🚀 DISKON 20%! Khusus Pengguna Lama, Klaim Sebelum 28 Maret! 🔥
Logo Bee Web

Cara Membuat Laporan Neraca di Excel dan Contohnya!

Selain membuat laporan neraca secara manual, kini ada cara yang lebih praktis untuk membuat neraca excel yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
Penulis:
Rininta Oktaviana
Terbit: Monday, 4 July 2022
Diperbarui: Thursday, 20 February 2025
Daftar Isi

Apakah Microsoft Excel bisa membuat laporan keuangan? Seperti diketahui bersama, excel sendiri memang banyak digunakan untuk membuat sebuah laporan, salah satunya adalah laporan keuangan, dalam hal ini neraca excel atau yang juga dikenal dengan laporan posisi keuangan.

Namun, sebelum Anda mempraktekkan bagaimana cara membuat laporan keuangan neraca di excel, Anda harus paham dulu bagaimana prinsip akuntansi, agar dapat menyusun laporan dengan benar dan sesuai standar. Prinsip akuntansi membantu memastikan bahwa setiap transaksi dicatat secara sistematis, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Berikut panduan cara membuat laporan neraca atau laporan posisi keuangan dengan excel:

Apa itu Laporan Neraca Keuangan?

sebelum kita bahas tentang bagaimana cara membuat laporan neraca excel, mari kita bahas terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan laporan neraca keuangan. Dimana, istilah neraca keuangan sendiri sudah diubah menjadi laporan posisi keuangan, seiring bergantinga prinsip akuntansi yang digunakan Indonesia per 2025, dari SAK ETAP ke SAK EP.

Laporan neraca keuangan atau posisi keuangan adalah salah satu laporan yang digunakan untuk menggambarkan posisi keuangan yang menyajikan informasi terkait aset, liabilitas dan modal atau yang juga disebut dengan ekuitas.

Dalam penyajian laporan posisi keuangan harus seimbang di sisi kanan dan kirinya, sisi kanan biasanya memuat aset, baik itu aset lancar maupun aset tetap. Sedangkan disi kirinya memuat kewajiban dan modal. Keseimbangan dalam laporan neraca ini mencerminkan rumus prinsip dasar akuntansi yakni: Aset = Kewajiban + Modal.

Penyusunan laporan posisi keuangan perusahaan disusun setelah laporan laba rugi dan laporan perubahan modal. DImana, laporan laba rugi ini digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan selama periode tertentu, dengan menampilkan pendapatan dan beban yang dihadapi perusahaan.

Sedangkan laporan perubahan ekuitas digunakan untuk menunjukkan perubahan dalam ekuitas perusahaan selama periode tersebut, termasuk laba ditahan, penambahan modal, dan distribusi dividen.

BACA JUGA: Urutan Laporan Keuangan Berdasarkan Proses Pembuatannya

Komponen-Komponen dalam Laporan Posisi Keuangan

Komponen Laporan Neraca (laporan Posisi Keuangan)

3 komponen neraca keuangan, yakni: aset, kewajiban dan modal (Credit: bee.id)

Dalam menyusun laporan keuangan neraca, Anda harus mencantumkan 3 komponen berikut ini

1. Aset (Aktiva)

Komponen pertama ada aset atau aktiva, yakni harga dikelola dan dimiliki perusahaan serta yang dapat memberikan manfaat di masa depan. Aset dikelompokkan menjadi dua jenis utama:

  • Aset Tetap, yakni aset yang tidak direncanakan untuk dijual kembali dan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun, contohnya bangunan, tanah, mesin produksi, penyusutan aset, dan sejenisnya.
  • Aset lancar atau aset tidak tetap, yakni aset yang dapat dicairkan menjadi kas dalam waktu kurang dari satu tahun, contohnya kas dan setara kas, persediaan barang dagang, piutang dagang dan lain sebagainya.

2. Kewajiban (Liabilitas)

Komponen selanjutnya ada kewajiban, atau liabilitas, yakni hutang atau tanggungan perusahaan kepada pihak lain yang harus dibayarkan di masa depan. Kewajiban terbagi menjadi dua jenis berdasarkan jangka waktunya, yakni:

  • Kewajiban Jangka Pendek, yakni utang yang memiliki jatuh tempo maksimal satu tahun, contohnya utang dagang kepada pemasok, utang gaji dan seterusnya.
  • Kewajiban Jangka Panjang, yakni utang yang memiliki jangka waktu pelunasan lebih dari satu tahun. Contohnya, obligasi yang diterbitkan, dan utang hipotek

3. Modal (Ekuitas)

Terakhir ada modal atau ekuitas, yakni bagian kepemilikan pemilik dalam perusahaan setelah dikurangi seluruh kewajiban. Ekuitas dapat terdiri dari:

  • Modal Disetor, investasi awal yang diberikan oleh pemilik atau pemegang saham dalam perusahaan.
  • Prive: Mengurangi modal yang dilakukan oleh pemilik usaha guna keperluan pribadi diluar operasional.
  • Laba Ditahan: Laba yang diperoleh perusahaan dan tidak dibagikan sebagai dividen, melainkan digunakan kembali untuk ekspansi atau keperluan bisnis lainnya.
  • Dividen, jika perusahaan membagikan sebagian labanya kepada pemegang saham, jumlah ini akan mengurangi ekuitas.

Fungsi Laporan Neraca

Mengutip dari penjelasan rm riadi.yolasite.com, ada 3 fungsi utama laporan neraca keuangan. Karena, Dalam praktiknya, laporan neraca dapat dimanfaatkan untuk menganalisis beberapa aspek penting, yaitu likuiditas, solvabilitas, dan fleksibilitas keuangan perusahaan.

1. Analisis Likuiditas

Likuiditas mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi tingkat likuiditas, semakin kecil risiko perusahaan mengalami gagal bayar dalam jangka pendek.

Bagi pemegang saham, likuiditas juga menjadi indikator penting karena berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk membayar dividen tunai atau melakukan pembelian kembali saham (buyback).

Dengan likuiditas yang tinggi, perusahaan lebih fleksibel dalam mengelola operasional dan kewajibannya tanpa perlu menghadapi kendala finansial yang serius.

2. Analisis Solvabilitas

Solvabilitas mengacu pada kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Jika perusahaan memiliki utang jangka panjang yang tinggi dibandingkan asetnya, solvabilitasnya akan lebih rendah. Kondisi ini mencerminkan tingkat risiko yang lebih besar karena sebagian besar aset harus digunakan untuk membayar kewajiban tetap tersebut.

Perusahaan dengan solvabilitas rendah umumnya lebih sulit mendapatkan pinjaman baru atau menarik investor karena dianggap memiliki risiko kebangkrutan yang lebih tinggi. Sebaliknya, perusahaan dengan solvabilitas tinggi menunjukkan kestabilan finansial yang lebih baik dan lebih dipercaya oleh kreditor serta investor.

3. Analisis Fleksibilitas Keuangan

Fleksibilitas keuangan menggambarkan kemampuan perusahaan untuk beradaptasi terhadap perubahan kondisi bisnis dan keuangan. Faktor ini sangat dipengaruhi oleh tingkat likuiditas dan solvabilitas.

Perusahaan dengan fleksibilitas keuangan tinggi dapat dengan mudah menyesuaikan arus kasnya untuk merespons kebutuhan mendesak atau peluang bisnis yang muncul secara tak terduga. Sebaliknya, perusahaan dengan banyak utang cenderung kurang fleksibel dalam mengambil keputusan karena terbatasnya sumber daya keuangan yang tersedia.

Dengan fleksibilitas keuangan yang baik, perusahaan lebih mampu bertahan dalam situasi sulit, seperti krisis ekonomi, serta dapat memanfaatkan peluang investasi yang menguntungkan. Oleh karena itu, dengan fungsi ini, laporan posisi keuangan ini perusahaan dapat membuat keputusan yang tepat dengan dasar yang akurat, terukur, dan berbasis data keuangan yang jelas.

BACA JUGA: 3 Rumus Analisis Laporan Keuangan Paling Umum Digunakan

Bentuk-Bentuk Laporan Posisi Keuangan

Selain itu, penyusunan laporan posisi keuangan juga bisa menggunakan dua bentuk, yakni bentuk skontro (mirip huruf T) dan bentuk staffel.

1. Laporan Neraca Bentuk Skontro (T)

Contoh Laporan Posisi Keuangan (neraca) Bentuk Skonto

Contoh Laporan Posisi Keuangan (neraca) Bentuk Skonto (Credit: bee.id)

Bentuk pertama adalah bentuk skontro atau T, neraca keuangan bentuk ini disusun secara horizontal, dengan aset di sisi kiri, kewajiban dan modal di sisi kanan. Dengan cara ini, perusahaan Anda bisa lebih mudah dalam melihat keseimbangan antara total aset dengan total kewajiban dan ekuitas, sehingga lebih cepat dalam mengevaluasi struktur keuangan perusahaan.

2. Laporan Neraca Bentuk Staffel (L)

Contoh Laporan Posisi Keuangan (neraca) Bentuk Staffle

Contoh Laporan Posisi Keuangan (neraca) Bentuk Staffle (Credit: bee.id)

Sedangkan neraca keuangan bentuk staffel disusun secara vertikal (atas ke bawah), penyusunanya diawali dengan aset kemudian kewajiban dan terakhir adalah modal. Dengan menggunakan bentuk ini,  perusahaan dapat lebih mudah membaca laporan secara sistematis dan mendapatkan gambaran yang lebih terstruktur mengenai urutan prioritas keuangan.

Cara Membuat Laporan Neraca di Excel

Berikut beberapa tahapan yang bisa Anda lakukan untuk membuat laporan neraca excel:

1. Membuat Jurnal Umum

Langkah pertama adalah Anda bisa membuat jurnal umum terlebih dahulu, jurnal umum sendiri adalah buku yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi dicatat menggunakan metode debit dan kredit sesuai dengan prinsip akuntansi berpasangan (double-entry accounting).

Dalam hal ini, Anda bisa membuatnya dengan format sebagai berikut, kemudian Masukkan semua transaksi keuangan berdasarkan bukti transaksi seperti faktur, kwitansi, dan nota

Tahapan Awal Membuat Laporan Posisi Keuangan Jurnal Umum

Tahapan Awal Membuat Laporan Posisi Keuangan Adalah Membuat Jurnal Umum (Credit: bee.id)

Rincian format jurnal umum:

  • Tanggal (Kapan transaksi terjadi)
  • Keterangan (Deskripsi transaksi)
  • Debit (Nilai transaksi yang bertambah pada aset atau beban)
  • Kredit (Nilai transaksi yang bertambah pada kewajiban atau pendapatan)

2. Membuat Buku Besar

Selanjutnya adalah membuat buku besar, buku besar sendiri merupakan buku yang digunakan untuk mengelompokkan transaksi dari jurnal umum berdasarkan akun, seperti Kas, Piutang, Utang, Modal, dan Pendapatan.

Sehingga, Anda perlu membuat tabel untuk masing-masing formatnya dengan format nama akun, nomor akun, tanggal, keterangan, debit, kredit dan saldo. Seperti di bawah ini!

Posting Ke Buku Besar

Dilanjutkan dengan posting ke buku besar (Credit: bee.id)

3. Menyusun Neraca Saldo

Setelah itu, neraca saldo disusun berdasarkan saldo akhir dari setiap akun yang ada di buku besar sebelum melakukan penyesuaian. Neraca saldo ini disusun untuk memastikan bahwa total debit dan kredit seimbang.

Formatnya cukup sederhana, yakno: nomor akun, nama akun, debit dan kredit, seperti berikut:

Membuat Laporan Neraca Saldo

Contoh neraca saldo (credit: bee.id)

Untuk menyusunnya, Anda bisa mengikuti langkah di bawah ini:

  • Salin saldo akhir dari setiap akun di buku besar ke dalam neraca saldo.
  • Gunakan =SUM() untuk menjumlahkan total debit dan kredit, pastikan keduanya seimbang.

4. Penyesuaian (Jika Ada)

Selanjutnya adalah melakukan penyesuaian, penyesuaian ini biasanya dilakukan pada 5 akun, yakni:

  • Beban Dibayar di Muka: Beban yang sudah dibayar di awal, tetapi belum digunakan sepenuhnya.
  • Pendapatan Diterima di Muka: Pendapatan yang telah diterima tetapi belum diakui sebagai pendapatan karena layanan atau barang belum diberikan.
  • Beban yang Masih Harus Dibayar: Beban yang sudah terjadi tetapi belum dibayar atau dicatat.
  • Pendapatan yang Masih Harus Diterima: Pendapatan yang sudah diperoleh tetapi belum diterima atau dicatat.
  • Penyusutan Aset: Pendapatan jasa yang sudah dilakukan tetapi belum ditagih ke pelanggan.

Jika penyesuaian sudah dilakukan, berikutnya adalah memperbarui data transaksi ke dalam neraca saldo setelah penyesuaian.

5. Laporan Laba Rugi

Jika, sudah selanjutnya adalah membuat laporan laba rugi dari laporan neraca saldo atau neraca saldo setelah penyesuaian yang sudah dibuat sebelumnya. Ada dua metode yang bisa digunakan, yakni metode langsung dan tidak langsung. membuat laporan laba rugi metode langsung Anda tidak perlu memisahkan pendapatan operasional dan non operasional seperti metode tidak langsung.

Laporan Laba Rugi

5. Laporan Neraca/ Posisi Keuangan

Setelah itu, laporan neraca keuangan baru bisa Anda susun, dengan mengambil data aset dan kewajiban dari neraca saldo dan data laba dari laporan laba rugi, seperti di bawah ini:

#Contoh Laporan Neraca Excel Bentuk Skontro

Contoh Laporan Neraca di Excel Bentuk Skonto

Contoh Laporan Neraca atau Posisi Keuangan di Excel (Credit: bee.id)

#Contoh Laporan Neraca Excel Bentuk Staffel

Contoh Laporan Posisi Keuangan (neraca) Bentuk Staffle

Contoh Laporan Posisi Keuangan (neraca) Bentuk Staffle (Credit: bee.id)

Anda bisa melihat tutorial youtube berikut ini untuk membuat laporan neraca excel:

Selain itu, Anda dapat menggunakan rumus excel untuk membuat laporan keuangan, mulai dari rumus SUM. untuk menjumlahkan, rumus AVERAGE untuk rata-rata, rumus IF untuk merumuskan logika jika maka hingga rumus COUNTA . Lebih detailnya, Anda bisa memperhatikan kumpulan rumus yang biasa digunakan dalam membuat laporan keuangan di bawah ini!

Rumus Yang Biasa Digunakan Dalam Membuat Laporan Keuangan

Rumus yang Biasa Digunakan dalam Membuat Laporan Keuangan (Credit: bee.id)

Rekomendasi Aplikasi Pembukuan Keuangan Pengganti Excel

Jika Anda menginginkan sebuah cara yang praktis, Anda bisa menggunakan aplikasi pembukuan keuangan online Beecloud, pengganti Excel untuk membuat laporan neraca secara cepat dan otomatis.

Dalam segala kegiatan akan selalu didampingi dengan tantangan. Sama halnya dengan membuat laporan keuangan neraca. Jika di atas sudah kami jelaskan cara membuat laporan keuangan neraca , namun sebenarnya hal itu masih terbilang tidak mudah. Anda perlu membuat jurnal terlebih dahulu, setelah itu membuat dan memposting dalam buku besar, menyusun laba rugi, menyusun laporan modal dan masih banyak lagi yang perlu Anda kerjakan.

Beecloud Untuk Laporan Keuangan Usaha Umkm

Pekerjaan seperti ini akan terasa cepat bila dikerjakan oleh seorang akuntan. Namun Anda tidak perlu berkecil hati karena sebenarnya untuk cara membuat laporan keuangan neraca bisa dikerjakan oleh Anda sendiri hanya dalam waktu 5 menit dan tanpa pula Anda jago akuntansi dengan Beecloud.

Laporan neraca memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan karena neraca adalah alat untuk membaca kondisi kesehatan perusahaan. Tanpa neraca, Anda tidak bisa menganalisa kondisi perusahaan. Melalui langkah-langkah yang sudah dibahas, Anda bisa langsung membuat laporan neraca.

Artikel Populer

[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Neraca Perdagangan: Faktor Pengaruh & Dampaknya pada Bisnis
Dalam era globalisasi ini, ekonomi suatu negara tidak lagi beroperasi secara terisolasi. Salah satu aspek yang penting dalam menjaga keseimbangan
Baca Juga
13 Contoh Nota Pembelian dan Cara Membuatnya Lengkap
Sedang membuka bisnis baru dan butuh contoh nota pembelian sebagai bukti transaksi dengan konsumen nanti, Anda bisa membuat sendiri dari
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Download Kwitansi Kosong PDF dan Cara Mudah Membuatnya
Apakah Anda sedang mencari cara untuk membuat dan mengisi kwitansi dengan mudah? Anda berada di tempat yang tepat! Dalam artikel
Baca Juga
Customer Service Software Akuntansi & Kasir Bee
Jam Operasional: senin - jumat jam 09.00 - 16.00 wib

Siap Mengubah Cara Anda Mengelola Bisnis

Sejak 2010, Bee telah berdedikasi untuk membantu Pengusaha di seluruh Indonesia dalam mengatasi tantangan laporan akuntansi dan keuangan. Kami siap mendukung kesuksesan bisnis Anda. Jangan ragu untuk menghubungi kami.
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2025 Bee.id
magnifiercrossmenu