Logo Bee Web

Cara Membuat Jurnal Akuntansi Berdasarkan Jenisnya

Ada berbagai cara membuat jurnal. Cara membuatnya disesuaikan dengan jenis. Setiap jenis jurnal memiliki fungsi berbeda. Apa perbedaannya?
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Terbit: Friday, 2 December 2022
Diperbarui: Friday, 6 December 2024
Daftar Isi

Membuat jurnal merupakan bagian dari proses penyusunan laporan keuangan. Jurnal ini dibuat untuk merekap seluruh transaksi yang terjadi dalam satu periode akuntansi, untuk memudahkan akuntan dalam melacak keluar dan masuknya uang. Lalu bagaimana cara membuat jurnal yang baik dan benar?

Untuk membuat jurnal ada dua cara yang bisa Anda lakukan. Pertama, dengan cara manual. Anda bisa membuatnya dengan buku, atau dengan excel bari kemudian bisa diproses menjadi laporan keuangan yang harus disusun dengan manual juga.

Cara kedua adalah dengan menggunakan software akuntansi, Anda hanya perlu memasukkan data transaksi bisa dari kasir atau penjualan, kemudian data tersebut akan secara otomatis diolah menjadi jurnal hingga laporan keuangan.

Nah, Dalam artikel kali ini kita bahas cara manualnya terlebih dahulu, baru kita rekomendasikan software akuntansi mana sih yang cocok untuk bisnis seperti milik Anda?

Fungsi Jurnal

cara membuat jurnal akuntansi bisnis

Dalam akuntansi, jurnal digunakan untuk mencatat dan merangkum seluruh transaksi yang terjadi dan membantu dalam proses pembuatan laporan keiangan (Credit: Freepik.com)

Sebelum kita bahas cara membuat jurnalnya, mari kita kulik terlebih dahulu, apa sebenarnya fungsi dari jurnal akuntansi ini. Mengutip dari Modul Teknisi Akuntansi dalam Jaringan (2018), ada 3 fungsi jurnal secara umum, diantaranya adalah:

1. Fungsi Merekap (Mencatat)

Seperti pengertiannya di atas, jurnal akuntansi adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi yang terjadi dalam sebuah perusahaan. Artinya, salah satu fungsi utama dari jurnal ini adalah untuk mencatat dan mereka transaksi perusahaan secara kronologis, sebelum diposting ke buku besar.

Mencatat transaksi secara kronologis itu yang seperti apa? Yakni, mencatat dengan detail berdasarkan urutan waktu, tanggal, jumlah hingga akun yang berpengaruh. Pencatatannya juga dicatat dalam bentuk debit dan kredit.

Apa saja yang dicatat dalam jurnal? Mulai dari modal, biaya, pendapatan, utang dagang, pembelian dan lain sebagainya.

2. Fungsi Historis

Kedua adalah fungsi historis, yakni merekam jejak 'sejarah' transaksi keuangan perusahaan, dengan dokumen yang tercatat secara kronologis. Dengan demikian, pihak yang berkepentingan dalam melihat apa saja transaksi yang telah dilakukan perusahaan dimasa lalu, hingga audit keuangan di kemudian hari.

3. Fungsi Analisis

Dengan data yang rinci, jurnal juga bisa digunakan untuk proses analisis keuangan. Mulai dari akun apa saja yang terpengaruh, hingga dampaknya pada laporan keuangan. Seperti, apakah ada peningkatan aset? Apakah ada hutang/ piutang yang terlewat dan sebagainya.

Selain itu, ada fungsi lainnya yakni:

4. Fungsi Informatif

Tidak hanya itu saja, jurnal akuntansi juga berfungsi sebagai pemberi informasi mengenai detail transaksi yang terjadi di perusahaan, mulai dari tanggal transaksi, jenis transaksi, akun dan penjelasan lainnya.

Informasi ini akan memberikan gambaran yang jelas mengenai aktivitas keuangan perusahaan dan membantu pihak internal dan eksternal dalam memahami bagaimana kondisi keuangan perusahaan mereka.

5. Fungsi Instruksi

Terakhir, jurnal juga berfungsi sebagai pedoman atau perintah untuk proses pencatatan berikutnya, yaitu ke buku besar. Dari jurnal, kita dapat mengetahui akun mana yang harus didebit atau dikredit di buku besar.

Adanya jurnal ini tentu saja akan mempermudah proses pemindahan data transaksi ke buku besar dan menyederhanakan proses pengelompokkan transaksi sejenis dalam akun-akun tertentu.

Tujuan Dibuatnya Jurnal Akuntansi Bisnis

Dari fungsinya di atas, kita dapat simpulkan jika tujuan dibuatnya jurnal akuntansi bisnis diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Mencatat setiap transaksi berdasarkan urutan waktu, auditor atau manajer keuangan dapat melacak dan memverifikasi keabsahan transaksi dengan lebih cepat dan akurat.
  • Pencatatan secara rinci dalam bentuk debit dan kredit meminimalkan risiko terjadinya kesalahan pencatatan atau duplikasi transaksi.
  • Dengan detail waktu, tanggal, dan jumlah yang tercatat, akuntan dapat menganalisis pola transaksi, periode keuangan tertentu, atau mengidentifikasi potensi masalah keuangan.
  • Menjadi sumber data utama untuk menyusun laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, dan arus kas.

Baca Juga: Contoh Laporan Keuangan Perusahaan, Lengkap dan Jelas!

Komponen Jurnal Akuntansi

Sebelum kita mempelajari proses penyusunan jurnalnya, kita juga harus paham apa saja komponen wajib dalam jurnal akuntansi bisnis, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Tanggal Transaksi: Kolom yang digunakan untuk mencatat tanggal dan waktu saat transaksi berlangsung.
  • Nama Rekening (Akun): Nama akun yang terpengaruh dari adanya transaksi, contohnya kas, modal dan lain sebagainya.
  • Keterangan: Informasi atau deskripsi singkat terkait keterangan transaksi yang dicatat.
  • Debit dan Kredit: Diisi dengan jumlah nominal transaksi yang terjadi. Sisi debit digunakan untuk mencatat uang yang diterima) dan sisi kredit digunakan untuk mencatat uang keluar.

Dalam saldo debit dan kredit ini, harus dicatat dengan benar agar informasi keuangannya tidak menjadi rancu. Untuk aturan pencatatan saldo debit dan kredit ini Ada bisa cek tabel di bawah ini!

Debit Kredit Dalam Akuntansi

Tabel Debit Kredit dalam Akuntansi (Credit: Bee.id)

Klasifikasi Akun yang Dicatat dalam Jurnal

Dilansir dari Modul Teknisi Akuntansi dalam Jaringan (2018) klasifikasi akun yang digunakan dan dicatat dalam jurnal akuntansi adalah sebagai berikut:

Klasifikasi Akun Yang Dicatat Dalam Jurnal

Klasifikasi Akun Yang Dicatat Dalam Jurnal (Credit: bee.id)

  • Aset atau aktiva adalah sumber daya yang dimiliki oleh suatu perusahaan dan diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi di masa depan. Kelompok aset ini dibedakan menjadi dua yakni aset lancar dan tetap.
  • Kewajiban atau liabilitas adalah kewajiban finansial yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pihak lain di masa depan. Berikut klasifikasi akunnya:
  • Modal/ ekuitas adalah investasi awal pemilik atau pemegang saham dalam suatu perusahaan. Berikut klasifikasi akunnya.
  • Pendapatan adalah aliran masuk manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi yang mengakibatkan peningkatan ekuitas, selain dari kontribusi pemilik.
  • Sedangkan beban adalah pengorbanan sumber daya ekonomi yang timbul dalam suatu periode akuntansi sebagai akibat dari kegiatan usaha yang menghasilkan pendapatan. Berikut klasifikasi akun.

Sebagai catatan, dari klasifikasi akun di atas, dapat bertambah sesuai dengan jenis transaksi dan skala bisnis masing-masing. Sebab setiap perusahaan juga memiliki aset, kewajiban hingga sumber pendapatan yang berbeda.

Cara Membuat Jurnal Akuntansi dan Contohnya

Berikut panduan cara membuat jurnal akuntansi berdasarkan jenis, lengkap dengan contohnya!

1. Cara Membuat Jurnal Umum

Apa itu jurnal umum? Jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi keuangan bisnis pada periode tertentu sesuai dengan urutan tanggal transaksi. Jenis jurnal ini kadang disebut juga dengan jurnal transaksi akuntansi.

Cara membuat jurnal transaksi yang tepat perlu mencantumkan nama transaksi, jenis akun, beserta nominal saldo di debit dan kredit. Berikut penjelasan lengkapnya:

  • Mengidentifikasi dan mencatat seluruh transaksi yang terjadi di usaha Anda berdasarkan tanggal transaksinya. Misalnya piutang usaha, pendapatan, hingga utang.
  • Berikutnya, tentukan mana saja akun yang terlibat dalam proses transaksi ini, adapun akun yang dimaksud mencakup, aset, kewajiban, ekuitas (modal), pendapatan dan biaya.
  • Selanjutnya, mencatat semua transaksi ke jurnal umum dengan format: tanggal, nama rekening, keterangan, debit dan kredit. Untuk format jurnal umumnya, cek informasi selanjutnya.
  • Untuk pencatatan saldo debit dan kreditnya Anda bisa mengikuti aturan pada tabel di atas.
  • Terakhir, menghitung total debit dan kredit, pastikan kedua akun ini memiliki nilai yang sama atau seimbang. Jika tidak seimbang, maka bisa dipastikan ada kesalahan dalam proses pencatatannya.

#Format Jurnal Umum

Contoh Format Jurnal Umum Perusahaan Jasa Sederhana

Contoh Format Jurnal Umum Perusahaan Jasa Sederhana (Credit: bee.id)

#Contoh Jurnal Umum

Pada bulan Desember 20xx, bisnis sewa kostum YUI diketahui melakukan transaksi sebagai berikut:

  • Pada tanggal 1 Desember, pemilik usaha menyetor uang tunai sebesar Rp50.000.000 sebagai modal awal.
  • Pada tanggal 6 Desember, YUI melakukan pembelian peralatan kantor sebesar Rp20.000.000, secara kredit dan pembayaran akan dibayarkan bulan depan.
  • Pada tanggal 11 Desember, YUI menerima pendapatan dari sewa kostumnya sebesar Rp15.000.000 secara tunai.
  • Pada tanggal 20 Desember, YUI membayar keperluan biaya operasional seperti listrik dan air sebesar Rp1.500.000
  • Pada tanggal 25, YUI Membayar utang kepada toko peralatan kantor dengan menyucil sebesar Rp10.000.000

Maka, jurnal umumnya adalah sebagai berikut:

Cara Membuat Jurnal Umum

Contoh Jurnal Umum Usaha Jasa Sewa YUI (Credit: bee.id)

2. Cara Membuat Jurnal Khusus

Selain ada jurnal umum, dalam akuntansi juga istilah yang disebut dengan jurnal khusus, jurnal khusus sendiri adalah jurnal yang digunakan untuk  mencatat transaksi-transaksi tertentu yang sering terjadi secara berulang dan memiliki karakteristik yang sama.

Jurnal ini biasa digunakan untuk usaha dagang atau bisnis yang memiliki volume transaksi tinggi dan sifatnya berulang. Contohnya, bisnis ritel, jualan makanan, dan lain sebagainya. Dengan adanya pencatatan yang terpisah antar transaksi. Dengan melihat data transaksi yang terpisah, sebuah perusahaan dapat memastikan bahwa dalam pencatatan keuangan tidak ada transaksi yang terlewat atau tercampur antar jenis transaksi.

Sementara itu, jurnal khusus dibedakan menjadi 4 jenis, yakni jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas. Berikut penjelasan lengkapnya.

a. Jurnal Penjualan

Format Nota Penjualan

Format Nota Penjualan (Credit: bee.id)

Jurnal penjualan adalah jurnal untuk mencatat semua transaksi penjualan barang atau jasa yang dilakukan secara kredit. Transaksi ini sering terjadi pada perusahaan dagang yang memberikan fasilitas kredit kepada pelanggan.

Sebagai contoh:

  • 1 Desember 2024: Penjualan barang secara kredit kepada Toko ABC sebesar Rp5.000.000.
  • 2 Desember 2024: Penjualan barang secara kredit kepada Toko Sejahtera sebesar Rp8.000.000.
  • 3 Desember 2024: Penjualan barang secara kredit kepada Toko Harapan sebesar Rp10.000.000.
  • 4 Desember 2024: Penjualan barang secara kredit kepada PT Maju Jaya sebesar Rp15.000.000.
  • 5 Desember 2024: Penjualan barang secara kredit kepada Toko Makmur sebesar Rp7.000.000.

Maka contoh jurnalnya adalah:

Contoh Jurnal Penjualan

Contoh Jurnal Penjualan (Credit: bee.id)

b. Jurnal Pembelian

Format Jurnal Pembelian

Jurnal khusus berikutnya ada jurnal pembelian, kebalikan dari jurnal penjualan jurnal pembelian adalah adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian secara kredit.

Biasanya, jurnal ini sering digunakan oleh perusahaan dagang atau manufaktur untuk mencatat pembelian bahan baku, barang dagangan, atau peralatan dari pemasok.

Sebagai contoh:

  • 1 Desember 2024: Pembelian barang secara kredit dari PT Sumber Jaya sebesar Rp10.000.000.
  • 2 Desember 2024: Pembelian bahan baku secara kredit dari CV Makmur Abadi sebesar Rp12.000.000.
  • 3 Desember 2024: Pembelian peralatan kantor secara kredit dari Toko Alat Tulis sebesar Rp3.000.000.
  • 4 Desember 2024: Pembelian barang dagangan secara kredit dari PT Berkah Sejahtera sebesar Rp20.000.000.
  • 5 Desember 2024: Pembelian Mesin fotokopy secara kredit dari CV Sentosa sebesar Rp2.500.000.

Maka, jurnal pembeliannya adalah sebagai berikut:

Contoh Jurnal Pembelian

c. Jurnal Pengeluaran Kas

Format Jurnal Pengeluaran Kas

Format tabel jurnal pengeluaran kas (Credit: bee.id)

Ketiga ada jurnal pengeluaran kas, yakni jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang menambah kas perusahaan, seperti pembayaran dari pelanggan, setoran modal, atau hasil penjualan tunai.

Misalnya:

  • 1 Desember 2024: Pembayaran utang kepada PT Sumber Jaya sebesar Rp10.000.000 dengan diskon 5%
  • 2 Desember 2024: Pembayaran biaya listrik dan air sebesar Rp1.500.000
  • 3 Desember 2024: Pembayaran gaji karyawan sebesar Rp25.000.000.
  • 4 Desember 2024: Return penjualan sebesar Rp1.000.000
  • 5 Desember 2024: Pembayaran sewa gedung sebesar Rp12.000.000.
  • 6 Desember 2024: Peembelian bahan baku sepesar Rp45.000.000 dsikon 1o%

Dengan transaksi tersebut, maka contoh jurnalnya adalah sebagai berikut:

Contoh Jurnal Pengeluaran Kas

Contoh Jurnal Pengeluaran Kas (Bee.id)

d. Jurnal Penerimaan Kas

Format Jurnal Penerimaan Kas

Format Jurnal Penerimaan Kas (Credit: Bee.id)

Sedangkan jurnal penerimaan kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang mengurangi kas perusahaan, seperti pembayaran utang, pembelian barang tunai, atau pembayaran biaya operasional.

Sebagai contoh:

  • 1 Desember 2024: Penerimaan pelunasan piutang dari Toko ABC sebesar Rp5.000.000.
  • 2 Desember 2024: Penerimaan pelunasan piutang dari Toko Sejahtera sebesar Rp8.000.000.
  • 3 Desember 2024: Penjualan barang secara tunai sebesar Rp10.000.000 dengan diskon 10%
  • 4 Desember 2024: Penjualan mesin produksi lama, sebesar Rp100.000.000
  • 5 Desember 2024: Penerimaan pelunasan piutang dari PT Maju Jaya sebesar Rp15.000.000 dengan diskon 5%

Maka, contoh jurnal penerimaan kas-nya adalah sebagai berikut:

Cara Membuat Jurnal Penerimaan Kas

Cara Membuat Jurnal Penerimaan Kas (Credit: bee.id)

3. Cara Membuat Jurnal Penyesuaian

Jurnal penyesuaian adalah bagian dari akuntansi dasar yang sumbernya berasal dari bukti transaksi dalam satu periode, yang digunakan untuk menentukan saldo akhir yang akan dimasukkan pada catatan buku besar.

Jurnal penyesuaian perlu dibuat karena memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

  • Untuk menentukan akun pendapatan dan beban (akun nominal) yang sebenarnya dalam satu periode.
  • Menentukan saldo setiap akun yang dimasukkan ke dalam buku besar pada akhir periode, sehingga terlihat jumlah yang sebenarnya dari saldo harta dan kewajiban.
  • Mengetahui situasi yang sebenarnya dari akun harta, kewajiban, dan modal di akhir periode.
  • Menyusun laporan keuangan lebih akurat, sebab dari setiap transaksi yang dicantumkan sudah mencerminkan kondisi yang sebenarnya

Lalu, bagaimana membuat jurnal penyesuaian? Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk membuat jurnal penyesuaian:

1. Mengidentifikasi Akun-Akun yang Perlu Disesuaikan

Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam membuat jurnal penyesuaian adalah dengan mengidentifikasi akun-akun yang perlu disesuaikan. Akun apa saja yang perlu penyesuaian? Ada 5 akun jenis akun yang membutuhkan penyesuaian, diantaranya:

  • Akun Beban DIbayar di Muka: Beban yang sudah dibayar di awal periode, namun manfaatnya baru akan dirasakan di periode berikutnya. Contohnya, sewa gedung dan sejenisnya.
  • Akun Pendapatan Diterima di Muka: Uang yang sudah diterima dari pelanggan, namun jasa atau barang belum sepenuhnya diberikan.
  • Akun Penyusutan/ Depresiasi: Penurunan nilai aset tetap secara bertahap akibat penggunaan.
  • Beban Terutang: Beban yang sudah terjadi dan digunakan dalam suatu periode, tetapi pembayarannya belum dilakukan.
  • Pendapatan Terutang: Pendapatan yang sudah dihasilkan oleh perusahaan, tetapi belum diterima pembayarannya.

2. Menentukan Nilai Penyesuaiannya

Setelah menemukan akun mana yang perlu disesuaikan selanjutnya adalah menentukan berapa jumlah nominal dari penyesuaian tersebut. Anda bisa mengetahui jumlahnya berdasarkan sumber data seperti faktur, kwitansi dan lainnya.

3. Mulai Mencatat Jurnal Penyesuaian

Setelah mengetahui semuanya, Anda mulai menyusun jurnal penyesuaian. Dalam proses ini, Anda perlu mencatat transaksi yang mencerminkan perubahan pada akun yang disesuaikan, dengan mengikuti prinsip dasar akuntansi, yaitu debit dan kredit.

Sebagai contoh:

Pada bulan Oktober 2024 PT Sukses Selalu melakukan pembayaran untuk sewa kantor sebesar Rp.120.00.000 untuk satu tahun. Pada akhir Desember 2024, PT Sukses Selalu ingin membuat jurnal penyesuaian, sebagai laporan akhir tahun kepada pihak yang berwenang. Bagaimana contoh jurnal penyesuaiannya?

Untuk membuat jurnal penyesuaian, kita perlu tahu terlebih dahulu, berapa nilai beban sewa yang belum dijalani oleh PT Sukses Selalu. Jika dihitung dari Oktober - Desember, artinya beban sewa yang belum dijalani adalah 3 bulan. Maka sisanya adalah 9 bulan. Berapa nilai yang belum dijalani?

Saldo Sewa yang Belum Dijalani = (Masa Belum Dijalani/ Masa Jatuh Tempo) x Total Biaya
                               = (9/12) x 120.000.000
                               = Rp.90.000.0000

Dari sini diketahui jika sisa saldo sewa yang belum dijalani adalah Rp90.000.000. Maka, contoh jurnalnya adalah ...

Contoh Dan Cara Membuat Jurnal Penyesuaian

Contoh dan Cara Membuat Jurnal Penyesuaian (Credit: bee.id)

4. Membuat Jurnal Pembalik

Jurnal Pembalik adalah jurnal yang digunakan untuk membalik jurnal penyesuaian agar tidak terjadi akun ganda. Nama lain dari jurnal ini adalah reverse entry. Jurnal ini biasanya disusun di awal periode akuntansi agar akun-akun yang telah disesuaikan pada akhir periode sebelumnya dapat kembali ke saldo semula tanpa mempengaruhi laporan keuangan periode berikutnya.

Akun apa saja yang perlu dibalik? Akun yang perlu dibalik adalah akun yang perlu disesuaikan sebelumnya. Sehingga sama seperti jurnal penyesuaian, ada 5 akun yang perlu dibalik, yakni terdiri dari akun:

  • Beban yang belum terbayar
  • Pendapatan perusahaan yang diterima di muka dan dicatat sebagai pendapatan
  • Beban yang harus dikeluarkan perusahaan di akhir periode
  • Pendapatan (sudah terjadi) tetapi belum diakui
  • Perlengkapan yang dipakai terus menerus dan dicatat sebagai beban.

Untuk cara membuat jurnal pembalik ini caranya cukup mudah yakni hanya perlu membalik posisi kredit dan debit pada jurnal penyesuaian. Sebagai contoh:

Diketahui, dari sisa dana sewa kantor pada contoh jurnal penyesuaian di atas adalah Rp90.000.000, dengan mendebitkan beban sewa dibayar di muka dan mengkreditkan beban sewa dibayar dimuka.

Maka, untuk jurnal pembaliknya, adalah dengan mendebitkan beban sewa dan mengkreditkan beban sewa dibayar di muka, seperti berikut ini!

Cara Membuat Jurnal Dan Contoh Jurnal Pembalik

Cara Membuat Jurnal dan Contoh Jurnal Pembalik (Credit: bee.id)

Rekomendasi Software Akuntansi Bisa Buat Jurnal Sampai Laporan

Laporan Keuangan Akurat Untuk Laporan Pajak Pakai Beeaccounting 1x Klik Langsung Jadi

Seperti yang sudah kita bicarakan pada paragraf pembuka. jika ada dua cara yang bisa dilakukan untuk menyusun jurnal akuntansi bisnis ini. Pertama, dengan cara manual dan kedua dengan cara praktis menggunakan software akuntansi.

Cara pertama sudah kita jelaskan, dan cara kedua kita merekomendasikan dengan menggunakan software akuntansi keuangan Beeaccounting. Dengan Beeaccounting, Anda tidak perlu pusing lagi mengurusi ratusan transaksi sampai lembur-lembur karena laporan gak balance.

Sebab, dengan Beeaccounting Anda bisa membuat jurnal hingga laporan keuangan mudah tidak sampai 5 menit, tanpa harus jago akunting dulu. Pengen coba? klik banner di bawah ini sekarang juga!

Artikel Populer

Contoh Pasar Oligopoli Potret Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Ragam contoh pasar oligopoli yang Anda ketahui bisa menambah wawasan dalam memahami jenis market ini. pasar jenis ini merupakan salah
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu