🚀 MOVE ON ke Bee, Nikmati Diskon 20% Sekarang!
Logo Bee Web

Cara Membuat Kartu Piutang, Pengertian dan Contohnya

Kartu piutang adalah buku besar pembantu yang dimana fungsinya adalah untuk mencatat segala macam mutasi piutang dari setiap konsumen.
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Dipublish Tgl: Monday, 17 October 2022

Baik buruknya pengelolaan piutang dapat mempengaruhi kesehatan finansial sebuah usaha, dengan adanya kartu piutang perusahaan dapat memantau dan mengelola kewajiban pembayaran yang harus diterima dari pelanggan secara lebih terstruktur.

Kartu ini membantu perusahaan untuk mengetahui status pembayaran, mengidentifikasi piutang yang telah jatuh tempo, serta mencegah keterlambatan pembayaran yang bisa mengganggu arus kas.

Selain itu, dengan pencatatan yang rapi, perusahaan dapat melakukan tindak lanjut secara tepat waktu, menjaga hubungan baik dengan pelanggan, dan memastikan kelangsungan operasional bisnis tetap berjalan lancar.

Pengertian Kartu Piutang

Pencatatan piutang yang baik dapat memjaga kesehatan finansial bisnis (Credit: Freepik.com)

Sebelum membahas tentang cara membuat dan contohnya kita bahas terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan kartu piutang. Mengutip dari Modul Mengelola Kartu Piutang yang disusun oleh Nuswantara dan Suyono (2003) menjelaskan jika kartu piutang adalah catatan akuntansi berupa buku pembantu yang berisi rincian mutasi piutang usaha kepada masing-masing pelanggan.

Sedangkan pengertian piutang sendiri menurut Carl S. Warren, dkk (2017 adalah seluruh transaksi atau uang yang diklaim terhadap entitas lain, seperti perorangan, perusahaan, bahkan organisasi. Sederhananya, piutang adalah uang yang seharusnya diterima perusahaan dari pelanggan sebagai hasil penjualan barang atau jasa yang belum dibayar.

Baca Juga: 5 Perbedaan Hutang dan Piutang dalam Keuangan Bisnis

Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 9, piutang usaha ini meliputi seluruh piutang yang timbul karena adanya penjualan produk atau penyerahan jasa dalam rangka kegiatan usaha normal sebuah bisnis.

Dari sinilah kartu piutang berperan sebagai alat penting dalam mencatat dan memantau piutang usaha yang masih belum dilunasi oleh pelanggan. Dengan pengelolaan piutang melalui kartu ini perusahaan dapat mencatat setiap transaksi piutang dengan lebih rapi dan sistematis.

Apa Fungsi Kartu Piutang?

Berikut beberapa fungsi kartu piutang pada sebuah bisnis/ usaha:

1. Mencatat Transaksi Piutang secara Rinci

Fungsi pertama kartu piutang adalah sebagai catatan lengkap setiap transaksi yang berhubungan dengan piutang, termasuk jumlah tagihan, tanggal transaksi, dan tanggal jatuh tempo pembayaran. Ini membantu bisnis memiliki data yang akurat untuk setiap pelanggan.

2. Mengawasi Status Pembayaran Pelanggan

Dengan kartu ini, perusahaan dapat memantau status pembayaran dari masing-masing pelanggan. Informasi ini penting untuk memastikan bahwa pelanggan membayar sesuai jadwal dan untuk menghindari keterlambatan pembayaran.

3. Membantu Pengelolaan Arus Kas

Berikutnya, dengan adanya kartu ini, perusahaan dapat dibantu dalam memprediksi arus kas yang akan datang berdasarkan pembayaran piutang yang jatuh tempo. Dengan demikian, bisnis dapat mengatur keuangan lebih baik dan memastikan arus kas tetap stabil.

4. Memudahkan Proses Penagihan

Dengan adanya kartu ini, bisnis dapat mengetahui dengan pasti pelanggan mana yang belum melunasi piutang dan seberapa lama keterlambatan pembayaran. Hal ini memudahkan tim keuangan dalam melakukan penagihan secara tepat waktu.

5. Mendukung Penyusunan Laporan Keuangan

Selain fungsi di atas, kartu ini juga menyediakan data penting yang dibutuhkan dalam menyusun laporan keuangan, seperti neraca dan laporan laba rugi. Dengan adanya catatan piutang yang rapi, laporan keuangan bisa disusun dengan lebih akurat dan cepat.

Dokumen Pendukung untuk Pencatatan Kartu Piutang

Contoh Faktur Penjualan Simple

Contoh Faktur penujualan, salah satu dokumen yang diperlukan dalam pencatatan piutang (Credit: Freepik.com)

Berikut beberapa dokumen pendukung yang digunakan untuk pencatatan piutang usaha:

1. Faktur Penjualan

Dokumen pertama yang menjadi pendukung untuk pencatatan piutang adalah faktur penjualan. Faktur penjualan adalah dokumen yang diterbitkan oleh penjual sebagai bukti penjualan barang atau jasa kepada pelanggan. Faktur ini berisi rincian transaksi, seperti jumlah barang, harga, total yang harus dibayar, dan tanggal jatuh tempo.

2. Memo

Kemudian ada memo, memo adalah dokumen internal yang digunakan untuk memberikan catatan atau informasi terkait perubahan atau penyesuaian pada piutang. Misalnya, memo dapat digunakan untuk mencatat koreksi atau penyesuaian saldo piutang akibat kesalahan dalam pencatatan awal.

3. Nota Kredit

Selanjutnya ada nota kredit, yakni dokumen yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengurangi jumlah piutang karena adanya retur barang atau penyesuaian lain yang disepakati dengan pelanggan. Nota kredit digunakan untuk memperbarui saldo piutang pada kartu ini dan menyesuaikan nilai total yang harus dibayar pelanggan.

Baca Juga: Nota Kredit adalah: Fungsi, Manfaat, Contoh

4. Bukti Kas Masuk (BKM)

Dokumen berikutnya adalah bukti kas keluar atau BKM, yakni dokumen yang mencatat penerimaan kas dari pelanggan sebagai pembayaran atas piutang. BKM berfungsi sebagai bukti bahwa pelanggan telah melakukan pembayaran, baik secara penuh maupun sebagian, dan mendukung pencatatan penurunan saldo piutang.

5. Jurnal Penjualan

Jurnal penjualan adalah pencatatan akuntansi khusus yang digunakan untuk mencatat semua transaksi penjualan kredit. Dokumen ini mencatat rincian transaksi, termasuk tanggal, nama pelanggan, dan jumlah penjualan, yang nantinya digunakan sebagai referensi pencatatan piutang.

6. Jurnal Retur Penjualan

Berikutnya juga ada jurnal retur penjualan, jurnal ini biasanya digunakan untuk mencatat transaksi pengembalian barang yang telah dijual. Biasanya, retur ini terjadi karena ada masalah dengan produk atau layanan yang diberikan. Berkurangnya jumlah piutang akan disesuaikan dengan nilai retur yang dicatat dalam jurnal retur penjualan, sehingga saldo piutang dapat disesuaikan.

7. Jurnal Penerimaan Kas

Selanjutnya ada jurnal penerimaan kas, yakni jurnal yang mencatat seluruh transaksi penerimaan kas, termasuk pembayaran dari pelanggan atas piutang. Jurnal ini digunakan untuk memperbarui kartu dengan mengurangi jumlah piutang sesuai dengan pembayaran yang diterima.

8. Jurnal Umum atau Jurnal Memorial

Terakhir adalah jurnal umum atau jurnal memorial, yakni jurnal yang mencatat transaksi piutang yang tidak dapat dicatat di jurnal khusus lainnya. Jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi tertentu, seperti penyesuaian piutang atau koreksi saldo, yang perlu dicatat secara manual agar informasi piutang tetap akurat.

Format Kartu Piutang

Format Kartu Piutang

Format Kartu Piutang (Credit: Scribd.com)

Berikut penjelasan lengkapnya:

  • Nomor Kartu atau Kode Pelanggan: Biasanya memiliki nomor kartu atau kode unik yang merujuk pada pelanggan tertentu. Memudahkan identifikasi setiap kartu berdasarkan nama atau kode pelanggan.
  • No. Rekening dan Nama : Merupakan nomor unik yang diberikan untuk setiap rekening atau akun, serta nama pemilik akun rekening tersebut.
  • Alamat: Alamat lengkap dari pemilik rekening atau akun, yang membantu dalam identifikasi tambahan dan mempermudah korespondensi atau penagihan jika diperlukan.
  • Tanggal Transaksi: Kolom ini mencatat tanggal setiap transaksi yang dilakukan.
  • Keterangan: Kolom ini memberikan deskripsi atau keterangan singkat tentang jenis transaksi, misalnya "Penjualan Barang", "Pembayaran Piutang", atau "Retur".
  • Ref (Referensi): Kolom referensi mencantumkan nomor faktur, nota, atau kode transaksi tertentu yang berkaitan dengan transaksi tersebut.
  • Mutasi dan Saldo (Debit dan Kredit):Kolom ini mencatat perubahan (mutasi) pada rekening. Serta, jumlah sisa saldo pada setiap transaksi.

Cara Membuat Kartu Piutang

Berikut beberapa tahapan yang bisa Anda lakukan untuk membuat kartu piutang:

1. Identifikasi Pelanggan

Tuliskan informasi dasar tentang pelanggan, seperti nama perusahaan (CV, PT), nomor rekening pelanggan, nama lengkap, dan alamat pelanggan. Hal ini penting untuk memastikan transaksi dicatat dengan benar dan mudah dilacak.

2. Tambahkan Informasi Dasar Kartu Piutang

Tentukan judul yang jelas, seperti "Kartu Piutang Pelanggan." Sertakan juga nomor halaman atau lembar kartu, persyaratan pembayaran yang disepakati, serta tanggal jatuh tempo pembayaran piutang.

3. Catat Setiap Transaksi

Pada setiap transaksi, tuliskan tanggal transaksi, keterangan transaksi (misalnya penjualan kredit, pembayaran, atau retur), nomor referensi transaksi (seperti faktur atau nota kredit), dan mutasi yang terjadi (debit untuk penambahan piutang, kredit untuk pembayaran).

4. Hitung dan Perbarui Saldo

Setelah setiap transaksi, hitung saldo piutang yang tersisa dengan menambahkan atau mengurangi jumlah sesuai dengan mutasi yang terjadi (debit atau kredit). Pembaruan saldo ini akan memberi gambaran akurat tentang jumlah piutang yang belum dibayar oleh pelanggan.

5. Buat Kartu Piutang dengan Beeaccounting

Sudah enggak jaman lagi buat kartu stok manual, Anda sekarang bisa mencatat dan membuat kartu piutang dengan lebih mudah, sistematis, otomatis dengan software akuntansi Beeaccounting.

Dengan Beeaccounting, semua transaksi piutang akan tercatat secara langsung dalam sistem, mengurangi risiko kesalahan manusia dan mempercepat proses pencatatan. Software ini memungkinkan Anda untuk mencatat nama pelanggan, nomor rekening, serta tanggal transaksi dan jatuh tempo secara otomatis. Klik banner di atas dan dapatkan gratis uji coba sekarang juga!

Contoh Kartu Piutang dan Transaksinya

Berikut contoh kartu piutang dan transaksinya:

#Rincian Transaksi

  • 01-11-2024: PT Maju Bersama melakukan pembelian barang dengan kredit senilai Rp 5.000.000. Piutang yang harus dibayar dicatat sebagai saldo debit.
  • 05-11-2024: PT Maju Bersama melakukan pembayaran sebesar Rp 2.000.000, mengurangi saldo piutang yang tersisa menjadi Rp 3.000.000.
  • 15-11-2024: Terjadi transaksi penjualan kredit lagi senilai Rp 3.000.000, sehingga saldo piutang menjadi Rp 6.000.000.
  • 20-11-2024: Pembayaran piutang sebesar Rp 3.000.000, sehingga saldo piutang berkurang menjadi Rp 3.000.000.
  • 30-11-2024: Terjadi retur penjualan sebesar Rp 500.000, mengurangi saldo piutang yang harus dibayar menjadi Rp 2.500.000.

#Kartu Piutang

Contoh Kartu Piutang dan transaksinya

#Contoh Kartu Piutang Beeaccounting

Kartu Piutang Beeaccounting

Dengan kartu piutang ini, Anda bisa melihat dengan jelas perkembangan piutang dari setiap transaksi yang terjadi, mulai dari penjualan kredit, pembayaran, hingga retur. Hal ini membantu perusahaan dalam memantau arus kas dan menjaga keakuratan data piutang pelanggan.*-*

Artikel Terkait

Nota Kredit adalah: Fungsi, Manfaat, Contoh dan Perbedaannya
Nota kredit adalah sebuah berkas dokumen yang dijadikan sebagai bukti dari pengurangan piutang usaha yang disebabkan karena pengembalian barang dagang
Baca Juga
Accrual Basis Adalah Metode Pencatatan Akuntansi Basis Akrual
Mode pencatatan akuntansi dibedakan menjadi dua jenis yakni accrual basis adalah metode berbasis cash dan accrual basis adalah metode berbasis
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Cara Menghitung PPh 21 Karyawan Terbaru 2023
Bagi sebagian orang, menghitung besaran PPh 21 bisa menjadi tugas yang menakutkan dan membingungkan. Namun, sebenarnya cara menghitung PPh 21
Baca Juga
Buku Besar adalah Dokumen Akuntansi, Ini Penjelasannya
Apa itu Buku Besar? Buku besar adalah dokumen akuntansi utama yang berisi semua akun yang dimiliki oleh sebuah bisnis, artinya
Baca Juga
Pentingnya Analisi Laporan Keuangan
Biasanya di akhir periode tahun berjalan, seorang akuntan yang bekerja untuk sebuah perusahaan akan membuat berbagai macam laporan keuangan seperti
Baca Juga

Artikel Populer

Pengertian Perpetual Adalah, Jenis, Keuntungan, dan Kelemahan
Dalam dunia bisnis, perpetual adalah salah satu istilah sering kali menjadi perhatian karena mengacu pada konsep yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Baca Juga
Fakta Michelin Star dan Resto Indonesia yang Pernah Meraihnya
Michelin Star, atau Bintang Michelin, adalah salah satu penghargaan kuliner paling bergengsi di dunia, yang diberikan oleh Michelin Guide kepada
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Mengenal Siklus Hidup Produk, Tahapan, Contoh dan Strateginya
Menurut Levitt melalui artikel berjudul "Exploit the Product Life Cycle" pada tahun 1965 menjelaskan jika  konsep Siklus Hidup Produk  atau
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu