🚀 DISKON 20%! Khusus Pengguna Lama, Klaim Sebelum 28 Maret! 🔥
Logo Bee Web

Cara Menghitung Untung Jualan Dengan Tepat dan Cepat

Cara menghitung untung jualan penting dikuasai pebisnis. Dengan menghitung keuntungan yang benar, maka bisnis terhindar dari kerugian.
Penulis:
Dhea Forekha
Kategori: ,
Terbit: Thursday, 23 June 2022
Diperbarui: Friday, 14 March 2025
Daftar Isi

Cara menghitung untung jualan penting dikuasai para pebisnis. Dengan menghitung keuntungan yang benar, maka bisnis terhindar dari kerugian. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menghitung untung jualan dengan tepat.

Secara sederhana, mendapatkan keuntungan berarti selisih antara total pendapatan dari penjualan dengan total biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan atau memproduksi barang tersebut.

Pastikan untuk memilih cara yang terbaik dan tepat agar terhindar dari kerugian. Simak penjelasan lengkapnya pada artikel berikut ini:

Faktor Penentu Keuntungan Penjualan

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tinggi atau rendahnya keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Pendapatan

Pendapatan merupakan pertambahan nilai aktiva yang akan membuat nilai modal menjadi bertambah. Sederhananya, pendapatan adalah dana masuk yang didapatkan perusahaan selama operasional bisnis.

Pendapatan ini dibedakan menjadi dua jenis, yakni pendapatan operasional dan pendapatan non -operasional.

  • Pendapatan operasional adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan dari kegiatan utama bisnis tersebut, seperti pendapatan penjualan barang atau jasa, tambahan layanan dan sejenisnya.
  • Sedangkan pendapatan non operasional adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan diluar dari kegiatan utama mereka, seperti pendapatan sewa, pendapatan penjualan aset tetap, dan lain sebagainya.

2. Beban

Faktor berikutnya adalah beban, beban sendiri adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk bisa mendapatkan hasil yang lebih ekonomis. Pengeluaran beban ini membuat modal menjadi berkurang. Di dalam usaha, terdapat dua jenis beban, yaitu beban usaha dan beban di luar usaha.

  • Beban usaha atau biaya operasional merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membiayai berbagai aktivitas utama perusahaan. Seperti misalnya beban gaji, beban listrik, beban telepon, beban administrasi, beban transportasi, dan lain sebagainya.
  • Sedangkan, beban di luar usaha merupakan beban yang dikeluarkan perusahaan untuk membiayai kegiatan di luar kegiatan utama, misalnya bunga.

3. Harga Pokok Penjualan

Faktor berikutnya adalah harga pokok penjualan atau yang lebih akrab disebut dengan HPP, HPP adalah total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan atau memperoleh barang yang dijual dalam suatu periode tertentu.

Komponen dalam perhitungan HPP mencakup produksi hingga barang jadi, mulai dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik bagi perusahaan manufaktur.

Sementara untuk bisnis dagang, HPP dihitung berdasarkan persediaan awal ditambah pembelian bersih, kemudian dikurangi dengan saldo akhir persediaan. Untuk menghitung harga pokok penjualan, Anda bisa menggunakan rumus berikut ini:

Contoh Laporan Harga Pokok Penjualan (hpp)

Contoh Laporan Harga Pokok Penjualan (HPP) (Credit: bee.id)

Rumus HPP = Persediaan Awal + Pembelian Bersih - Persediaan Akhir
  • Persediaan awal adalah total saldo persediaan di awal periode akuntansi yang mencerminkan nilai barang dagangan atau bahan baku yang masih tersedia sebelum terjadi transaksi pembelian atau produksi baru.
  • Pembelian bersih adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli persediaan barang, yang sudah dikurangi dengan retur dan potongan penjualan.
  • Sedangkan persediaan akhir adalah saldo akhir persediaan yang menunjukkan jumlah barang yang masih tersisa dan belum terjual.

BACA JUGA: Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP)

4. Harga Jual Produk

Faktor berikutnya adalah harga jual produk yang ditetapkan, harga jual ini harus disesuaikan dengan biaya produksi, strategi bisnis, serta daya beli pasar. Karena pada dasarnya, harga ini sangat menentukan hasil penjualan suatu perusahaan.

Sebagai contoh, jika sebuah bisnis menetapkan harga jual terlalu tinggi tanpa mempertimbangkan harga pasar dan daya beli pelanggan, maka produk bisa menjadi kurang kompetitif dan sulit terjual, dan sebaliknya.

Dengan begitu, menentukan harga jual yang tepat menjadi langkah penting dalam memastikan bisnis tetap menguntungkan dan berkelanjutan.

Jenis-Jenis Laba/ Keuntungan

Untung atau ruginya perusahaan biasanya dilaporkan dalam laporan laba rugi, di dalam laporan laba rugi ini ada beberapa jenis laba, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Laba Kotor

Laba kotor adalah laba atau keuntungan yang diperoleh perusahaan dari selisih antara total pendapatan dan harga pokok penjualan. Keutungan ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Laba Kotor = Total Pendapatan - Harga Pokok Penjualan (HPP)

Dimana, keuntungan kotor ini menggambarkan seberapa efektif perusahaan dalam mengelola biaya produksi atau perolehan barang sebelum dikurangi dengan beban lainnya.

2. Laba Operasional

Kemudian ada laba operasional, yakni keuntungan yang diperoleh setelah mengurangi laba kotor dengan biaya operasional perusahaan, seperti biaya pemasaran, gaji karyawan, dan biaya administrasi.

Untuk menghitungnya, Anda bisa menggunakan rumus berikut ini:

Laba Operasional = Laba Kotor - Biaya Operasional

3. Laba Sebelum Pajak

Selanjutnya ada laba sebelum pajak atau earnings before tax, yakni keuntungan yang diperoleh setelah dikurangi biaya bunga tetapi sebelum dikurangi pajak penghasilan.

Untuk menghitung laba sebelum pajak, Anda bisa menggunakan rumus berikut ini:

Laba Sebelum Pajak = Laba Operasional - Beban Bunga

4. Laba Bersih

Terakhir adalah laba bersih, yakni keuntungan akhir yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi semua beban, termasuk pajak dan biaya lainnya. Untuk menghitungnya, Anda bisa menggunakan rumus berikut:

Laba Bersih = Laba Sebelum Pajak - Pajak Penghasilan

Laba bersih inilah yang mencerminkan jumlah keuntungan sebenarnya yang bisa digunakan untuk investasi kembali, pembayaran dividen, atau cadangan keuangan.

BACA JUGA: Cara Membuat Laporan Laba Rugi Perusahaan Sederhana

Bagaimana Cara Menghitung Untung Jualan?

Secara umum, Anda bisa menghitung untung penjualan atau persentase keuntungan Anda hanya perlu menghitung selisih antara pendapatan dan biaya yang dikeluarkan perusahaan. Jika nilai keuntungan dari penjualan lebih besar artinya usaha Anda sedang untung.

Sebaliknya, jika hasilnya minus atau keuntungan dari penjualan lebih rendah dibandingkan biaya yang dikeluarkan bisnis Anda sedang rugi. Lebih rincinya, Anda bisa menghitung untung penjualan dengan langkah-langkah berikut ini:

  • Menentukan harga pokok penjualan, untuk mengetahui total biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh atau memproduksi barang yang dijual.
  • Menentukan harga jual produk, untuk mempertimbangkan biaya produksi, operasional, serta margin keuntungan yang diinginkan.
  • Menghitung pendapatan total penjualan produk yang sudah dilakukan dalam satu periode tertentu, dengan rumus "Pendapatan = Harga Jual × Jumlah Produk Terjual"
  • Kemudian menghitung keuntungan kotor, dihitung dengan cara mengetahui selisih antara pendapatan dan harga pokok penjualan.
  • Kemudian menghitung total beban operasional, seperti gaji karyawan, sewa tempat, biaya pemasaran, dan biaya lainnya.
  • Menghitung laba bersih, dengan cara setelah dikurangi pajak dan beban lainnya, Anda akan mendapatkan laba bersih.
  • Terakhir adalah menghitung persentase keuntungan, dengan rumus "Persentase Keuntungan = (Laba Bersih ÷ Pendapatan) × 100%"

Contoh Perhitungan Keuntungan Penjualan

Laporan Laba Rugi Dibutuhkan Saat Membuat Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung

Contoh laporan laba rugi yang biasanya digunakan untuk menghitung keuntungan perusahaan (Credit: bee.id)

Sebagai contoh, data transaksi keuangan toko C pada periode X adalah sebagai berikut:

  • Persediaan awal: Rp5.000.000
  • Pembelian bersih: Rp10.000.000
  • Persediaan akhir: Rp4.000.000
  • Jumlah sepatu terjual: 100 pasang
  • Harga jual per pasang: Rp200.000
  • Biaya operasional: Rp2.000.000
  • Pajak dan beban lainnya: Rp1.000.000

Berapa keutungan yang diperoleh toko C selama periode X? Sebelum itu, kita hitung terlebih dahulu HPP, total pendapatan dan beban yang dikeluarkan.

#HPP

HPP = Persediaan Awal + Pembelian - Persediaan Akhir
= Rp5.000.000 + Rp10.000.000 - Rp4.000.000
= Rp11.000.000

#Total Pendapatan dan Biaya

Pendapatan = Harga Jual per Pasang × Jumlah Terjual
= Rp200.000 x 100
= Rp20.000.000

Dengan beban operasional = Rp2.000.0000

#Keutungan Penjualan yang Didapatkan

Laba Kotor = Pendapatan - HPP
           = Rp20.000.000 - Rp11.000.000
           = Rp9.000.000
Laba Operasi = Laba Kotor - Biaya Operasional
             = Rp9.000.000 - Rp2.000.000
             = Rp7.000.000
Laba Bersih = Laba Operasional - Pajak dan Beban Lainnya
            = Rp7.000.000 - Rp1.000.000
            = Rp6.000.000

Maka keutungan dari penjualan yang didapatkan perusahaan adalah Rp6.00o.000. dengan persentase keutungan 30% dari total penjualan.

Menghitung Untung Jualan Lebih Cepat Pakai Beecloud

Keuntungan penjualan harus dihitung dengan tepat agar bisa mengetahui nilai yang didapatkan oleh perusahaan. Dalam menghitungnya, harus dilakukan dengan teliti agar tidak terjadi kekeliruan dan kerugian. Tahukah Anda jika menghitung keuntungan penjualan ternyata bisa dilakukan dengan cara yang lebih tepat dan cepat?

Caranya dengan menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud. Cara yang bisa membuat Anda bisa menghitung keuntungan penjualan dengan lebih tepat, cepat dan akurat. Klik banner di bawah dan dapatkan akses gratis uji coba sekarang juga!

Mudah Hitung Laba Rugi Pakai Beecloud

Dengan menggunakan aplikasi pembukuan keuangan ini, Anda akan terbantu dalam melakukan proses penghitungan menjadi lebih tepat, cepat, dan mudah. Saat ini, sudah terdapat developer yang menyediakan aplikasi pembukuan untuk perhitungan keuntungan. Cara menghitung untung jualan menjadi lebih mudah dan teliti.

Artikel Populer

[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Neraca Perdagangan: Faktor Pengaruh & Dampaknya pada Bisnis
Dalam era globalisasi ini, ekonomi suatu negara tidak lagi beroperasi secara terisolasi. Salah satu aspek yang penting dalam menjaga keseimbangan
Baca Juga
13 Contoh Nota Pembelian dan Cara Membuatnya Lengkap
Sedang membuka bisnis baru dan butuh contoh nota pembelian sebagai bukti transaksi dengan konsumen nanti, Anda bisa membuat sendiri dari
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
7 Contoh Positioning Produk Brand Ternama dan Strateginya
Positioning adalah strategi pemasaran yang penting untuk membedakan produk dari pesaingnya di pasar sekaligus memudahkan proses pemasaran. Selain memudahkan melakukan
Baca Juga
Customer Service Software Akuntansi & Kasir Bee
Jam Operasional: senin - jumat jam 09.00 - 16.00 wib

Siap Mengubah Cara Anda Mengelola Bisnis

Sejak 2010, Bee telah berdedikasi untuk membantu Pengusaha di seluruh Indonesia dalam mengatasi tantangan laporan akuntansi dan keuangan. Kami siap mendukung kesuksesan bisnis Anda. Jangan ragu untuk menghubungi kami.
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2025 Bee.id
magnifiercrossmenu