Membuat jurnal merupakan bagian dari proses penyusunan laporan keuangan. Jurnal ini dibuat untuk merekap seluruh transaksi yang terjadi dalam satu periode akuntansi, untuk memudahkan akuntan dalam melacak keluar dan masuknya uang. Lalu bagaimana cara membuat jurnal yang baik dan benar?
Untuk membuat jurnal ada dua cara yang bisa Anda lakukan. Pertama, dengan cara manual. Anda bisa membuatnya dengan buku, atau dengan excel bari kemudian bisa diproses menjadi laporan keuangan yang harus disusun dengan manual juga.
Cara kedua adalah dengan menggunakan software akuntansi, Anda hanya perlu memasukkan data transaksi bisa dari kasir atau penjualan, kemudian data tersebut akan secara otomatis diolah menjadi jurnal hingga laporan keuangan.
Nah, Dalam artikel kali ini kita bahas cara manualnya terlebih dahulu, baru kita rekomendasikan software akuntansi mana sih yang cocok untuk bisnis seperti milik Anda?
Sebelum kita bahas cara membuat jurnalnya, mari kita kulik terlebih dahulu, apa sebenarnya fungsi dari jurnal akuntansi ini. Mengutip dari Modul Teknisi Akuntansi dalam Jaringan (2018), ada 3 fungsi jurnal secara umum, diantaranya adalah:
Seperti pengertiannya di atas, jurnal akuntansi adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi yang terjadi dalam sebuah perusahaan. Artinya, salah satu fungsi utama dari jurnal ini adalah untuk mencatat dan mereka transaksi perusahaan secara kronologis, sebelum diposting ke buku besar.
Mencatat transaksi secara kronologis itu yang seperti apa? Yakni, mencatat dengan detail berdasarkan urutan waktu, tanggal, jumlah hingga akun yang berpengaruh. Pencatatannya juga dicatat dalam bentuk debit dan kredit.
Apa saja yang dicatat dalam jurnal? Mulai dari modal, biaya, pendapatan, utang dagang, pembelian dan lain sebagainya.
Kedua adalah fungsi historis, yakni merekam jejak 'sejarah' transaksi keuangan perusahaan, dengan dokumen yang tercatat secara kronologis. Dengan demikian, pihak yang berkepentingan dalam melihat apa saja transaksi yang telah dilakukan perusahaan dimasa lalu, hingga audit keuangan di kemudian hari.
Dengan data yang rinci, jurnal juga bisa digunakan untuk proses analisis keuangan. Mulai dari akun apa saja yang terpengaruh, hingga dampaknya pada laporan keuangan. Seperti, apakah ada peningkatan aset? Apakah ada hutang/ piutang yang terlewat dan sebagainya.
Selain itu, ada fungsi lainnya yakni:
Tidak hanya itu saja, jurnal akuntansi juga berfungsi sebagai pemberi informasi mengenai detail transaksi yang terjadi di perusahaan, mulai dari tanggal transaksi, jenis transaksi, akun dan penjelasan lainnya.
Informasi ini akan memberikan gambaran yang jelas mengenai aktivitas keuangan perusahaan dan membantu pihak internal dan eksternal dalam memahami bagaimana kondisi keuangan perusahaan mereka.
Terakhir, jurnal juga berfungsi sebagai pedoman atau perintah untuk proses pencatatan berikutnya, yaitu ke buku besar. Dari jurnal, kita dapat mengetahui akun mana yang harus didebit atau dikredit di buku besar.
Adanya jurnal ini tentu saja akan mempermudah proses pemindahan data transaksi ke buku besar dan menyederhanakan proses pengelompokkan transaksi sejenis dalam akun-akun tertentu.
Dari fungsinya di atas, kita dapat simpulkan jika tujuan dibuatnya jurnal akuntansi bisnis diantaranya adalah sebagai berikut:
Baca Juga: Contoh Laporan Keuangan Perusahaan, Lengkap dan Jelas!
Sebelum kita mempelajari proses penyusunan jurnalnya, kita juga harus paham apa saja komponen wajib dalam jurnal akuntansi bisnis, diantaranya adalah sebagai berikut:
Dalam saldo debit dan kredit ini, harus dicatat dengan benar agar informasi keuangannya tidak menjadi rancu. Untuk aturan pencatatan saldo debit dan kredit ini Ada bisa cek tabel di bawah ini!
Dilansir dari Modul Teknisi Akuntansi dalam Jaringan (2018) klasifikasi akun yang digunakan dan dicatat dalam jurnal akuntansi adalah sebagai berikut:
Sebagai catatan, dari klasifikasi akun di atas, dapat bertambah sesuai dengan jenis transaksi dan skala bisnis masing-masing. Sebab setiap perusahaan juga memiliki aset, kewajiban hingga sumber pendapatan yang berbeda.
Berikut panduan cara membuat jurnal akuntansi berdasarkan jenis, lengkap dengan contohnya!
Apa itu jurnal umum? Jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi keuangan bisnis pada periode tertentu sesuai dengan urutan tanggal transaksi. Jenis jurnal ini kadang disebut juga dengan jurnal transaksi akuntansi.
Cara membuat jurnal transaksi yang tepat perlu mencantumkan nama transaksi, jenis akun, beserta nominal saldo di debit dan kredit. Berikut penjelasan lengkapnya:
Pada bulan Desember 20xx, bisnis sewa kostum YUI diketahui melakukan transaksi sebagai berikut:
Maka, jurnal umumnya adalah sebagai berikut:
Selain ada jurnal umum, dalam akuntansi juga istilah yang disebut dengan jurnal khusus, jurnal khusus sendiri adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi tertentu yang sering terjadi secara berulang dan memiliki karakteristik yang sama.
Jurnal ini biasa digunakan untuk usaha dagang atau bisnis yang memiliki volume transaksi tinggi dan sifatnya berulang. Contohnya, bisnis ritel, jualan makanan, dan lain sebagainya. Dengan adanya pencatatan yang terpisah antar transaksi. Dengan melihat data transaksi yang terpisah, sebuah perusahaan dapat memastikan bahwa dalam pencatatan keuangan tidak ada transaksi yang terlewat atau tercampur antar jenis transaksi.
Sementara itu, jurnal khusus dibedakan menjadi 4 jenis, yakni jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas. Berikut penjelasan lengkapnya.
Jurnal penjualan adalah jurnal untuk mencatat semua transaksi penjualan barang atau jasa yang dilakukan secara kredit. Transaksi ini sering terjadi pada perusahaan dagang yang memberikan fasilitas kredit kepada pelanggan.
Sebagai contoh:
Maka contoh jurnalnya adalah:
Jurnal khusus berikutnya ada jurnal pembelian, kebalikan dari jurnal penjualan jurnal pembelian adalah adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian secara kredit.
Biasanya, jurnal ini sering digunakan oleh perusahaan dagang atau manufaktur untuk mencatat pembelian bahan baku, barang dagangan, atau peralatan dari pemasok.
Sebagai contoh:
Maka, jurnal pembeliannya adalah sebagai berikut:
Ketiga ada jurnal pengeluaran kas, yakni jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang menambah kas perusahaan, seperti pembayaran dari pelanggan, setoran modal, atau hasil penjualan tunai.
Misalnya:
Dengan transaksi tersebut, maka contoh jurnalnya adalah sebagai berikut:
Sedangkan jurnal penerimaan kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang mengurangi kas perusahaan, seperti pembayaran utang, pembelian barang tunai, atau pembayaran biaya operasional.
Sebagai contoh:
Maka, contoh jurnal penerimaan kas-nya adalah sebagai berikut:
Jurnal penyesuaian adalah bagian dari akuntansi dasar yang sumbernya berasal dari bukti transaksi dalam satu periode, yang digunakan untuk menentukan saldo akhir yang akan dimasukkan pada catatan buku besar.
Jurnal penyesuaian perlu dibuat karena memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
Lalu, bagaimana membuat jurnal penyesuaian? Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk membuat jurnal penyesuaian:
Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam membuat jurnal penyesuaian adalah dengan mengidentifikasi akun-akun yang perlu disesuaikan. Akun apa saja yang perlu penyesuaian? Ada 5 akun jenis akun yang membutuhkan penyesuaian, diantaranya:
Setelah menemukan akun mana yang perlu disesuaikan selanjutnya adalah menentukan berapa jumlah nominal dari penyesuaian tersebut. Anda bisa mengetahui jumlahnya berdasarkan sumber data seperti faktur, kwitansi dan lainnya.
Setelah mengetahui semuanya, Anda mulai menyusun jurnal penyesuaian. Dalam proses ini, Anda perlu mencatat transaksi yang mencerminkan perubahan pada akun yang disesuaikan, dengan mengikuti prinsip dasar akuntansi, yaitu debit dan kredit.
Sebagai contoh:
Pada bulan Oktober 2024 PT Sukses Selalu melakukan pembayaran untuk sewa kantor sebesar Rp.120.00.000 untuk satu tahun. Pada akhir Desember 2024, PT Sukses Selalu ingin membuat jurnal penyesuaian, sebagai laporan akhir tahun kepada pihak yang berwenang. Bagaimana contoh jurnal penyesuaiannya?
Untuk membuat jurnal penyesuaian, kita perlu tahu terlebih dahulu, berapa nilai beban sewa yang belum dijalani oleh PT Sukses Selalu. Jika dihitung dari Oktober - Desember, artinya beban sewa yang belum dijalani adalah 3 bulan. Maka sisanya adalah 9 bulan. Berapa nilai yang belum dijalani?
Saldo Sewa yang Belum Dijalani = (Masa Belum Dijalani/ Masa Jatuh Tempo) x Total Biaya = (9/12) x 120.000.000 = Rp.90.000.0000
Dari sini diketahui jika sisa saldo sewa yang belum dijalani adalah Rp90.000.000. Maka, contoh jurnalnya adalah ...
Jurnal Pembalik adalah jurnal yang digunakan untuk membalik jurnal penyesuaian agar tidak terjadi akun ganda. Nama lain dari jurnal ini adalah reverse entry. Jurnal ini biasanya disusun di awal periode akuntansi agar akun-akun yang telah disesuaikan pada akhir periode sebelumnya dapat kembali ke saldo semula tanpa mempengaruhi laporan keuangan periode berikutnya.
Akun apa saja yang perlu dibalik? Akun yang perlu dibalik adalah akun yang perlu disesuaikan sebelumnya. Sehingga sama seperti jurnal penyesuaian, ada 5 akun yang perlu dibalik, yakni terdiri dari akun:
Untuk cara membuat jurnal pembalik ini caranya cukup mudah yakni hanya perlu membalik posisi kredit dan debit pada jurnal penyesuaian. Sebagai contoh:
Diketahui, dari sisa dana sewa kantor pada contoh jurnal penyesuaian di atas adalah Rp90.000.000, dengan mendebitkan beban sewa dibayar di muka dan mengkreditkan beban sewa dibayar dimuka.
Maka, untuk jurnal pembaliknya, adalah dengan mendebitkan beban sewa dan mengkreditkan beban sewa dibayar di muka, seperti berikut ini!
Seperti yang sudah kita bicarakan pada paragraf pembuka. jika ada dua cara yang bisa dilakukan untuk menyusun jurnal akuntansi bisnis ini. Pertama, dengan cara manual dan kedua dengan cara praktis menggunakan software akuntansi.
Cara pertama sudah kita jelaskan, dan cara kedua kita merekomendasikan dengan menggunakan software akuntansi keuangan Beeaccounting. Dengan Beeaccounting, Anda tidak perlu pusing lagi mengurusi ratusan transaksi sampai lembur-lembur karena laporan gak balance.
Sebab, dengan Beeaccounting Anda bisa membuat jurnal hingga laporan keuangan mudah tidak sampai 5 menit, tanpa harus jago akunting dulu. Pengen coba? klik banner di bawah ini sekarang juga!