Dalam dunia industri dan produksi, pemilik usaha harus dapat menentukan biaya produksi yang tepat agar tidak terjadi kerugian. Ada setidaknya dua metode yang dipakai dalam penentuan biaya produksi yakni metode variabel costing dan full costing.
Biaya produksi sendiri merupakan total keseluruhan dana yang harus dikeluarkan oleh perusahaan sehingga bisa menghasilkan suatu produk atau jasa. Perhitungan biaya produksi berguna sebagai pedoman dalam penentuan harga jual bagi perusahaan.
Apa yang dimaksud dengan variabel costing? Perhitungan variabel costing merupakan perhitungan harga pokok produk dalam akuntansi yang hanya memasukkan biaya produksi variabel saja.
Beberapa pengeluaran yang termasuk ke dalam faktor biaya variabel adalah biaya bahan baku, harga pokok produk, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik tertentu terkait dengan biaya produksi,
Baca Juga: Cara Mudah Menghitung Biaya Produksi Beserta Contohnya
Biaya tenaga kerja yang masuk ke biaya variabel adalah upah lembur yang besarannya ditentukan oleh lamanya pegawai bekerja lembur demi menyelesaikan pekerjaan. Biaya overhead pabrik seperti listrik, air dan tagihan variabel.
Ada 5 jenis biaya produksi atau costing yang harus dipahami oleh perusahaan sebelum menentukan harga suatu produk dan jasa yang ditawarkan. Jenis-jenis biaya tersebut mempengaruhi akumulasi pengeluaran perusahaan dalam memproduksi suatu barang ataupun jasa.
Biaya variabel atau variabel costing merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan yang besarnya dipengaruhi oleh jumlah produksi yang dilakukan. Bisa dikatakan variabel costing tergantung kepada output yang dihasilkan.
Apabila output barang yang diproduksi semakin banyak, artinya biaya variabel juga semakin besar. Sementara jika barang yang diproduksi sedikit maka variabel costing juga menurun. Variabel vost akan berfluktuasi tergantung tingkat produksi.
Baca Juga: Biaya Variabel Adalah Biaya Berubah, Ini Penjelasan Lengkapnya
Contoh variabel cost adalah pembelian bahan baku, upah tenaga kerja langsung, biaya overhead di tempat produksi.
Biaya tetap atau fixed cost merupakan biaya yang besarnya tetap atau tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi barang dan jasa. Jenis biaya tetap besarannya tidak akan mengalami perubahan baik penurunan atau peningkatan sehingga pemilik usaha dapat menganggarkan pengeluaran secara tepat.
Jumlah nominal yang harus dikeluarkan untuk biaya tetap besarannya sama di seluruh proses produksi. Contoh biaya tetap adalah gaji pokok pegawai, biaya cukai dan uang sewa gedung. Biaya ini harus tetap dikeluarkan perusahaan meskipun perusahaan sedang tidak menghasilkan produk ataupun jasa.
Berikutnya adalah biaya rata-rata atau average cost merupakan biaya yang dihitung dengan cara membagi total pengeluaran perusahaan dengan barang atau jasa yang dihasilkan. Biaya produksi per unitnya atau biaya rata-rata berguna untuk menentukan besar persentase laba yang ingin diperoleh oleh perusahaan.
Perusahaan membutuhkan informasi biaya rata-rata untuk menetapkan kebijakan produksi di masa mendatang.
Total cost atau biaya total merupakan jenis biaya yang didapatkan dengan menggabungkan biaya tetap dengan biaya variabel. Total biaya total harus dihitung sehingga perusahaan mengetahui berapa akumulasi biaya yang keluar selama proses produksi.
Biaya total merupakan biaya akhir yang baru dapat dihitung apabila perusahaan sudah menghasilkan output produksi yang bisa didistribusikan. Biaya total harus langsung dihitung setiap kali kegiatan produksi selesai dilakukan.
Biaya marginal merupakan jumlah biaya yang dibutuhkan oleh perusahaan apabila ingin meningkatkan produksi barang dan jasa. Cara menghitung biaya marginal adalah dengan menambahkan biaya variabel ketika proses produksi.
Selain itu, biaya produksi tambahan juga bisa dihitung dengan memasukkan biaya tetap ke biaya marginal.
Costing atau biaya produksi merupakan akumulasi dari keseluruhan pengeluaran yang dibutuhkan suatu badan usaha atau perusahaan sehingga bisa memproses bahan baku menjadi bahan jadi yang siap dijual ke pasar.
Dalam perhitungan biaya produksi maka ada beberapa faktor yang dilibatkan yakni biaya bahan baku, biaya tenaga kerja serta biaya overhead pabrik.
Seluruh faktor pengeluaran mulai dari barang diproduksi hingga barang siap dipasarkan harus diperhitungkan dengan teliti oleh perusahaan agar tidak terjadi kerugian.
Cara menghitung variabel cost dengan cara mengalikan jumlah produksi berdasarkan periode waktu tertentu dengan biaya variabel per unitnya. Di bawah ini adalah panduan cara menghitung biaya variabel dengan mudah:
Biaya variabel tetap = biaya variabel x kuantitas
Misalnya untuk memproduksi satu pakaian dibutuhkan biaya Rp 115.000. Maka jika jumlah baju yang diproduksi 100, total biaya variabel adalah:
Total = Rp 115.000 x 100 = Rp 11.500.000
Rumus variabel cost di atas berguna untuk membantu perusahaan mengetahui total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sejumlah unit barang atau jasa.
Metode perhitungan variabel costing untuk mengetahui biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan. Berikut adalah kelebihan yang ditawarkan oleh perhitungan biaya variabel:
Keuntungan pertama menggunakan metode perhitungan variabel costing adalah dapat memanajemen biaya lebih mudah. Teknik perhitungan ini akan membantu pihak manajemen perusahaan untuk memisahkan antara fixed cost dengan variable cost dari laporan untung rugi perusahaan.
Alhasil, perhitungan biaya pengeluaran yang berhubungan langsung dengan output produksi bisa lebih mudah dilakukan.
Mengetahui variabel costing sangat membantu perusahaan dalam mengambil kebijakan dan keputusan yang tepat. Pihak perusahaan akan lebih cepat dan efisien dalam menghitung harga akhir produk yang dijual ketika ada pesanan khusus dari konsumen.
Hal ini karena variabel costing yang berkaitan langsung dengan pengeluaran untuk produksi sudah diketahui sejak awal.
Pengetahuan akan besar biaya variabel akan sangat membantu pihak manajemen perusahaan menentukan laba jangka pendek. Total pengeluaran yang sudah dipisahkan berdasarkan perubahan volume produksi akan membantu perusahaan menentukan keuntungan yang diraih untuk jangka pendek.
Variabel costing memiliki kelemahan yang harus dipahami perusahaan sehingga dapat di backup menggunakan metode perhitungan lain. Berikut beberapa kelemahan metode perhitungan biaya variabel.
Kelemahan metode perhitungan biaya variabel adalah sulit untuk melakukan pemisahan antara discretionary fixed cost dengan jenis biaya committed fixed cost. Discretionary fixed cost atau biaya tetap diskresioner adalah jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan pada periode tertentu maupun aset tetap.
Sementara committed fixed cost adalah biaya tetap yang berhubungan dengan investasi fasilitas untuk menjaga keberlangsungan perusahaan. Kedua jenis biaya ini sulit dibedakan jika menggunakan metode perhitungan biaya variabel.
Sistem perhitungan variabel costing kurang sesuai dengan prinsip akuntansi. Metode ini akan mengaitkan kenaikan dan penurunan keuntungan perusahaan berdasarkan tingkat penjualan saja. Di dalam perhitungan variabel, maka biaya pengeluaran tetap seperti operasional pabrik tidak turut dimasukkan.
Perusahaan yang sehat harus mempunyai kemampuan dalam perhitungan biaya produksi sehingga bisa mematok harga penjualan yang tepat. Agar biaya produksi bisa dihitung maka terdapat dua metode yang bisa digunakan yakni biaya penuh dan variabel costing.
Nah, untuk meminimalisis kekurangan di atas, Anda bisa mengoptimalkan proses perhitungan biaya variabel ini agar biaya produksi perusahaan Anda bisa dihitung dan dan dikontrol dengan menggunakan software akuntansi Beeaccounting versi platinum. Mudah, akurat dan untung.