Memulai merintis karir sebagai seorang pengusaha mengetahui cara menghitung modal adalah hal dasar yang perlu dipahami, dimana modal ini menjadi dasar awal bagaimana bisnis dibangun nantinya. Apa pengertian modal usaha sebenarnya?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, modal usaha adalah uang yang digunakan sebagai induk dalam berdagang, melepas uang dan sebagainya. Bisa diartikan juga sebagai harta benda yang dapat digunakan untuk menambah kekayaan.
Sedangkan menurut ahli ekonomi, pengertian modal adalah kekayaan yang dimiliki sebuah bisnis/ perusahaan yang digunakan untuk keperluan kegiatan produksi selanjutnya.
Sehingga bisa diartikan sebagai akumulasi harta, barang dan sejenisnya yang dihasilkan di masa lalu dan digunakan untuk memproduksi barang baru lainnya. Berikut manfaat, metode dan cara menghitungnya.
Berikut adalah beberapa manfaat menghitung modal awal dalam merintis usaha:
Dalam buku Pengantar Bisnis (2012) karya Buchari Alma, modal usaha dibedakan menjadi 4 jenis, yakni:
Modal berdasarkan sumber, modal usaha dibedakan menjadi dua kelompok yakni:
Berikutnya adalah berdasarkan bentuknya, jenis modal ini juga dibedakan menjadi dua kelompok:
Selanjutnya adalah berdasarkan kepemilikan modal usaha, yang terdiri dari:
Terakhir adalah berdasarkan sifatnya, yakni:
Penggunaan modal usaha bisa disesuaikan dengan jenis bisnis dan bagaimana kebutuhan dari bisnis itu sendiri. Selain modal yang menjadi penunjang keberhasilan proses bisnis, pengelolaan dan manajemen juga sangat mempengaruhi bagaimana cara bisnis Anda berjalan dan bertahan.
Oleh sebab itu, modal bisnis perlu dikelola dengan baik dan bijak, salah satu caranya adalah dengan menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud. Dapat kelola keuangan lebih praktis, jadikan keuangan bisnis mudah dikelola dan menguntungkan. Mulai dari fitur pencatatan pemasukan dan pengeluaran, pantau arus kas hingga laporan akuntansi lengkap. Klik banner di bawah ini untuk informasi di bawah ini!
Menurut Endang Purwanti (2012), ada 3 tiga komponen utama sebuah modal, yakni modal kerja, investasi dan operasional, berikut penjelasannya:
Komponen pertama adalah modal kerja, secara pengertian modal kerja adalah modal usaha yang digunakan dan diharuskan untuk membuat atau membeli barang dagangan.
Dimana jenis modal ini biasa dikeluarkan pada waktu-waktu tertentu, bisa setiap bulan atau tahun sesuai dengan kebutuhan bisnis masing-masing.
Berikutnya, modal investasi adalah modal usaha yang dikeluarkan dan digunakan dalam jangka panjang, dimana nilai dari modal investasi sendiri memerlukan nilai yang cukup besar.
Hal yang membedakan modal investasi dengan modal yang lain adalah nilainya dapat menyusut setiap waktunya. Contohnya investasi di alat produksi, gedung bisnis dan lain-lain.
Sedangkan modal operasional adalah modal usaha yang dikeluarkan untuk keperluan dalam membayar biaya operasional setiap bulannya, seperti bayar gaji karyawan, listrik dan sejenisnya.
Baca Juga: 13 Jenis Pinjaman Modal Usaha, Kekurangan dan Keuntungannya
Berikut ini beberapa metode cara menghitung biaya modal awal usaha:
Cara menghitung biaya modal awal usaha pertama adalah dengan menjumlahkan modal investasi, modal kerja dan modal operasional, berikut rumusnya:
Rumus Modal Awal = Modal Kerja + Modal Investasi + Modal Operasional
Penjelasan rumus:
Berikutnya adalah berdasarkan capital expenses dan operasional expenses. perhitungan modal dilakukan dengan menjumlahkan kedua komponen tersebut.
Rumus Modal Awal = Modal Capital Expenses + Modal Operational Expenses
Penjelasan rumus:
Cara menghitung modal usaha adalah menggunakan laba, modal akhir dan prive, dengan cara mengurangi total modal akhir dengan jumlah laba dan prive, yang disederhanakan dalam rumus di bawah ini:
Rumus Modal Awal = Modal Akhir - (Laba + Prive)
Penjelasan rumus:
Cara terakhir adalah berdasarkan beban, pajak, modal akhir, pendapatan dan prive. Dilakukan dengan menjumlahkan seluruh pendapatan, beban, pajak dan prive, kemudian mengurangi modal akhir dengan total penjumlahan sebelumnya.
Rumus Modal Awal = Modal Akhir - Seluruh Pendapatan + Seluruh Beban + Pajak + Prive
Penjelasan rumus:
Baca Juga: Apa itu Periode Akuntansi? Ini Jenis dan Penjelasannya
Untuk memudahkan Anda dalam memahami perhitungan modal usaha, berikut contoh kasusnya:
#Contoh Kasus
Seorang pengusaha membuka usaha makanan dengan modal awal sebesar Rp 50.000.000. Selama satu tahun, ia mencatat pendapatan total sebesar Rp 120.000.000 dan pengeluaran operasional sebesar Rp 70.000.000. Selain itu, pengusaha juga menarik prive sebesar Rp 20.000.000 selama tahun tersebut.
Untuk menghitung modal usahanya, pengusaha tersebut menggunakan laba, modal Akhir, dan prive, dengan rumus sebagai berikut:
Rumus Modal Awal = Modal Akhir - (Laba + Prive)
MAKA DICARI:
# Perhitungan Laba
Laba = Pendapatan Total - Pengeluaran Operasional
= Rp 120.000.000 - Rp 70.000.000
= Rp 50.000.000
# Perhitungan Modal Akhir
Modal Akhir = Modal awal + Laba Bersih - Prive
= Rp 50.000.000 + Rp 50.000.000 - Rp 20.000.000
= Rp 100.000.000 - Rp 20.000.000
= Rp 80.000.000
Jadi perhitungan modal usaha makanannya adalah sebagai berikut:
Modal Awal = Rp 80.000.000 - (Rp 50.000.000 + Rp 20.000.000)
= Rp 80.000.000 - Rp 70.000.000
= Rp 10.000.000
Maka bisa disimpulkan, modal awal usaha makanan setelah memperhitungkan laba dan prive adalah sebesar Rp 10.000.000.
Berikutnya adalah contoh kasus perhitungan modal awal usaha fashion berdasarkan beban, pajak, modal akhir, pendapatan dan prive.
# Contoh Kasus
Bapak Andi membuka usaha fashion dengan modal awal sebesar Rp 200.000.000. Selama satu tahun, ia mencatat pendapatan total sebesar Rp 500.000.000 dan beban operasional sebesar Rp 300.000.000. Pajak yang harus dibayarkan sebesar Rp 50.000.000. Selain itu, pengusaha menarik prive sebesar Rp 30.000.000 selama tahun tersebut.
Maka Dicari:
#Laba
Laba = Pendapatan Total - (Pengeluaran/Beban Operasional + Pajak)
= Rp 500.000.000 - (Rp 300.000.000 + Rp 50.000.000)
= Rp 150.000.000
# Modal Akhir
Modal Akhir = Modal awal + Laba Bersih - Prive
= Rp 200.000.000 + Rp 150.000.000 - Rp 30.000.000
= Rp 380.000.000 - Rp 30.000.000
= Rp 350.000.000
Maka Perhitungan Modal Awal Adalah:
Modal Awal = Modal Akhir - (Pendapatan + Beban + Pajak + Prive)
= Rp 350.000.000 - (Rp 500.000.000 - Rp 300.000.000 + Rp 50.000.000 + Rp 30.000.000)
= Rp 350.000.000 - Rp 220.000.000
= Rp 130.000.000
Jadi, modal awal usaha fashion setelah memperhitungkan pendapatan, beban, pajak, dan prive adalah sebesar Rp 130.000.000.
Selanjutnya contoh perhitungan modal awal usaha jasa berdasakan investasi, modal kerja dan modal operasional.
#Contoh Kasus
Seorang pengusaha membuka usaha jasa konsultasi dengan berbagai modal yang diperlukan. Modal tersebut terbagi menjadi Modal Investasi, Modal Kerja, dan Modal Operasional.
Maka, perhitungan modal awal digunakan dengan menjumlahkan keseluruhan jenis modal, yakni:
# Perhitungan Modal Awal
Modal Awal = Modal Investasi + Modal Kerja + Modal Operasional
= Rp 100.000.000 + Rp 50.000.000 + Rp 30.000.000
= Rp 180.000.000
Jadi, modal awal usaha jasa konsultasi adalah sebesar Rp 180.000.000, yang terdiri dari investasi, modal kerja, dan modal operasional.
Nah, itu dia beberapa penjelasan contoh dan cara menghitung biaya modal usaha, semoga bermanfaat dan sampai jumpa pada artikel selanjutnya.