🚀 MOVE ON ke Bee, Nikmati Diskon 20% Sekarang!
Logo Bee Web

Cara Menghitung IRR: Mengungkap Acuan Keuntungan Investasi

Apakah Anda ingin mengetahui seberapa menguntungkan suatu investasi? Gunakan cara menghitung IRR (Internal Rate of Return)
Penulis: Rizal Arisona
Kategori:
Dipublish Tgl: Monday, 17 July 2023

Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan dengan jelas dan mudah dipahami mengenai cara menghitung IRR.

Pengertian Internal Rate of Return (IRR)

IRR, atau Internal Rate of Return, adalah ukuran pengembalian investasi yang menggambarkan tingkat keuntungan yang dihasilkan oleh suatu proyek atau investasi.

Apa Itu Internal Rate Of Return

IRR adalah metrik yang digunakan dalam analisis keuangan untuk memperkirakan potensi keuntungan investasi. (Credit: Freepik)

Dalam kata lain, IRR adalah tingkat bunga yang membuat nilai sekarang dari arus kas investasi sama dengan nol. IRR digunakan untuk mengevaluasi keuntungan dan risiko investasi serta membandingkan proyek investasi yang berbeda.

Apa Manfaat dari Internal Rate of Return (IRR)?

Internal Rate of Return (IRR) memiliki manfaat yang signifikan dalam dunia keuangan. Dengan menggunakan IRR, Anda dapat:

1. Evaluasi Profitabilitas Investasi

IRR membantu Anda mengevaluasi seberapa menguntungkan suatu investasi. Dengan mengetahui IRR, Anda dapat memprediksi apakah investasi tersebut akan memberikan keuntungan yang memadai sesuai dengan risiko yang Anda ambil.

2. Menilai Resiko Investasi

IRR juga membantu dalam menilai tingkat risiko suatu investasi. Semakin tinggi IRR, semakin kecil risiko yang terkait dengan investasi tersebut. Dalam hal ini, IRR dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik dalam mengelola portofolio investasi Anda.

3. Membandingkan Proyek Investasi

Dengan menggunakan IRR, Anda dapat membandingkan proyek investasi yang berbeda. Dalam situasi di mana Anda memiliki beberapa pilihan investasi, IRR memberikan panduan yang jelas tentang investasi mana yang dapat memberikan pengembalian yang lebih baik.

4. Menentukan Harga Jual Saham

Jika Anda berencana untuk menjual saham dalam suatu perusahaan, IRR dapat membantu Anda menentukan harga jual yang wajar. Dengan mempertimbangkan IRR, Anda dapat mengevaluasi apakah harga jual yang ditawarkan sesuai dengan tingkat pengembalian yang diharapkan.

5. Menentukan Nilai Wajar Suatu Aset

 

IRR juga dapat digunakan untuk menentukan nilai wajar suatu aset. Dengan mengetahui IRR, Anda dapat menilai apakah harga aset tersebut terlalu tinggi atau terlalu rendah dibandingkan dengan potensi keuntungan yang dapat dihasilkan.

 

Metode Penghitungan IRR

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung IRR. Berikut adalah tiga metode yang umum digunakan:

1. Metode Trial and Error

Dalam metode ini, Anda mencoba beberapa tingkat bunga secara iteratif untuk mencapai nilai sekarang arus kas yang sama dengan nol. Anda terus mencoba tingkat bunga yang berbeda sampai Anda menemukan nilai yang memenuhi persyaratan tersebut. Meskipun metode ini cukup sederhana, namun dapat memakan waktu jika arus kas investasi rumit.

Mari kita bahas langkah-langkahnya dengan lebih rinci:

  • Kumpulkan semua arus kas terkait dengan proyek investasi.
  • Tentukan suku bunga diskonto awal yang masuk akal.
  • Gunakan rumus,

NPV = Σ (CFt / (1+r)^t)

Untuk menghitung Net Present Value (NPV) dengan mencoba berbagai nilai suku bunga diskonto.

  • Ulangi langkah 3 dengan mencoba nilai-nilai yang berbeda sampai ditemukan nilai suku bunga diskonto yang menghasilkan NPV mendekati nol atau sama dengan nol.
  • Nilai suku bunga diskonto yang menghasilkan NPV mendekati nol atau sama dengan nol adalah Internal Rate of Return (IRR) dari investasi tersebut.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat menggunakan metode trial and error untuk menghitung IRR secara efektif. Proses ini memerlukan sedikit kesabaran dan pengujian nilai-nilai yang berbeda, namun dapat memberikan estimasi yang akurat tentang tingkat pengembalian investasi Anda.

2. Metode Menggunakan Formula

Metode ini menggunakan formula matematika untuk menghitung IRR. Ada beberapa formula yang dapat digunakan, termasuk rumus polinomial dan rumus iteratif seperti Metode Newton-Raphson. Dalam banyak kasus, menggunakan perangkat lunak spreadsheet seperti Excel dapat mempermudah penghitungan menggunakan metode ini.

Berikut adalah langkah-langkahnya:

Langkah 1: Kumpulkan semua arus kas terkait dengan proyek investasi.

Langkah 2: Gunakan rumus IRR,

IRR = (Investasi Awal + ΣArus Kas / (1+IRR)^t) = 0

Nilai IRR dapat dicari menggunakan metode numerik atau perangkat lunak spreadsheet.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat menghitung IRR dengan akurat. Pastikan untuk mengumpulkan semua arus kas dan memperhatikan rumus IRR yang tepat. IRR adalah alat penting dalam mengevaluasi profitabilitas dan risiko investasi Anda.

3. Metode Menggunakan Asumsi Rate of Return

Metode ini melibatkan penggunaan asumsi tingkat pengembalian yang diperkirakan untuk menghitung IRR. Asumsi ini dapat didasarkan pada pengalaman sebelumnya atau informasi pasar yang tersedia. Metode ini lebih sederhana, namun perlu diingat bahwa hasilnya hanya akan seakurat asumsi yang digunakan.

Rumus yang digunakan dalam metode asumsi tingkat pengembalian adalah:

IRR = i1 + [NPV1 / (NPV1 - NPV2)] x (i2 - i1)

Di mana:

IRR adalah Internal Rate of Return,

i1 adalah tingkat diskonto yang menghasilkan Net Present Value (NPV) positif,

i2 adalah tingkat diskonto yang menghasilkan NPV negatif,

NPV1 adalah nilai NPV positif, dan

NPV2 adalah nilai NPV negatif.

Komponen Rumus IRR

Ada beberapa komponen penting dalam rumus IRR yang perlu Anda ketahui:

1. Net Present Value (NPV)

NPV adalah selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus kas keluar dari suatu investasi. NPV positif menunjukkan bahwa investasi menghasilkan keuntungan, sedangkan NPV negatif menunjukkan kerugian. NPV digunakan dalam perhitungan IRR untuk mencari tingkat bunga yang membuat NPV sama dengan nol.

2. Arus kas

Arus kas adalah jumlah uang yang diterima atau dibayarkan dalam suatu periode waktu tertentu. Dalam perhitungan IRR, arus kas harus diketahui untuk setiap periode investasi.

Untuk Memudahkan Anda mengurus laporan keuangan Anda bisa menggunakan software akuntansi online Beecloud, dijamin akurat dan memudahkan Anda dalam menjalankan bisnis.

 

Beecloud Untuk Pantau Cash Flow Dan Pengambilan Keputusan

Anda hanya tinggal memasukkan data transaksi setiap proses berlangsung dan laporan akan otomatis jadi. Bisa di cek kapan saja dan dimana saja. Sudah saatnya Anda terbebas dari jeratan bisnis Anda sendiri, bebas bisa berjalan dimana saja kapan saja sembari pantau bisnis dari kejauhan tanpa perlu ke lokasi.

3. Jumlah Periode

Jumlah periode adalah lamanya periode investasi. Dalam perhitungan IRR, periode harus diketahui agar dapat menghitung arus kas secara akurat.

4. Investasi Awal

Investasi awal adalah jumlah uang yang diinvestasikan pada awal proyek atau investasi. Investasi awal harus diketahui untuk menghitung IRR.

5. IRR

IRR adalah tingkat bunga yang membuat NPV sama dengan nol. IRR merupakan hasil dari perhitungan yang dilakukan menggunakan rumus IRR.

Rumus IRR (Internal Rate of Return)

Jika Anda ingin menghitung potensi keuntungan investasi dengan lebih akurat, maka Internal Rate of Return (IRR) adalah rumus yang perlu Anda perhatikan. Berikut rumus menghitung IRR, cara menghitung IRR harus mengikuti rumus berikut:

IRR = rk + ( NPV rk / (TPV rk – TPV rb))x (rb-rk)

Keterangan:

rk = tingkat bunga yang lebih kecil (rendah)

rb = tingkat bunga yang lebih besar (tinggi)

NPV rk = Net Present Value pada tingkat bunga kecil

TPV rk = Total Present Value pada tingkat bunga kecil

TPV rb = Total Present Value pada tingkat bunga yang besar

Dengan memahami rumus di atas, Anda dapat menghitung IRR dengan lebih efektif dan efisien.

Cara Menghitung IRR (Internal Rate of Return): Contoh dan Penjelasan

Dalam poin sebelumnya, kita telah membahas mengenai cara menghitung IRR dan pentingnya IRR dalam evaluasi investasi. Sekarang, mari kita tambahkan contoh konkret mengenai cara menghitung IRR dengan menggunakan sebuah contoh kasus.

Misalkan ada sebuah perusahaan yang memberikan usulan investasi sebesar Rp 140.000.000 dengan proyeksi arus kas sebesar Rp 22.000.000 per tahun selama 6 tahun. Kita akan menggunakan asumsi tingkat diskonto sebesar 12% dalam perhitungan ini.

ilustrasi menghitung IRR

ilustrasi menghitung IRR (Credit: Istockphoto)

Langkah pertama adalah menghitung Net Present Value (NPV) dari investasi tersebut. Dengan menggunakan rumus NPV, kita dapat mencari selisih antara nilai sekarang dari arus kas investasi dengan nilai investasi awal. Dalam kasus ini, NPV yang dihasilkan adalah sebesar Rp 6.649.000.

Selanjutnya, kita perlu mencari selisih diskonto antara tingkat diskonto yang digunakan (12%) dengan tingkat diskonto alternatif (misalnya 10%). Dalam contoh ini, selisih diskonto adalah sebesar 2% atau Rp 659.000.

Untuk menghitung IRR, kita menggunakan rumus berikut:

IRR = Tingkat Diskonto Alternatif + (NPV / Selisih Diskonto) x Selisih Diskonto

Dalam kasus ini, tingkat diskonto alternatif adalah 10%. Menggantikan nilai-nilai yang telah kita hitung sebelumnya, kita dapat menghitung IRR sebagai berikut:

IRR = 10% + (Rp 659.000 / Rp 7.308.000) x 2% = 10,18%

Dalam contoh ini, nilai IRR yang dihasilkan adalah sebesar 10,18%. Namun, kita telah menggunakan asumsi tingkat pengembalian sebesar 13%. Oleh karena itu, dengan membandingkan nilai IRR (10,18%) dengan tingkat pengembalian yang diharapkan (13%), kita dapat menyimpulkan bahwa investasi ini sebenarnya kurang menguntungkan.

Berdasarkan prinsip IRR, ketika nilai IRR lebih rendah dari tingkat pengembalian yang diharapkan, maka investasi tersebut sebaiknya ditolak. Dalam kasus ini, nilai IRR yang lebih rendah dari tingkat pengembalian yang diharapkan (13%) menunjukkan bahwa investasi ini kurang menguntungkan.

Kesimpulan

Dengan mengetahui cara menghitung IRR, Anda dapat melakukan analisis yang lebih baik terhadap investasi dan membuat keputusan yang lebih bijaksana. Ingatlah bahwa IRR hanyalah salah satu alat dalam evaluasi investasi, dan penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti risiko dan waktu dalam pengambilan keputusan investasi yang tepat.

Demikianlah contoh penghitungan IRR yang perlu Anda pahami. Dengan memahami konsep ini, Anda dapat meningkatkan pemahaman Anda dalam menghitung dan menganalisis investasi menggunakan IRR.

Artikel Terkait

Komponen Sistem Pembayaran: Tujuan, Jenis dan Contohnya
Dalam dunia modern ini, kita sering mendengar istilah komponen sistem pembayaran ketika berbicara tentang transaksi keuangan. Tetapi, pernahkah Anda pernah
Baca Juga
Mengenal Istilah Bonafide pada Bisnis
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Bonafide adalah dapat dipercaya dengan baik (tentang perusahaan dan lainnya). Sedangkan dalam bisnis, istilah
Baca Juga
Manfaatkan Impulse Buying untuk Tingkatkan Penjualan Bisnis
Dalam dunia bisnis, memahami perilaku konsumen sangatlah penting untuk mencapai kesuksesan. Salah satu fenomena yang sering terjadi dalam pembelian konsumen
Baca Juga
Contoh Segmentasi Psikografis, Karakteristik dan Cara Penerapannya
Konsep segmentasi psikografis dalam bisnis digunakan sebagai alat yang sangat berharga bagi para pemasar dan pemangku kepentingan bisnis. Segmentasi prikografis
Baca Juga
7+ Contoh Surat Perjanjian Kerjasama dan Cara Membuatnya
Contoh surat perjanjian kerjasama dalam artikel ini bisa dijadikan referensi para pengusaha dalam penyusunanya. Mengingat memiliki surat kerjasama sangat penting
Baca Juga
Mengenal Bisnis FMCG, Produk dan Perusahaannya
FMCG atau Fast Moving Consumer Goods adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan produk yang dijual dengan cepat dan sering dikonsumsi
Baca Juga

Artikel Populer

Pengertian Perpetual Adalah, Jenis, Keuntungan, dan Kelemahan
Dalam dunia bisnis, perpetual adalah salah satu istilah sering kali menjadi perhatian karena mengacu pada konsep yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Baca Juga
Fakta Michelin Star dan Resto Indonesia yang Pernah Meraihnya
Michelin Star, atau Bintang Michelin, adalah salah satu penghargaan kuliner paling bergengsi di dunia, yang diberikan oleh Michelin Guide kepada
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Mengenal Siklus Hidup Produk, Tahapan, Contoh dan Strateginya
Menurut Levitt melalui artikel berjudul "Exploit the Product Life Cycle" pada tahun 1965 menjelaskan jika  konsep Siklus Hidup Produk  atau
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu