🚀 MOVE ON ke Bee, Nikmati Diskon 20% Sekarang!
Logo Bee Web

Cara Menghitung Laba Penjualan dan Contohnya

Bagaimana cara menghitung laba penjualan yang benar? Apa saja jenis-jenis laba penjualan? Temukan jawabannya pada artikel berikut ini!
Penulis: Lutfatul Malihah
Dipublish Tgl: Tuesday, 4 June 2024

Laba pada bisnis menunjukkan performa keuangan bisnis dan menjadi tolok ukur kesuksesannya. Pelaku usaha wajib tahu bagaimana cara menghitung laba penjualan ini.

Dimana secara teori, laba penjualan adalah selisih antara pendapatan penjualan dengan semua biaya yang terkait dengan produksi barang atau penyediaan jasa.

Bagaimana cara menghitungnya? Simak penjelasan lengkapnya pada artikel di bawah ini!

Manfaat Menghitung Laba Penjualan?

Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa

Dengan menghitung laba penjualan, maka Anda akan tahu bagaimana performa bisnis Anda (Credit: Freepik.com)

Sebelum membalas tentang cara menghitung labanya, mari kita bahas terlebih dahulu apa keuntungan dari menghitung laba penjualan, berikut diantaranya:

1. Mengetahui Performa Keuangan Bisnis

Seperti yang sudah dijelaskan pada paragraf pembuka sebelumnya, jika laba penjualan merupakan salah satu indikator utama profitabilitas bisnis.

Dengan menghitungnya, pebisnis dapat mengetahui seberapa banyak keuntungan yang diperoleh dari penjualan produk atau jasa dalam periode tertentu.

2. Mengidentifikasi Keuntungan dan Kerugian

Berikutnya, dengan menghitung laba Anda akan lebih mudah dalam mengidentifikasi produk atau lini bisnis mana yang menghasilkan keuntungan dan mana yang mengalami kerugian.

Hal ini memungkinkan pebisnis untuk fokus pada produk atau layanan yang menguntungkan dan melakukan penyesuaian pada produk atau layanan yang merugi.

3. Mengevaluasi Efisiensi Operasional

Manfaat berikutnya adalah sebagai bahan evaluasi efisiensi operasional bisnis. Dimana laba penjualan dapat dibandingkan dengan periode sebelumnya untuk melihat tren dan mengevaluasi efisiensi operasional bisnis.

Peningkatan laba menunjukkan peningkatan efisiensi, sedangkan penurunan laba dapat menunjukkan adanya inefisiensi yang perlu diidentifikasi dan diperbaiki.

4. Memperkuat Pengambilan Keputusan

Berikutnya, memperkuat pengambilan keputusan bisnis, dari informasi laba penjualan dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat keputusan bisnis yang strategis.

Seperti menentukan harga jual produk, mengalokasikan sumber daya, dan merencanakan investasi. Keputusan yang didasarkan pada data laba penjualan akan lebih terarah dan berpeluang menghasilkan keuntungan yang lebih besar.

5. Meningkatkan Kepercayaan Investor dan Pemberi Pinjaman

Terakhir, dapat meningkatkan kepercayaan investor, dengan laba penjualan yang positif dan stabil maka investor dan pemberi pinjaman tidak akan ragu untuk memberikannya kepada bisnis Anda.

Perhitungan laba ini penting untuk dipertimbangkan investor dan dioptimalkan oleh pelaku usaha agar mendapatkan pendanaan modal untuk pengembangan bisnis dan ekspansi.

Faktor Penentu Keuntungan Bisnis

Berikut beberapa faktor yang menentukan tinggi rendahnya laba bisnis:

  • Keseimbangan antara permintaan dan penawaran produk atau jasa di pasar sangat menentukan keuntungan bisnis.
  • Harga jual yang tepat dengan mempertimbangkan biaya produksi, harga pasar, dan nilai yang ditawarkan kepada konsumen.
  • Biaya operasional mencakup semua pengeluaran yang dikeluarkan bisnis untuk menjalankan operasinya.
  • Efisiensi produksi dan operasional bisnis.
  • Kepuasan pelanggan, persaingan hingga kondisi ekonomi sebuah negara.

Baca Juga: Mengenal Apa Saja Indikator Kepuasan Pelanggan

Jenis-Jenis Laba Penjualan

Menurut Stice dan Skousen (2004) dalam Ita Nuraeni (2020) ada 4 jenis laba, yakni laba kotor, laba operasional, laba sebelum dikurangi pajak dan sesudah pajak (laba bersih)

1. Laba Kotor

Jenis laba pertama adalah laba kotor, yakni selisih antara hasil penjualan dengan harga pokok persediaan. Harga pokok persediaan mencakup semua biaya langsung yang terkait dengan produksi barang atau jasa yang dijual, seperti bahan baku dan tenaga kerja langsung.

Laba kotor memberikan gambaran awal tentang profitabilitas produk sebelum memperhitungkan biaya operasional lainnya. Untuk menghitung laba kotor ini bisa menggunakan rumus di bawah ini:

Rumus Laba Kotor = Penjualan Bersih - HPP

2. Laba Operasional

Kemudian ada laba operasional, yakni laba kotor yang dikurangi dengan Biaya Operasional. Biaya operasional mencakup biaya-biaya yang terkait dengan kegiatan operasional perusahaan sehari-hari, seperti biaya sewa, gaji karyawan, biaya utilitas, dan biaya pemasaran.

Rumus Laba Operasional = Laba Kotor - Biaya Operasional

3. Laba Sebelum Pajak

Selanjutnya ada laba sebelum pajak, seperti namanya laba ini merupakan laba operasional yang dikurangi dengan Penghasilan/Beban Non-Operasional.

Penghasilan/beban non-operasional mencakup pendapatan atau pengeluaran yang tidak terkait dengan kegiatan operasional utama perusahaan, seperti pendapatan dari investasi, bunga, dan kerugian dari penjualan aset.

Rumus Laba Sebelum Pajak = Laba Operasional - Penghasilan/Beban Non-Operasional

4. Laba Bersih

Terakhir adalah laba bersih atau laba sesudah pajak, yakni laba yang tersisa setelah dikurangi dengan pajak penghasilan. Laba ini adalah jumlah akhir yang mencerminkan profitabilitas bersih perusahaan setelah memenuhi semua kewajiban pajak.

Laba Bersih = Laba Kotor - Beban Operasional - Beban Pajak

Cara Menghitung Laba Kotor

cara menghitung laba penjualan

Ilsutrasi cara menghitung laba rugi perusahaan (Credit: Freepik.com)

Berikut beberapa langkah dalam menghitung laba kotor:

  • Mengidentifikasi penjualan bersih, mencakup total pendapatan dari penjualan produk atau jasa setelah dikurangi diskon, potongan harga, dan retur penjualan.
  • Menghitung harga pokok penjualan (HPP), biaya langsung yang terkait dengan produksi barang atau jasa yang dijual. Termasuk bahan baku, tenaga kerja dan lainnya.
Rumus HPP = Persediaan Barang – Persediaan Akhir.
  • Terakhir, menghitung laba kotor dengan rumus, Laba kotor = Penjualan Bersih - HPP

Cara Menghitung Laba Operasional

Kemudian untuk menghitung laba operasional dengan beberapa langkah berikut:

  • Menghitung laba kotor, seperti pada penjelasan di atas.
  • Kemudian, lanjutkan dengan mengidentifikasi biaya operasional yang dikeluarkan. Seperti biaya sewa, gaji karyawan, biaya utilitas, dan biaya pemasaran.
  • Terakhir menghitung laba operasional dengan rumus, Laba Operasional = Laba Kotor - Biaya Operasional

Cara Menghitung Laba Sebelum Pajak

Selanjutnya menghitung laba sebelum pajak, untuk menghitung laba sebelum pajak Anda bisa mengikuti beberapa langkah berikut:

  • Menghitung laba kotor, dengan rumus 'Laba kotor = Penjualan Bersih - HPP'.
  • Menentukan nilai laba operasional, cara menghitungnya bisa menggunakan rumus di atas.
  • Selanjutnya, mengidentifikasi penghasilan/ beban non-operasional, seperti pendapatan dari investasi, bunga, dan kerugian dari penjualan aset.
  • Hitung laba sebelum pajak dengan rumus 'Laba Sebelum Pajak = Laba Operasional - Penghasilan/Beban Non-Operasional'

Cara Menghitung Laba Bersih

Terakhir menghitung laba bersih atau laba sebelum pajak;

  • Menghitung laba kotor, laba operasional dan laba sebelum pajak seperti yang sudah dicontohkan sebelumnya.
  • Kemudian menghitung pajak penghasilan (PPh), dihitung berdasarkan laba sebelum pajak dengan tarif yang ditentukan oleh pemerintah.
  • Menghitung laba bersih dengan rumus 'Laba Bersih = Laba Sebelum Pajak - PPh'

Baca Juga: Tips Mudah Menyusun Laporan Laba Rugi Bagi Usaha Anda

Contoh Perhitungan Laba Rugi Bisnis

Untuk memudahkan Anda lebih memahami bagaimana cara menghitung laba penjualan, berikut contoh kasus dan cara menghitung labanya:

CV. Roti Manis adalah perusahaan yang memproduksi dan menjual roti. Berikut data keuangan CV. Roti Manis untuk bulan Juni 20xx:

1. Penjualan Bersih: Rp 120.000.000

2. Total Biaya Produksi: Rp31.000.000

  • Tepung terigu: Rp 30.000.000
  • Ragi: Rp 5.000.000
  • Telur: Rp 10.000.000
  • Gula: Rp 5.000.000
  • Margarin: Rp 8.000.000
  • Biaya overhead pabrikasi: Rp 12.000.000

3. Total HPP: Rp 70.000.000

4. Biaya Operasional: Rp 39.000.000

  • Sewa toko: Rp 10.000.000
  • Gaji karyawan: Rp 20.000.000
  • Biaya listrik: Rp 3.000.000
  • Biaya air: Rp 1.000.000
  • Biaya promosi: Rp 5.000.000

5. Penghasilan Non-Operasional: Bunga deposito = Rp 2.000.000

6. Beban Non-Operasional: Kerugian penjualan aset =Rp 3.000.000

7. Tarif Pajak Penghasilan (PPh): 25%

Maka Berapa Laba Kotor, Operasional, Sebelum Pajak dan Laba Bersihnya?

# Menghitung Laba Kotor

Diket:

  • Penjualan Bersih: Rp 120.000.000
  • HPP: Rp 70.000.000

Penyelesaian:

Laba Kotor =  Penjualan Bersih - HPP
           = Rp 120.000.000 - Rp 70.000.000
           = Rp 50.000.000

# Menghitung Laba Operasional

Diket:

  • Laba Kotor = Rp 50.000.000
  • Biaya Operasional = Rp 39.000.000

Penyelesaian:

Laba Operasional = Laba Kotor - Biaya Operasional
                 = Rp 50.000.000 - Rp 39.000.000
                 = Rp 11.000.000

# Menghitung Laba Sebelum Pajak

Diket:

  • Laba Operasional = Rp 11.000.000
  • Penghasilan Non-Operasional = Rp 2.000.000
  • Beban Non-Operasional = 3.000.000

Penyelesaian:

Laba Sebelum Pajak = Laba Operasional + Penghasilan Non-Operasional - Beban Non-Operasional
                   = Rp 11.000.000 + Rp 2.000.000 - Rp 3.000.000
                   = Rp 10.000.000

# Menghitung Laba Bersih

Diket:

  • Laba Sebelum Pajak = Rp 10.000.000
  • PPH

Penyelesaian:

Total PPH = PPh = Laba Sebelum Pajak x Tarif PPh
          = Rp 10.000.000 x 25%
          = Rp 2.500.000
Laba Bersih = Rp 10.000.000 - Rp 2.500.000
            = Rp 7.500.000

Pertanyaan Terkait Perhitungan Laba

Berikut beberapa pertanyaan terkait perhitungan laba penjualan:

# Perbedaan laba kotor dan laba bersih

Laba kotor dan laba bersih adalah dua metrik keuangan yang memiliki perbedaan signifikan dalam cara penghitungan dan tujuan penggunaannya.

Laba kotor adalah selisih antara hasil penjualan dan harga pokok persediaan, yang mencakup biaya langsung seperti bahan baku dan tenaga kerja langsung yang digunakan dalam produksi barang atau jasa.

Sebaliknya, laba bersih adalah jumlah yang tersisa setelah mengurangi semua biaya operasional, biaya non-operasional, dan pajak dari pendapatan total perusahaan.

# Apakah laba neto sama dengan laba bersih?

Secara umum, laba neto dan laba bersih memiliki arti yang sama, yaitu keuntungan akhir yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi semua biaya dan beban.

Istilah "laba neto" lebih sering digunakan dalam akuntansi keuangan di Indonesia, sedangkan "laba bersih" lebih umum digunakan dalam akuntansi internasional.

Kedua istilah ini merujuk pada konsep yang sama dan dapat digunakan secara bergantian.

# Bagaimana cara menghitung laba dengan mudah anti ribet cuma 5 menit jadi?

Mudah Hitung Laba Rugi Pakai Beecloud

Bagaimana cara menghitung laba mudah anti ribet cuma 5 menit jadi? Menghitung laba rugi penjualan cukup 5 menit hanya dengan menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud.

Catat transaksi penjualan rapi langsung auto jadi laporan laba rugi. Klik banner di atas dan dapatkan akses uji coba gratis sekarang juga!

Artikel Terkait

10 Cara Menjadi Orang Sukses di Usia Muda dengan Bisnis
Apakah Anda ingin tahu cara menjadi orang sukses di usia muda dengan berbisnis? Tentu saja, siapa yang tidak ingin sukses?
Baca Juga
Cara Menentukan HPP Terbaik Biar Nggak Rugi!
Menentukan HPP adalah sebuah hal penting yang harus dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh harga terbaik untuk kegiatan jual beli. HPP
Baca Juga
Mengenal Akuntansi Biaya, Jenis, Unsur, Fungsi, dan Siklus
Akuntansi biaya merupakan sistem informasi akuntansi yang keberadaannya sangat penting bagi suatu perusahaan perusahaan terutama untuk mengukur, menganalisis, dan mengendalikan
Baca Juga
Pentingnya Software Akuntansi di Era Digitalisasi
Pentingnya software akuntansi berbarenganan dengan melejitnya tren start up di Tanah Air. Digitalisasi global menyentuh seluruh dunia. Dari negara adidaya,
Baca Juga
Inspirasi Bisnis Online Modal Kecil: Menguntungkan Banget!
Saat ini, bisnis yang menguntungkan tidak selalu dikerjakan secara offline atau luring. Namun, bisnis online modal kecil juga tidak kalah
Baca Juga
5+ Cara Menawarkan Produk Online Efektif & Menarik
Saat ini ada banyak sekali cara menawarkan produk ke konsumen secara online akhir-akhir ini, seiring dengan perkembangan media online yang
Baca Juga

Artikel Populer

Pengertian Perpetual Adalah, Jenis, Keuntungan, dan Kelemahan
Dalam dunia bisnis, perpetual adalah salah satu istilah sering kali menjadi perhatian karena mengacu pada konsep yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Baca Juga
Fakta Michelin Star dan Resto Indonesia yang Pernah Meraihnya
Michelin Star, atau Bintang Michelin, adalah salah satu penghargaan kuliner paling bergengsi di dunia, yang diberikan oleh Michelin Guide kepada
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Mengenal Siklus Hidup Produk, Tahapan, Contoh dan Strateginya
Menurut Levitt melalui artikel berjudul "Exploit the Product Life Cycle" pada tahun 1965 menjelaskan jika  konsep Siklus Hidup Produk  atau
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu