Menentukan harga jual makanan yang tepat adalah salah satu langkah kunci untuk keberhasilan bisnis kuliner. Harga jual yang terlalu tinggi dapat membuat pelanggan enggan membeli, sementara harga yang terlalu rendah bisa merugikan bisnis Anda.
Oleh karena itu, pemilik bisnis makanan harus memahami konsep yang mendasari dan komponen yang terlibat dalam menentukan harga jual yang tepat. Berikut ini beberapa langkah-langkah yang diperlukan untuk menentukan harga jual makanan yang kompetitif dan menguntungkan secara rinci dan terperinci.
Sebelum melangkah pada pembahasan tata caranya, sebaiknya Anda mengenal terlebih dahulu apa itu harga jual makanan. Harga jual makanan adalah nilai moneter yang ditetapkan pada sebuah hidangan atau produk makanan yang dijual kepada pelanggan.
Harga jual ini mencakup biaya bahan baku, biaya produksi, margin keuntungan, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi keputusan harga. Menentukan harga jual yang tepat adalah proses yang kompleks dan melibatkan analisis matang terhadap biaya dan keuntungan yang diinginkan.
Berikut ini beberapa komponen yang perlu diperhatikan sebelum menentukan harga jual:
Komponen pertama yang perlu dipertimbangkan dalam cara menentukan harga jual makanan adalah biaya bahan baku dan produksi. Mulai dari mencatat semua bahan, mulai dari sayuran, daging, rempah-rempah, hingga bumbu-bumbu yang digunakan.
Selain itu, hitung pula biaya produksi seperti listrik, air, dan gas yang dibutuhkan selama proses produksi makanan. Dalam hal ini, mempertimbangkan volume penjualan dan estimasi kebutuhan bahan baku dalam periode waktu tertentu sangat penting.
Kedua adalah overhead dan biaya operasional adalah semua biaya yang terkait dengan operasional harian bisnis Anda. Ini meliputi biaya sewa tempat, tagihan utilitas, biaya perizinan, asuransi, gaji karyawan, dan biaya pemasaran.
Komponen ini perlu ada hitung dan membaginya dengan jumlah hidangan yang diharapkan terjual dalam periode waktu tertentu untuk menentukan komponen biaya overhead per hidangan.
Komponen ketiga adalah menentukan persentase keuntungan yang diinginkan dari penjualan makanan Anda. Margin keuntungan dapat bervariasi tergantung pada jenis bisnis dan tingkat persaingan di pasar.
Jangan lupa untuk mempertimbangkan faktor-faktor eksternal seperti fluktuasi harga bahan baku dan persyaratan peraturan keuangan yang berlaku.
Setelah Anda memahami komponen-komponen penting dalam menentukan harga jual makanan. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu Anda ikuti untuk menentukan harga jual yang tepat:
Langkah awal adalah melakukan riset pasar menyeluruh untuk memahami tren harga di industri kuliner dan melihat harga jual yang ditawarkan oleh pesaing Anda. Analisis ini akan membantu Anda mengidentifikasi titik harga yang wajar dan kompetitif untuk produk Anda.
Kemudian kumpulkan semua data biaya yang telah diidentifikasi sebelumnya, termasuk biaya bahan baku, biaya produksi, biaya overhead, dan margin keuntungan yang diinginkan. Total biaya ini akan menjadi dasar perhitungan harga jual.
Ketiga adalah menentukan markup atau tambahan harga yang akan Anda terapkan pada total biaya. Markup ini akan menutupi margin keuntungan yang diinginkan serta memberikan ruang untuk negosiasi harga, diskon, atau promosi.
Sebelum menetapkan harga jual yang final, uji harga dengan menguji pasar. Anda bisa menawarkan hidangan dengan harga yang telah ditentukan kepada sejumlah pelanggan terpilih atau melakukan survei untuk mengumpulkan umpan balik.
Ulasan dan tanggapan pelanggan dapat membantu Anda mengevaluasi harga yang telah ditetapkan.
Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan dalam menentukan harga jual makanan. Berikut adalah beberapa metode umum yang digunakan, yaitu:
Metode Markup Pricing merupakan cara yang melibatkan menambahkan markup atau persentase keuntungan tertentu ke biaya total produk untuk menentukan harga jual. Rumus dasarnya adalah sebagai berikut:
Harga Jual = Biaya Total / (1 - Markup)
Contoh, jika biaya total makanan adalah Rp 50.000 dan Anda ingin memiliki markup keuntungan sebesar 30%, rumusnya akan menjadi:
Harga Jual = Rp 50.000 / (1 - 0,3) = Rp 71.429 Dalam hal ini, harga jual makanan akan menjadi Rp 71.429
Berikutnya ada Metode Margin Pricing melibatkan menentukan persentase margin keuntungan yang diinginkan dari harga jual dan menghitung harga jual berdasarkan biaya total dan margin tersebut. Rumus dasarnya adalah sebagai berikut:
Harga Jual = Biaya Total / (1 - Margin)
Contoh: jika biaya total makanan adalah Rp 50.000 dan Anda ingin memiliki margin keuntungan sebesar 40%, rumusnya akan menjadi:
Harga Jual = Rp 50.000 / (1 - 0,4) = Rp 83.333 Dalam hal ini, harga jual makanan akan menjadi Rp 83.333.
Selanjutnya ada Metode Harga Bundling melibatkan penawaran paket atau bundel dengan harga yang lebih rendah daripada jika produk tersebut dibeli secara terpisah.
Metode ini sering digunakan untuk mendorong penjualan dan menghasilkan volume penjualan yang lebih tinggi. Dalam menerapkan harga bundling, Anda perlu memperhatikan biaya dan margin keuntungan untuk setiap produk yang ada dalam paket.
Keempat ada Metode Keystone Pricing melibatkan menetapkan harga jual yang dua kali lipat dari biaya atau harga pokok produk. Metode ini sering digunakan dalam industri makanan dan minuman untuk mencapai margin keuntungan sebesar 50%. Rumus dasar untuk Keystone Pricing adalah sebagai berikut:
Harga Jual = 2 x Biaya atau Harga Pokok
Misalnya, jika biaya makanan adalah Rp 30.000, rumusnya akan menjadi:
Harga Jual = 2 x Rp 30.000 = Rp 60.000
Penting untuk dicatat bahwa setiap metode tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Anda perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti karakteristik produk, permintaan pasar, dan tingkat persaingan sebelum memilih metode yang sesuai untuk bisnis Anda.
Berikut ini beberapa contoh penerapan cara menentukan harga jual makanan.
Misalkan Anda memiliki sebuah restoran yang menyajikan hidangan pasta. Berikut adalah contoh penerapan langkah-langkah di atas dalam menentukan harga jual makanan:
Mari kita gunakan contoh untuk menentukan harga jual makanan ringan menggunakan metode Markup Pricing.
Harga Jual = Biaya Produksi / (1 - Markup) Dalam contoh ini: Harga Jual = Rp 10.000 / (1 - 0,4) = Rp 16.667
Oleh karena itu, harga jual untuk satu set cookies adalah Rp 16.667.
Setelah menentukan harga jual, Anda juga dapat mempertimbangkan strategi harga yang lain, seperti memberikan diskon untuk pembelian dalam jumlah besar atau membuat paket bundling dengan produk makanan ringan lainnya untuk meningkatkan penjualan dan memberikan nilai tambah kepada pelanggan.
Selain metode Markup Pricing, Anda juga dapat menggunakan metode lain seperti Margin Pricing, Harga Bundling, atau Keystone Pricing untuk menentukan harga jual makanan ringan. Pilihan metode tergantung pada tujuan bisnis, karakteristik produk, dan preferensi pelanggan.
Menentukan harga jual makanan adalah proses yang penting dan kompleks dalam bisnis kuliner. Memahami komponen-komponen yang terlibat, melakukan riset pasar, menghitung total biaya, dan menguji harga adalah langkah-langkah kunci dalam menentukan harga jual yang tepat.
Anda bisa menggunakan Software akuntansi Beeaccounting untuk memudahkan Anda dalam menentukan harga jual barang dan makanan, mudah digunakan dan menguntungkan. Selain itu, Anda juga akan mendapatkan fitur unggulan lainnya. Cek informasi selengkapnya pada banner di bawah ini:
Selalu perhatikan juga faktor-faktor eksternal seperti fluktuasi harga bahan baku dan persyaratan peraturan keuangan yang berlaku di negara atau wilayah Anda. Dengan mempraktekkan pendekatan yang bijak dalam cara menentukan harga jual, Anda dapat memaksimalkan keuntungan dan membangun bisnis yang sukses di industri kuliner.