tempat Kerja

Kesimpulan

Dalam era bisnis yang semakin kompleks dan kompetitif, mengelola conflict of interest dengan baik menjadi semakin krusial. Konflik kepentingan dapat merusak reputasi perusahaan, mempengaruhi kepercayaan pemegang saham dan pelanggan, serta berdampak negatif pada kinerja dan profitabilitas.

Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam mengidentifikasi, mengungkapkan, dan mengatasi konflik kepentingan. Salah satu solusi yang dapat mendukung transparansi dan integritas dalam manajemen bisnis adalah menggunakan software akuntansi online Beecloud.

Beecloud tidak hanya menyediakan alat yang kuat untuk mengelola aspek keuangan bisnis Anda, tetapi juga membantu mengurangi potensi konflik kepentingan. Dengan sistem yang terpadu, Beecloud memungkinkan pemantauan yang ketat terhadap transaksi dan keuangan, meminimalkan peluang manipulasi atau penyalahgunaan.

Selain itu, laporan keuangan yang mudah diakses dan dianalisis secara real-time membantu dalam mengungkapkan potensi konflik kepentingan dengan cepat, memungkinkan tindakan korektif yang segera diambil. Yuk langganan sekarang dan dapatkan akses GRATIS trial khusus pengguna pertama dengan klik banner di bawah ini!

Beecloud Bisa Kelola Manajemen Bisnis Tidak Asal Asalan Berdasarkan Laporan Keuangan

Artikel Terkait

10 Contoh BUMS di Indonesia dan Informasi Lainnya, Lengkap!
Indonesia memiliki beragam contoh BUMS (Badan Usaha Milik Swasta) yang berperan penting dalam perekonomian. Dimana badan usaha ini ini hadir
Baca Juga
Koperasi Serba Usaha: Sejarah, Contoh, dan Cara Mendirikan
Dalam era ekonomi yang semakin kompleks, koperasi serba usaha telah menjadi pilihan yang populer bagi banyak individu yang ingin membangun
Baca Juga
Pareto adalah Aturan 80/20, Apa itu dan Bagaimana Contohnya?
Pareto juga dikenal sebagai prinsip 80/20, secara pengertian prinsip pareto adalah rangkuman esensi bahwa sebagian kecil dari upaya atau faktor
Baca Juga
Tangible Asset atau Aset Berwujud, ini Contoh dan Jenis-Jenisnya
Tangible asset adalah nama lain dari aset berwujud dalam sebuah bisnis yang berperan dalam dalam mendukung operasional bisnis, aset ini
Baca Juga
Contoh Perencanaan Usaha: Tips Membuat Usaha yang Sukses
Memulai usaha baru bisa menjadi tantangan yang menarik, tetapi tanpa rencana usaha yang matang, kesuksesan bisa sulit dicapai. Dalam artikel
Baca Juga
Syarat dan Cara Urus Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK)
Pengembangan usaha mikro dan kecil (UMK) telah menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di banyak negara. Di tengah semangat untuk mendorong
Baca Juga

Artikel Populer

Pengertian Perpetual Adalah, Jenis, Keuntungan, dan Kelemahan
Dalam dunia bisnis, perpetual adalah salah satu istilah sering kali menjadi perhatian karena mengacu pada konsep yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Baca Juga
Fakta Michelin Star dan Resto Indonesia yang Pernah Meraihnya
Michelin Star, atau Bintang Michelin, adalah salah satu penghargaan kuliner paling bergengsi di dunia, yang diberikan oleh Michelin Guide kepada
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Mengenal Siklus Hidup Produk, Tahapan, Contoh dan Strateginya
Menurut Levitt melalui artikel berjudul "Exploit the Product Life Cycle" pada tahun 1965 menjelaskan jika  konsep Siklus Hidup Produk  atau
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu