Cash advance adalah salah satu layanan keuangan yang sering kali digunakan sebagai solusi cepat untuk kebutuhan dana mendesak. Selain itu, ini juga bisa menjadi alat finansial yang dapat memberikan likuiditas cepat untuk keperluan operasional atau investasi jangka pendek.
Khususnya bagi usaha yang berskala kecil dan menengah, cash advance bisa menjadi solusi ketika arus kas sedang ketat dan membutuhkan dana untuk memenuhi kebutuhan mendesak seperti pembelian inventaris, pembayaran gaji, atau pengembangan usaha.
Meskipun demikian, pelaku usaha perlu mengenai dan membatasi penggunaannya agar tidak menumpuk beban usaha terlalu banyak. Pada artikel ini kita akan membahas lebih detail mengenai apa itu cash advance, bagaimana ketentuannya hingga kelebihan dan kekurangannya.
Mengutip dari laman upj.ac.id, cash advance adalah bentuk pengajuan pembayaran untuk keperluan pembelian kebutuhan bisnis, dimana dalam penyajiannya biasanya disertakan dengan form payment confirmation, request & requisition yang sudah disetujui.
Sedangkan cash advance dalam akuntansi adalah uang muka atau pembayaran di muka untuk suatu barang, jasa, atau pengeluaran yang akan terjadi di masa depan.
Uang muka ini biasanya diberikan kepada karyawan atau pihak ketiga untuk keperluan tertentu, seperti perjalanan dinas, pembelian persediaan, atau pembayaran biaya proyek.
Bisa dikatakan jika, cash advance merupakan fitur kartu kredit yang memungkinkan penarikan uang tunai di ATM. Mirip dengan kartu debit, pengguna memasukkan kartu dan PIN, lalu memilih jumlah yang ingin ditarik. Namun, ada batasan penarikan, umumnya 30% dari limit kartu kredit.
Cash advance ideal untuk situasi darurat bisnis, seperti saat keuangan tidak stabil atau tabungan perusahaan habis. Penggunaannya harus bijak dan hati-hati karena cash advance memiliki bunga yang lebih tinggi daripada pinjaman bank atau mungkin pinjaman usaha lainnya.
Berikut adalah ketentuan biaya cash advance yang perlu Anda perhatikan:
Ketentuan pertama adalah dari biaya layanannya, dimana bank menetapkan biaya layanan tetap untuk setiap penarikan uang tunai menggunakan sistem cash advance. Besar biaya tetap ini bervariasi antara Rp50.000 hingga Rp150.000.
Selain biaya tetap, beberapa bank membebankan biaya layanan berdasarkan persentase dari jumlah uang yang ditarik. Persentase ini biasanya berkisar antara 3% hingga 5% dari jumlah penarikan, dengan batas maksimal biaya biasanya tidak melebihi Rp150.000.
Selanjutnya adalah biaya transaksi, setiap Penarikan uang tunai melalui sistem cash advance juga dikenakan biaya transaksi, mirip dengan biaya penarikan tunai di mesin ATM. Besarnya biaya transaksi ini ditentukan oleh bank dan jenis kartu yang digunakan.
Terakhir adalah biaya bunga, dimana setiap penarikan uang tunai melalui sistem cash advance biasanya dikenakan biaya bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan pembelian barang menggunakan kartu kredit. Bunga ini dikenakan sejak hari pertama penarikan hingga pembayaran dilakukan.
Jika seorang pengguna menarik uang tunai sebesar Rp1.000.000 melalui cash advance, berikut adalah contoh perhitungan biaya yang mungkin dikenakan:
Maka, Total biaya yang harus dibayar dalam 30 hari:
Diket:
Total Biaya = Biaya Layanan + Biaya Penarikan + Biaya Bunga = Rp100.000 + Rp10.000 + Rp30.000 = Rp140.000
Menggunakan cash advance memang bisa menjadi solusi cepat untuk kebutuhan mendesak, tetapi ada beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan sebelum Anda memutuskan untuk menggunakannya.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda pertimbangkan sebelum memutuskan untuk menggunakan cash advance pada bisnis Anda:
Pertama adakah biaya layanan atau cash advance fee bisa cukup tinggi, baik dalam bentuk biaya tetap maupun persentase dari jumlah penarikan. Pastikan Anda memahami biaya ini sebelum menarik dana. Misalnya, beberapa bank mengenakan biaya tetap antara Rp50.000 hingga Rp150.000, atau 3%-5% dari jumlah penarikan.
Selanjutnya adalah dari segi biaya penarikan, dimana penarikan uang tunai melalui mesin ATM atau teller bank biasanya dikenakan biaya transaksi tambahan. Besarnya biaya ini tergantung pada kebijakan bank dan jenis kartu yang Anda gunakan.
Berikutnya ada setoran bunga, dimana biasanya bunga yang dikenakan pada cash advance biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan pembelian barang menggunakan kartu kredit. Bunga ini mulai dihitung sejak hari pertama penarikan dan dapat menambah jumlah hutang dengan cepat jika tidak segera dilunasi.
Sebelum menggunakan cash advance, pertimbangkan alternatif pembiayaan lain yang mungkin memiliki biaya dan bunga lebih rendah, seperti pinjaman pribadi, kredit tanpa agunan (KTA), atau meminjam dari teman atau keluarga.
Baca Juga: 13 Jenis Pinjaman Modal Usaha, Kekurangan dan Kelebihannya
Hal yang tidak kalah penting untuk dipertimbangkan adalah kemampuan untuk membayar kembali jumlah yang dipinjam beserta bunga dan biaya tambahan dalam waktu singkat.
Penggunaan cash advance tanpa perencanaan yang matang bisa menyebabkan masalah keuangan yang lebih besar di masa depan. Anda bisa memantau kesehatan keuangan bisnis Anda kemudian melakukan analisa apakah benar bisnis Anda akan mampu membayarnya atau tidak.
Untuk mengetahui kesehatan keuangan bisnis diperlukan yang namanya pembukuan keuangan usaha, dari pembukuan ini baru kemudian bisa diolah untuk dijadikan laporan keuangan dan seterusnya. Dalam hal ini Anda bisa menggunakan aplikasi pembukuan keuangan usaha Beecloud.
Otomatisasi pembukuan keuangan bisnis bantu analisa keuangan akurat realtime bisa dicek dari mana dan kapan saja. Dilengkapi dengan laporan laba rugi, neraca dan lainnya lengkap, sesuai PSAK. Penasaran? Pengen uji coba dulu? Klik banner di bawah ini sekarang juga!
Selanjutnya, selain kemampuan untuk membayar kembali pastikan juga jika Anda menggunakan cash advance untuk kebutuhan yang benar-benar mendesak dan penting. Penggunaan yang tidak bijaksana, seperti untuk keperluan konsumtif atau non-darurat, bisa memperburuk kondisi keuangan Anda.
Terakhir, pertimbangkan juga skor kredit Anda. Dimana penggunaan cash advance yang berlebihan dan tidak dikelola dengan baik bisa berdampak negatif pada skor kredit Anda.
Keterlambatan pembayaran atau akumulasi hutang tinggi bisa menurunkan skor kredit, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kemampuan Anda untuk mendapatkan pinjaman usaha di masa depan.
Kelebihan dan kekurangan cash advance adalah sebagai berikut:
Dari seluruh penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa cash advance adalah fasilitas yang memungkinkan pemegang kartu kredit untuk menarik uang tunai dengan cepat, namun memiliki beberapa biaya dan risiko yang perlu dipertimbangkan secara matang.