🚀 DISKON 20%! Khusus Pengguna Lama, Klaim Sebelum 28 Maret! 🔥
Logo Bee Web

Cara Membuat Buku Besar, Contoh, Beserta Penjelasannya

Cara membuat buku besar adalah dengan menggunakan jurnal yang ada, kita bisa memanfaatkan excel untuk membuat buku besar
Penulis:
Lutfatul Malihah
Professional Reviewer:
Loly Meyca Sari Amrullah S. Ak
Kategori: ,
Terbit: Monday, 7 December 2020
Diperbarui: Friday, 7 March 2025
Daftar Isi

Apa yang dimaksud dengan buku besar? Buku besar atau general ledger adalah dokumen akuntansi utama yang berisi semua akun yang dimiliki oleh bisnis, yang berarti pembukuan ini mencatat semua transaksi yang dibuat selama perusahaan berjalan.

General ladger ini berisi transaksi yang sudah dipisahkan berdasarkan jenisnya, aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan biaya. Buku besar penting dalam perencanaan bisnis karena digunakan sebagai referensi, untuk menyimpan semua informasi keuangan bisnis, dan juga digunakan untuk membuat berbagai laporan keuangan.

Bagaimana cara membuat buku besar? Simak penjelasan lengkapnya pada artikel berikut ini!

Apa itu Buku Besar?

Secara umum, buku besar adalah kumpulan akun yang digunakan untuk menyortir dan meringkas informasi yang sebelumnya sudah dicatat dalam jurnal umum. Buku ini juga biasanya disebut dengan general ledger.

Biasanya, masing-masing transaksi Anda dalam buku besar dibagi menjadi beberapa akun (bagan akun), dikategorikan sebagai aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan biaya.

Dimana, dalam buku "Pengantar Dasar Akuntansi Buku 1: Teknik dan Konsep Penyusunan Laporan Keuangan" dijelaskan jika pada setiap akunnya akan memberikan nomor yang membantu indeks dan juga digunakan sebagai referensi. Nomor inilah yang disebut dengan nomor akun.

Dari sini, kita bisa simpulkan jika buku besar adalah catatan utama dalam sistem akuntansi yang berfungsi untuk mengelompokkan dan merangkum transaksi keuangan berdasarkan akun-akun tertentu.

Dengan demikian, buku besar juga bisa menjadi referensi utama dalam penyusunan laporan keuangan karena mencatat setiap perubahan yang terjadi dalam aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan biaya perusahaan secara sistematis.

BACA JUGA: Pengertian Kode Akun Akuntansi (Chart of Account)

Apa Saja Komponen yang Terdapat pada Buku Besar?

Contoh format buku besar

Contoh format buku besar (Credit: bee.id)

Buku Besar Akuntansi adalah catatan yang merangkum semua transaksi keuangan perusahaan, mengelompokkan data berdasarkan akun-akun tertentu, seperti aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban.

Berikut adalah beberapa komponen yang terdapat pada buku besar:

  • Tanggal: Mencatat waktu terjadinya transaksi keuangan.​
  • Nama Akun: Identifikasi akun yang dalam buku besar, seperti Kas, Piutang Usaha, atau Utang Usaha.
  • Nomor Referensi: Kode atau nomor yang mengacu pada jurnal atau dokumen sumber transaksi, memudahkan penelusuran dan verifikasi.​
  • Debit dan Kredit: Kolom yang menunjukkan jumlah transaksi yang mempengaruhi saldo akun, sesuai dengan prinsip double-entry accounting.​
  • Saldo: Menampilkan saldo akhir akun setelah transaksi dicatat, membantu memantau posisi keuangan terkini.

Fungsi Buku Besar

Dengan adanya buku ini, perusahaan bisa membuat laporan keuangan jadi lebih mudah, karena saldo setiap akunnya tercatat secara sistematis dan selalu diperbarui sesuai dengan setiap transaksi yang terjadi.

Selain itu, buku besar ini juga memiliki banyak fungsi lainnya, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Mencatat dan Meringkas Transaksi Keuangan

Fungsi buku besar yang pertama adalah sebagai alat untuk mencatat semua transaksi keuangan yang telah dicatat dalam jurnal umum, sehingga memudahkan pengelolaan data keuangan perusahaan.

2. Mengelompokkan Data Keuangan

Dengan mengelompokkan transaksi ke dalam akun-akun tertentu, buku ini juga membantu dalam penggolongan data keuangan, sehingga memudahkan analisis dan pemantauan terhadap masing-masing akun.

3. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Tidak hanya itu saja, buku ini juga menyediakan data yang diperlukan dalam proses pembuatan laporan keuangan, seperti laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi.

Dengan cara mengelompokkan setiap transaksi berdasarkan akun yang sesuai dan mencatatnya secara sistematis. Sehingga memastikan pembuatan laporan keuangan tersebut akurat dan sesuai dengan kondisi keuangan perusahaan.

4. Memudahkan Proses Audit dan Validasi

Dengan pencatatan yang terperinci, dengan buku ini Anda dapat memudahkan proses audit dan validasi transaksi, sehingga memastikan keakuratan dan keandalan informasi keuangan perusahaan.

5. Mendukung Pengambilan Keputusan Manajemen

Informasi yang tersaji dalam buku besar membantu manajemen dalam membuat keputusan strategis, seperti perencanaan anggaran, investasi, dan evaluasi kinerja keuangan perusahaan.

Secara garis besar, agar Anda bisa menyusun laporan keuangan dengan baik, Anda perlu terlebih dahulu menghitung saldo akhir setiap akunnya pada buku besar.

Anda juga bisa memanfaatkan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud untuk mencatat transaksi keuangan bisnis Anda secara rinci dan langsung terintegrasi dengan laporan keuangan akuntansi.

Sehingga Anda tidak perlu membuat laporan secara manual lagi, semua proses manajemen keuangan beres dalam satu aplikasi. Klik banner di atas untuk mendapatkan gratis uji coba sekarang juga!

Bentuk-Bentuk Buku Besar

Penyusunan buku besar juga dapat disusun menjadi 4 bentuk, yakni buku besar bentuk T, 2 kolom, 3 kolom, dan 4 kolom, berikut penjelasan lengkapnya.

1. Buku Besar Bentuk T

Buku Besar Bentuk T

Contoh Format Buku Besar Bentuk T (Credit: bee.id)

Bentuk buku besar yang pertama ada bentuk T, yakni buku besar yang terdiri dari 4 bagian, yakni nomor akun, nama akun, kolom debit sebelah kiri dan kolom kredit dibagian kanan.

Format ini terbilang paling sederhana, karena memudahkan pemahaman bagi pemula dalam akuntansi, karena strukturnya yang simpel dan tidak memerlukan banyak detail tambahan.

2. Buku Besar 2 Kolom

Buku Besar 2 Kolom

Contoh Buku Besar 2 Kolom (Credit: bee.id)

Selanjutnya ada bentuk buku besar bentuk 2 kolom, bentuk ini juga disebut dengan bentuk skontro, Buku ini memiliki dua kolom utama, yaitu kolom debit dan kolom kredit, dengan pencatatan transaksi yang langsung disusun secara berpasangan.

Format ini lebih terstruktur dibanding buku besar bentuk T karena mencatat tanggal transaksi, referensi jurnal, serta jumlah transaksi dalam dua kolom debit dan kredit.

3. Buku Besar 3 Kolom

Bentuk Buku Besar Staffel 3 Kolom

Contoh Bentuk Buku Besar Staffel 3 Kolom (Credit: bee.id)

Buku besar 3 kolom memiliki struktur bentuk staffle dengan format yang lebih rinci dibandingkan buku besar 2 kolom, dengan tambahan kolom saldo. Kolom saldo ini berfungsi untuk menunjukkan jumlah saldo akun setelah setiap transaksi dicatat.

Dengan adanya saldo yang diperbarui secara langsung, buku besar ini membantu perusahaan dalam melihat perkembangan keuangan suatu akun dengan lebih mudah dan cepat.

4. Buku Besar 4 Kolom

Bentuk Buku Besar Staffel 4 Kolom

Contoh Bentuk Buku Besar Staffel 4 Kolom (Credit: Bee.id)

Terakhir adalah buku besar 4 kolom, apa itu buku besar 4 kolom? Buku besar 4 kolom terdiri dari dua kolom tambahan untuk saldo, yaitu saldo debit dan saldo kredit.

Dengan format ini, setiap transaksi tidak hanya dicatat dalam kolom debet dan kredit. Tetapi juga langsung dihitung untuk menentukan saldo akhir akun di masing-masing sisi.

Format 4 kolom ini sangat bermanfaat bagi perusahaan yang memiliki transaksi keuangan kompleks, karena memungkinkan pelacakan saldo akun yang lebih terperinci dan sistematis.

Jenis-Jenis Buku Besar

Selain bentuknya, buku ini juga memiliki beberapa jenis, berbagai jenis buku besar diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Buku Besar Umum

Buku besar umum adalah sekumpulan akun yang digunakan untuk menyortir dan meringkas informasi yang sebelum nya sudah dicatat dalam jurnal berdasarkan jenis akunya.

Mencakup saldo akhir buku dari akun-akun seperti kas, piutang, utang, modal, pendapatan, dan beban.

2. Buku Besar Pembantu

Sedangkan buku besar pembantu adalah suatu cabang buku besar yang berisi rincian lebih lanjut untuk akun-akun tertentu yang memerlukan detail tambahan. Seperti piutang usaha dan utang usaha.

  • Buku Debitur (Debtors Ledger): Bagian dari buku besar pembantu yang mencatat secara detail transaksi piutang dari setiap pelanggan. ​
  • Buku Kreditor (Creditors Ledger): Bagian dari buku besar pembantu yang mencatat secara detail transaksi utang kepada setiap pemasok.

Akun-Akun dalam Buku Besar

Pada dasarnya, setiap akun akuntansi merupakan bagian dari buku besar. Berfungsi untuk meringkas semua transaksi yang telah dicatat dalam jurnal. Akun-akun ini mencerminkan berbagai aspek keuangan perusahaan dan dikelompokkan ke dalam lima kategori.

Berikut adalah 5 kategori utama akun dalam buku besar:

  • Aset (Aktiva): Mencakup semua sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang memiliki nilai ekonomi dan dapat memberikan manfaat di masa depan. Contohnya adalah kas, piutang usaha, persediaan, peralatan, dan properti.​
  • Liabilitas (Kewajiban): Meliputi semua kewajiban atau utang yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pihak lain. Ini termasuk utang usaha, utang bank, dan kewajiban lainnya.​
  • Ekuitas Pemilik (Modal): Menunjukkan hak residual pemilik atas aset perusahaan setelah dikurangi semua liabilitas. Ini mencerminkan investasi awal dan tambahan dari pemilik, serta laba yang ditahan.​
  • Pendapatan (Revenue): Mencatat semua penghasilan yang diperoleh perusahaan dari aktivitas operasional utamanya, seperti penjualan produk atau jasa.​
  • Beban (Expenses): Mencakup semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka menghasilkan pendapatan, seperti biaya operasional, gaji karyawan, dan biaya utilitas.​ jurnal.id

BACA JUGA: Penggolongan Akun Akuntansi dan Posisi Pencatatannya

Bagaimana Cara Membuat Buku Besar? Berikut Caranya!

Mengutip dari buku "Pengantar Dasar Akuntansi Buku 1: Teknik dan Konsep Pengusunan Laporan Keuangan" karya Fenty Fauziyah (2020), proses posting jurnal umum ke buku besar, dapat dilakukan dengan 3 tahapan, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Mencatat Tanggal dan Jumlah Transaksi dari Jurnal Umum

Langkah pertama adalah mengidentifikasi transaksi yang telah dicatat dalam jurnal umum. Catat kembali tanggal transaksi ke dalam buku besar dengan format tahun, bulan, dan tanggal yang sama seperti dalam jurnal.

Termasuk jumlah transaksi yang sudah dicatat dalam jurnal umum, dengan catatan sebagai berikut:

  • Jika dalam jurnal jumlah dicatat di debet, maka catat di sisi debet rekening di buku besar.
  • Jika dalam jurnal jumlah dicatat di kredit, maka dicatat di sisi kredit rekening di buku besar.

2. Menuliskan Halaman Jurnal di Buku Besar

Setelah jumlah transaksi dipindahkan, tuliskan halaman jurnal di kolom referensi general ledger ini. Hal ini bertujuan untuk menandai dari mana data tersebut berasal, sehingga mempermudah pelacakan jika terjadi kesalahan atau perlu dicek kembali.

3. Menuliskan Nomor Akun di Kolom Referensi Jurnal

Terakhir, setelah transaksi dicatat di buku besar, tuliskan nomor akun dari buku besar ke dalam kolom referensi (Ref) pada jurnal umum. dengan tujuan sebagai berikut:

  • Menunjukkan bahwa jurnal telah diposting sehingga tidak terjadi duplikasi atau kesalahan pencatatan.
  • Menghubungkan jurnal umum dengan buku besar, sehingga setiap transaksi dapat ditelusuri dengan mudah.

Contoh Posting Buku Besar dari Jurnal Umum

Sebagai contoh proses cara pembuatan buku besar atau posting jurnal umum, Anda bisa memperhatikan contohnya di bawah ini:

Sebuah perusahaan ABC, telah melakukan transaksi sebagai berikut selama satu bulan:

  • Pada tanggal 1 Maret – Pemilik menyetor modal sebesar Rp50.000.000 ke dalam kas perusahaan.
  • Pada tanggal 2 Maret – Perusahaan membeli peralatan secara tunai sebesar Rp5.000.000.
  • Pada tanggal 3 Maret – Perusahaan membeli persediaan barang dagang secara kredit sebesar Rp8.000.000.
  • Pada tanggal 5 Maret – Perusahaan membayar sewa kantor sebesar Rp2.000.000.
  • Pada tanggal 7 Maret – Perusahaan menerima pendapatan dari jasa sebesar Rp12.000.000.
  • Pada tanggal 10 Maret – Perusahaan membayar sebagian utang usaha sebesar Rp4.000.000.
  • Pada tanggal 12 Maret – Perusahaan membayar gaji karyawan sebesar Rp6.000.000.

#Jurnal Umum

Dari transaksi tersebut, maka jurnal umumnya adalah sebagai berikut:

Contoh Jurnal Umum Perusahaan

Contoh Jurnal Umum Perusahaan (Credit: bee.id)

#Contoh Buku Besar Perusahaan

Kemudian contoh buku besar perusahaannya adalah sebagai berikut:

Contoh Buku Besar Perusahaan

Contoh Buku Besar Perusahaan (Credit: bee.id)

Kesimpulan

Cara membuat buku besar adalah bagian dari langkah penting dalam proses akuntansi. Untuk mengelompokkan dan mencatat transaksi berdasarkan akun yang bersangkutan. Proses ini diawali dengan posting dari jurnal umum ke buku besar.

Di mana setiap transaksi dipindahkan sesuai dengan sisi debet atau kreditnya. Setelah itu, halaman jurnal dicatat di buku besar sebagai referensi, dan nomor akun dari buku besar dicatat dalam jurnal untuk menandai bahwa transaksi telah diposting.

Dengan mengikuti prosedur ini secara sistematis. Buku besar dapat memberikan informasi keuangan yang rapi, akurat, dan mempermudah dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan.

Artikel Populer

[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Neraca Perdagangan: Faktor Pengaruh & Dampaknya pada Bisnis
Dalam era globalisasi ini, ekonomi suatu negara tidak lagi beroperasi secara terisolasi. Salah satu aspek yang penting dalam menjaga keseimbangan
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
13 Contoh Nota Pembelian dan Cara Membuatnya Lengkap
Sedang membuka bisnis baru dan butuh contoh nota pembelian sebagai bukti transaksi dengan konsumen nanti, Anda bisa membuat sendiri dari
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Download Kwitansi Kosong PDF dan Cara Mudah Membuatnya
Apakah Anda sedang mencari cara untuk membuat dan mengisi kwitansi dengan mudah? Anda berada di tempat yang tepat! Dalam artikel
Baca Juga
Customer Service Software Akuntansi & Kasir Bee
Jam Operasional: senin - jumat jam 09.00 - 16.00 wib

Siap Mengubah Cara Anda Mengelola Bisnis

Sejak 2010, Bee telah berdedikasi untuk membantu Pengusaha di seluruh Indonesia dalam mengatasi tantangan laporan akuntansi dan keuangan. Kami siap mendukung kesuksesan bisnis Anda. Jangan ragu untuk menghubungi kami.
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2025 Bee.id
magnifiercrossmenu